Makalah 5 Level Pencegahan Penyakit

TUGAS PENYAKIT TROPIK

Disusun oleh :
CHERINITA HAMIDA 25010113120118
DEWI FAJAR KHARISMA 25010113120136
WINDA APRIANI 25010113140365
TRI DAMAYANTI SIMANJUNTAK 25010113140370
ASTRI ADITYA SIRAIT 25010113130325
LULUK SAFURA PRIYANDINA 25010113130273
FINA KHILIATUS JANNAH 25010113140279

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO

1. 2016 Apa yang dimaksud dengan pencegahan penyakit?
Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk melindungi klien dari ancaman kesehatan potensial. Dengan kata lain, pencegahan penyakit adalah upaya mengekang perkembangan penyakit, memperlambat kemajuan penyakit, dan melindungi tubuh dari berlanjutnya pengaruh yang lebih membahayakan (Asmadi, 2005).

2. Sebutkan tingkat pencegahan (level of prevention), dan beri penjelasan serta contoh untuk masing-masing tingkat/sub tingkat
Ada 5 level pencegahan penyakit yaitu ( Leavel dan Clark, 1958 dan Chandra, 2005) :
1) Peningkatan kesehatan (health promotion)
Pada tingkat ini dilakukan tindakan umum untuk menjaga keseimbangan proses bibit penyakit-pejamu-lingkungan, sehingga dapat menguntungkan manusia dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki lingkungan. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat.
Contoh :
• makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)
• Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah.
• Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misalnya untuk kalangan menengah ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung koroner.
• Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.
• Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan sosial.
• Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.
Rekreasi atau hiburan untuk perkembangan mental dan sosial

2) Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu (general and specific protection)
Merupakan tindakan yang masih dimaksudkan untuk mencegah penyakit, menghentikan proses interaksi bibit penyakit-pejamu-lingkungan dalam tahap prepatogenesis, tetapi sudah terarah pada penyakit tertentu. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat tetapi memiliki risiko terkena penyakit tertentu.
Contoh :
• Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakit dengan adanya kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN )
• Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misalnya yang terkena flu burung ditempatkan di ruang isolasi.
• Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat kerja dengan menggunakan alat perlindungan diri.
• Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan-bahan racun maupun alergi.
• Pengendalian sumber-sumber pencemaran, misalnya dengan kegiatan jumsih “ jum’at bersih “ untuk mebersihkan sungai atau selokan bersama – sama.
• Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS

3) Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early diagnosis and prompt treatment)
Merupakan tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat.
Contoh :
• Pada ibu hamil yang sudah terdapat tanda – tanda anemia diberikan tablet Fe dan dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung zat besi
• Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . Misalnya pemeriksaan darah, rontgent paru.
• Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan.
• Melaksanakan skrining untuk mendeteksi dini kanker

4) Pembatasan kecacatan (dissability limitation)
Merupakan tindakan penatalaksanaan terapi yang adekuat pada pasien dengan penyakit yang telah lanjut untuk mencegah penyakit menjadi lebih berat, menyembuhkan pasien, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan yang akan timbul.
Contoh :
• Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi komplikasi, misalnya menggunakan tongkat untuk kaki yang cacat.
• Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan dengan cara tidak melakukan gerakan – gerakan yang berat atau gerakan yang dipaksakan pada kaki yang cacat.
• Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.

5) Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
Merupakan tindakan yang dimaksudkan untuk mengembalikan pasien ke masyarakat agar mereka dapat hidup dan bekerja secara wajar, atau agar tidak menjadi beban orang lain.
Contoh :
• Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat. Misalnya, lembaga untuk rehabilitasi mantan PSK, mantan pemakai NAPZA dan lain-lain.
• masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan. Misalnya dengan tidak mengucilkan mantan PSK di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal.
• Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
• Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.

DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2005. Konsep Keperawatan. Jakarta: Penerbit EGC.
Chandra, Budiman. 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Kedokteran EGC.