STATUS GIZI

Nilai gizi yang tinggi akan turun mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan jaringan-jaringan otak seseorang. Bila otak tidak tumbuh dan berkembang sebagaimana layaknya, maka dengan sendirinya akan dapat memberikan pengaruh negatif kepada perkembangan daya pikirannya dalam menerima pelajaran dengan baik dan dengan sendirnya tidak akan memiliki kemampuan untuk mempersiapkan pelajaran tersebut (Nurhajjah N, 1989).

Status gizi merupakan kesehatan seseorang yang dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Menurut Levinson (1974) timbulnya KKP disebabkan oleh beberapa faktor yang sangat kompleks. Faktor tersebut menyangkut persediaan bah an makanan, pendapatan keluarga, kebiasaan prilaku, pelayanan kesehatan, lingkungan fisik dan sosial budaya. Kekurangan gizi secara langsung disebabkan oleh kurangnya konsumen baik kualitas maupun jumlah dan adanya penyakit yang diderita.

Status Gizi adalah ekspresi satu aspek atau lebih dari nutriture seorang individu dalam suatu variabel (Hadi, 2002). Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, dkk, 2001). Sedangkan menurut Gibson (1990) menyatakan status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya.

DAFTAR PUSTAKA

Sukma, A. 2008, Hubungan kebiasaan Makan dan Aktivitas Dengan Obesitas Pada Orang Dewasa di Kecamatan Jaya Baru, KTI Poltekkes NAD, Banda Aceh.

Arisman, MB, 2002. Gizi Dalam Daur Kehidupan, Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta.

Viana, C.R,A, 2006. Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Status Gizi Pada Anak SD Kelas IV dan V di SD N Kuta Alam, KTI Poltekkes NAD. Banda Aceh.

Wardani, D, 2008. Persepsi Dengan Konsumsi Junk Food Pada Siswa/i SMP Negeri 19 Percontohan, KTI Poltekkes NAD, Banda Aceh.

Anderson, F, 1989. Antropologi Kesehatan. Universitas Indonesia, Jakarta.

Supariasa, IDN, dkk, 2001. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta.

Khomsan, A, 2004. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. PT. raja Grapindo Persada, Jakarta.

Miswar, 2005.. Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Status Gizi Pada Murid Min Lamlhom Kecamatan Aceh Besar, KTI Poltekkes NAD, Banda Aceh.

Moehji, S, 1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi Dun Jasa Boga. Bharata, Jakarta.

Poedyasmoro, dkk., 2002. Buku Praktis Ahli Gizi. Jurusan Politeknik Kesehatan Malang, Malang.

Salpima., 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mengkonsumsi Fast Food di Banda Aceh, Banda Aceh.

Fatimah, S, 2006. Hubungan Antara Kebiasaan Makan Masyarakat Betawi Dan Kondisi Sosial Ekonomi Dengan Energi Di kelurahan Kelapa Dua Kecamatan Kebun Jeruk , Skripsi Universitas Negeri Semarang, Jakarta Barat.

Supariasa, IDN, 2002. Penilaian Status Gizi, Pusat Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI dan WHO Dalam Rangka Pengembangan Materi Pendidikan Kesehatan, Jakarta.