Keberhasilan suatu usaha penangkapan ikan sangat bergantung pada pengetahuan yang baik mengenai tingkah laku ikan. Menurut Zulkhasyni (2009) beberapa jenis ikan pelagis mempunyai sifat tertarik kdan berkumpul di sekitar benda-benda yang terapung di laut, misalnya ikan tuna dan cakalang sering ditemui berenang mengikuti gelondong-gelondong kayu yang hanyut dan juga kadang-kadang bergerombolan bersama-sama dengan ikan lumba-lumba, cucut dan sebagainya. Fenomena ini sering kali dimanfaatkan oleh nelayan untuk usaha penangkapan dan selanjutnya digunakan sebagai dasar pengembangan usaha perikanan dengan memanfaatkan benda-benda terapung, para nelayan yang mencari nafkah dengan menggunakan berbagai ragam alat tangkap dan alat bantu penangkapan ikan yang telah dikenal masyarakat nelayan sebagai alat pengumpul ikan atau selama ini masyarakat nelayan mengenal salah satu adalah rumpon.
Penggunaan rumpon menjadi salah satu alternatif pilihan yang baik untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan. Penggunaan rumpon dapat diibaratkan berkebun dilaut sehingga rumpon dapat pula menjadi suatu fishing ground, kondisi ini mengubah paradigma bahwa penangkapan ikan adalah suatu proses utnuk mencari, mengejar dan menangkap ikan itu sendiri, dengan adanya rumpon maka nelayan tidak perlu lagi mencari kawanan ikan tetapi langsung menuju kawasan rumpon yang telah ditandai dan melakukan penangkapan di sekitar dimana rumpon tersebut di tanam. rumpon ini dapat diibaratkan seperti rumah untuk ikan.
Penggunaan rumpon memiliki beberapa keuntungan antara lain: memudahkan mendapatkan gerombolan ikan, biaya eksploitasi terutama biaya BBM dapat dikurangi sehingga keuntungan menjadi meningkat. Beberapa alat tangkap yang dapat dioperasikan dikawasan rumpon antara lain, rawai tuna atau tuna long line, huhate (pole and Line), handline, pukat cincin, jaring insang dan pancing.
Secara umum ada dua jenis rumpon yaitu rumpon menetap dan rumpon berpindah. Rumpon umumnya dipasang pada kedalaman 30-75 m, setelah dipasang kedudukan rumpon ada dapat dipindah-pindahkan dan ada pula yang bersifat. Dalam praktek penggunaan rumpon yang mudah diangkat-angkat atu diatur sedemikian rupa, maka waktu menjelang akhir penangkapan, rumpon secara keseluruhan diangkat dari permukaan air dengan bantuan perahu penggerak untuk dipindahkan ke tempat lain jika diperlukan ini biasanya diterapkan pada rumpon ukuran kecil.
Untuk rumpon tetap atau rumpon dengan ukuran besar, tidak perlu diangkat sehingga untuk memudahkan penangkapan dibuat rumpon mini, yang pada waktu penangkapan mulai diatur begitu rupa, diusahakan agar ikan-ikan berkumpul di sekitar rumpon antara lain yang ditempuh yaitu seakan-akan meniadakan rumpon induk untuk sementara waktu dengan cara menenggelamkan rumpon induk atau rumpon induk atau mengangkat separoh dari rumpon yang diberi daun nyiur ke atas permukaan air. Terjadilah sekarang ikan-ikan yang semula berkumpul di sekitar rumpon mini dan disini dilakukan penangkapan. Sementara itu bisa juga digunakan tanpa sama sekali mengubah kedudukan rumpon yaitu dengan cara mengikatkan tali slembar yang terdapat di salah satu kaki jaring pada pelampung rumpon, sedangkan ujung tali slembar lainnya ditarik melingkar di depan rumpon. Menjelang akhir penangkapan satu dua orang akan turun ke air untuk mengusir ikan –ikan di sekitar rumpon masuk ke kantong jaring. Cara yang hampir serupa juga dapat dilakukan yaitu setelah jaring dilingkarkan di depan rumpon maka menjelang akhir penangkapan ikan-ikan di dekat rumpon di halau dengan menggunakan galah dari satu sisi perahu (Zulkhasyni, 2009).
Fungsi rumpon sebagai alat bantu dalam penangkapan ikan adalah sebagai berikut:
- Sebagai tempat mengkonsentrasi ikan agar lebih mudah ditemukan gerombolan ikan dan menangkapanya.
- Sebagai tempat berlindung bagi ikan dari pemangsanya
- Sebagai tempat berkumpulnya ikan
- Sebagai tempat daerah penangkap ikan
- Sebagai tempat mencari makan bagi ikan.berlindung jenis ikan tertentu dari serangan ikan predator
- Sebagai tempat untuk memijah bagi ikan.
- Banyak ikan-ikan kecil dan plankton yang berkumpul disekitar rumpon dimana ikan dan plankton tersebut merupaka sumber makanan bagi ikan besar.
- Ada beberapa jenis ikan seperti tuna dan cakalang yang menjadi rumpon sebagai tempat untuk bermain sehingga nelayan dapat dengan mudah untuk menangkapnya.
Sedangkan manfaat rumpon adalah sebagai berikut :
- Memudahkan nelayan menemukan tempatuntuk mengoperasikan alat tangkapnya.
- Mencegah terjadinya destruktif fishing, akibat penggunaan bahan peledak dan bahan kimia/beracun.
- Meningkatkan produksi dan produktifitas nelayan.