Proses Menua

PENDAHULUAN

Keinginan untuk hidup dengan lebih baik selalu diimpikan oleh semua manusia. Salah satu keinginan tersebut adalah hidup selamanya atau hidup abadi, artinya manusia sangat menginginkan menjadi panjang umur dan tidak akan pernah meninggal dunia atau mati.Dalam sejarah pencarian “kehidupan abadi” dikenal beberapa peradaban dengan tekad yang luar biasa untuk menemukan dan mempraktekkan cara hidup yang baik untuk mencapai keabadian. Hal ini dapat kita lihat pada peradaban Mesir kuno, dimana telah muncul praktek tentang tata cara mengawetkan jenazah para raja pada masa tersebut dengan tujuan apabila suatu saat hari nanti ditemukan obat pembangkit kehidupan, maka raja-raja Mesir kuno dapat dihidupkan kembali oleh rakyatnya.

Lain lagi dengan bangsa Cina, di Cina telah terdapat sebuah pendapat yang mengatakan bahwa obat keabadian dapat ditemukan oleh manusia, dimana seorang raja yang bernama Qin Shihuang menugaskan kepada para ahli kesehatan di negerinya untuk mencari obat yang dapat menghindari kematian, bahkan pada masa tersebut setelah sang raja meninggal khusus dibuat sebuah pemakaman yang bernama Terracotta. Dimana didalamnya terdapat replika tubuh dari pasukan Raja Qin Shihuang yang berharap dapat dihidupkan kembali setelah berhasil ditemukan rahasia obat kematian.

Tidak hanya di negeri Tiongkok, legenda tentang hidup abadi juga telah berkembang di negara Eropa, dimana pada masa tersebut telah muncul ide tentang adanya sebuah ‘mata air keabadian’, yang apabila airnya diminum maka manusia tersebut dapat mencapai hidup yang abadi. Tulisan ini juga tercantum di dalam Injil umat Kristiani.

Pada zaman Romawi kuno bahkan telah berkembang pengertian tentang penuaan dan orang lanjut usia yang lebih maju. Pada masa tersebut dikenal istilah ‘ipsa est morpus’, yang berarti lanjut usia merupakan sebuah penyakit yang harus dicarikan cara atau obat untuk menyembuhkannya. Lanjut usia juga diartikan sebagai kelemahan atau ketidakberdayaan.

Pada awal masehi pun telah berkembang berbagai cara yang digunakan oleh masyarakat Cina yang lebih maju pemikirannya yaitu dengan menggunakan obat-obatan tradisional dan batu-batuan jenis giok untuk mengobati penyakit penuaan.

         Pada masa sekarang telah banyak yang dilakukan oleh para ilmuan untuk mencari penyebab dari proses penuaan dan dengan harapan manusia dapat mengatasi proses tersebut. Namun sampai dengan hari ini, belum didapatkan penelitian yang memuaskan dan dapat dipraktekkan untuk mengatasi masalah penuaan bahkan masalah kematian.

  1. TEORI TENTANG PROSES PENUAAN
  • DEFINISI

            Menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas dan tidak dapat pula memperbaiki kerusakan yang dialami. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan suatu proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia.

Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf dan jaringan lainnya, hingga tubuh ‘mati’ sedikit demi sedikit. Sebenarnya, tidak ada batas yang tegas pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun. Pada setiap orang fungsi fisiologis tubuhnya sangat berbeda, baik didalam hal pencapaian puncaknya maupun saat menurunnya. Hal ini juga sangat individual. Namun umumnya, fungsi fisiologis tubuh kita mencapai puncaknya pada umur antara 20-30 tahun. Setelah mencapai puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap untuk beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai bertambahnya umur.

Sampai saat ini banyak sekali teori yang menerangkan proses menua, mulai dari teori degeneratif yang didasari oleh habisnya daya cadangan vital, teori terjadinya atrofi yang mengatakan bahwa proses tua adalah proses evolusi, teori imunologik mengenai adanya produk sampah dari tubuh sendiri yang makin bertumpuk, dan lain sebagainya. Tetapi seperti kita ketahui, usia lanjut akan selalu ditandai dengan perubahan fisiologik maupun psikologik.

Manusia secara progresif akan kehilangan daya tahan secara progresif terhadap infeksi dan akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural yang disebut sebagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi, aterosklerosis, diabetes mellitus, dan kanker, yang akan mengakhiri hidup dengan proses yang dramatik seperti stroke, infark miokard, dan lain sebagainya. Yang jelas bahwa proses menua itu merupakan kombinasi dari bermacam-macam faktor yang saling berkaitan.

  • TEORI-TEORI PROSES PENUAAN
  1. Teori Genetik Clock

Menurut teori ini, menua telah terprogram secara genetik untuk tiap spesies tertentu. Di mana setiap spesies mempunyainya di dalam inti sel, suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Konsep ini didukung oleh kenyataan bahwa ini merupakan cara yang menerangkan mengapa pada beberapa spesies terlihat perbedaan usia yang nyata. Secara teoritis dapat dimungkinkan memutar jam ini lagi meski hanya untuk beberapa waktu dengan dengan pengaruh-pengaruh dari luar misalnya dengan pencegahan penyakit dengan obat-obatan atau tindakan-tindakan tertentu. Pengontrolan genetik umur menurut Hayflick dilakukan di tingkat selular melalui sebuah penelitian kultur sel in vivo yang menunjukkan adanya hubungan antara kemampuan membelah sel dengan umur spesies, dan dari penelitian itu jelas bahwa inti sel yang menentukan jumlah replikasi, kemudian menua dan mati, bukan sitoplasmanya.

  1. Teori Non Genetik

Teori ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

  1. Teori Mutasi Somatik

Teori ini membahas tentang pentingnya faktor lingkungan yang dapat menjadikan  mutasi. Menurut teori ini terjadinya mutasi yang progresif pada DNA sel somatik akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan fungsi sel tersebut. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya radiasi atau zat kimia yang berbahaya yang dapat memperpendek umur. Salah satu teori yang mendukung ini adalah hipotesa “Error Catastrophe.” Menurut hipotesa ini, menua disebabkan kesalahan beruntun sepanjang waktu yang lama, adanya kesalahan proses transkripsi DNA dan RNA dan translasinya, menyebabkan timbulnya enzim yang salah dan menganggu metabolisme, sehingga merusak fungsional sel dan terjadi dalam jumlah besar dan mengakibatkan terjadinya catastrophe.

  1. Teori Kerusakan Immunitas Tubuh

Jika mutasi somatik dapat menyebabkan kelainan permukaan sel, maka hal ini dapat menyebabkan kelainan pada antigen permukaan sel, sehingga sistem imun menganggap sel yang berubah adalah sel asing dan menghancurkannya. Peristiwa ini yang menjadi dasar terjadinya peristiwa autoimun. Hasilnya dapat pula berupa reaksi antigen yang luas yang mengenai jaringan, efek menua akan menyebabkan reaksi histoinkomtabilitas pada banyak jaringan. Di pihak lain sistem imun menurun pada proses menua, daya serang terhadap sel kanker menurun sehingga kanker meningkat sesuai dengan bertambahnya usia.

  1. Teori Kerusakan Akibat Radikal Bebas

Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas dan di dalam tubuh jika fagosit pecah dan sebgai produk sampingan di dalam rantai pernafasan dalam mitokondria. Radikal bebas dalam rantai pernafasan bersifat merusak, sangat reaktif, dapat bereaksi dengan DNA, protein, dan dengan gugus SH. Selain ini radikal bebas dapat dinetralkan dengan senyawa non enzimatik seperti Vitamin C, Provitamin A, dan Vitamin E.

  1. Teori Menua Akibat Metabolisme

Pada tahun 1935 McKay, memperlihatkan bahwa pengurangan intake kalori pada rodentia muda akan menghambat pertumbuhan dan memperpanjang umur, hal ini terjadi karena menurunnya salah satu atau beberapa proses metabolisme. Menurut Balin dan Alllen, ada hubungan antara tingkat metabolisme dengan panjang umur. Hal ini dapat ditunjukkan melalui modifikasi cara hidup yang jarang bergerak ke hidup yang lebih banyak bergerak, dapat meningkatkan usia hidup. Dari penyebab-penyebab terjadinya proses menua tersebut ada beberapa peluang yang memungkinkan kita dapat mengintervasi, supaya proses menua dapat diperlambat. Yang paling banyak kemungkinannya adalah mencegah meningkatnya radikal bebas, kedua dengan manipulasi sistem imun tubuh, ketiga melalui metabolisme makanan. Selain faktor-faktor tersebut, juga terdapat faktor lain seperti lingkungan dan gaya hidup.

  • PERKEMBANGAN TERBARU TEORI TENTANG PROSES PENUAAN

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan pada masa kini, telah diketahui banyak hal tambahan dan beberapa teori terbaru yang dapat dijadikan acuan dalam memahami terjadinya proses penuaan pada manusia. Hal ini terungkap suatu simposium CIGP (Collegeum Internationale of Gerontology and Pharmacologhical) di Beijing China, acara ini juga dihadiri oleh dr. Tony Setiabudhi, Ph. D. Dengan Prof. Yin sebagai  narasumbernya. Dalam seminar tersebut terungkap beberapa penemuan atau publikasi baru mengenai penyebab dari terjadinya penuaan pada manusia. Hal tersebut antara lain:

  1. Penuaan dan Pengaruh Genetika

Dalam sebuah penelitian ditemukan sebuah gen mutan yang disebut sebagai Caenorabditis elegans yang disinyalir membuat beberapa perubahan gen yang menyebabkan terhentinya beberapa tahap metabolisme yang berlebihan pada sel di sekitarnya dan dianggap sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan umur kehidupan pada beberapa spesies, contohnya pada lalat buah (Drosophila). Dalam penelitian lainnya juga ditemukan bahwa kandungan Superoxide dalam mitokondria dan jumlah produksi hidrogen peroksida dalam hati dan ginjal berhubungan dengan umur kehidupan maksimal suatu spesies.

  1. Stress Carbon

Carbon adalah salah satu hasil sampingan yang terdapat pada proses metabolisme  manusia. Biasanya zat kimia ini dikeluarkan oleh manusia melalui sistem ekskresi. Pada kenyataannya di beberapa kasus yang dianggap sebagai penyebab terjadinya proses penuaan, ditemukan adanya penimbunan zat karbon ini. Sehingga dapat dianggap bahwa penimbunan karbon merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam tahapan proses terjadinya penuaan pada manusia atau makhluk hidup.

  1. Peran Penting Tidur Dalam Mencegah Penuaan

Dalam perkembangan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa tidur adalah proses dimana sebagian sel tubuh mengalami istirahat. Hal ini dimungkinkan sebagai salah satu cara untuk memperlambat kerja metabolisme merugikan yang menyebabkan terjadinya penuaan. Namun hal ini masih dalam penelitian.

  1. Stem Cell

Dalam perkembangan penelitian terbaru yang dilakukan, didapatkan sebuah fakta mengejutkan dimana terdapat sebuah cairan bernama Cardio-Lysin yang merupakan sebuah cairan yang dapat digunakan untuk mencetak bentuk sebuah jantung yang mati, dan apabila dalam cetakan tersebut dibenamkan stem cell jantung baru, maka akan perlahan-lahan terbentuk kembali sebuah organ jantung dan dikatakan dapat berdenyut seperti jantung normal.

  • PROSES TERJADINYA PENUAAN

            Manusia senantiasa mengalami proses penuaan yang hingga kini tak dapat dihindari. Proses penuaan ditandai dengan adanya kemunduran fungsi dari berbagai organ tubuh secara perlahan-lahan. Proses menua tersebut ada yang normal yaitu yang tidak menimbulkan sakit dan ada pula yang patologis yang terjadi karena kemunduran fungsi akibat penyakit. Dengan disertai daya imunologik yang menurun karena usia lanjut, maka peluang terserang penyakit lebih besar. Dalam hal ini jumlah sel Limfosit T yang sangat berperan dalam sistem pertahanan tubuh fungsinya telah menurun, walaupun jumlahnya sama. Pada penyakit AIDS jumlah sel Limfosit T sangat berkurang sehingga sering dihinggapi macam-macam penyakit infeksi sebagai komplikasi.

            Arteriosklerosis adalah dasar dari proses ini. Dalam hal ini terdapat pengerasan dari dinding pembuluh darah sehingga kurang elastis seperti semula, seringkali ada bercak-bercak endapan kapur pada lapisan sel-sel endotel yang melapisi bagian dalam dari pembuluh darah yang ikut membuat pembuluh darah menjadi kaku. Pada usia lanjut selain perubahan dari penampilan seperti tersebut diatas, pada kulit dan rambut terdapat pula kemunduran dari fungsi otak dikarenakan otak yang makin mengecil. Daya keseimbangan mungkin terganggu dan fungsi panca indra mengalami kemunduran disertai fungsi organ-organ yang juga mundur antara lain paru-paru, jantung, ginjal, hati dan otot. Tinggi badan dapat berkurang beberapa sentimeter karena keping-keping tulang belakang menipis. Kini diketahui bahwa penuaan antara lain disebabkan juga karena kerusakan DNA dari sel-sel tubuh pada masa proses penuaan. Beberapa komponen yang mempengaruhi proses menua.