Adapun prasarana yang diperlukan dalam budidaya udang tambak meliputi:
- Petakan Tambak
- Sebaiknya dibuat dalam bentuk       unit. Setiap satu unit tambak pengairannya berasal dari satu pintu besar,       yaitu pintu air utama atau laban. Satu unit tambak terdiri dari tiga       macam petakan: petak pendederan, petak glondongan (buyaran) dan petak       pembesaran dengan perbandingan luas 1:9:90.
- Selain itu, juga ada petakan       pembagi air, yang merupakan bagian yang terdalam. Dari petak pembagi,       masing-masing petakan menerima bagian air untuk pengisiannya. Setiap       petakan harus mempunyai pintu air sendiri, yang dinamakan pintu petakan,       pintu sekunder, atau tokoan. Petakan yang berbentuk seperti saluran       disebut juga saluran pembagi air. 
- Setiap petakan terdiri dari       caren dan pelataran.
- Pematang/Tanggul
- Ada dua macam pematang, yaitu       pematang utama dan pematang antara.
- Pematang utama merupakan       pematang keliling unit, yang melindungi unit yang bersangkutan dari       pengaruh luar. Tingginya 0,5 m di atas permukaan air pasang tertinggi.       Lebar bagian atasnya sekitar 2 m. Sisi luar dibuat miring dengan       kemiringan 1:1,5. Sedangkan untuk sisi pematang bagian dalam       kemiringannya 1:1.
- Pematang antara merupakan       pematang yang membatasi petakan yang satu dengan yang lain dalam satu       unit.
- Ukurannya tergantung keadaan       setempat, misalnya: tinggi 1-2 m, lebar bagian atas 0,5-1,5. Sisi-sisinya       dibuat miring dengan kemiringan 1:1. Pematang dibuat dengan menggali       saluran keliling yang jaraknya dari pematang 1 m. Jarak tersebut biasa       disebut berm. 
- Saluran dan Pintu Air
- Saluran air harus cukup lebar       dan dalam, tergantung keadaan setempat, lebarnya berkisar antara 3-10 m       dan dalamnya kalau memungkinkan sejajar dengan permukaan air surut       terrendah. Sepanjang tepiannya ditanami pohon bakau sebagai pelindung.
- Ada dua macam pintu air, yaitu       pintu air utama (laban) dan pintu air sekunder (tokoan/pintu air       petakan).
- Pintu air berfungsi sebagai       saluran keluar masuknya air dari dan ke dalam tambak yang termasuk dalam       satu unit.
- Lebar mulut pintu utama antara       0,8-1,2 m, tinggi dan panjang disesuaikan dengan tinggi dan lebar       pematang. Dasarnya lebih rendah dari dasar saluran keliling,serta sejajar       dengan dasar saluran pemasukan air.
- Bahan pembuatannya antara       lain: pasangan semen, atau bahan kayu (kayu besi, kayu jati, kayu kelapa,       kayu siwalan, dll)
- Setiap pintu dilengkapi dengan       dua deretan papan penutup dan di antaranya diisi tanah yang disebut       lemahan.
- Pintu air dilengkapi dengan       saringan, yaitu saringan luar yang menghadap ke saluran air dan saringan       dalam yang menghadap ke petakan tambak. Saringan terbuat dari kere bambu,       dan untuk saringan dalam dilapisi plastik atau ijuk.
- Pelindung:
- Sebagai bahan pelindung pada       pemeliharaan udang di tambak, dapat dipasang rumpon yang terbuat dari       ranting kayu atau dari daun-daun kelapa kering. Pohon peneduh di       sepanjang pematang juga dapat digunakan sebagai pelindung.
- Rumpon dipasang dengan jarak       6-15 m di tambak. Rumpon berfungsi juga untuk mencegah hanyutnya kelekap       atau lumut, sehingga menumpuk pada salah satu sudut karena tiupan angin.
- Pemasangan kincir:
- Kincir biasanya dipasang       setelah pemeliharaan 1,5-2 bulan, karena udang sudah cukup kuat terhadap       pengadukan air.
- Kincir dipasang 3-4 unit/ha.       Daya kelarutan O2 ke dalam air dengan pemutaran kincir itu mencapai       75-90%.