PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
BAYI NORMAL
1. Rawat dlm incubator smtr, bila suhu stabil rooming in.
2. DP – N – T Q 4 H, usahakan suhu rectal 36,5 – 37,5 °C
3. Berikan ASI / PASI 3 jam ssdh lahir, bila bayi kecil / bayi besar / ibu DM beri minum 2 jam ssdh lahir, banyaknya sesuai kebutuhan per hari ( pakai tabel ). Bayi segera disusui ibunya, bila keadaan ibu sudah memungkinkan.
4. Bersihkan pusar dg alkohol 70 % QD sampai pusar lepas.
5. Vitamin K 0,5 cc i.m di paha anterolateral X 1 dosis
6. Tetracyclin salep mata oles ODS X 1 dosis
7. Catat frekwensi BAB dan BAK Q shift ( lapor bila tak ada BAK dlm 24 jam atau tak ada BAB dalam 48 jam / diare )
8. Timbang Berat Badan tiap pagi dan catat, bila BB turun terus lapor.
9. Berikan imunisasi Hepatitis B 0,5 cc i.m paha anterolateral dan catat di kartu KMS bila ibu mampu membeli vaksin, bila tidak dorong untuk imunisasi di Posyandu.
10. Monitor dan lapor bila bayi lemah, merintih, sianosis / sesak, kuning, tak mau menyusu.
11. Boleh dimandikan dng air hangat pada hari kedua dstnya.
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
OBSERVASI SEPSIS
1. Rawat dlm incubator smtr, bila suhu stabil rooming in
2. DP – N – T q4h, usahakan suhu rectal 36,5 – 37,5 °C
3. Berikan ASI / PASI 3 jam ssdh lahir, bila bayi kecil / bayi besar / ibu DM beri minum 2 jam ssdh lahir, banyaknya sesuai kebutuhan per hari ( lihat tabel ) dikurangi jumlah infus yg diberikan. Bayi segera disusui ibunya, bila keadaan ibu sudah memungkinkan.
4. Infus D10% (jumlahnya sesuai kebutuhan cairan bayi/hari dikurangi jumlah ASI / PASI yg diminum), minimal 5 tetes / menit agar tidak sumbat kateternya. Bila gula darah > 125 mg/dl pd bayi aterm atau > 150 mg/dl pd bayi prematur, maka D10 % diganti dg D5 %.
5. Pasang v.umbilical dg tehnik yg benar untuk bayi prematur / bayi gemuk / bayi yg diperkirakan membutuhkan antibiotik > 1 minggu. Bila hanya observasi sepsis pasang kateter vena biasa. Bila bayi kuat menyusu, boleh kateter vena dipasang salinlock, tp harus irigasi salinlock dg NaCl 0,9% 5cc q4h.
6. Cek HCT, WBC, Diff, Plt, BS, gol. Darah.
7. Ampicillin 25 mg/kg/dosis q8h IV (umur >7 hari, q6h )
8. Gentamycin 2,5 mg/kg/dosis + D5% 20cc drip slm 2 jam q8h.
Diberikan bila sudah ada BAK. Bila tak ada infus boleh IM tanpa dilarutkan
9. Bersihkan pusar dg alkohol 70 % QD sampai pusar lepas.
10. Vitamin K 0,5 cc i.m di paha anterolateral X 1 dosis
11. Tetracyclin salep mata oles ODS X 1 dosis
12. Catat frekwensi BAB dan BAK Q shift ( lapor bila tak ada BAK dlm 24 jam atau tak ada BAB dalam 48 jam / diare )
13. Timbang Berat Badan tiap pagi dan catat.
14. Berikan imunisasi Hepatitis B 0,5 cc i.m paha anterolateral dan catat di kartu KMS bila ibu mampu membeli vaksin, bila tidak dorong untuk imunisasi di Posyandu.
15. Monitor dan lapor bila bayi lemah, merintih, sianosis / sesak, kuning, tak mau menyusu.
16. Boleh dimandikan dg air hangat pada hari kedua dstnya.
17. Cek vena umbilicus QD bila perut distensi / merah dicabut.
Cek kateter vena biasa Q4H, bila merah / bengkak dipindahkan.
Note :
Bayi-2 yg perlu observasi sepsis ( ibu KPD > 18 jam, ISK, demam, mekonium kental, fetal distress dll ).
Antibiotik berikan min 5 hari, bila benar-2 sepsis berikan min 7 hari – 2 minggu.
Bila lahir di Serukam, boleh berikan Ampi, Genta,
Bila lahir di luar serukam, beri :
– Cefotaxim 50 mg / kg BB Q 12 H i.v + Dx 5 % 20 cc drip 2 jam ,
bila umur > 7 hari berikan Q 8 H. Neonatus tidak boleh diberi Ceftriaxon.
– Gentamicin.
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
ASPIRASI PNEUMONIA / MEKONIUM
1. Rawat dlm incubator, usahakan suhu rectal 36,5 – 37,5 °C
2. DP – N – T dan SaO2 q4h, usahakan SaO2 > 90 %
Bila SaO2 < 90 %, pasang O2 kanul 1 – 2 L / menit, atau O2 5 L / menit dg masker, O2 di tap off bl membaik. Bila SaO2 > 90 % tp respiratory distress, nafas cepat > 70 x menit, retraksi dalam, akral sianosis, intubasi dan pindahkan ke ICU
3. Pasang SH.
4. Bila bayi sesak, dipuasakan dulu smtr s/ sesak bkurang & SaO2 > 90 %, & berikan semua kebutuhan cairannya melalui infus. Bila tak terlalu sesak berikan ASI/PASI 3 jam ssdh lahir VSH, bila bayi kecil/bayi besar/ibu DM beri minum 2 jam ssdh lahir, berikan dulu 10 cc q2h, cek aspirasinya bila > 30 % dr jumlah yg diberikan, pemberian waktu itu ditunda. Bayi jangan disusui ibunya, sampai sesak minimal. ASI/PASI dinaikkan tiap hari sesuai tabel, kecuali bila sisa aspirasi > 30 % jangan dinaikkan, hati-2 jangan sampai necrotizing enterocolitis
5. Infus pakai D10% (jumlahnya sesuai kebutuhan cairan bayi per hari dikurangi jumlah ASI / PASI yg diminum), minimal 5 tetes / menit agar tidak sumbat kateternya. Bila BS > 125 mg/dl pd bayi aterm atau > 150 mg/dl pd bayi prematur, maka D10 % diganti dg D5 %.
6. Pasang vena umbilical dg tehnik yg benar untuk semua bayi dg aspirasi pneumonia / mekonium.
7. Cek HCT, WBC, diff, platelet, BS, gol. Darah.
Bila NPO, cek BS q6 / q8h.
8. Buat roentgen babygram dan baca, selain paru-2nya, juga lihat posisi ujung SH / ET tube, posisi ujung dari vena umbilicus.
9. Ampicillin 25 mg/kg/ dosis q8h IV ( bl umur > 7 hari q6h )
Bila pneumonia berat boleh Ampi diganti dg Cefotaxim 50 mg/kg/ dosis + D5 % 20 cc drip dalam 2 jam q12h, bila umur > 7 hari q8h
10. Genta 2,5 mg/kg/dosis + D5% 20 cc drip slm 2 jam q8h.
Diberikan bila sudah ada BAK. Bila tak ada infus boleh i.m tanpa dilarutkan
11. Clindamycin puyer 5 mg/ kg/ dosis q8h VSH,
bila umur > 7 hari q6h
12. Nebulisasi dg NS 5cc q4h, bila ada wheezing + atrovent 3 tetes )
13. Bersihkan pusar dg alkohol 70 % qd sampai pusar lepas.
14. Vitamin K 0,5 cc i.m di paha anterolateral X 1 dosis
15. Tetracyclin salep mata oles ODS X 1 dosis
16. Catat frekwensi BAB dan BAK qshift ( lapor bila tak ada BAK dlm 24 jam atau tak ada BAB dalam 48 jam / diare ). Bila sakit berat pasang folley kateter / tampung urine dg urine bag utk bayi laki-2, min 1 cc / kg BB / jam
17. Timbang Berat Badan tiap pagi dan catat.
18. Monitor dan lapor bila bayi lemah, merintih, sianosis / sesak, kuning, tak mau menyusu.
19. Boleh dilap dg air hangat pada hari kedua dstnya.
20. Fisioterapi dada setiap habis nebulisasi bila keadaan bayi sudah stabil, tidak terlalu sesak, tanpa ET dan tidak sehabis diberi susu.
21. Cek vena umbilicus qd bila perut distensi / merah dicabut.
Maximal vena umbilicus dipasang selama 2 minggu
Cek kateter vena biasa q4h, bila merah / bengkak dipindahkan.
Note :
Antibiotik berikan min 7 hari – 2 minggu.
Bila bayi dipuasakan karena asfixia berat, maka mulai umur 2 hari, dalam infus Dxnya harus ditambahkan NaCl 20 % ( pesan khusus ), dan KCl, serta Ca gluconat.