Menurut Nybakken (1992), berdasarkan bentuk hidupnya plankton dibagi menjadi dua golongan yaitu fitoplankton (plankton nabati) dan zooplankton (plankton hewani). Fitoplankton yang mempunyai sifat autotrof mampu merubah bahan anorganik menjadi bahan organik dan penghasil oksigen yang sangat mutlak diperlukan baik kehidupan makhluk uang lebih tinggi tingkatannya (Isnansetyo dan Kurniastuti, 1995). Sedangkan zooplankton tidak dapat memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik, zooplankton yang bersifat herbivor akan memakan fitoplankton, sedangkan zooplankton karnivor memakan zooplankton herbivor (Nontji, 1993).
Fitoplankton hanya dapat hidup baik di tempat-tempat yang mempunyai sinar yang cukup, akibatnya fitoplankton hanya dapat dijumpai pada lapisan permukaan laut saja. Mereka juga akan lebih banyak dijumpai pada tempat-tempat yang terletak di daerah continental shelf dan disepanjang pantai dimana terdapat proses upwelling. Daerah-daerah itu biasanya kaya akan baha-bahan organik. Zooplankton adalah suatu grup yang terdiri dari berjenis-jenis hewan yang sangat banyak macam nya termasuk protozoa, coelenterata, moluska, annelida, dan crustacea (Nontji, 1993).
Berdasarkan siklus hidupnya plankton dapat dibagi menjadi dua yaitu holoplankton dan meroplankton. Holoplankton adalah plankton yang seluruh daur hidupnya bersifat planktonik, sedangkan meroplankton adalah plankton yang hanya sebagian dari daur hidupnya yang bersifat planktonik dan terdiri dari berbagai larva hewan laut dan pada stadium dewasa hidup sebagai benthos atau nekton (Nybakken, 1988).
Berdasarkan habitat hidupnya plankton dibedakan menjadi dua bagian haliplankton yaitu plankton yang hidup dihabitat air laut dan limnoplankton yaitu plankton yang hidup di habitat air tawar. Selanjutnya plankton dapat dibagi berdasarkan ukuran tubuhnya yaitu: Ultraplankton di bawah 2 µm, Nanoplankton 2-20 µm, Mikroplankton 20-200 µm, Mesoplankton 200-2000 µm, Megaplankton di atas 2000 µm (Barus et al., 2001).