Bentuk-bentuk komunikasi menurut Djamarah (2001,12-13) terdapat dua bentuk, yaitu komunikasi satu arah /one way communication dan komuniaksi dua arah /two way communication yaitu :
Komunikasi satu arah
Komunikasi satu arah atau komuniaksi sebagai aksi menempatkan sebagai seorang guru/guru sebagai pemberi aksi dan siswa/anggota bawahan sebagai penerima aksi. Dalam pendidikan misalnya, antara guru dan siswa guru aktif dan siswa pasif. Jadi mengajar dipandang sebagai kegiatan penyampaian bahan pelajaran.
Komunikasi satu arah memiliki kelebihan antara lain :
- Dapat berlangsung cepat dan efisien
- Dapat melindungi guru atau guru, sehingga orang atau para siswa tidak dapat melihat dan menilai kesalahan dan kelemahan guru.
Disamping kelebihan, komunikasi satu arah juga memiliki kelemahan, yaitu :
- Gaya mengajar bersifat otoriter
- Dapat menimbulkan ketidakjelasan, salah paham, penafsiran yang keliru, sentimen dan banyak ketegangan.
Komunikasi dua arah
Dalam komuniksi dua arah atau komuniksi sebagai intraksi maka seorang guru sebagai pemberi maupun penerima aksi, demikian pula dengan para siswanya. Dalam dunia pendidikan maka baik antara guru ataupun siswanya dapat bertugas sebagai pemberi aksi atau penerima aksi artinya antara guru dan siswa akan terjadi dialog.
Seperti halnya komunikasi satu arah, maka komunikasi dua arah juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari komunikasi dua arah adalah :
- Semua perintah atau pesan dapat diterima dengan lebih akurat atau tepat, karena dapat ditanyakan dan didiskusikan apabila kurang dapat dimengerti.
- Bisa dikurangi salah paham dan salah interpretasi.
- Suasana lebih demokratis.
Sedangkan kelemahan-kelemahan dari komunikasi dua arah :
- Komunikasi berlangsung lebih lambat.
- Kemungkinan muncul sikap “menyerang” pada siswa dan sikap bertahan pada diri guru.
- Setiap saat dapat timbul masalah baru yang dapat menyulitkan posisi guru.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2001. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta:Rineka Cipta