ANATOMI DAN FISIOLOGI MELANIN

Sel Melanosit merupakan derivat Krista neuralis yang bermigrasi melalui mesenkim ke epidermis dan folikel rambut selama proses embryogenesis. Pada pemeriksaan sediaan hapusan imunohistokimia, melanosit teridentifikasi pada epidermis fetus sejak umur kehamilan 50 hari. Melanosom baru teridentifikasi pada bulan keempat kehamilan dengan menggunakan mikroskop electron. Melanosit merupakan sel berdendrit yang terdapat pada stratum basalis epidermis dimana dendritnya bisa mencapai bagian tengah stratum spinosum. Sebuah sel melanosit dapat mentransfer melanosom kepada 30-40 sel keratinosit disekitarnya.1,2
Fungsi utama melanosit adalah mensintesis melanin pada melanosom dan mentransfer melanosom ke keratinosit terdekat. Melanin berguna untuk melindungi terhadap pajanan sinar ultraviolet dari sinar matahari. Sintesis, distribusi dan pigmentasi melanin pada epidermis melalui beberapa tahapan. Dibutuhkan protein transkripsi untuk proses melanogenesis, biogenesis melanosom, sorting protein melanogenik ke dalam melanosom, transport melanosom ke ujung dendrite dan transfer melanosom ke keratinosit. Kerusakan pada fungsi ini dapat menyebabkan terjadinya hipopigmentasi.3
Pigmentasi pada kulit normal tergantung pada proses transfer melanoso dari melanosit ke sel keratinosit disekitarnya. Apabila terjadi gangguan dalam proses ini, misalnya pada penyakit keturunan Chediak Higashi dan sindroma Griscelli atau penyakit yang didapat seperti pada dermatitis atopik, dapat terjadi hipopigmentasi.
Pada kulit terang, ukuran melanosom lebih kecil dan di bagi dua sampai sepuluh grup di dalam lisosom sekunder keratinosit dan mengalami degradasi di bagian tengah stratum spinosum. Pada kulit gelap, ukuran melanosom lebih besar dan satu demi satu disebarkan ke dalam lisosom keratinosit dan mengalami degradasi lebih lambat di stratum spinosum sehingga granul melanin masih bisa ditemukan di stratum korneum