Telaah Filsafati Terhadap Teknologi Media Komunikasi

Proses Komunikasi perlu dikaji dalam perspektif psikologis ketika proses berlangsung dalam diri komunikator dan komunikan (encoding, decoding) dan perspektif mekanistis yang bersifat sosiologis di saat pesan ditransmisikan oleh komunikator melalui salah satu inderanya atau kadang-kadang dua indera secara bersama-sama.

pabila komunikan dapat dilihat, komunikasi berlangsung secara tatap muka. Sedangkan jika komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya atau jauh tempatnya dan banyak jumlahnya, komunikasi berlangsung bermedia, dengan media nirmassa atau media massa. Yang dimaksud media di sini adalah media sekunder atau media yang bersifat fisik atau berwujud.

Sebagai contoh, jika komunikan jauh tempatnya, maka dipergunakanlah media seperti surat, telepon dan lainnya, kalau banyak jumlahnya dipekailah media dalam bentuk pengeras suara, papan pengumuman dan sebagainya. Apabila komunikan jauh tempatnya dan juga banyak jumlahnya, maka digunakan media surat kabar, majalah, radio, televisi, dan lainnya.

Seirama dengan kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat media komunikasi semakin lama semakin modern dan semakin canggih. Dalam sejarah ilmu pengetahuan terjadi empat kali revolusi sebagai berikut :
Revolusi Pertama :
Revolusi ini membuka era bagi penelitian mendalam mengenai gaya gravitasi dan penelitian tentang dinamika gerakan benda-benda. Era ini dirintis oleh Isaac Newton.
Revolusi Kedua :
Era ini lebih memusatkan pada sifat-sifat kelistrikan dan kemagnitan benda sebagai keseluruhan, dan juga mengenai sifat-sifat radiasi, era ini dipelopori oleh Faraday dan Maxwell.
Revolusi Ketiga :
Era ini dimulai dengan ditemukannya sifat kuantum cahaya oleh Max Planc. Era ini membawa revolusi secara menyeluruh dalam pemikiran manusia tentang zat, juga tentang jagad raya. Kecenderungan era ini dibawa oleh Einstein yang merumuskan teeori relativitas, Rutherford mengenai atom, Bohr tentang kuantum, dan lain-lain.
Revolusi Keempat :
Revolusi ini adalah revolusi fisika dimulai pada tahun 1938 dengan ditemukannya suatu tipe materi baru yang oleh Anderson disebut partikel. Dahulu atom diperkirakan merupakan benda terkecil yang tidak dapat dipecah belah lagi. Namun dewasa ini anggapan terbantahkan dengan penemuan Anderson. Menjelang akhir lima puluhan, tidak kurang dari 30 partikel baru ditemukan yang pada dasarnya mengejutkan, karena membuat manusia bertanya apa yang mungkin dan apa yang tidak mungkin(Zen, 1981 : 17-19).
Empat Revolusi ilmu pengetahuan, khususnya revolusi fisika itu, sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, sehingga menyebabkan perubahan yang menakjubkan. Pengaruh tersebut sifatnya berbeda-beda, tetapi yang jelas mempengaruhi empat bidang :
– Bidang intelektual, meninggalkan kebiasaan atau kepercayaan tradisional dan mengambil kebiasaan baru.
– Bidang industry dan kemampuan di medan perang.
– Organisasi social dan bidang politik.
– Tata lingkungan (Zen, 1981 : 7).