Model Quantum

Pengertian Quantum Leaning

Menurut (Deporter, Resrdon, Singer-Nourie, 2000), Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum Leaning dengan demikian, adalah penggubahan (mengorkestrasi) bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain. Di dalam Quantum Leaning terdapat beberapa hal, yaitu :

  • Asas Utama dari Quantum Leaning adalah “ Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita”. Maksudnya, mengingatkan kita pada pentingnya memasuki dunia siswa sebagai langkah pertama. Untuk mendapatkan hak mengajar, pertama-tama harus membangun jembatan autentik memasuki kehidupan siswa. Sertifikat mengajar atau dokumen yang mengijinkan mengajar/melatih hanya berarti apabila memiliki wewenang untuk mengajar. Mengajar adalah hak yang harus diraih, dan diberikan oleh siswa, bukan oleh Departemen Pendidikan.
  • Prinsip-prinsip Quantum Leaning terdiri dari : (1) Segalanya Berbicara. Segala lingkungan kelas sehingga bahasa tubuh, dari kertas yang dibagikan hingga rancangan pelajaran, semuanya mengirim pesan tentang belajar, (2) Segalanya Bertujuan. Semua yang terjadi pada penggubahan, mempunyai tujuan, (3) Pengalaman Sebelum Pemberian Nama. Proses belajar yang baik ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang merekapelajari, (4) Akui Setiap Usaha. Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan.Pada saat mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka, (5) Jika Layak Dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi positif dengan belajar.
  • Model Quantum Leaning hampir samadengan sebuah simponi. Jika Anda menonton sebuah simponi, ada banyak unsur yang menjadi faktor pengalaman musik Anda. Kita dapat membagi unsur-unsur tersebut menjadi dua kategori: yaitu Konteks dan isi. Konteks adalah latar untuk pengalaman Anda. Konteks merupakan keakraban ruang orkestra itu sendiri (lingkungan). Semangat konduktor dan para pemain musknya (suasana). Keseimbangan instrumen dan musisi dalam bekerjasama (landasan). Interprestasi sang maestro terhadap lembaran musik (rancangan). Unsur-unsur ini terpadu dan kemudian menciptakan pengalaman bermusik yang menyeluruh. Isi berbeda namun sama pentingnya dengan konteks. Anggaplah lembaran musik itu sendiri sebagai isi, not-not nyata pada sebuah halaman, yang lebih dari sekedar not-not  pada sebuah halaman. Salah satu unsur isi adalah bagaimana tiap frase musik dimainkan (penyajian). Isi juga meliputi fasilitas ahli sang maestro terhadap orkestra, memanfaatkan bakat setiap pemain musik dan potensi setiap instrumen.

Keajaiban pengalaman menjadi terbuka karena konteksnya tepat, dan membuat musik menjadi hidup. Saat Anda mengubah kesuksesan siswa, unsur-unsur yang tersusun dengan baik; suasana, lingkungan, landasan, rancangan, penyajian dan fasilitasi.

  1. Mengubah (mengorkestrasi) suasana yang menggairahkan. Meliputi : (1) Kekuatan terpendam Niat, (2) jalinan rasa simpati dan saling pengertian, (3) Keriangan dan ketakjuban, (4) pengambilan resiko, (5) rasa saling memiliki, dan (6) keteladanan.
  2. Mengubah (mengorkestrasi) landasan yang kukuh. Meliputi : (1) Tujuan, (2) Prinsip-prinsip, 8 kunci keunggulan, (3) Keyakinan akan kemampuan pelajar, belajar dan mengajar, (4) Kesepakatan, Kebijaksanaan, Prosedur dan Peraturan, (5) Menjaga komunitas tetap berjalan dan tumbuh – mitra dalam belajar – Penggambaran masa depan.
  3. Menggubah (mengorkestrasi) lingkungan yang mendukung. Meliputi : (1) Lingkungan sekeliling, (2) Alat bantu, (3) Pengaturan bangku (4) Tumbuhan, Aroma, hewan peliharaan, dan unsur organik lainnya, dan (5) musik.
  4. Mengubah (mengorkestrasi) Perancangan pengajaran yang dinamin, Kerangka Perancangan Quantum Leaning (TANDUR), yaitu : Tumbuhan, alami, namai demonstrasikan, ulangi, Rayakan.

Mengorkestrasi Lingkungan yang mendukung

  • Pengaturan Bangku

Cara mengatur bangku memainkan peran penting dalam pengorkestrasian belajar. Di sebagian besar ruang kelas, bangku siswa dapat disusun untuk mendukung tujuan belajar bagi pelajaran apapun yang diberikan. Anda bebas menyuruh siswa mengatur ulang bangku mereka untuk memudahkan jenis interaksi yang diperlukan. Untuk prestasi siswa, penjelasan guru, penyajian  gambar di papan tulis, dan lain-lain, atur bangku sehingga siswa menghadap ke depan untuk membantu mereka tetap fokus ke depan. untuk kerja kelompok, bangku diputar saling berhadapan. Tujuannya adalah fleksibelitas. Jelajahilah pilihan-pilihan berikut ini : (1) Gunakan setengah lingkaran untuk diskusi kelompok besar yang dipimpin fasilitator, yang menuliskan gagasan pada kertas tulis, whithboard, atau papan tulis (2) Rapatkan bangku ke dinding jika ingin memberikan tugas perseongan dan  mengosongkan pusat ruangan untuk memberi petunjuk kepada kelompok kecil atau mengadakan diskusi kelompok besar sambil duduk di lantai, (3) Jika bisa, ganti bangku tradsional dengan meja dan kursi lipat agar lebih  fleksibel. Susunan bangku yang dapat diubah-ubah menimbulkan sedikit tantangan. Tapi, meskipun bangkunnya tetap tak berubah,pelajaranya tidak ! suruh mereka membalikan badan untuk interaksi kelompok kecil,atau duduk di lantai lorong-lorong bangku,atau di belakang,samping,atau depan ruangan.

  • Tumbuhan

Saat memikirkan tumbuh-tumbuhan,asosiasi apa yang muncul dalam benak ?

Apakah berfikir tentang kehijauan, kehidupan, pertumbuhan, bunga, cabang biologi dan botani mengajarkan kita bahwa tumbuh-tumbuhan menyediakan oksigen dalam udara kita dan otak kita berkembang karena oksigen.semakin banyak oksigen yang didapatnya,semakin baik otak berfungsi .Gunakan defenbachias untuk memperkaya persedian oksigen dalam kelas. Mimosa memberi efek visual yang indah dan tidak membutuhkan perawatan oleh tangan dingin.Tetapi,mimosa tidak menghasilkan oksigen.Namun,karena mimosa menambah keadaan estetika, penggunaanya paling baik adalah di ruangan dengan sedikit atau tanpa cahaya alami.

  • Aroma

Ah  ! Wanginya kesuksesan ! Apa hubunganya sukses dengan wangi? Banyak ! Kaitan antara kelenjar pencium dan sistem saraf otonomi cukup kuat. Apa yang kita cium memicu respons seperti kecemasan, kelaparan, ketenagan, defresi, dan seksualitas.seringnya,hari-hari libur memiliki aroma khas,demikian pula berbagai tempat : rumah sakit, ruang loker, dan pantai. Manusia dapat meningkatkan kemampuan berfikir mereka secara kreatif sebanyak 30% saat diberikan wangi bunga tertentu (Hirsch, 1993). tidak aneh ! Daerah penciuman merupakan reseptor bagi endorfin yang menyuruh tanggapan tubuh menjadi merasa senang dan sejatera.Apa artinya bagi kelas ? Sedikit penyemprotan aroma berikut akan meningkatkan kewaspadaan mental: mint, kemangi, jeruk, kayu manis, dan rosemary. Lavendel, kamamil, jeruk dan mawar memberikan ketenangan dan relaksi (Lavabre, 1990).

  • Musik

Musik berpengaruh pada guru dan pelajar, sebagai seorang guru, dapat menggunakan musik untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar. Musik membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak. Musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar, baik secara kebanyakan siswa memang mencintai musik.anda mungkin bertanya,” Mengapa musik? Sudah banyak yang harus saya pikirkan”Irama,ketukan,dan keharmonisan musik mempengaruhi fisiologi manusia terutama gelombang otak dan detak jantung-di samping membangkitkan perasaan dan ingatan (Lozanov, 1979). Musik dapat membantu siswa masuk keadaan belajar optimal, Musik juga mumungkinkan membangun hubungan dengan siswa melalui musik.

  • Poster Ikon

Ciptakan ikon atau simbol untuk setiap konsep utama yang di ajarkan dan gambarkan di atas selembar kertas berukuran 25 x 40 cm atau lebih besar pajang poster-poster ikon tersebut du depan kelas di atas pandangan mata, memberikan gambaran keseluruhan,tinjauan global dari bahan pelajaran.Untuk melihat “konsep-konsep samar” pelajar harus mendongak. Ini akan membantu penciptaan, penyimpanan, dan pencairan informasi secara visual. Pasang poster di tempat tersebut sampai unit pelajaran yang bersankutan selesai lalu, pindahkan kebagian dinding yang lain,agar tempatnya dapat digunakan untuk poster-poster unit berikutnya.Ikon-ikon unit yang sebelumnya yang teap dipajang akan menjadi pengingat sadar untuk informasi dari awal pelajaran hingga saat itu.jika siswa ingin mengingat isi pelajaran, bantulah dengan cara memasang posternya, supaya mereka dapat mengakses memori visual mereka setiap kali mereka melihatnya setelah pelajar menjadi terbiasa dengan konsep-konsep pokok dalam bentuk gambar, mintalah mereka untuk membuat poster untuk unit-unit mendatang. Kita dapat mengambil selangkah lebih jauh dan menggunakan poster ikon untuk mengintip “acara yang akan datang” Tempatkan poster ikon unit selanjutnya pada dinding sebelah kanan, tempat untuk bahan-bahan pelajaran yang akan datang.jika materi di tampakan dengan cara demikian, minat siswa akan terpicu: Tentang apa ya, kira-kira poster yang itu ?”

  • Poster Afirmasi

Buatlah (atau lebih baik mintalah siswa membuat) poster motivasi afirmasi dengan pesan-pesan seperti,” Aku mampu mempelajarinya! ”dan” Aku menjadi semakin  pintar dengan setiap tantangan baru”Tempatkan poster-poster itu di dinding samping setinggi mata orang duduk. Perhatikan bahwa poster ini setinggi telinga.pada saat siswa memandang sekeliling ruangan, poster-poster tersebut “mengucapkan” afirmasi seperti dialog internal, sehingga menguatkan keyakinan tentang belajar dan isi yang diajarkan.