Klasifikasi dan Morfologi Anemon

Klasifikasi anemon menurut Daly M et.al (2007), sebagai berikut:
Filum : Cnidaria
Kelas : Anthozoa
Anak Kelas : Hexacorallia (Zoantharia)
Bangsa : Actiniaria
Suku : Actiniidae, Edwardsiidae, Bathyphelliidae, Stichodactylidae,
Minyadidae

Anemon adalah kelompok hewan yang tubuhnya memiliki beraneka warna dan lunak. Bentuk tubuhnya menyerupai bunga apabila anemon tersebut mengembangkan tentakelnya. Tubuh anemon (di lihat dari bagian luar) terbagi tiga bagian, yaitu keping dasar atau pangkal, batang dan keping mulut (Hyman, 1940). Sedangkan menurut Brusca and Brusca (2003), tubuh bagian anemon terbagi lima yaitu keping dasar, batang, tentakel, keeping mulut dan mulut. Hewan ini siklus hidupnya berbentuk polip yang berukuran kecil, akan tetapi menurut Brusca and Brusca (2003) ada polip yang besar seperti pada spesies Stichodactyla mertensii yang berada pada daerah tropik Indo-Pasifik.
Menurut Mebs (2009), anemon memiliki tentakel yang berisi sel penyengat (nematosit) yang mengandung racun yang terdiri dari zat kimia peptida dan protein yang berfungsi untuk melumpuhkan dan menangkap mangsa. Dikatakan lebih lanjut oleh Mebs, tentakel anemon berfungsi sebagai pertahan dan perlindungan oleh ikan anemon terhadap predator. Jumlah tentakel bervariasi dan umumnya menutupi keping mulut. Kebanyakan nematosit mengandung racun yang berbeda-beda dalam kekuatan dan aktifitasnya.
Menurut Hadi dan Sumadiyo (XVII), jumlah tentakel bervariasi dengan kelipatan dari enam dan tersusun dalam dua deret lingkaran berturut-turut di mulai dari lingkaran yang paling dalam. Tentakel tersusun melingkar atau berderet radial dengan jumlah kelipatan enam tentakel pertama, enam tentakel kedua, dua belas tentakel ketiga, dua puluh empat tentakel ke empat dan seterusnya.
Anemon bersimbiosis mutualisme dengan dinoflagelata (zooxanthella). Anemon terkandung zooxanthella (anemon cokelat), zooklorela (anemon hijau) atau campuran alga keduanya (Saunders and Gisele, 1997). Dinoflagelata ini berada di dalam vakuola sampai ke sel endodermis (Brusca and Brusca, 2003). Anemon laut mempunyai tentakel yang berisi udara (hollow tentacle).

Refrensi
Brusca R.C and Gary J. Brusca. 2003. Invertebrates. Second Edition. Sinauer Associates, Inc. Sunderland, Massachusetts.

Daly M, et. al. 2007. The Phylum Cnidaria: A Review of Phylogenetic Patterns and Diversity 300 Years after Linnaeus. Zootaxa. 1668:127-182.

Hadi N dan Sumadiyo. Anemon Laut (Coelenterata, Actiniaria), Manfaat dan Bahayanya. Oseana. XVII:167-175.

Hyman, L.H. 1940. The Invertebrates : Protozoa through Ctenopora. McGraw-Hill Book Company. New York and London.

Hyman, L.H. 1967. The Invertebrates : Mollusca I. Volume VI. McGraw-Hill Book Company. New York and London.

Lalli C.M and Timothy R. Parsons. 1997. Biological Oceanogrphy An Introduction. Second Edition. Universitiy of British Columbia, Vancouver, Canada.

Mebs D. 2009. Chemical biology of the mutualistic relationships of sea anemones with fish and crustaceans. Toxicon:1071-1074.

Nganro N.R. 2009. Metoda Ekotoksikologi Perairan Laut Terumbu Karang. Monograf. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB. Bandung.

Nybakken J.W. 1982. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis, penerjemah; H. M. Eidman, Koesbiono, Dietrich. G.B, Sukritijono. S. Terjemahan dari: Marine Biology: An Ecological Approach. Gramedia. Jakarta.

Pearse V.B. 1974. Modification of Sea Anemone Behavior by Symbiotic Zooxanthellae : Phototaxis. Bio.Bull. 147:630-640.

Saunders B.K and Gisele M.P. 1997. The Effects of Temperature and Light on Two Algal Populations in The Temperate Sea Anemone Anthopleura elegantissima (Brandt, 1835). Journal of Experimental Marine Biology and Ecology. 211:213-224.