EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TROPIK

EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT TROPIK
KELOMPOK 3

PENYUSUN:
Berkat Nababan 25010113120035
Asfi Manzilah 25010113120110
Juli Arminta Sari K 25010113120174
Vrishelli Setiadi P 25010113130298
Dian Sutrisni 25010113130398
Kristian Yudhianto 25010113140312
Idha Setyowati 25010113140393

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEORO
2016
A. PENGERTIAN PENYAKIT TROPIS
Penyakit Tropis adalah penyakit yang lazim terjadi di daerah tropis dan subtropis. Istilah ini juga sering mengacu pada penyakit yang berkembang di wilayah panas berkondisi lembab, seperti malaria, demam berdarah dan kusta. Bagi sebagian masyarakat, Penyakit-penyakit ini barangkali dianggap sebagai penyakit ku no, karena memang telah ada dari jaman dulu dan terus menghantui masyarakat. bahwa penyakit ini tidak pernah lepas dari kita, oleh sebab itu perlu kehati-hatian yang tinggi dan pencegahan agar terhindar dari penyakit-penyakit tropis ini.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TROPIK
Dalam ilmu kesehatan istilah penyakit tropis (tropical medicine) dinisbatkan pada wilayah-wilayah beriklim panas seputar garis khatulistiwa. Istilah ini diperkenalkan para peneliti kesehatan dari Barat (Eropa dan Amerika) yang keadaan wilayahnya jauh berbeda dengan Indonesia. Penyakit tropis sebenarnya memiliki konotasi yang negatif yang berhubungan dengan cara hidup yang tidak sehat, hygiene yang buruk, dan penyakit yang menular.
Selama penjajahan Belanda, Bataviaasch Genootschap van Kunsten en weten schappen, organisasi ilmiah Belanda dalam bidang kesehatan melakukan riset selama seratus enam puluh empat tahun tentang penyakit tropis untuk kepentingan pemerintah kolonial Belanda dalam melancarkan sistem politik sosial-ekonominya dalam penguasaan sumber-sumber kekayaan negara jajahannya.
Dalam perkembangan penelitian kesehatan, didapatkan fakta bahwa penyakit tropis bukanlah penyakit yang aneh dan mengerikan seperti yang disangka oleh kebanyakan orang sebelumnya. Bahkan beberapa jenis penyakit tropis mungkin saja terjadi di daerah yang beriklim sedang, hanya berbeda pada frekuensi penderitanya saja. Perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti iklim, demografi, sosial-ekonomi dan faktor genetik.
Menurut Dr dr Umar Zein, ada beberapa macam penyakit tropis yang sudah dikenal sejak masa penjajahan Belanda, ratusan tahun lalu seperti penyakit cacar, polio, frambusia (puru), malaria, kolera, tuberkulosis, kusta dan elefantiasis (kaki gajah). Kategori penyakit tropis lainnya adalah malaria, demam berdarah, tifus, sepsis, hepatitis, dan TBC. Namun, meski telah diteliti selama ratusan tahun, penyakit-penyakit tropis ini masih saja ditemui dan berkembang di kelompok masyarakat tertentu seperti, di Indonesia. Berbagai penelitian yang mengeluarkan dana yang tergolong besar yang dilakukan untuk mencari cara penanggulangan dan pemberantasan penyakit tropis ini masih belum juga menunjukkan hasil yang memuaskan karena penyakit-penyakit ini berhubungan erat dengan pola hidup masyarakat itu sendiri.
SIFAT PENYEBAB PENYAKIT TROPIS
Kemajuan penguasaan bioteknologi dan biologi molekuler telah memberikan harapan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit tropis. Demikian dikemukakan pakar kesehatan dari UGM, Prof Dr Supargiyono di Yogyakarta, seperti dilansir dari Antara. Supargiyono mengingatkan, beberapa penyakit tropis seperti demam berdarah, hepatitis, malaria dan TBC masih menjadi masalah kesehatan yang utama. Penyebabnya adalah lingkungan fisik, kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan perubahan biologis dari vektor penyakit. Penyakit tropis erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan yang sering tidak diperhitungkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
B. Klasifikasi penyakit tropik
• Penyakit infeksi oleh oleh bakteri
Bakteri mengandung informasi genetik dan banyak peralatan yangdiperlukan untuk menghasilkan energi dan bereplikasi secara independen. Beberapa bakteri, namun hanya dapat mereproduksi ketika tumbuh di dalam sel, dari mana mereka berasal nutrisi yang dibutuhkan. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri diantaranya pertusis, tetanus, tuberculosa,typhoid, dan pest.
o TB (Tuberculosis)
Penyebabnya adalah Mycobacterium tuberculosis & M.Bovis. Ditularkan lewat udara saat pasien batuk atau percikan ludah.Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar basil tuberkulosis menyerang paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya (Depkes RI, 2007).
o Difteri adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh corynebacteriumdiphteriae yang berasal dari membrane mukosa hidung dan nasofaring, kulit dan lesilain dari orang yang terinfeksi.
o PES
Pes atau sampar adalah penyakit menular pada manusia yang disebabkan oleh enterobakteria Yersinia pestis (dinamai dari bakteriolog Perancis A.J.E. Yersin). Penyakit pes disebarkan oleh hewan pengerat (terutama tikus).Wabah penyakit ini banyak terjadi dalam sejarah, dan telah menimbulkan korban jiwa yang besar. Kasus yang paling dramatis adalah Kematian Hitam (“Black Death”) yang terjadi di Eropa pada Abad Pertengahan.Kejadian serangan pes masih dapat ditemui di beberapa belahan dunia hingga kini.
• Tetanus Neonatorum
Merupakan penyakit kekakuan otot (spasme) yang disebabkan oleh eksotoksin dari Clostridium tetani. Penularan melalui luka dalam akibat kecelakaan, tertusuk, operasi, karies gigi, radang telinga tengah, dan pemotongan tali pusat.
Pencegahan:
– Imunisasi aktif dengan toksoid
– Perawatan luka (dengan hidrogen peroksida)
– Persalinan yang bersih

o Typus abdominalis
Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang menyerang saluran pencernaan yang disebabkan oleh kuman salmonella typhosa dengan masa inkubasi hari di tandai dengan demam, mual, muntah, sakit kepala, nyeri perut. Typus abdominalis mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan pencernaan dan gangguan kesadaran. Typus abdominalis merupakan salah satu penyakit menular yang berkaitan dengan lingkungan terutama lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan (Timmreck, T.C. 2004).
o Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh patogen spirochaeta, genus Leptospira. Spirochaeta ini pertama kali diisolasi di Jepang oleh Inada setelah sebelumnya digambarkan oleh Adolf Weil tahun 1886. Weil menemukan bahwa penyakit ini menyerang manusia dengan gejala demam, ikterus, pembesaran hati dan limpa, serta kerusakan ginjal.

• Penyakit infeksi oleh virus
Virus adalah agen menular yang umumnya hanya terdiri dari materigenetik ditutupi oleh shell protein. Mereka hanya meniru dalam sel, yang menyediakanmesin sintetis yang diperlukan untuk menghasilkan partikel virus baru. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus diantaranya parotitis, campak, hepatitis B, HIV,dan flu burung.
o DBD
Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue dari kelompok Arbovirus B yang disebarluaskan oleh artropoda. Vektor utama nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus
o Cikungunya
Chikungunya merupakan penyakit yang mirip dengan demam dengue yang disebabkan oleh virus chikungunya dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes africanus. Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti. Namanya berasal dari sebuah kata dalam bahasa Swahili yang berarti “yang melengkung ke atas” merujuk kepada tubuh yang membungkuk akibat gejala-gejala arthritis (Anies, 2006).
o Campak
Indonesia, angka kesakitan tercatat 30.000 kasus per tahun.Penyebabnya virus campak (Morbillivirus). Penularan melalui droplet di udara oleh penderita sejak 1 hari sebelum timbulnya gejala klinis sampai 4 hari sesudah ruam
o Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit radang hati yang disebabkan oleh virus hepatitis(Picornavirus). Ditularkan melalui makanan-minuman yang terinfeksi, hubungan seksual.
o Rabies
Rabies adalah penyakit yang menyerang susunan saraf pusat. Penyebab: virus yang berfamili Rhabdovirus. Ditularkan melalui anjing, kucing dan monyet
o HIV-AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut terutama limfosit yang memiliki CD4 sebagai sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel limfosit. Karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam mengatasi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai CD4 semakin lama akan semakin menurun (bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol) (KPA, 2007c). Virus HIV diklasifikasikan ke dalam golongan lentivirus atau retroviridae. Virus ini secara material genetik adalah virus RNA yang tergantung pada enzim reverse transcriptase untuk dapat menginfeksi sel mamalia, termasuk manusia, dan menimbulkan kelainan patologi secara lambat. Virus ini terdiri dari 2 grup, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing grup mempunyai lagi berbagai subtipe, dan masing-masing subtipe secara evolusi yang cepat mengalami mutasi. Diantara kedua grup tersebut, yang paling banyak menimbulkan kelainan dan lebih ganas di seluruh dunia adalah grup HIV-1 (Zein, 2006). AIDS adalah suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan sistemkekebalan tubuh. Penyakit ini bukan bawaan tapi hasil penularan, yang disebabkan olehvirus HIV. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yang berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV. Tubuh manusia mempunyai kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar seperti kuman, virus, dan penyakit. AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini, sehingga akhirnya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain (Yatim, 2006).
o FLU BURUNG
Penyebabnya virus Al (Orthomyxoviridae). Penularannya melalui udaradan skskret (kotoran, urin, ingus) unggas yang terinfeksi.
o POLIO
Polio adalah penyakit akut yang menyerang sistem syaraf perifer karena virus polio (enterovirus). Ditularkan antar manusia melalui rute oro-fekal, sekret faring.

• Penyakit infeksi oleh parasit
Parasit adalah organisme yang hidup di dalam atau pada organisme lain, tuan rumah, pada biaya yang mereka memperoleh beberapa keuntungan seperti makanan.Kelompok ini mencakup protozoa patogen (organisme bersel tunggal yang lebihkompleks daripada bakteri) dan cacing (organisme multisel sering disebut sebagaicacing). Beberapa penyakit yang disebabkan oleh parasit diantaranya malaria,askariasis, filariasis, trichiuris dan ankylostomiasis.
o Malaria disebabkan oleh parasit sporozoa (Plasmodium) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina infektif.Malaria adalah kata yang berasal dari bahasa Italia, yang artinya mal : buruk dan area : udara, jadi secara harfiah berarti penyakit yang sering timbul di daerah dengan udara buruk akibat dari lingkungan yang buruk. Selain itu, juga bisa diartikan sebagai suatu penyakit infeksi dengan gejala demam berkala yang disebabkan oleh parasit Plasmodium (Protozoa) dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Terdapat banyak istilah untuk malaria yaitu paludisme, demam intermitens, demam Roma, demam Chagres, demam rawa, demam tropik, demam pantai dan ague. Dalam sejarah tahun 1938 pada Countess d’El Chincon, istri Viceroy dari Peru, telah disembuhkan dari malaria dengan kulit pohon kina, sehingga nama quinine digantikan dengan cinchona.
o Cacingan
Cacing merupakan salah satu parasit pada manusia dan hewan yang sifatnya merugikan dimana manusia merupakan hospes untuk beberapa jenis cacing yang termasuk Nematoda usus. Sebagian besar dari Nematoda ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Diantara Nematoda usus tedapat sejumlah spesies yang penularannya melalui tanah (Soil Transmitted Helminths) diantaranya yang tersering adalah Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma duodenale dan Trichuris trichiura (Gandahusada, 2000).
o Filariasis adalah penyakit akut yang menyerang sistem syaraf periferkarena virus polio (enterovirus) Ditularkan antar manusia melalui rute oro-fekal, sekretfaring.
C. Pendapat tentang mempelajari Penyakt Tropik
Penyakit tropis merupakan salah satu bentuk penyakit yang sering terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis. Iklim tropis merupakan iklim yang paling sesuai untuk perkembangan bakteri ,virus maupun parasit, serta vector pembawa penyakit seperti lalat dan nyamuk. Sehingga penyakit banyak timbul di negara tropis. Sedangkan pada iklim sedang penyakit kurang lazim terjadi. Sebagian karena terjadinya musim dingin, yang mengontrol populasi serangga sebagai vector pembawa penyakit dengan memaksa hibernasi.
Indonesia merupakan salah satu negara tropis, dengan demikian masyarakat indonesia rawan untuk terjangkit berbagai jenis penyakit tropik. Tidak hanya di Indonesia, tapi hampir di semua negara miskin dan berkembang, penyakit tropis ini dapat mewabah dengan cepat dan menjadi salah satu faktor peningkatan anggka kematian. Banyak faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit tropis ini. Sebagai contohnya adalah sanitasi yang buruk di lingkungan kumuh dan kotor. Selain itu, kecenderungan pola hidup tidak sehat pada masyarakat Indonesia terutama yang status ekonominya rendah membuat mereka semakin berisiko terjangkit penyakit tropik sepert ikusta, filariasis, TBC dan lain-lain.
Untuk mengurangi angka kematian tersebut, perlu adanya penanggulangan guna menekan penyebar luasan penyakit tropis yang ternyata semakin lama semakin mewabah. Masyarakat pun mengharapkan adanya organisasi-organisasi khususnya instansi pemerintah yang memberikan perhatian dengan melakukan penelitian-penelitian dalam pemberantasan penyakit-penyakit tropis dan mengadakan pelayanan kesehatan yang layak untuk masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari dan menguasai ilmu tentang penyakit tropik agar kita paham betul karakteristik, upaya pencegahan dan pengendaliannya secara tepat dan cepat sehingga prevalensi penyakit tropic di Indonesia dapat menurun.

Daftar Pustaka
DINKES. Tuberculosis. Semarang, Jawa Tengah. 2007.
Rachman, Farin Wahyu. 2013. Penyakit Tropis. http://www.academia.edu diakses 24 Februari 2016
Widoyo, 2005, Penyakit tropis, epidemiologi, penularan, pencegahan dan pemberantasannya, Penerbit Erlangga

https://www.academia.edu/9330819/PENYAKIT_TROPIS
http://www.kompasiana.com/rat/penyakit-tropis-mengancam-di-indonesia-waspadalah_55003497a3331137725100ad