Teori Produksi dan Teori Produktivitas

Produksi ditinjau dari pengertian teknis merupakan suatu proses pendayagunaan sumber-sumber yang telah tersedia, dengan mana diharapkan terwujudnya hasil yang lebih dari segala pengorbanan yang telah diberikan. Ditinjau dari pengertian ekonomi merupakan suatu proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk mewujudkan hasil yang terjamin kualitas dan kuantitasnya, terkelola dengan baik, sehingga merupakan komoditi yang dapat diperdagangkan sehingga tercapailah usahatani yang produktif (Kartasapoetra, 1988).

Produksi adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang. Teori produksi mempelajari tentang perilaku produsen dalam menentukan berapa output yang akan dihasilkan dan ditawarkan pada berbagai tingkatan harga sehingga keuntungan maksimal dapat dicapai. Produksi merupakan hasil akhir dari suatu proses produksi. Pendapatan yang diterima oleh produsen sangat tergantung kepada produksi yang akan diperoleh, sedangkan produksi tergantung dari faktor produksi yang ada (Poli, 1992).

Produktivitas merupakan hasil per satuan lahan, tenaga kerja, modal (misalnya ternak, uang), waktu atau input lainnya (misalnya uang tunai, energi, air dan unsur hara). Orang luar cenderung mengukur produktivitas usaha tani menurut hasil total biomassa, hasil komponen-komponen tertentu (misalnya gabah, jerami, kandungan protein), hasil ekonomis atau keuntungan, sering kali memandang perlu untuk memaksimalkan hasil per satuan lahan. Keluarga petani dan individu-individu di dalam keluarga itu memiliki cara mereka sendiri untuk merumuskan dan mendefinisikan produktivitas, mungkin dengan satuan tenaga kerja yang dibutuhkan pada saat penanaman atau penyiangan, atau dengan satuan air irigasi yang dimanfaatkan. Memang penting sekali, bahwa orang luar perlu menyadari parameter ini, karena parameter ini sangat mebnentukan bagi petani (Reinjntjes dkk, 1999).

Produktivitas tanah pertanian sangat berbeda-beda baik diukur dalam bentuk keluaran kasar perhektar, yang disebut ”hasil” atau kadang-kadang ”hasil perhektar”, maupun dalam bentuk produk tanah fisik marginal, di mana keluaran dari kedua bidang tanah itu dibandingkan, dengan semua masukan faktor yang identik atau setelah dikurangi dengan kontribusi dari masukan-masukan lainnya. (Kartasapoetra dkk, 1988).

Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhansumberdaya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa produktivitas memiliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah evektivitas yang mengarah pada pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya (Umar, 1998).

Kartasapoetra. 1988. Pengantar Ekonomi Produksi Pertanian. Jakarta : Bima Aksara.

Kartasapoetra, dkk. 1988. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Bina Aksara.

Poli. 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Reinjntjes, dkk. 1999. Pertanian Masa Depan. Yogyakarta: Kanisius.

Umar, H. 1998. Riset Sumber Daya Manuasia Dalam Organisasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Prima.