TEKNIK PENGENDALIAN EROSI

Secara garis besar, teknik pengendalian erosi dibedakan menjadi dua,yaitu teknik konservasi mekanik dan vegetatif. Konservasi tanah secara mekanikadalah semua perlakuan fisik mekanis dan pembuatan bangunan yang ditujukanuntuk mengurangi aliran permukaan guna menekan erosi dan meningkatkankemampuan tanah mendukung usahatani secara berkelanjutan.
Pada prinsipnya konservasi mekanik dalam pengendalian erosi harus selalu diikutioleh cara vegetatif, yaitu penggunaan tumbuhan/tanaman dan sisa-sisatanaman/tumbuhan (misalnya mulsa dan pupuk hijau), serta penerapan polatanam yang dapat menutup permukaan tanah sepanjang tahun.
1.      Teras bangku atau teras tangga
Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan cara memotong panjanglereng dan meratakan tanah di bagian bawahnya, sehingga terjadi deretanbangunan yang berbentuk seperti tangga.
2.      Teras gulud
Teras gulud adalah barisan guludan yang dilengkapi dengan saluran air dibagian belakang gulud. Metode ini dikenal pula dengan istilah guludanbersaluran.
3.      Teras individu
Teras individu adalah teras yang dibuat pada setiap individu tanaman,terutama tanaman tahunan
4.      Teras kebun
Teras kebun adalah jenis teras untuk tanaman tahunan, khususnyatanaman pekebunan dan buah-buahan.
5.  Rorak
Rorak merupakan lubang penampungan atau peresapan air, dibuat dibidang olah atau saluran resapan (Gambar 14). Pembuatan rorak bertujuanuntuk memperbesar peresapan air ke dalam tanah dan menampung tanah yangtererosi. Pada lahan kering beriklim kering, rorak berfungsi sebagai tempatpemanen air hujan dan aliran permukaan.