Skripsi : Apakah dengan menerapkan teknik Scaffolding dapat memaksimalkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Palu pada pokok bahasan faktorisasai suku aljabar?

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

Download [1.96 MB]

Skripsi : Apakah dengan menerapkan teknik Scaffolding dapat memaksimalkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Palu pada pokok bahasan faktorisasai suku aljabar?

 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat menuntut peningkatan hasil belajar siswa, hal ini diperlukan untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri adanya SDM dalam berbagai kehidupan diharapkan bangsa dan Negara pada masa yang akan datang lebih baik. Peningkatan kualitas SDM tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan. Oleh karena itu dalam bidang pendidikan selalu diupayakan mutu pendidikan.
Setiap usaha peningkatan mutu pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Jika demikian, seharusnya usaha yang diprioritaskan adalah yang paling mungkin dirasakan langsung oleh setiap siswa. Peningkatan mutu pendidikan kita harus memandang berbagai faktor yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan. Penggunaan model, metode, strategi pembelajaran yang sesuai merupakan salah satu bagian penting dalam peningkatan mutu pendidikan; yakni dapat memberikan dorongan serta bentuk sikap ingin belajar. Hasil belajar sebagai tujuan pendidikan sangat tergantung pada proses pembelajaran, yaitu bagaimana mencuatkan berbagai potensi yang dimiliki anak didik. Kualitas pendidikan akan sangat ditentukan oleh kualitas pembelajaran.

Tinggi rendahnya mutu pendidikan dalam skala kecil misalnya sekolah, dapat dilihat dari hasil belajar siswanya. Hasil belajar siswa dipengaruhi dari beberapa faktor, baik faktor dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Menurut Suryabrata (Djamaah, 2003:31) yang termasuk faktor internal adalah faktor fisiologi dan psikologi (kecerdasan, motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif). Sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental (Guru, kurikulum dan model pembelajaran).
Munculnya kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep matematika juga salah satunya disebabkan oleh metode yang digunakan oleh guru kurang tepat. Salah satu upaya yang dilakukan oleh guru agar proses belajar mengajar bisa berhasil sesuai yang diharapkan adalah memilih beberapa model, metode atau strategi pembelajaran secara terpadu yang sesuai dengan pokok bahasan atau materi dan tingkat pemahaman siswa.
Proses belajar mengajar merupakan proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi anak didik dengan seperangkat teori dengan pengalamannya. Proses belajar mengajar mengandung pengertian yang lebih luas dari pada mengajar. Dalam proses belajar mengajar adanya suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar.
Peranan seorang guru dalam pembelajaran, sebaiknya dapat memberikan bantuan kepada siswa secara bertahap dan berstruktur, sehingga memungkinkan siswa memahami konsep-konsep matematika dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Nur dan Wikandari (2000:13) yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran scaffolding guru memandu pelajaran sedemikian rupa sehingga siswa akan menguasai secara tuntas keterampilan-keterampilan yang memungkinkan penggunaan aspek kognitif.
Melalui hasil wawancara terhadap beberapa guru matematika di SMP Negeri 4 Palu (Tanggal 24 april 2007), diketahui bahwa masih banyak siswa memperoleh hasil ulangan harian yang rendah atau belum tuntas berdasarkan ketuntasan yang ada disekolah tersebut. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian siswa pada saat proses pembelajaran.
Berdasarkan pengalaman selama melakukan kegiatan praktek pengenalan lapangan (PPL) di SMP Negeri 4 Palu, diketahui bahwa pada saat melakukan tes ulangan harian pada materi Lingkaran, masih banyak siswa yang hasil ujiannya sangat rendah atau belum tuntas, bahkan terdapat salah satu kelas yaitu VIII anggur hanya satu siswa yang tuntas dari 42 siswa (tanggal 5 mei 2007). Hal ini disebabkan pula karena kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran dan kurangnya pemahaman konsep yang dimiliki oleh siswa tentang materi yang berkaitan dengan faktorisasi suku aljabar, dan di sekolah tersebut kegiatan proses pembelajaran telah dibentuk dalam kelompok. Sedangkan diketahui walaupun tidak semua pokok bahasan atau materi tidak dapat diterapkan dengan pembelajaran langsung tetapi tidak semua pula pokok bahasan atau meteri pelajaran dapat diajarkan atau diterapkan secara kelompok.
Melalui uraian di atas, maka dengan memperhatikan berbagai konsep materi pelajaran maka dikembangkan materi pembelajaran yaitu pembelajaran teknik Scaffolding. Penggunaan teknik ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan
siswa dalam berpikir kritis,logis dan analisis serta melatih kesanggupan siswa memecahkan masalah. Untuk itu calon peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Teknik Scaffolding untuk Memaksimalkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Faktorisasi Suku Aljabar di Kelas VIII SMP Negeri 4 Palu.
B. Rumusan Maslah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menerapkan teknik Scaffolding dapat memaksimalkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Palu pada pokok bahasan faktorisasai suku aljabar?”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah dengan menerapkan teknik Scaffolding dapat memaksimalkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Palu pada pokok bahasan faktorisasi suku Aljabar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, dapat menumbuhkan keinginan belajar tanpa harus di bantu terus menerus dalam upaya mencapai hasil belajar yang diinginkan.
2. Bagi guru, dapat mendorong dan menumbuhkan kreatifitas guru dalam mengembangkan berbagai pembelajaran dan upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi sekolah, akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah itu sendiri dalam rangka memperbaiki pembelajaran di kelas khususnya mata pelajaran matematika.
4. Bagi peneliti, dapat memberikan pengalaman langsung dalam mengajar dengan menerapkan teknik scaffolding serta sebagai pegangan tersendiri bagi peneliti dalam menyusun suatu karya ilmiah.
5. Bagi mahasiswa, sebagai bahan masukan dalam peneltian
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari salah pengertian terhadap beberapa istilah dalam penelitian ini, berikut diberikan batasanya :
1. Scaffolding
Scaffolding adalah suatu teknik pembelajaran dengan memberikan kepada seorang siswa sejumlah besar bantuan selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada siswa tersebut mengambil alih tanggungjawab yang semakin besar setelah mampu mengerjakan sendiri.
Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif yang didalamnya diterapkan teknik scaffolding. Scaffolding yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengacu kepada kegiatan guru dalam membimbing kegiatan belajar siswa.

2. Faktorisasi Suku Aljabar
Faktorisasi suku aljabar adalah menyatakan bentuk penjumlahan suku-suku menjadi bentuk perkalian faktor-faktor. Materi faktorisasi yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah materi yang berbentuk :
a. ax + ay = a(x + y)
b. x2 + 2xy + y2 = (x + y)2
c. x2 – y2 = (x – y)(x + y)
d. ax2 + bx + c ; a = 1
ax2 + bx + c = (x + p)(x + q) ; c = p x q dan b = p + q
e. ax2 + bx + c ; a ≠ 1
ax2 + bx + c = ; ac = pq dan b = p + q
Dengan dan
3. Hasil belajar matematika
Adapun yang dimaksud dengan hasil belajar matematika yaitu pencapaian belajar siswa kelas VIII dengan mengerjakan soal-soal terhadap konsep faktorisasi suku aljabar yang diberikan oleh guru mata pelajaran matematika.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu pembelajaran dimana siswa diberi sejumlah bantuan selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada siswa atau pelajar tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar setelah mampu mengerjakannya sendiri (Gasong, 2007).
Scafoolding adalah suatu teknik pembelajaran dimana siswa di berikan sejumlah bantuan, kemudian mengurangi bantuan tersebut secara perlahan-lahan dan para siswa diberikan tanggungjawab yang semakin besar untuk melakukan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bantuan tersebut boleh berbentuk petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah kepada langkah-langkah yang lebih mudah, memberikan contoh-contoh dan tindakan-tindakan lain yang memungkinkan para pelajar untuk belajar sendiri. Pembelajaran ini di rancang untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pemberian bantuan kepada siswa untuk belajar dan memecahkan masalah dalam bentuk soal.
Proses belajar mengajar pada materi faktorisasi suku aljabar sangat diperlukan bantuan baik dari guru maupun dari siswa yang lebih tahu tentang materi tersebut, karena materi faktorisasi suku aljabar merupakan salah satu materi yang sulit dipahami oleh siswa.

Penggunaan sehari-hari, scaffolding termasuk pemberian bantuan kepada siswa yang lebih terstruktur pada awal pelajaran dan secara bertahap kemudian menghilangkan tanggung jawab belajar pada siswa untuk bekerja atas arahan diri mereka sendiri (Nur dan Wikandari, 2000:14). Sebagai contoh, siswa diarahkan dalam membuat pertanyaan sendiri tentang materi faktorisasi suku aljabar yang telah diajarkan atau disebut keterampilan bertanya. Dalam hal ini, pada awalnya guru dapat memberikan contoh-contoh pertanyaan, tetapi selanjutnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat pertanyaan- pertanyaan tersebut.
B. Teori-teori yang melandasi teknik scaffolding
1. Teori Konstruktivis
Pembentukan pengetahuan menurut konstruktivistik memandang siswa aktif menciptakan struktur-struktur kognitif dalam interaksinya dengan lingkungan. Dengan bantuan struktur kognitifnya ini, siswa menyusun pengertian realitasnya. Interaksi kognitif akan terjadi sejauh realitas tersebut disusun melalui struktur kognitif yang diciptakan oleh siswa itu sendiri.
Konstruktivisme merupakan perkembangan kognitif yaitu suatu proses dimana anak secara aktif membangun pengetahuannya dengan cara terus-menerus mengasimilasi dan mengakomodasi informasi baru (Nur dan Wikandari, 2000:3).

Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya. Asimilasi dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan baru dalam skema yang telah ada. Dan Akomodasi, dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman baru seseorang tidak dapat mengasimilasikan pengalaman yang baru dengan skema yang telah dipunyai. Pengalaman yang baru itu bisa jadi sama sekali tidak cocok dengan skema yang telah ada. Dalam keadaan demikian orang akan mengadakan akomodasi (Gasong, 2007).
Memberi dukungan tahap demi tahap dalam pembelajaran dan pemecahan masalah, merupakan hal penting dalam konstruktifisme modern. Kepada siswa di beri tugas-tugas kompleks dan realistik, kemudian di berikan bantuan secukupnya untuk menyelesaikannya. Sejalan dengan hal ini (Nur, 2000:5) menyatakan pengajaran yang baik meliputi bagaimana siswa belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berpikir dan bagaimana memotivasi diri mereka sendiri.
Berdasarkan uraian di atas dalam hal proses pembelajaran pada materi faktorisasi suku aljabar, teori konstruktifisme sangat membantu para siswa bagaimana siswa dapat menguasai atau memahami materi yang diberikan. Karena penerapan materi faktorisasi suku aljabar memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari siswa yang sudah mampu atau menguasai materi tersebut, karena dalam hal penerapan kurikulum yang berbasis kompetensi mengharuskan siswa yang lebih aktif.

2. Teori Vygotsky
Scaffolding didasarkan pada teori Vygotsky tentang konsep pembelajaran dengan bantuan (Assisted Learning). Menurut teori ini, fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi termasuk didalamnya kemampuan untuk mengarahkan memori dan antensi untuk tujuan tertentu serta kemampuan untuk berpikir dalam simbol-simbol yang merupakan perilaku yang memerlukan bantuan, dengan mendapatkan bantuan secara eksternal (dari luar diri siswa) oleh budaya, prilaku itu masuk dan melekat dalam benak siswa sebagai alat psikologis (Nur dan Wikandari, 2000:13).
Pembelajaran dengan bantuan, guru adalah agen budaya yang memandu pengajaran sehingga siswa akan menguasai secara tuntas keterampilan-keterampilan yang memungkinkan fungsi kognitif yang lebih tingggi (Nur dan Wikandari, 2000:14).
Jadi dalam hal ini pembelajaran dengan bantuan merupakan salah satu teknik mengajar yang akan diterapkan pada materi faktorisasi suku aljabar, dengan mana guru memandu pengajaran sedemikian rupa sehingga siswa akan menguasai dengan tuntas materi tersebut, dan mengajak siswa untuk berpikir lebih aktif.
Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif manusia berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konteks budaya. Vygotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas ini berada dalam zona of proximal development mereka (Gasong, 2007).
Zona of proximal development (Zona perkembangan terdekat) adalah daerah antar tingkat perkembangan sesungguhnya dan tingkat perkembangan potensi. Daerah antar tingkat perkembangan sesungguhnya didefinisikan sebagai kemampuan memecahkan masalah secara mandiri, sedangkan tingkat perkembangan potensi didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu.
Mata pelajaran matematika, teori Vygotsky di atas lebih condong mengajarkan kepada siswa untuk lebih mandiri, dalam hal menyelesaikan atau menemukan hal-hal baru yang menyangkut materi faktorisasi suku aljabar.
C. Pembelajaran Kooperatif
Penelitian ini menggunakan pembelajaran kooperatif yang didalamnya di terapkan teknik scaffolding. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman belum menguasai bahan pembelajaran (Depdiknas, 2005:9).
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
Slavin (Ibrahim dkk, 2003 :13) berpendapat bahwa model pembelajaran memiliki 4 ciri yaitu:
1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.
2. Kelompok di bentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
3. Bila mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin yang berbeda-beda.
4. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
Dari uraian di atas, tampak bahwa pembelajaran kooperatif siswa yang bekerja dan diminta untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Selain itu, dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja namun siswa juga harus mempelajari ketrampilan bersama dan kolaborasi.
Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif membutuhkan beberapa tugas perencanaan seperti waktu yang digunakan untuk pengorganisasian keterampilan-keterampilan spesifik. Lundgren (Sudibyo, 2003:43) memberikan tiga keterampilan kooperatif, yaitu :
1. Keterampilan kooperatif tingkat awal meliputi mendorong partisipasi, menghargai kontribusi dan menghormati perbedaan individu.
2. Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi mendengarkan dengan aktif, menunjukkan penghargaan dan simpati.
3. Keterampilan kooperatif tingkat mahir meliputi mengelaborasi, menanyakan kebenaran dan menetapkan tujuan.

Dari uraian di atas, pembelajaran kooperatif dicirikan oleh proses demokrasi dan peran aktif siswa dalam menentukan apa yang harus dipelajari dan bagaimana mempelajarinya. Pembelajaran kooperatif yang didalamnya diterapkan teknik scaffolding mempunyai unsur-unsur :
1. Pada tahap awal pembelajaran siswa diberikan sejumlah bantuan dan siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri.
2. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan mereka sehidup sepenanggungan bersama
3. Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
4. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggungjawab yang sama antara anggota kelompoknya.
5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang juga dikenakan untuk semua anggota kelompok.
6. Siswa belajar berbagi kemampuan dan keterampilan untuk belajar bersama selama proses pembelajaran.
7. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individu materi yang diperoleh dalam kelompok.

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif sebagai berikut :
Tabel
FASE-FASE TINGKAH LAKU GURU
Fase I
Menyampaikan tujuan dan memotifasi siswa.

Fase II
Menyajikan informasi

Fase III
Mengorganisasikan siwa kedalam kelompok-kelompok belajar

Fase IV
Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Fase V
Evaluasi

Fase VI
Memberikan penghargaan
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasekan hasil kerjanya.

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

D. Hasil Belajar Matematika
Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha. Bila dikaitkan dengan belajar berarti hasil menunjukkan sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu. Gagne mengemukakan pendapatnya bahwa belajar merupakan suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman (Dahar, 1989:11).
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2).
Hasil belajar adalah merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar. Dahar (1989:20) menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Hasil belajar merupakan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mempelajari meteri, yang diwujudkan melalui perubahan pada diri siswa tersebut.
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor kecerdasan, motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif yang kesemuanya merupakan faktor dari diri siswa itu sendiri. Hasil belajar juga dipengaruhi dari luar diri siswa seperti faktor lingkungan dan instrument misalnya guru, kurikulum, model dan metode pembelajaran. Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai diadakan penelitian. Penelitian dapat dilakukan setiap saat sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung dan dapat juga diadakan setelah siswa menyelesaikan suatu program pembelajaran dalam kurikulum tertentu, misalnya setelah semester.
Berdasarkan pengertian hasil belajar maka dapat diuraikan bahwa tujuan utama hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti suatu proses pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai serta huruf, kata atau simbol. Apabila tujuan utama kegiatan hasil belajar ini sudah terealisasi, maka hasilnya dapat difungsikan dan ditunjukkan untuk berbagai keperluan. Sebagai kegiatan yang berupaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan yang dtetapkan, maka hasil belajar memiliki sasaran berupa ranah-ranah yang terkandung dalam tujuan. Salah satu ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar siswa adalah ranah kognitif. Tujuan ranah kognitif adalah berhubungan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi, serta mengembangkan keterampilan intelektual.
Adapun yang dimaksud dengan hasil belajar matematika yaitu pencapaian belajar siswa kelas VIII dalam mengerjakan soal-soal terhadap konsep menyelesaikan operasi bentuk aljabar dan menentukan faktor-faktor suku aljabar yang diberikan oleh guru mata pelajaran matematika.
E. Faktorisasi Suku Aljabar
Berdasarkan kurikulum yang di ajarkan disekolah menengah pertama materi ini di susun sebagai berikut

1. Operasi bentuk aljabar
Operasi adalah pengerjaan hitung, misalnya penjumlahan, perkalian, pembagian dan pengurangan. Sedangkan aljabar merupakan bahasa symbol dari relasi. Aljabar digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari, dengan bahasa simbol, dari relasi yang muncul, masalah-masalah dipecahkan sederhana. Bahkan untuk hal-hal tertentu ada algoritma –algoritma yang mudah diikuti dalam rangka memecahkan masalah simbolik itu yang pada saatnya nanti dikembalikan pada masalah sehari-hari (Depdiknas 2004:4). Jadi belajar aljabar bukan semata-mata belajar tentang masalah sehari-hari.
Operasi bentuk aljabar adalah pengerjaan hitung dalam bentuk simbol-simbol. Dalam operasi bentuk aljabar akan membahas tentang suku banyak dan suku-suku sejenis. Untuk membahas kedua hal itu diuraikan bentuk suku banyak yang sangat sederhana, yaitu suku banyak berderajat satu dan dua. Suku banyak atau polinom merupakan gabungan antara koefisien dan variabel yang ditulis dalam bentuk aljabar. Adapun bentuk suku aljabar dengan a, b, c konstanta dan x, y € R yaitu :
1. Bentuk : ax (dengan a ≠ 0)
2. Bentuk : ax + b (dengan a ≠ 0)
3. Bentuk : ax2 + bx + c (dengan a ≠ 0)
4. Bentuk : ax2y + bxy2 + c

Operasi penjumlahan dan pengurangan dapat dilakukan pada suku-suku sejenis saja. Untuk suku-suku yang berbeda jenis hanya ditulis pada hasil akhirnya. Dalam operasi penjumlahan dan pengurangan yang perlu diperhatikan adalah sifat-sifat operasi aljabar untuk a, b dan c € R.berlaku :
1. Sifat komutatif : a + b = b + a
2. Sifat asosiatif : (a + b) + c = a + (b + c)
3. Sifat distributif : a(b + c) = ab + ac
(a + b)c = ac + bc
Pada operasi perkalian bentuk aljabar meliputi perkalian suku satu, suku dua dan perkalian suku banyak. Sedangkan pembagian bentuk aljabar meliputi pembagian dengan suku sejenis dan suku tidak sejenis dari pembagi suku tunggal. Sifat-sifat operasi aljabar yang berlaku pada perkalian suku dua adalah aturan perkalian tanda, sifat distributif, sifat komutatif dan sifat asosiatif. Adapun bentuk umum perkalian pada operasi aljabar dengan a, b, c, d, m, n dan k € R yaitu :
1. Perkalian suatu bilangan dengan suku dua:
* k (ma + nb) = kma + knb
* k ( ma – nb) = kma – knb

2. Perkalian suku satu dan suku dua
* f (a + b) = fa + fb
* f ( a – b) = fa – fb

3. Perkalian antar suku
* a x a = a2
* a x b = ab

4. Pengkuadratan suku dua
* (a + b)2 = a2 + 2ab + b2
* (a – b)2 = a2 – 2ab + b2

5. Perkalian khusus antar suku dua
* (a + b) (a – b) = a2 – b2

6. Perkalian umum antar suku dua

* (a + b) (c + d) = ac + ad + bc + bd
* (a + b) (c – d) = ac + ad + bc – bd
* (a – b) (c + d) = ac + ad – bc – bd
* (a – b) (c – d) = ac – ad – bc + bd

Dimana k, m dan n adalah suatu bilangan dan f, a dan b adalah variabel suku dua.
2. Pemfaktoran
Pemfaktoran suatu bentuk aljabar adalah menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian dari bentuk aljabar itu. Bentuk aljabar dari suku banyak dapat difaktorkan apabila bentuk itu mengikuti sifat distributif operasi aljabar dan mempunyai faktor persekutuan antar suku. Adapun bentuk pemfaktoran dari bentuk suku banyak yang akan dipelajari adalah:
a. Bentuk: ax + ay
Bentuk di atas mengingatkan pada sifat distributif berikut ini : ab + ac = a(b + c), untuk setiap a,b dan cR. Sifat ini menunjukkan bahwa penjumlahan suku-suku sebagai perkalian. Berdasarkan uraian tersebur dapat difaktorkan bentuk ax + ay sebagai berikut
(i) ax + ay = a (x + y)
(ii) ax – ay = a (x – y)

Contoh :
Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut :
a. 3x – 9 y
b. 4a + 8
Jawab : a. 3x – 9 y = 3 (x – 3y)
b. 4a + 8 = 4(a + 2)
b. Bentuk : x2 + 2xy + y2 dan x2 – 2xy + y2
Cara pemfaktoran bentuk x2 + 2xy + y2 dan x2 – 2xy + y2 adalah sebagai berikut:
1. x2 + 2xy + y2 = x2 + xy + xy + y2
= (x2 + xy) + (xy + y2)
= x(x + y) + y (x + y)
= (x + y)(x + y)
= (x + y)2
2. x2 – 2xy + y2 = x2 – xy – xy + y2
= (x2 – xy) – (xy – y2)
= x(x – y) – y(x – y)
= (x – y)(x – y)
= (x – y)2
Dari uraian di atas, diperoleh sebagai berikut:
(i) x2 + 2xy + y2 = (x + y)2
ii) x2 – 2xy + y2 = (x – y)2

Contoh :
Faktorkanlah bentuk- bentuk aljabar berikut ini
a. p2 + 10p + 25
b. x2 – 18x + 81
Jawab :
a. p2 + 10p + 25 = (p)2 + 2(p)(5) + (5)2
= (p + 5)2
b. x2 – 18x+ 81 = (x)2 – 2(x)(9) + (9)2
= (x – 9)2
c. Bentuk: x2 – y2
Bentuk x2 – y2 disebut selisih dua kuadrat karena merupakan pengurangan atau selisih dari dua suku yang masing-masing adalah bentuk kuadrat. Selisih dua kuadrat dapat difaktorkan sebagaiberikut :
x2 – y2 = x2 + xy – xy – y2
= (x2 + xy) – (xy + y2)
= x(x + y) – y(x + y)
= (x – y)(x + y)
Jadi, x2 – y2 = (x – y)(x + y)
Contoh :
Faktorkanlah selisi dua kuadrat berikut : x2 – 9
Jawab : x2 – 9 = x2 – 32
= (x- 3)(x+3)
Jadi, faktor dari x2 – 9 = (x- 3)(x+3)
4. Bentuk: ax2 + bx + c, dengan a = 1
Untuk memfaktorkan bentuk x2 + bx + c dilakukan dengan cara mencari dua bilangan yang hasil kalinya sama dengan c atau faktor dari c yang jumlahnya sama dengan b. Cara pemfaktorannya adalah sebagai berikut :
Misalnya : x2 + bx + c = (x + p)(x + q)
= x2 +xp + xq + pq
= x2 + (p + q)x + pq
Berdasarkan bentuk di atas diperoleh hubungan :
x2 + bx + c = x2 + (p + q)x + pq
p + q = b
p x q = c
Hubungan antara p dan q terhadap b dan c menunjukkan pencarian bilangan yang hasil kalinya c dan jumlahnya b. Pemfaktoran bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1 dapat diselesaikan dengan dua cara, yaitu cara I dan cara II.
Contoh :Faktorkanlah x2 + 3x + 2
Jawab :
1. Cara I
x2 + 3x + 2 dengan b = 3 dan c = 2
Berdasarkan hubungan di atas, diperoleh
p x q = c = 2 dan p + q = b = 3, maka p = 1 dan q = 2
Hal ini berarti: x2 + 3x + 2 = (x + 1)(x + 2)

2. Cara II
x2 + 3x + 2 dengan b = 3 dan c = 2
Berdasarkan hubungan diatas, diperoleh
p x q = c = 2 dan p + q = b = 3, maka p = 1 dan q = 2
Hal ini berarti :
x2 + 3x + 2 = x2 + x + 2x + 2 (Penguraian ruas tengah)
= (x2 + x) +(2x + 2) (Sifat asosiatif)
= x(x + 1) + 2(x +1) (Sifat distributif)
= (x + 2)(x +1) (Sifat distributif)
Jadi, hasil pemfaktoran dari x2 + 3x + 2 adalah (x + 2)(x +1)
Berdasarkan contoh soal tersebut pemfaktoran cara I dan cara II terdapat perbedaan penyelesaian. Proses penyelesaian pemfaktoran pada cara I menggunakan rumus, dimana setelah diperoleh nilai p dan q langsung disubtitusikan pada rumus tersebut. Sedangkan penyelesaian pemfaktoran pada cara II diuraikan berdasarkan nilai p dan q dengan menerapkan sifat-sifat operasi aljabar.
5. Bentuk: ax2 + bx + c, dengan a ≠ 1
Untuk memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c dengan a ≠ 1, dilakukan dengan cara mencari dua bilangan bulat yang hasil kalinya sama dengan c dan jumlahnya sama dengan b. Cara pemfaktorannya adalah sebagai berikut :

Misalnya : ax2 + bx + c =
a2x2 + abx + ac = (ax + p)(ax + q) (Kedua ruas dikali a)
= a2x2 + apx + aqx + pq
= a2x2 + (ap + aq)x + pq
= a2x2 + a(p + q)x + pq
Berdasarkan bentuk di atas diperoleh hubungan :
a2x2 + abx + ac = a2x2 + a(p + q)x + pq
p + q = b
p x q = ac
Hubungan antara p dan q terhadap a, b dan c menunjukkan pencarian bilangan yang hasil kalinya ac dan jumlahnya b. Pemfaktoran bentuk ax2 + bx + c dengan a ≠ 1 dapat diselesaikan pula dengan dua cara, yaitu cara I dan cara II.
Contoh :
Faktorkanlah 3×2 – 4x – 4
Jawab :
1. Cara I
3×2 – 4x – 4 dengan a = 3, b = -4 dan c = -4
p x q = ac = 3 x (-4) = -12 dan p + q = b = -4, maka p = -6 dan q = 2
Hal ini berarti :
3×2 – 4x – 4 =
=
= (x -2)(3x + 2)

2. Cara II
3×2 – 4x – 4 dengan a = 3, b = -4 dan c = -4
p x q = ac = 3 x (-4) = -12 dan p + q = b = -4, maka p = -6 dan q = 2
Hal ini berarti :
3×2 – 4x – 4 = 3×2 -6x + 2x -4 (Penguraian ruas tengah)
= (3×2 -6x) + (2x -4) (Sifat asosiatif)
= 3x(x – 2) + 2( x -2) (Sifat distributif)
= (3x + 2)(x -2) (Sifat distributif)
Jadi, hasil pemfaktoran dari 3×2 – 4x – 4 adalah (3x + 2)(x -2)

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Desain penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas partisipan. Secara partisipatif peneliti dan guru akan bekerjasama, mulai dari tahap orientasi dilanjutkan dengan menyusun perencanaan selanjutnya persiapan-persiapan yang diperlukan. Pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama,diskusi-diskusi yang bersifat analitik dilakukan sesudah pelaksanaan tindakan, kemudian melakukan refleksi atas semua kegiatan yang telah berlangsung dalam siklus pertama untuk kemudian merencanakan tahap modifikasi, koreksi atau penyempurnaan pembelajaran dalam siklus kedua dan siklus selanjutnya. Apabila kegiatan itu digambarkan secara visual, maka langkah-langkah setiap siklus akan berlangsung demikian :
Orientasi Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan tindakan
Observasi
(Wiriaatmadja, 2005 : 100)

2. Setting dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas VIII Anggur SMP negeri 4 Palu, dengan melibatkan 38 siswa, terdiri dari 25 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Sedangkan sebagai informan sebanyak 4 siswa.
3. Rencana Tindakan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang teriri dari 3 siklus. Masing-masin siklus terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan kegiatan, observasi, wawancara dan refleksi.
B. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan data hasil tes yang akan dideskripsikan secara alami, untuk melengkapi data kualitatif akan digunakan data kuantitatif yaitu data tentang hasil belajar siswa.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
a. Tes tertulis
Pengumpulan data dengan tes dilakukan sebelum dan sesudah tindakan. Tes diberikan sebelum tindakan bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan awal siswa mengenai materi menyelesaikan operasi bentuk aljabar. Tes yang diberikan setiap akhir tindakan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap konsep
materi yang telah diajarkan dengan menerapkan pembelajaran teknik Scaffolding.
b. Observasi
Dalam mengobservasi kelas ada tiga fase yaitu pertemuan perencanaan, observasi kelas dan diskusi balikan. Dalam pertemuan perencanaan peneliti yang menyajikan dan guru sebagai pengamat mendiskusikan rencana pembelajaran. Yang didiskusikan adalah bagaimana penyajian langkah-langkah pembelajaran dilakukan dan bagaimana guru atau pengamat akan mulai dengan pengumpulan data melalui observasi yang dilakukan. Pengumpulan data objektif dari tindakan belajar mengajar setelah disepakati bersama, selanjutnya akan dianalisis dalam diskusi balikan sesudah tampilan pembelajaran selesai. Peneliti dan pengamat/guru akan mempelajari bersama hasil observasi, menyepakati hasil pengamatan yang berbentuk kekurangan atau keberhasilan untuk dijadikan catatan lapangan, dan mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya.
c. Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan setelah pemberian tes terhadap subjek penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Wawancara bersifat klinis karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara bersumber dari hasil pekerjaan siswa dan jawaban-jawaban yang muncul dari pertanyaan sebelumnya, selanjutnya siswa diarahkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan dari kesalahan yang dilakukan.

d. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan sebagai data pelengkap untuk memperoleh data mengenai hal-hal yang tidak terekam melalui lembar observasi dan wawancara.
C. Teknik Analisis Data
1. Analisis data kualitatif
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif yaitu :
a. Mereduksi data
Kegiatan mereduksi data merupakan bagian dari analisis yang digunakan untuk menajamkan informasi, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan.
b. Penyajian data
Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana kedalam tabel serta menyusun uraian naratif, naratif artinya yang diperoleh dari hasil reduksi dibuat dalam bentuk tabel dan diberi nama kualitatif sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dimaksudkan untuk memberikan kesimpulan terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Penarikan kesimpulan merupakan pengungkapan akhir dari tindakan.
2. Analisis data kuantitatif
Analisis data kuantitatif penelitian ini dilakukan setelah kegiatan evaluasi hasil tes, adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kuantitatif adalah :
a. Daya Serap Individu (DSI)
DSI =
Keterangan : M = Skor yang diperoleh siswa
Sm = Skor maksimal soal
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika presentase daya serap individu minimal 70 %. Nilai 70 % merupakan nilai ketuntasan yang ada di SMPN 4 Palu.
b. Ketuntasan belajar secara klasikal
PTK =
Keterangan : PTK = Presentase tuntas klasikal
n = Banyak siswa yang tuntas
N = Banyaknya siswa
Seluruh kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika presentase belajar secara klasikal minimal 80 % siswa telah tuntas secara individu.
D. Prosedur Penelitian
1. Pra tindakan
Kegiatan pada pra tindakan adalah memberikan tes awal pada siswa, tujuan pemberian tes awal untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa juga salah satu dasar pembentukan kelompok belajar.
2. Pelaksanaan tindakan
a. Siklus I
1). Orientasi perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a) Menetapkan guru sebagai pengamat
b) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
c) Membuat lembar observasi guru dan siswa
d) Membuat lembar kerja siswa
e) Membuat kelompok belajar yang terdiri dari 5- 6 siswa
2). Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dirancang.
3). Observasi
Hasil yang didapatkan pada tahap kegiatan ini yang dilakukan adalah melaksanakan observasi yang telah disiapkan pada tahap perencanaan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.
4). Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis data yang diperoleh pada tahap observasi atau diskusi. Berdasarkan analisis data dilakukan refleksi guna melihat kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran yang ditetapkan. Kekurangan dan kelebihan ini
dijadikan acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. Indikator keberhasilan pada siklus I berdasarkan pada nilai ketuntasan yang ada di SMPN 4 Palu yaitu; apabila presentase daya serap individu minimal 70 % dan ketuntasan klasikal minimal 80 %.
b. Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II sama dengan lamgkah-lamgkah pelaksanaan tindakan pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi tindakan pada siklus I dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II dan jika masih terdapat kekurangan atau kelebihan maka dijadikan acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya.
c. Siklus III
Pelaksanaan tindakan pada siklus III sama dengan lamgkah-lamgkah pelaksanaan tindakan pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi tindakan pada siklus I dan II dilakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus III, pelaksanaan tindakan pada Siklus III disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai.
Hasil yang diperoleh pada siklus ini dikumpulkan serta dianalisis hasilnya dan digunakan untuk menetapkan apakah pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada operasi bentuk aljabar di kelas VIII Anggur SMPN 4 Palu.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pra Tindakan
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan observasi awal pada hari senin 6 Agustus 2007 dan mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah SMP Negeri 4 Palu. Pada pertemuan ini peneliti menyampaikan maksud untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut dan selanjutnya kepala sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada guru matematika untuk membicarakan rencana kegiatan selanjutnya.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan menerapkan teknik Scaffolding. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa dalam melaksanakan penelitian ini kegiatan pra tindakan dilakukan dengan memberikan tes awal (lampiran 1). Tes awal dilakukan pada hari kamis 1 Agustus 2007. Tes awal diikuti oleh 38 siswa kelas VIII Anggur SMP Negeri 4 Palu. Jumlah soal yang diberikan pada tes awal sebanyak 2 nomor. Tujuan dari tes awal adalah menentukan subjek penelitian, pembentukan kelompok dan mengetahui pengetahuan prasyarat siswa. Hasil tes awal yang diperoleh untuk ketuntasan individu sebanyak 17 orang dengan tuntas klasikal 44,7% dan daya serap klasikal 56,6% ( Lampiran 2).

Kegiatan selanjutnya adalah membentuk kelompok. Pembentukan kelompok belajar dan penentuan subjek penelitian didasarkan pada hasil tes pra tindakan dan saran dari guru matematika yang mengajar dikelas tersebut. Pembentukan kelompok belajar dimulai dengan menyusun nama-nama siswa berdasarkan rengking dari tes awal. Nama-nama siswa diurutkan dari nilai tertinggi sampai dengan nilai terendah (Lampiran 3) kemudian diklasifikasikan menurut tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Hal ini dilakukan agar dalam kelompopk siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dapat membantu siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Nama-nama kelompok yang terbentuk dapat dilihat pada lampiran 4.
2. Hasil Pelaksanaan Tindakan
a. Tindakan Siklus I
1. Perencanaan
Pada kegiatan ini beberapa hal yang dilakukan peneliti meliputi:
• Menyiapkan lembar observasi siswa (Lampiran 26)
• Menyiapkan lembar observasi guru (Lampiran 23)
• Menyiapkan lembar kerja siswa (Lampiran 20)
• Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (Lampiran 17)
• Membuat tes akhir tindakan (Lampiran 8)
2. Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran dilaksanakan pada hari senin 13 Agustus 2007 yang berlangsung selama 3 jam pelajaran. Penelitian tindakan kelas ini peneliti didampingi guru dan dua orang teman sejawat yang bertindak sebagai mitra
atau pengamat. Pembelajaran pada siklus I menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan menerapkan teknik scaffolding dan materi yang diajarkan adalah faktorisasi suku aljabar pada pokok bahasan pemfaktoran bentuk ax + ay dan x2  2xy + y2. Secara umum tahapan kegiatan mengikuti rencana pelaksanaan pembelajaran (lampiran 17)
Penerapan teknik scaffolding dalam pembelajaran ini muncul pada fase 2 yaitu menyajikan informasi dan fase 4 yaitu membimbing kelompok bekerja dan belajar. Pada fase 2 tersebut teknik scaffolding muncul ketika siswa mengalami kesulitan dan pada fase ini guru memberikan satu contoh soal karena dalam pembelajaran ini menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang dikerjakan secara kelompok pada fase keempat. Fase 4 teknik scaffolding lebih mendominasi dimana guru memberikan tuntunan atau bantuan dan mengurangi perlahan-lahan bantuan tersebut sampai akhirnya siswa dapat memecahkan sendiri masalah yang ada di LKS atau memecahkan sendiri dalam kelompok belajarnya, bukan mengajarkan mereka kepada jawaban dari masalah yang ada di LKS tersebut. Dalam hal ini, guru memandu pengajaran sedemikian rupa hingga siswa akan menguasai dengan tuntas materi yang diajarkan dan mengajak siswa untuk berpikir lebih aktif.
Teknik scaffolding mincul ketika siswa mengalami kesulitan, untuk mengatasi kesulitas tersebut guru menuntun siswa dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyan singkat yang sifatnya mengarahkan dan akhirnya siswa dapat bekerja sendiri.Misalnya pada contoh soal berikut ini: Faktorkanlah bentuk x2 – 5x + 6. Untuk menyeleaikan contoh soal tersebut sebelumnya guru
membimbing atau menuntun siswa untuk mencari faktor dari 6 yang jumlahnya sama dengan -5. Adapun faktor dari 6 adalah 1 x 6, 2 x 3, -1 x -6, -2 x -3. Setelah siswa dapat mencari faktor dari 6, selanjutnya guru meminta siswa untuk menentukan dua bilangan faktor dari 6 tersebut yang jumlahnya sama dengan -5.
Setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan teknik scaffolding pada siklus I, maka kegiatan selanjutnya adalah mengadakan tes hasil belajar (Lampiran 8) yang bertujuan untuk mengetahui secara kuantitatif keberhasilan tindakan yang dilaksanakan. Peneliti meminta kepada semua siswa untuk menyelesaikan tes akhir secara individu. Hasil pekerjaan siswa akhir tindakan siklus I diperiksa oleh peneliti dengan menggunakan penilaian skor soal bias (Lampiran 5). Adapun hasil tes akhir tindakan siklus I dari keempat subjek dapat dilihat pada lampiran 29 dan analisis tes akhir siswa tindakan siklus I lampiran 14. Berdasarkan analisis hasil tes akhir siswa tindakan siklus I diketahui siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa termasuk didalamnya 1 subjek penelitian. Ketuntasan secara klasikal mencapai 57,9 % dan belum tuntas secara kalsikal 42,1 % (Lampiran 14).
3. Hasil Observasi
Untuk mengetahui aktifitas dalam pembelajaran dilakukan observasi baik aktifitas siswa maupun pengelolaan dalam pembelajaran oleh guru. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru dan beberapa teman sejawat ditemukan bahwa umumnya subjek senang belajar dengan pembelajaran yang dilakukan yakni belajar model pembelajaran kooperatif dengan menerapkan teknik scafoolding. Namun berdasarkan pengamatan dan hasil lembar observasi kegiatan siswa pada siklus I masih ada subjek yang mengalami kesulitan dalam melakukan langkah-langkah setiap tahap pembelajaran. Hal ini terlihat bahwa selama kegiatan pembelajaran subjek NY dan WP (Lampiran 26) yang belum sepenuhnya aktif, mereka hanya diam dan belum berani tampil ditengah teman-temannya, sehingga menyebabkan kreatifitas dan kemandirian subjek tersebut belum muncul jika pembelajaran dilakukan berkelompok. Kenyataan inilah yang menunjukkan bahwa pembelajaran pada siklus I belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun hal yang demikian dapat dijadikan sebagai bahan refleksi untuk siklus selanjutnya.
Hasil observasi guru dan teman sejawat bahwa peneliti sudah menerapkan tindakan dalam pembelajara antara lain menyampaikan indikator pencapaian hasil, memotivasi siswa, mengingatkan materi prasyarat, membrikan latihan, membimbing siswa yang mengalami kesulitan, memberikan kesempatan kepada siswa berdiskusi dan memberikan tes individu pada akhir tindakan. Hal ini dapat di lihat pada lampiran 23.
4. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil akhir tindakan siklus I dilakukan wawancara terhadap subjek penelitian untuk mengetahui penyebab kegagalan subjek dalam menyelesaikan soal. Hasil wawancara peneliti dengan subjek dapat dilihat pada lampiran 32. Berdasarkan analisis hasil tes akhir siswa tindakan pada siklus I belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal dapat dilihat pada lampiran 14. Hal
ini disebabkan karena masih banyak aspek-aspek kegiatan siswa pada pelaksanaan kegiatan belajar masih relatif kurang dan perlu ditingkatkan lagi sesuai kriteria yang sudah ditetapkan maka materi dapat dilanjutkan pada sub pokok bahasan berikutnya sebagai tindakan siklus II.
5. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk menentukkan aspek tindakan siklus I apakah harus diulangi atau sudah berhasil. Berdasarkan hasil observasi, kegiatan siswa dalam menyelesaikan LKS secara berkelompok juga telah berlangsung dengan baik , meskipun masih terdapat beberapa siswa yang berkemampuan rendah masih belum dapat mengemukakan pendapatnya dan bertanya tentang apa yang belum di pahami.
Pelaksanaan tindakan siklus I dapat dikemukakan sebagian siswa sudah memahami materi ini. Hal ini terlihat pada hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan soal (Lampiran 29). Adapun kesalahan yang diperoleh pada hasil pekerjaan siswa disebabkan karena kurangnya ketelitian dalam mengerjakan atau menyelesaikan soal tersebut. Sedangkan dari data observasi aktifitas siswa masih perlu ditingkatkan lagi. Sesuai dengan kriteria yang ada, maka materi dapat dilanjutkan pada sub konsep berikutnya sebagai tindakan siklus II.
b. Tindakan Siklus II
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan dalam siklus II sama dengan perencanaan dalam siklus I, meliputi:
• Menyiapkan lembar observasi siswa (Lampiran 27)
• Menyiapkan lembar observasi guru (Lampiran 24)
• Menyiapkan lembar kerja siswa (Lampiran 21)
• Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (Lampiran 18)
• Membuat tes akhir tindakan (Lampiran 9)
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II berdasarkan hasil refleksi dari siklus I dan pembelajaran pada siklus ini dilaksanakan pada hari senin 20 agustus 2007 yang berlangsung selama 3 jam pelajaran. Secara umum tahapan kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus II sama dengan siklus I yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran dengan sub pokok bahasan pemfaktoran bentuk x2 – y2 dan ax2 + bx + c ; a = 1 (Lampiran 18).
Kemudian untuk mengetahui hasil belajar dilakukan tes akhir tindakan siklus II (Lampiran 9). Dalam menyelesaikan tes tersebut peneliti meminta kepada semua siswa untuk menyelesaikan tes akhir secara individu. Berdasarkan analisi tes akhir siswa tindakan siklus II diperoleh siswa yang tuntas sebanyak 29 siswa termasuk didalamnya 2 subjek penelitian dan yang belum tuntas 9 siswa. Ketuntasan secara klasikal 76,3 % dan belum tuntas secara klasikal 23,7 % (Lampiran 15).
3. Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran ditemukan bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah lebih bagus dibandingkan pada siklus I. Hal ini terlihat dari aktifitas siswa dalam pembelajaran yang sudah mulai bertambah. Hasil observasi yang dilakukan pengamat atau mitra terhadap aktifitas siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 27
Berdasarkan hasil observasi tersebut subjek NY dan WP sudah mulai bertanya baik kepada guru dan mitra maupun kepada teman kelompok belajarnya. Hal ini disebabkan karena peneliti ataupun mitra telah memberikan motifasi dan perhatian berdasarkan teknik scaffolding kepada siswa yang berkemampuan rendah. Para pengamat atau mitra telah memberikan kategori keterlibatan siswa banyak terhadap beberapa aspek yang diamati pada siswa. Kategori ini diberikan karena beberapa siswa sudah mulai aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar, sedangkan pada aspek keberanian menjawab pertanyaan guru atau bertanya pengamat memberikan kategori keterlibatan siswa cukup.Hal ini terlihat masih ada siswa yang malu dan takut untuk menyampaikan pendapat dan menjawab pertanyaan guru.
4. Hasil Wawancara
Setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan teknik scaffolding pada siklus II, maka kegiatan selanjutnya adalah mengadakan tes akhir tindakan yang bertujuan untuk mengetahui secara kuantitatif keberhasilan tindakan yang dilaksanakan, kemudian melakukan wawancara terhadap subjek penelitian mengenai hasil tes akhir. Hasil wawancara peneliti dengan subjek dapat dilihat pada lampiran 18
Berdasarkan hasil tindakan pada siklus II belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal (lampiran 15), hal ini disebabkan karena masih banyak aspek-aspek kegiatan siswa pada pelaksanaan kegiatan belajar masih dikategorikan cukup dan perlu ditingkatkan lagi sesuai kriteria yang sudah ditetapkan maka materi dapat dilanjutkan pada sub pokok bahasan berikutnya sebagai tindakan siklus III.
5. Refleksi
Pada pelaksanaan tindakan siklus II dapat dikemukakan bahwa siswa dapat menyelesaikan tes hasil belajar dengan baik, meskipun masih ada 9 siswa yang belum tuntas termasuk didalamnya 2 subjek penelitian (Lampiran 15). Sedangkan dari data observasi pengelolaan pembelajaran dan aktifitas siswa masih perlu ditingkatkan lagi. Sesuai kriteria yang ada, maka materi dapat dilanjutkan pada sub pokok bahasan selanjutnya sebagai tindakan siklus III. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan diantaranya : (1) Saat memotivasi siswa, guru harus lebih banyak memancing siswa untuk bertanya dan mengajukan pendapat tentang pengalaman langsung yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. (2) Aktifitas siswa dalam kerjasama mengerjakan LKS dikategorikan cukup, dimana masih terdapat beberapa orang siswa yang kurang aktif dan hanya menjadi pemerhati saja. Untuk itu pada pembelajaran berikutnya diharapkan agar tiap siswa atau kelompok dapat bekerjasama dengan baik.
c. Tindakan siklus III
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan dalam siklus III sama dengan apa yang di perencanaan dalam siklus I, meliputi:

• Menyiapkan lembar observasi siswa (Lampiran 28)
• Menyiapkan lembar observasi guru (Lampiran 25)
• Menyiapkan lembar kerja siswa (Lampiran 22)
• Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (Lampiran 19)
• Membuat tes akhir tindakan (Lampiran 10)
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus III berdasarkan hasil refleksi dari siklus II dan pembelajaran pada siklus ini dilaksanakan pada hari kamis 23 agustus 2007 yang berlangsung selama 3 jam pelajaran. Secara umum tahapan kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus III sama dengan siklus I yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran dengan sub pokok bahasan pemfaktoran bentuk ax2 + bx + c ; a ≠ 1 (Lampiran 19).
Setelah proses pembelajaran dengan menerapkan teknik scaffolding selesai dilanjutkan dengan pemberian tes akhir tindakan siklus III (Lampiran 10). Hasil pekerjaan siswa pada tes akhir tindakan siklus III diperiksa oleh peneliti dengan berdasarkan penilaian skor soal biasa (Lampiran 7). Berdasarkan analisis tes akhir subjek tindakan siklus III ketuntasan secara klasikal mencapai 100 % dan berdasarkan analisis tes akhir siswa tindakan siklus III ketuntasan secara klasikal mencapai 94,7 %. Tuntas belajar secara individu 36 siswa termasuk di dalamnya semua subjek penelitian, namun masih ada 2 siswa yang belum tuntas dan siswa tersebut belum tuntas pada siklus I dan II. Akan tetapi bila ditinjau dari ketuntasan secara klaikal dan daya serap klasikal ( Lampiran 16) dapat dikatakan terjadi peningkatan hasil belajar. Oleh karena itu sesuai dengan kriteria tersebut maka pokok bahasan ini dapat dianggap tuntas.
3. Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran diketahui kegiatan pembelajaran pada siklus III lebih baik daripada siklus II, hal ini terlihat dari keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar yang semakin meningkat (Lampiran 28). Berdasarkan hasil observasi tersebut para pengamat atau mitra memberikan kategori keterlibatan siswa banyak terhadap beberapa aspek yang diamati.
Berdasarkan hasil observasi tersebut diskusi kelompok mulai hidup, siswa mulai berani mengeluarkan pendapatnya dan sangat aktif mengerjakan LKS dalam kelompoknya. Aktifitas subjek penelitian sudah menunjukkan peran yang positif. Hal ini disebabkan karena kesungguhan peneliti dalam memberikan motivasi dan perhatian yang dapat membangkitkan kreatifitas siswa dalam mengerjakan LKS.
4. Hasil Wawancara
Setelah pelaksanaan tes akhir tindakan siklus III maka dilakukan wawancara terhadap subjek penelitian mengenai hasil tes akhir. Adapun hasil wawancara peneliti dengan subjek dapat dilihat pada lampiran 34, hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa semua subyek berusaha menyelesaikan soal dengan baik. Tujuan tes tindakan akhir adalah untuk mengetahui secara kuantitatif keberhasilan tindakan yang dilakukan.
Berdasarkan hasil tindakan siklus III menunjukkan bahwa hampir semua subyek penelitian telah dapat memberikan jawaban yang benar sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dibuktikan dari analisis hasil tes akhir subjek tindakan siklus III dengan daya serap klasikal 85 % dan ketuntasan secara klasikal 100 %. Oleh karena itu sesuai dengan kriteria tersebut maka pokok bahasan ini dapat dianggap tuntas.
5. Refleksi
Berdasarkan data kualitatif yang berupa hasil observasi pengelolaan pembelajaran dan aktiftas siswa pada saat pelaksanaan tindakan siklus III pengamat memberikan nilai yang lebih baik dari pada siklus II, karena selama proses pembelajaran baik aktifitas guru maupun aktifitas siswa terjadi peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 25 (Aktifitas guru) dan lampiran 28 (Aktifitas siswa).
Refleksi dilakukan untuk menentukan aspek tindakan siklus III sudah berhasil atau perlu diulangi. Hasil tes tindakan siklus III menunjukkan bahwa semua subjek penelitian telah dapat memberikan jawaban yang benar sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dibuktikan dari hasil tes tindakan siklus III dengan daya serap klasikal 85 % dan ketuntasan secara individu 100%. Dengan demikian indikator keberhasilan yang diharapkan pada tindakan siklus III telah tercapai.

B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Kegiatan Pra Tindakan
Pada tahap ini peneliti memberikan tes awal pada siswa dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa tentang materi faktorisasi suku aljabar dan sebagai dasar dalam pembentukan kelompok belajar serta menentukan subjek yang akan diteliti (Lampiran 4). Pembentukan kelompok belajar dimulai dengan menyusun nama-nama siswa berdasarkan rengking dari tes awal dan saran dari guru matematika yang mengajar di kelas tersebut, seperti yang terlihat pada lampiran 3. Hal ini dilakukan agar dalam kelompok siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dapat membantu siswa yang mempunyai kemampuan rendah.
Kegiatan belajar mengajar sehari-hari yang diterapkan oleh guru di dalam kelas dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dapat menyebabkan rendahnya penguasaan siswa terhadap suatu konsep dan masih kurangnya pemahaman yang dimiliki oleh siswa terhadap materi yang diajarkan. Hal ini dapat dibuktikan dari perolehan hasil tes awal yang terdiri dari 2 nomor soal esay dimana terdapat 21 dari 39 orang siswa yang belum tuntas dengan ketuntasan secara klasikal 55,3 %. Oleh karena itu, diharapkan kepada guru untuk menyesuaikan model atau metode yang akan digunakan pada suatu pokok bahasan tertentu dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut, maka suatu keharusan untuk memperbaiki strategi-strategi mengajar yang digunakan, untuk itu peneliti menerapkan metode pembelajaran teknis scaffoldig melalui model pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi belajar pada pokok bahasan faktorisasi suku aljabar.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Tindakan siklus I
Pada awal pelaksanaan tindakan peneliti dan guru membagi siswa dalam kelas menjadi 7 kelompok, tiap kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 orang siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda. Saat proses pembelajaran berlangsung tiap kelompok akan membahas pokok bahasan yang sama serta bergiliran mengambil peran sebagai siswa-guru.
Berdasarkan hasil tes akhir siswa tindakan siklus I, diperoleh siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa termasuk 1 subjek penelitian dan ketuntasan secara klasikal 57,9%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil kegiatan pembelajaran belum memenuhi standar ketuntasan. Belum terpenuhinya standar ketuntasan disebabkan karena belum optimalnya pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Tindakan yang dimaksud belum optimal antara lain peran siswa sebagai guru dalam kegiatan pembelajaran masih belum terarah dan kurangnya kerjasama dalam kelompok. Hal ini dapat dimaklumi karena tindakan yang diberikan merupakan hal yang baru sehingga kelihatan kaku dalam pelaksanaannya, selain itu masih didominasi oleh siswa yang pintar saja.
Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siswa masih merasa malu dan takut kepada guru untuk mengeluarkan pendapat. Untuk memperbaiki hal tersebut perlu pemberian
motivasi, bimbingan dan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bertanya. Salah satu penunjang keberhasilan adalah keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan hasil observasi langsung kepada objek penelitian, antara siswa yang diberi bantuan berupa petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah kedalam langkah-langkah pemecahan dan memberikan contoh terdapat perbedaan ragam transfer belajar. Artinya transfer itu terjadi dalam diri siswa sebagai akibat pengalaman dalam kehidupannya maupun sekitarnya dan ini sangat membantunya dalam hal belajar.
b. Tindakan Siklus II
Sesuai dengan perncanaan penelitian bahwa apabila pada siklus I belum mencapai kriteria yang telah ditentukan, maka penelitian dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu siklus II. Tindakan yang dilakukan pada siklus II sama dengan pada siklus sebelumnya, namun berdasarkan refleksi hasil belajar (ketuntasan belajar secara klasikal) maka dilakukan berbagai upaya. Upaya tersebut antara lain lebih mendorong siswa untuk bekerjasama dalam kelompok dan meningkatkan cara belajar, membiasakan siswa untuk lebih aktif memeriksa jawaban dalam kelompok masing-masing.
Hasil pelaksanaan tes akhir tindakan pada siklus II, diperoleh ketuntasan subjek belajar klasikal mencapai 50% dalam hal ini subjek yang tuntas 2 orang dan ketuntasan siswa secara klasikal mencapai 76,3 %. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan namun belum mencapai atau memenuhi standar ketuntasan klasikal yaitu 80%. Dari perolehan tersebut menunjukkan hasil yang lebih bagus dari siklus I.
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran, secara umum kategori yang diberikan pengamat atau mitra adalah sedang, dimana siswa sudah mulai aktif mengerjakan LKS dalam kelompok dan mulai bertanya serta mengemukakan pendapat, sedangkan guru hanya memodelkan langkah-langkah dalam melakukan percobaan, akan tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang aktif seperti sekedar memperhatikan dan suka mengganggu temannya. Hal ini menyebabkan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan teknik scaffolding belum optimal.
c. Kegiatan Siklus III
Sesuai dengan perencanaan penelitian apabila pada siklus II belum mencapai kritereia yang ditentukan, maka penelitian dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya yakni siklus III. Setelah melakukan perbaikan atau refleksi terhadap kekurangan yang terjadi pada kegiatan belajar mengajar siklus II maka kegiatan pembelajaran pada siklus III terjadi peningkatan aktifitas siswa yaitu kesungguhan siswa bekerjasama dalam kelompok, keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru atau mengemukakan pendapat, kesungguhan siswa menanggapi penjelasan guru. Hal ini terlihat karena tidak adanya siswa atau subjek yang merasa takut dan malu baik kepada guru maupun sesama siswa untuk mengeluarkan pendapatnya.
Berdasarkan hasil tes akhir tindakan pada siklus II, diperoleh ketuntasan subjek belajar klasikal mencapai 100% dan ketuntasan siswa belajar klasikal
mencapai 94,7 %. Dari perolehan tersebut menunjukkan hasil yang lebih baik dari siklus II. Hal ini dapat di lihat dari analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif memperlihatkan bahwa peran siswa sebagai guru dalam kegiatan pembelajaran telah terarah dengan baik. Dan hasil analisis kuantitatif telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu untuk daya serap individu minimal 70% dan tuntas klasikal minimal 80%. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa tindakan penelitian ini berhasil.
Keterlibatan siswa yang diajarkan dengan teknik scaffolding melalui model pembelajaran kooperatif dimana siswa yang diberi bantuan berupa petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan dan memungkinkan siswa itu belajar mandiri dan lebih aktif, lebih kreatif serta lebih kontinyu dalam mengikuti pembelajaran setiap pertemuan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Fenomena yang diperoleh dari hasil penelitian ini, bila dihubungkan pada pola pengembangan fungsi kognitif siswa sangat ditentukan oleh upaya. Apakah upaya itu timbul dari siswa itu sendiri, oleh guru atau oleh siswa dan guru yang selalu memberi respon. Upaya ini merupakan suatu proses. Proses dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku serta kejiwaan. Dalam psikologi pendidikan, proses dihubungkan dengan belajar akan diperoleh suatu ungkapan proses belajar dan selanjutnya diartikan bahwa proses belajar itu adalah cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubaan dapat ditimbulkan dengan mencapai hasil-hasil tertentu.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Ketuntasan belajar pada siklus III lebih tinggi daripada ketuntasan belajar pada siklus II dan ketuntasan belajar klasikal yang dicapai 100% lebih tinggi dari pada yang ditentukan yaitu 80%, sehingga dikatakan hasil belajar siswa maksimal.
2. Pembelajaran matematika dengan menerapkan teknik scaffoolding dapat memaksimalkan hasil belajar matematika materi faktorisasi suku aljabar pada siswa kelas VIII Anggur SMP Negeri 4 Palu
3. Penerapan teknik scaffolding dapat meningkatkan aktivitas siswa selama belajar
B. Saran
Berdasarkan pengamatan selama melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan teknik scaffolding, disarankan:
1. Kepada guru khususnya guru matematika hendaknya dapat menggunakan metode pembelajaran teknik scaffolding sebagai alat belajar yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.
2. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus lebih aktif memotivasi siswa untuk menarik minat dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran yang diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Dahar, R.W, 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara
Depdiknas, 2004. Matematika SMP Kelas VIII. Jakarta.
Gasong, D,2007. Model Pembelajaran Konstruktifistik Sebagai Alternatif Mengatasi Masalah Pembelajaran (Online), (http:/www. Gerejatoraja.com./downloads/Model konstruktivistik.doc,diakses 15 Mei 2007

Ibrahim M, Rahmawati, F,Nur, M dan Ismono, 2000. Pembelajaran Kooperatif, Pusat Sains dan Matematika sekolah Program Pasca Sarjana. Unesa: Uniuversity Press

Jamaah, S,2003. Pengaruh Model Pembelajarabn dan Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Universitas Tadulako.

Muhammad, 2003. Penelitian Kewterampilan Proses IPA Untuk Menuntaskan Hasil Belajar Siswa SLTP Pada Pokok Bahasan Suhu dengan Menggunakan Model Direct Intruction. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya.

Nur,M,2000, Strategi-strategi Belajar. Surabaya:Unesa
Nur, M & Wikandari,P.R.2000. Pembelajaran Berpusat Pada Siswa dan Pendekatan Kontruktivitas dalam Pengajaran. Surabaya: Unesa

Slameto,2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Sudibyo,2003. Beberapa Teori Yang Melandasi Pengembangan Model-model Pengajaran. Prosek Peningkatan Mutu SLTP. Jakarta

Simangunsong,S.W, 2004. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga
Wiriaatmadja,R, 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lampiran 1
TES AWAL

Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Sub Poko Bahasan : Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk
Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I
Waktu : 45 Menit

Petunjuk:
1. Periksa dan bacalah setiap soal dengan seksama sebelum anda menjawab
2. Tulislah nama, hari dan tanggal pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Dahulukan menjawab soal yang anda anggap mudah
Soal
1. Sederhanakanlah bentuk-bentuk aljabar berikut ini :
a. 9a + 8b – 2b + 5a
b. 9×2 + 3xy – 8y2 – 10×2 + 5xy + y2
c. 8 – 4(2x + 5)
2. Tentukanlah jumlah dari
a. 8×2 + 4x – 21 dan 6×2 – 14x + 7
b. 2(3a + 5b + 3) dan 4(2b – 3a + 6)

Lampiran 2
HASIL TES AWAL SISWA KELAS VIII ANGGUR
SMP NEGERI 4 PALU

No Nama Siswa
(Inisial) Nomor dan Skor Soal Ketuntasan Belajar
1a 1b 1c 2a 2b ∑ DSI
%
1 2 2 2 3 10 T BT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38. AG
AFN
AY
AT
AN
AMR
AAK
DR
DP
FK
FBP
FD
HZ
IA
MS
MY
MA
MSY
MF
NE
NH
NY
ND
NN
PRT
PAW
RA
RS
SV
SMD
SY
SSN
TA
UA
VED
WP
YL
ZF 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
`1
1
1
1 2
2
0
1
1
0
2
0
1
2
2
2
1
0
0
2
1
2
0
2
2
0
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
0
2
2 1
1
1
1
2
1
1
0
0
0
0
2
0
1
0
1
2
1
0
0
2
0
1
0
1
0
0
1
1
0
2
0
1
0
2
0
2
0 2
1
1
2
1
0
2
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
2
1
1
0
1
2
1
2
1
1
0
1
0
1
1 3
3
1
3
2
2
3
1
2
2
1
2
3
2
1
2
2
0
0
0
3
0
3
3
2
3
0
2
3
1
3
0
1
0
1
0
2
2 9
8
4
8
7
4
9
3
5
6
5
8
6
5
2
7
7
5
1
2
9
1
8
8
7
7
2
7
9
5
9
3
6
3
6
1
8
6 90
80
40
80
70
40
90
30
50
60
50
80
60
50
20
70
70
50
10
20
90
10
80
80
70
70
20
70
90
50
90
30
60
30
60
10
80
60 T
T

T
T

T

T

T
T

T

T
T
T
T

T
T

T

T

BT

BT

BT
BT
BT
BT

BT
BT
BT

BT
BT
BT

BT

BT

BT

BT
BT
BT
BT
BT

BT

Jumlah skor yang dicapai 36 51 27 37 64 215
Skor ideal 38 76 76 76 114 380
Daya Serap Klasikal (%) 94,7 67,1 36,8 48,7 56,1 56,6
Keterangan :
T = Tuntas
B = Belum Tuntas
Tuntas secara individu 17 orang atau secara klasikal x 100 % = 44,7 %
Belum tuntas individu 21 orang atau secara klasikal x 100% = 55,3 %

Lampiran 3

FORMAT PEMBENTUKAN KELOMPOK MENURUT SKOR

Rengking Tingkat Kemampuan Nama siswa (Inisial) Kelompok
1 T
I
N
G
G
I (AG) I
2 (AAK) II
3 (SY) III
4 (SV) IV
5 (NH) V
6 (AFN) VI
7 (FD) VII
8 S
E
D
A
N
G (AT) II
9 (ND) III
10 (NN) I
11 (YL) IV
12 (MA) V
13 (PAW) VII
14 (AN) III
15 (MY) I
16 (PRT) IV
17 (RS) II
18 (VED) VI
19 (ZF) VI
20 (FK) V
21 (HZ) VII
22 (TA) VII
23 R
E
N
D
A
H (DP) VII
24 (FBP) V
25 (MSY) VII
26 (SMD) VI
27 (IA) V
28 (AMR) III
29 (AY) VII
30 (DR) IV
31 (UA) II
32 (SSN) I
33 (RA) V
34 (MS) VI
35 (NE) I
36 (MF) III
37 (NY) IV
38 (WP) II

Lampiran 4
FORMAT PEMBENTUKAN KELOMPOK
BELAJAR KOOPERATIF

Kelompok Nama Siswa (Inisial) Jenis Kelamin Tingkat kemampuan Keterangan

I

NE
AG
NN
MY
SSN P
L
P
L
P Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah Subyek

II WP
AAK
AT
RS
UA P
P
L
P
L Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah Subyek

III MF
SY
ND
AN
AMR L
P
P
P
L Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah Subyek
IV NY
SV
YL
PRT
DR P
L
P
L
P Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah Subyek
V
NH
MA
FK
IA
FBP
RA L
P
P
L
P
P Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah

VI

AFN
TA
VED
ZF
SMD
MS L
P
L
P
P
P Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah

VII
FD
PAW
HZ
MSY
DP
AY P
P
P
P
P
L Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah

Lampiran 5
SKOR SOAL TINDAKAN SIKLUS I
Skor
1. Faktorkanlah bentuk-bentuk aljabar berikut
a. 6x – 8xy
Penyelesaian : 6x – 8xy = 2x(3 – 4y) 1
Jadi, faktor dari 6x – 8xy = 2x(3 – 4y)
b. p2qr + pq2r – pqr2
Penyelesaian : p2qr + pq2r – pqr2 = ppqr + pqqr – pqrr
= p( pqr + qqr – qrr)
= pq (pr + qr – rr)
= pqr (p + q – r) 1
Jasi, faktor dari p2qr + pq2r – pqr2 = pqr (p + q – r)
2. Faktorkanlah bentuk- bentuk berikut
a. p2 -2pq + q2
Penyelesaian :
p2 -2pq + q2 = p2 – pq – pq + q2 (Penguraian ruas tengah)
= (p2 – pq) – (pq – q2) (Sifat asosiatif) 1
= p(p– q) – q(p – q) (Sifat distributif)
= (p – q) (p – q) (Sifat distributif) 1
Jadi, faktor dari p2 -2pq + q2 = (p – q) (p – q)

b. m2 -10mn + 25n2
Penyelesaian :
m2 -10mn + 25n2 = m2 -5mn – 5mn + 25n2
= (m2 -5mn) – (5mn – 25n2) 1
= m(m -5n) – 5n(m – 5n)
= (m -5n)(5m – 5n) 1
Jadi, faktor dari m2 -10mn + 25n2 = (m -5n)(5m – 5n)
c. x2 + 6x + 9
Penyelesaian :
x2 + 6x + 9 = x2 + 3x + 3x+ 9 (Penguraian ruas tengah)
= (x2 + 3x) + (3x+ 9) (Sifat asosiatif) 1
= x(x + 3) + 3(x+ 3) (Sifat distributif)
= (x + 3) (x + 3) (Sifat distributif) 1
Jadi, faktor dari x2 + 6x + 9 = (x + 3) (x + 3)

Lampiran 6
SKOR SOAL TINDAKAN SIKLUS II
Skor
1. Faktorkanlah bentuk aljabar dibawah ini :
a. a2 – 36b2
Penyelesaian :
a2 – 36b2 = a2 – (6b)2 1
= (a – 6b) (a + 6b) 1
Jadi, faktor dari a2 – 36b2 = (a – 6b)(a + 6b)
b. x2 – (y – x)2
Penyelesaian :
x2 – (y – x)2 = (x – (y – x))(x + (y – x)) 1
= (x – y + x)(x + y – x) 1
Jadi, faktor dari x2 – (y – x)2 = (x – y + x)(x + y – x)
c. 4×2 – 9y2
Penyelesaian :
4×2 – 9y2 = (2x)2 – (3y)2 1
= (2x – 3y) (2x + 3y) 1
Jadi, faktor dari 4×2 – 9y2 = (2x – 3y) (2x + 3y)

2. Faktorkanlah bentuk berikut :
a. x2 + 4xy -5y2
Jawab:
Diketahui : b = 4y dan c = -5y2
p + q = b = 4y p = 5y 1
p x q = -5y2 q = – y
Penyelesaian :
x2 + bx + c = (x + p)(x + q)
x2 + 4xy -5y2 = (x + 5y) (x – y) 1
Jadi, faktor dari x2 + 4xy -5y2 = (x + 5y) (x – y)
b. x2 – 20x + 36
Jawab :
Diketahui : b = -20, c = 36
p + q = b = -20 p = -2 1
p x q = c = 36 q = -18
Penyelesaian :
x2 + bx + c = (x + p)(x + q)
x2 – 20x + 36 = (x – 2)(x – 18) 1
Jadi, faktor dari x2 – 20x + 36 = (x – 2)(x – 18)

Lampiran 7
SKOR SOAL TINDAKAN SIKLUS III
Skor
1. Faktorkanlah bentuk aljabar berikut dengan menggunakan cara I
a. 8×2 + 10x + 3
Jawab :
Diketahui : a = 8, b = 10, c = 3
p + q = b = 10 p = 6 1
p x q = a x c = 8 x 3 = 24 q = 4
Penyelesaian :
8×2 + 10x + 3 =
=
=
= (4x + 3)(2x + 1) 1
Jadi, faktor dari 8×2 + 10x + 3 = (4x + 3)(2x + 1)
b. 12r2 – 8r +1
Jawab :
Diketahui : a = 12, b = -8, c = 1
p + q = b = -8 p = -6 1
p x q = a x c = 12 q = -2
Penyelesaian :
12r2 – 8r +1 =
=
=
= (2r – 1)(6r – 1) 1
Jadi, faktor dari 12r2 – 8r +1 = (2r – 1)(6r – 1)
c. 9×2 – 24xy + 16y2
Jawab :
Diketahui : a = 9, b = -24y , c = 16y2
p + q = b = -24y p = -12y 1
p x q = a x c = 9 x 16y2 q = -12y
Penyelesaian :
9×2 – 24xy + 16y2 =
=
=
= (3x – 4y)(3x – 4y) 1
Jadi, faktor dari 9×2 – 24xy + 16y2 = (3x – 4y)(3x – 4y)
2. Faktorkanlah bentuk aljabar berikut dengan cara tak langsung!
a. 3×2 + 14x + 15
Jawab :
Diketahui : a = 3, b = 14, c = 15
p x q = 45 p = 4
p + q = 14 q = 5 1

Penyelesaian :
3×2 + 14x + 15 = 3×2 + 9x + 5x + 15
= (3×2 + 9x) + (5x + 15)
= 3x (x + 3) + 5 (x + 3)
= (3x + 5) (x + 3) 1
Jadi, faktor dari 3×2 + 14x + 15 = (3x + 5) (x + 3)
b. 4q2 + 4qr – 24r2
Jawab :
Diketahui : a = 4, b = 4r, c = -24r2
p x q = a x c = -96r2 p = 4
p + q = b = 4r q = 5 1
Penyelesaian :
4q2 + 4qr – 24r2 = 4q2 – 8qr + 12qr – 24r2
= (4q2 – 8qr )+ (12qr – 24r2)
= 4q(q – 2r) + 12r(r – 2r)
= (4q + 12 r)(r – 2r)
= 4(q + 3r)(r – 2r) 1
Jadi, faktor dari 4q2 + 4qr – 24r2 = 4(q + 3r)(r – 2r)

Lampiran 8
TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Sub Poko Bahasan : Pemfaktoran bentuk
1. ax + ay
2. x2  2xy + y2
Kelas/Semester : VIII/I
Waktu : 45 Menit

Petunjuk:
1. Tulislah nama hari dan tanggal pada lembar jawaban yang telah disediakan
2. Selesaikanlah soal yang kalian anggap mudah
3. Soal dikerjakan secara sendiri-sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain
Soal :
1. Faktorkanlah bentuk – bentuk aljabar berikut
a. 6x – 8xy
b. p2qr + pq2r – pqr2
2. Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut
a. p2 – 2pq + q2
b. m2 – 10mn + 25n2
c. x2 + 6x + 9

Lampiran 9
TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Sub Poko Bahasan : Pemfaktoran bentuk
1. x2 – y2
2. ax2 + bx + c ; a = 1
Kelas/Semester : VIII/I
Waktu : 45 Menit
Petunjuk:
1. Tulislah nama hari dan tanggal pada lembar jawaban yang telah disediakan
2. Selesaikanlah soal yang kalian anggap mudah
3. Soal dikerjakan secara sendiri-sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain
Soal :
1. Faktorkanlah bentuk di bawah ini :
a. a2 – 36b2
b. x2 – (y – z)2
c. 4×2 – 9y2
2. Faktorkanlah bentuk berikut :
a. x2 + 4xy – 5y2
b. x2 – 20x + 36

Lampiran 10
TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS III

Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Sub Poko Bahasan : Pemfaktoran bentuk ax2 + bx + c ; a ≠ 1
Kelas/Semester : VIII/I
Waktu : 45 Menit
Petunjuk:
1 Tulislah nama hari dan tanggal pada lembar jawaban yang telah disediakAN
2 Selesaikanlah soal yang kalian anggap mudah
3 Soal dikerjakan secara sendiri-sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain
Soal :
1. Faktorkanlah bentuk aljabar berikut ini dengan cara langsung :
a. 8×2 + 10x + 3
b. 12r2 – 8r +1
c. 9×2 – 24xy + 16y2
2. Faktorkanlah bentuk aljabar berikut ini dengan cara tak langsung :
a. 3×2 + 14x + 15
b. 4q2 + 4qr – 24r2

Lampiran 11

ANALISIS TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS I

No Nama Siswa
(Inisial) Nomor dan Skor Soal Ketuntasan Belajar
1a 1b 2a 2b 2c ∑ DSI
%
1 1 2 2 2 8 T BT
1.
2.
3.
4. MF
NE
NY
WP 1
1
1
1 0
1
0
0 1
1
1
1 1
1
0
0 2
2
1
2 5
6
3
4 62,5
75
37,5
50
T BT

BT
BT

Jumlah skor yang dicapai 4 1 4 2 7 18
Skor ideal 4 4 8 8 8 32
Daya Serap Klasikal (%) 100 25 50 25 87,5 56,2
Keterangan:
T = Tuntas
B = Belum Tuntas
Tuntas secara individu 1 orang atau secara klasikal x 100 % = 25 %
Belum tuntas individu 3 orang atau secara klasikal x 100% = 75 %

Lampiran 12

ANALISIS TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS II

No Nama Siswa
(Inisial) Nomor dan Skor Soal Ketuntasan Belajar
1a 1b 1c 2a 2b ∑ DSI
%
2 2 2 2 2 10 T BT
1.
2.
3.
4. MF
NE
NY
WP 2
2
2
2 0
1
0
0 1
2
1
1 2
2
0
1 2
2
2
1 7
9
5
5 70
90
50
50 T
T

BT
BT

Jumlah skor yang dicapai 8 1 5 5 7 26
Skor ideal 8 8 8 8 8 40
Daya Serap Klasikal (%) 100 12,5 62,5 62,5 87,5 65
Keterangan:
T = Tuntas
B = Belum Tuntas
Tuntas secara individu 2 orang atau secara klasikal x 100 % = 50 %
Belum tuntas individu 2 orang atau secara klasikal x 100% = 50 %

Lampiran 13

ANALISIS TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS III

No Nama Siswa
(Inisial) Nomor dan Skor Soal Ketuntasan Belajar
1a 1b 1c 2a 2b ∑ DSI
%
2 2 2 2 2 10 T BT
1.
2.
3.
4. MF
NE
NY
WP 2
2
2
2 2
2
2
2 1
1
2
1 2
2
2
2 2
1
1
1 9
8
9
8 90
80
90
80 T
T
T
T

Jumlah skor yang dicapai 8 8 5 8 5 34
Skor ideal 8 8 8 8 8 40
Daya Serap Klasikal (%) 100 100 62,5 87,5 62,5 85
Keterangan :
T = Tuntas
B = Belum Tuntas
Tuntas secara individu 4 orang atau secara klasikal x 100 % = 100 %

Lampiran 14

ANALISIS TES AKHIR SISWA TINDAKAN SIKLUS I

No Nama Siswa
(Inisial) Nomor dan Skor Soal Ketuntasan Belajar
1a 1b 2a 2b 2c ∑ DSI
%
1 1 2 2 2 8 T BT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38. AG
AFN
AY
AT
AN
AMR
AAK
DR
DP
FK
FBP
FD
HZ
IA
MS
MY
MA
MSY
MF (*)
NE (*)
NH
NY (*)
ND
NN
PRT
PAW
RA
RS
SV
SMD
SY
SSN
TA
UA
VED
WP (*)
YL
ZF 1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1 1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0 2
2
1
2
2
1
2
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
1
1
1
2
1
2
1
1
2
1
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1 2
2
0
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
2
0
1
2
2
1
0
1
2
0
2
1
1
1
1
0
1
2 2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2 8
8
4
8
7
4
8
3
6
5
5
7
7
3
3
7
6
4
5
6
8
3
7
7
7
6
3
7
8
5
8
5
5
6
5
4
6
6 100
100
50
100
87,5
50
100
37,5
75
62,5
62,5
87,5
87,5
3,75
37,5
87,5
75
50
62,5
75
100
37,5
87,5
87,5
87,5
75
37,5
87,5
100
62,5
100
62,5
62,5
75
62,5
50
75
75 T
T

T
T

T

T

T
T

T
T

T
T

T
T
T
T

T
T

T

T

T
T

BT

BT

BT

BT
BT

BT
BT

BT
BT

BT

BT

BT

BT
BT

BT
BT

Jumlah skor yang dicapai 36 21 52 41 70 220
Skor ideal 38 38 76 76 76 304
Daya Serap Klasikal (%) 94,7 55,3 68,4 53,9 92,1 72,4
Keterangan:
T = Tuntas
B = Belum Tuntas
*) = Subjek
Tuntas secara individu 22 orang atau secara klasikal x 100 % = 57,9 %
Belum tuntas individu 16 orang atau secara klasikal x 100% = 42,1 %
Lampiran 15
ANALISIS TES AKHIR SISWA TINDAKAN SIKLUS II

No Nama Siswa
(Inisial) Nomor dan Skor Soal Ketuntasan Belajar
1a 1b 1c 2a 2b ∑ DSI
%
2 2 2 2 2 10 T BT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38. AG
AFN
AY
AT
AN
AMR
AAK
DR
DP
FK
FBP
FD
HZ
IA
MS
MY
MA
MSY
MF*
NE*
NH
NY*
ND
NN
PRT
PAW
RA
RS
SV
SMD
SY
SSN
TA
UA
VED
WP *
YL
ZF 2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2 1
2
0
1
1
1
2
0
1
1
1
2
1
0
0
2
1
1
0
1
1
0
2
1
1
2
0
1
2
1
2
1
1
1
1
0
1
1 2
2
1
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
1
1
2
1
2
1
2
1
1
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2 2
2
1
2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
0
1
2
1
0
2
2
2
0
2
1
2
1
0
1
2
1
2
1
1
2
1
1
1
2 2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
1
2
2 9
10
6
9
9
8
10
6
8
8
8
10
9
5
6
10
7
6
7
9
8
5
10
7
9
9
5
8
10
6
10
8
8
9
7
5
8
9 90
100
60
90
90
80
90
60
80
80
80
100
90
50
60
100
70
60
70
90
80
50
100
70
90
90
50
80
100
60
100
80
80
90
70
50
80
90 T
T

T
T
T
T

T
T
T
T
T

T
T

T
T
T

T
T
T
T

T
T

T
T
T
T
T

T
T

BT

BT

BT
BT

BT

BT

BT

BT

BT

Jumlah skor yang dicapai 76 38 62 53 72 301
Skor ideal 76 76 76 76 76 380
Daya Serap Klasikal (%) 100 50 81,6 69,7 94,7 79,2
Keterangan:
T = Tuntas
B = Belum Tuntas
* = Subjek
Tuntas secara individu 29 orang atau secara klasikal x 100 % = 76,3 %
Belum tuntas individu 9 orang atau secara klasikal x 100% = 23,7 %
Lampiran 16
ANALISIS TES AKHIR SISWA TINDAKAN SIKLUS III

No Nama Siswa
(Inisial) Nomor dan Skor Soal Ketuntasan Belajar
1a 1b 1c 2a 2b ∑ DSI
%
2 2 2 2 2 10 T BT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38. AG
AFN
AY
AT
AN
AMR
AAK
DR
DP
FK
FBP
FD
HZ
IA
MS
MY
MA
MSY
MF (*)
NE (*)
NH
NY (*)
ND
NN
PRT
PAW
RA
RS
SV
SMD
SY
SSN
TA
UA
VED
WP (*)
YL
ZF 2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2 2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2 2
2
1
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
1
2
2
1
1
2
1
2
2
1
2
1
1
2
2 2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2 2
2
1
1
2
1
2
2
1
2
1
2
1
0
1
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
2
0
2
2
2
2
1
1
1
2
1
2
2 10
10
8
9
10
8
10
9
9
10
7
10
9
6
8
9
9
8
9
8
10
9
10
8
10
10
6
9
10
9
10
9
7
9
9
8
10
10 100
100
80
90
100
80
100
90
90
100
70
100
90
60
80
90
90
80
90
80
100
90
100
80
100
100
60
90
100
90
100
90
70
90
70
80
100
100 T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T

T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T

T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T

BT

BT

Jumlah skor yang dicapai 76 72 59 75 57 339
Skor ideal 76 76 76 76 76 380
Daya Serap Klasikal (%) 100 94,7 77,6 98,7 75 89,2
Keterangan:
T = Tuntas
B = Belum Tuntas
(*) = Subjek
Tuntas secara individu 36 orang atau secara klasikal x 100 % = 94,7 %
Belum tuntas individu 2 orang atau secara klasikal x 100% = 5,3 %
Lampiran 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/I
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Sub Poko Bahasan : Pemfaktoran Bentuk ax + ay dan
x2  2xy + y2
Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit

1. Standar Kompetensi : Memahami suku-suku Aljabar
2. Kompetensi Dasar : Menguraikan suku aljabar kedalam faktor-faktornya
3. Indikator : Siswa dapat memahami dan melakukan pemfaktoran suku aljabar
4. Hasil Belajar
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat menunjukkan kemampuan menyelesaikan pemfaktoran bentuk ax + ay dan x2  2xy + y2
5. Kegiatan Belajar Mengajar
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif dengan teknik Scaffolding
Metode : Diskusi dan tanya jawab.
6. Sumber Pembelajaran : Buku Paket siswa
7. Langkah-langkah Pembelajaran

Fase-Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kegiatan Awal
Mengecek kehadiran siswa
Mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru.
1.Menyampaikan
tujuan dan
memotivasi siswa
Kegiatan Inti
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2. Memotivasi siswa dengan cara mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan pra syarat siswa
Memperhatikan penjelasan guru

Menjawab pertanyaan guru atau bertanya.
2. Menyajikan informasi 1. Mendemonstrasikan cara memfaktorkan soal bentuk ax + ay dan x2  2xy + y2 dengan menerapkan teknik scaffolding
2. Mengontrol pemahaman siswa melalui pemberian contoh soal dengan menuntun siswa jika mengalami kesulitan serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru
Memperhatikan penjelasan serta menjawab pertanyaan guru atau bertanya jika ada yang belum dipahami
3.Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok 1. Membagi kelompok belajar masing-masing terdiri dari 5 sampai 6 orang siswa.
2. Membagi LKS kepada setiap kelompok dan menjelaskan penggunaan LKS serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang LKS tersebut. Menyesuaikan tempat duduk sesuai dengan kelompok
Menerima LKS dan memperhatikan penjelasan guru serta bertanya jika ada yang belum dipahami tentang LKS tersebut.
4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar 1. Membimbing siswa dengan menerapkan teknik scaffolding yaitu meminta masing-masing kelompok untuk berdiskusi dan mengintegrasikan teori yang telah dipelajari dengan pendapat sendiri untuk menyelesaikan soal yang ada di LKS.
2. Memonitoring siswa dengan menerapkan teknik scafolding yakni mengurangi bantuan dimana guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dengan cara memberikan bantuan seperlunya yang sifatnya mengarahkan Masing-masing kelompok berdiskusi dengan teman dalam kelompoknya.

Meminta bantuan kepada guru atau teman kelompok jika mengalami kesulitan
5.Evaluasi

1.Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasekan hasil pekerjaan kelompok masing-masing, dan memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menyangga
2. Memberikan soal latihan dan meminta siswa untuk mengerjakan secara mandiri.

3.Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan dari kesimpulan yang diperoleh siswa Mempresentasekan hasil pekerjaan kelompok masing-masing dan menjawab sanggahan dari kelompok lain.

Mengerjakan soal latihan secara mandiri tanpa mengharapkan bantuan
Menyimpulkan materi yang telah diperoleh, mendengarkan hasil kesimpulan dari guru dan memperhatikan kesalahan-kesalahan yang terjadi
6. Memberikan penghargaan Penutup
1. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang bekerja dengan baik

Lampiran 18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TINDAKAN SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/I
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Sub Poko Bahasan : Pemfaktoran Bentuk x2 – y2 dan
ax2 + bx + c ; a = 1
Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit

1. Standar Kompetensi : Memahami suku-suku Aljabar
2. Kompetensi Dasar : Menguraikan suku aljabar kedalam faktor-faktornya
3. Indikator : Siswa dapat memahami dan melakukan pemfaktoran suku aljabar
4. Hasil Belajar
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat menunjukkan kemampuan menyelesaikan pemfaktoran bentuk x2 – y2 dan ax2 + bx + c ; a = 1
5. Kegiatan Belajar Mengajar
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif dengan teknik Scaffolding
Metode : Diskusi dan tanya jawab.
6. Sumber Pembelajaran : Buku Paket siswa
7. Langkah-langkah Pembelajaran

Fase-Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kegiatan Awal
Mengecek kehadiran siswa
Mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru.
1.Menyampaikan
tujuan dan
memotivasi siswa
Kegiatan Inti
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2. Memotivasi siswa dengan cara mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan pra syarat siswa
Memperhatikan penjelasan guru

Menjawab pertanyaan guru atau bertanya.
2. Menyajikan informasi 1. Mendemonstrasikan cara memfaktorkan soal bentuk x2 – y2 dan ax2 + bx + c ; a = 1 dengan menerapkan teknik scaffolding
2. Mengontrol pemahaman siswa melalui pemberian contoh soal dengan menuntun siswa jika mengalami kesulitan serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru

Memperhatikan penjelasan dan menjawab pertanyaan guru atau bertanya jika ada yang belum dipahami.
3.Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok 1. Membagi kelompok belajar masing-masing terdiri dari 5 sampai 6 orang siswa.
2. Membagi LKS kepada setiap kelompok dan menjelaskan penggunaan LKS serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang LKS tersebut. Menyesuaikan tempat duduk sesuai dengan kelompok
Menerima LKS dan memperhatikan penjelasan guru serta bertanya jika ada yang belum dipahami tentang LKS tersebut.
4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar 1. Membimbing siswa dengan menerapkan teknik scaffolding yaitu meminta masing-masing kelompok untuk berdiskusi dan mengintegrasikan teori yang telah dipelajari dengan pendapat sendiri untuk menyelesaikan soal yang ada di LKS.

2. Memonitoring siswa dengan menerapkan teknik scafolding yakni mengurangi bantuan dimana guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dengan cara memberikan bantuan seperlunya yang sifatnya mengarahkan Masing-masing kelompok berdiskusi dengan teman dalam kelompoknya.

Meminta bantuan kepada guru atau teman kelompok jika mengalami kesulitan
5. Evaluasi

1 Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasekan hasil pekerjaan kelompok masing-masing, dan memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menyangga
2. Memberikan soal latihan dan meminta siswa untuk mengerjakan secara mandiri.

3.Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan dari kesimpulan yang diperoleh siswa Mempresentasekan hasil pekerjaan kelompok masing-masing dan menjawab sanggahan dari kelompok lain.

Mengerjakan soal latihan secara mandiri tanpa mengharapkan bantuan
Menyimpulkan materi yang telah diperoleh, mendengarkan hasil kesimpulan dari guru dan memperhatikan kesalahan-kesalahan yang terjadi
6. Memberikan penghargaan 1. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang bekerja dengan baik

Lampiran 19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TINDAKAN SIKLUS III

Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/I
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Sub Poko Bahasan : Pemfaktoran Bentuk ax2 + bx + c ; a ≠ 1
Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit

1. Standar Kompetensi : Memahami suku-suku Aljabar
2. Kompetensi Dasar : Menguraikan suku aljabar kedalam faktor-faktornya
3. Indikator : Siswa dapat memahami dan melakukan pemfaktoran suku aljabar
4. Hasil Belajar
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat menunjukkan kemampuan menyelesaikan pemfaktoran bentuk ax2 + bx + c ; a ≠ 1
5. Kegiatan Belajar Mengajar
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif dengan teknik Scaffolding
Metode : Diskusi dan tanya jawab.
6. Sumber Pembelajaran : Buku Paket siswa
7. Langkah-langkah Pembelajaran

Fase-Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kegiatan Awal
Mengecek kehadiran siswa
Mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru.
1.Menyampaikan
tujuan dan
memotivasi siswa

Kegiatan Inti
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2. Memotivasi siswa dengan cara mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan pra syarat siswa
Memperhatikan penjelasan guru

Menjawab pertanyaan guru atau bertanya.

2. Menyajikan informasi 1.Mendemonstrasikan cara memfaktorkan soal bentuk ax2 + bx + c ; a ≠ 1 dengan menerapkan teknik scaffolding
2. Mengontrol pemahaman siswa melalui pemberian contoh soal dengan menuntun siswa jika mengalami kesulitan serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru

Memperhatikan penjelasan dan menjawab pertanyaan guru atau bertanya jika ada yang belum dipahami.
3.Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok 1. Membagi kelompok belajar masing-masing terdiri dari 5 sampai 6 orang siswa.
2. Membagi LKS kepada setiap kelompok dan menjelaskan penggunaan LKS serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang LKS tersebut. Menyesuaikan tempat duduk sesuai dengan kelompok
Menerima LKS dan memperhatikan penjelasan guru serta bertanya jika ada yang belum dipahami tentang LKS tersebut.
4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar 1. Membimbing siswa dengan menerapkan teknik scaffolding yaitu meminta masing-masing kelompok untuk berdiskusi dan mengintegrasikan teori yang telah dipelajari dengan pendapat sendiri untuk menyelesaikan soal yang ada di LKS.

2. Memonitoring siswa dengan menerapkan teknik scafolding yakni mengurangi bantuan dimana guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dengan cara memberikan bantuan seperlunya yang sifatnya mengarahkan Masing-masing kelompok berdiskusi dengan teman dalam kelompoknya.

Meminta bantuan kepada guru atau teman kelompok jika mengalami kesulitan
5. Evaluasi

1 Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasekan hasil pekerjaan kelompok masing-masing, dan memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menyangga
2. Memberikan soal latihan dan meminta siswa untuk mengerjakan secara mandiri.

3.Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan dari kesimpulan yang diperoleh siswa Mempresentasekan hasil pekerjaan kelompok masing-masing dan menjawab sanggahan dari kelompok lain.

Mengerjakan soal latihan secara mandiri tanpa mengharapkan bantuan
Menyimpulkan materi yang telah diperoleh, mendengarkan hasil kesimpulan dari guru dan memperhatikan kesalahan-kesalahan yang terjadi
6. Memberikan penghargaan 1. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang bekerja dengan baik

Lampiran 20 Kelompok :

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
TINDAKAN SIKLUS I

B. Petunjuk
1. Tulislah nama anggota kelompokmu disudut kanan paling atas lembar ini
2. Bacalah dengan cermat serta pahami dengan baik setiap kalimat dalam LKS ini.
3. Jawab dan isilah titik-titik pada LKS itu dari setiap pertanyaan yang ada.
4. Perhatikan penjelasan yang diberikan guru untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada dalam lembaran ini.
5. Tanyakan kepada guru, jika ada hal-hal yang dianggap kurang jelas
C. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Siswa dapat memfaktorkan bentuk ax + ay
2. Siswa dapat memfaktorkan bentuk x2  2xy + y2
D. Kerjakan sesuai petunjuk dibawah ini
1. Faktorkanlah bentuk aljabar berikut ini
a. 8a2 + 24a = ……..(a2 + 3a)
= ……..(…….. + 3)
Jadi, faktor dari 8a2 + 24a = ……..(…….. + 3)
b. 18x2y + 12xy2 = 3(…… + 4xy2)
= 3x(……. + ……..)
= ……….(……..+…….)
Jadi, faktor dari 18x2y + 12xy2 = ……….(……..+…….)
2. Lengkapilah pemfaktoran dibawah ini dengan mengisi titik-titik yang ada
a. Faktorkanlah bentuk p2 – 14pq + 49q2 dengan mengubah -14pq menjadi -7pq dijumlahkan dengan -7pq
p2 – 14pq + 49q2 = …….  7pq + (7pq)+ (……….)2
= ……..  7pq  …….+ (……….)2
= (……..  7pq)  (………+ (……….)2
= ………(……..  ………)  ……(…….  ……..)
= (……..  ……) (…….  …….)
= (…….  …….)2
Jadi, faktor dari p2 – 14pq + 49q2 = (…….  …….)2
b. Faktorkanlah bentuk p2 + 2pq + q2 dengan mengubah 2pq menjadi pq dijumlahkan dengan pq
p2 + 2pq + q2 = ……. + …… + …….. + ……..
= (…… + ……) + (…… + ……)
= p(…… + ……) + ….(…… + ……)
= (…… + ……) (…… + ……)
= (…… + ……)2
Jadi, faktor dari p2 + 2pq + q2 = (…… + ……)2

3. a. Buatlah sebuah persegi panjang dengan panjang y + 2 dan lebar y
Jawab:

b. Tentukan luas persegi panjang tersebut
Jawab :
L = p x l
= (…….)x…….
= …… +…….
= ……….
Jadi , luas persegi panjang tersebut adalah (…….)x …. = …..

Lampiran 21 Kelompok :

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
TINDAKAN SIKLUS II

A. Petunjuk
1. Tulislah nama anggota kelompokmu disudut kanan paling atas lembar ini
2. Bacalah dengan cermat serta pahami dengan baik setiap kalimat dalam LKS ini.
3. Jawab dan isilah titik-titik pada LKS itu dari setiap pertanyaan yang ada.
4. Perhatikan penjelasan yang diberikan guru untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada dalam lembaran ini.
5. Tanyakan kepada guru, jika ada hal-hal yang dianggap kurang jelas
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Siswa dapat memfaktorkan bentuk x2 – y2
2. Siswa dapat memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c ; a = 1
C Kerjakan sesuai petunjuk dibawah ini
1. Faktorkanlah bentuk aljabar berikut ini :
a. x2 – 16 = …… – 4x + …. – 16
= (… – 4x) + (… – 16)
=x( … – 4) + … (…– 4)
= (…. + …) (… – 4)
Jadi, x2 – 16 = (…. + …) (… – 4)
b. m4 – n2 = (m2)2 – (n)2
= (……– ……) (m2 + ……)
Jadi, m4 – n2 = (…… + ……) (m2 + ………)
2. Faktorkanlah bentuk aljabar berikut (dengan secara langsung) :
Bentuk dibawah ini dapat difaktorkan dengan mencari dua buah bilangan, jika dijumlahkan sama dengan 11 dan jika dikalikan sama dengan 18,tempatkan bilangan itu pada titik dibawah ini

a. y2 + 11y + 18
Jawab : a = ……….., b = ………., c = ……….
Petunjuk p + q = b dan p x q = c

p + q = ……….
p x q = ……….
p = ……….
q = ……….
Jadi, y2 + 11y + 18 = (y + …….) (y + …….)
3. Faktorkanlah bentuk berikut dengan cara tak langsung :
Bentuk dibawah ini dapat difaktorkan dengan mencari dua buah bilangan dengan tanda yang berbeda jika dijumlahkan sama dengan 5 dan jika dikalikan sama dengan (-36),tempatkan bilangan itu pada titik-titik di bawah ini.
a. x2 + 5x – 36
Jawab : a = ……….., b = ………., c = ……….
Petunjuk, p + q = b dan p x q = c

p + q = ……….
p x q = ……….
p = ……….
q = ……….

x2 + 5x – 36 = …… + 9x – …x – ……
= (…… + 9x) – (…..x + ……)
= ……..(….. + 9) – …….. ( x+ ……..)
= (…………– ………….) (………+ ……..)
Jadi, x2 + 5x – 36 = (…………– ………….) (………+ ……..)

Lampiran 22 Kelompok :
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
TINDAKAN SIKLUS III

B. Petunjuk
1. Tulislah nama anggota kelompokmu disudut kanan paling atas lembar ini
2. Bacalah dengan cermat serta pahami dengan baik setiap kalimat dalam LKS ini.
3. Jawab dan isilah titik-titik pada LKS itu dari setiap pertanyaan yang ada.
4. Perhatikan penjelasan yang diberikan guru untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada dalam lembaran ini.
5. Tanyakan kepada guru, jika ada hal-hal yang dianggap kurang jelas
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Siswa dapat memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c ; a ≠ 1
C Kerjakan sesuai petunjuk dibawah ini
1. Faktorkanlah bentuk aljabar berikut dengan cara langsung
a. 6×2 – 19x + 15
Jawab :
Diketahui: 6×2 – 19x + 15 dengan a =…….., b = ………, c = ……….
Cari bilangan p dan q yang hasil kalinya adalah 6 x 15 = 90 dan jumlahnya adalah -19, maka p = ………, q = ……….
6×2- 19x + 15 =

=

= (2x- …….) (3x- …….)
Jadi, 6×2- 19x + 15 = (2x- …….) (3x- …….)

b. -3×2 + 11x – 6
Jawab :
Diketahui : -3×2+ 11x – 6 dengan a =…….., b = …….., c = ……..
Cari bilangan p dan q yang hasil kalinya adalah -3 x -6 = 18 dan jumlahnya adalah 11 maka p = …….., q = ……..
-3×2 + 11x – 6 =
=
= (x – ……..) (-3x + ……..)
Jadi, -3×2 + 11x – 6 = (x – ……..) (-3x + ……..)
2. Faktorkanlah bentuk aljabar berikut dengan cara tak langsung
a. 9×2 + 6x + 1
Jawab : 9×2 + 6x + 1 dengan a = …….., b = …….., c = ……..
Cari nilai p dan q yang hasil kalinya adalah ac = 9 x 1 = 9 dan jumlahnya adalah 6, maka p = …….., q = ……..
9×2 + 6x + 1 = 9×2 + …….+ ……. + 1
= (9×2 + …….. ) + (……..+ 1)
= 3x(3x + ……..) + (…….. + 1)
= (3x + ……..) (3x +1)
Jadi, 9×2 + 6x + 1 = (3x + ……..) (3x +1) = (3x + ……..)2

Lampiran 23
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
TINDAKAN SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I

Petunjuk: Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Fase Aspek Penilaian
1 2 3 4
1
I Kegiatan Awal
Menyampaikan dan memotivasi siswa
1.Menyampaikan tujuan pelajaran yang dicapai dan memotivasi siswa
2.Menyajikan materi prasyarat
2 II

III

IV

V
Kegiatan Inti
Menyajikan Informasi
1.Menyajikan informasi kepada siswa
2. Memberikan contoh soal
3.Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Mengorganisasikan Siswa Kedalam Kelompok Belajar
1.Menjelaskan kepada siswa bagaimana belajar berkelompok
2.Membagikan LKS dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang kurang jelas dalam LKS
Membimbing Kelompok bekerja dan belajar
1.Membimbing seperlunya kelompok-kelompok belajar untuk menuju penyelesaian masalah
2.Memberikan kesempatan kepada siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya
Evaluasi
1.Menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasekan hasil pekerjaan kelompoknya
2.Memimpin jalannya diskusi
3.Mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan balik.
3 VI Kegiatan Akhir
Memberikan Penghargaan
1.Memberikan penghargaan kepada kelompok dan siswa yang aktif
2.Membimbing siswa untuk menyimpmulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Memberikan tes akhir
4 Pengelolaan Waktu
5 Suasana Kelas
Keterangan:
1. Keterlibatan guru banyak
2. Keterlibatan guru sedang
3. Keterlibatan guru kurang
4. Keterlibatan guru tidak ada sama sekali

Pengamat
Lampiran 24
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
TINDAKAN SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I

Petunjuk : Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Fase Aspek Penilaian
1 2 3 4
1
I Kegiatan Awal
Menyampaikan dan memotivasi siswa
1.Menyampaikan tujuan pelajaran yang dicapai dan memotivasi siswa
2.Menyajikan materi prasyarat
2 II

III

IV

V
Kegiatan Inti
Menyajikan Informasi
1.Menyajikan informasi kepada siswa
2. Memberikan contoh soal
3.Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Mengorganisasikan Siswa Kedalam Kelompok Belajar
1.Menjelaskan kepada siswa bagaimana belajar berkelompok
2.Membagikan LKS dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang kurang jelas dalam LKS
Membimbing Kelompok bekerja dan belajar
1.Membimbing seperlunya kelompok-kelompok belajar untuk menuju penyelesaian masalah
2.Memberikan kesempatan kepada siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya
Evaluasi
1.Menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasekan hasil pekerjaan kelompoknya
2.Memimpin jalannya diskusi
3.Mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan balik.
3 VI Kegiatan Akhir
Memberikan Penghargaan
1.Memberikan penghargaan kepada kelompok dan siswa yang aktif
2.Membimbing siswa untuk menyimpmulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Memberikan tes akhir
4 Pengelolaan Waktu
5 Suasana Kelas
Keterangan:

1. Keterlibatan guru banyak
2. Keterlibatan guru sedang
3. Keterlibatan guru kurang
4. Keterlibatan guru tidak ada sama sekali

Pengamat

Lampiran 25
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
TINDAKAN SIKLUS III
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I

Petunjuk : Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Fase Aspek Penilaian
1 2 3 4
1
I Kegiatan Awal
Menyampaikan dan memotivasi siswa
1.Menyampaikan tujuan pelajaran yang dicapai dan memotivasi siswa
2.Menyajikan materi prasyarat
2 II

III

IV

V
Kegiatan Inti
Menyajikan Informasi
1.Menyajikan informasi kepada siswa
2. Memberikan contoh soal
3.Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Mengorganisasikan Siswa Kedalam Kelompok Belajar
1.Menjelaskan kepada siswa bagaimana belajar berkelompok
2.Membagikan LKS dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang kurang jelas dalam LKS
Membimbing Kelompok bekerja dan belajar
1.Membimbing seperlunya kelompok-kelompok belajar untuk menuju penyelesaian masalah
2.Memberikan kesempatan kepada siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya
Evaluasi
1.Menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasekan hasil pekerjaan kelompoknya
2.Memimpin jalannya diskusi
3.Mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan balik.
3 VI Kegiatan Akhir
Memberikan Penghargaan
1.Memberikan penghargaan kepada kelompok dan siswa yang aktif
2.Membimbing siswa untuk menyimpmulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Memberikan tes akhir
4 Pengelolaan Waktu
5 Suasana Kelas
Keterangan:

1. Keterlibatan guru banyak
2. Keterlibatan guru sedang
3. Keterlibatan guru kurang
4. Keterlibatan guru tidak ada sama sekali

Pengamat

Lampiran 26
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
TINDAKAN SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I
Nama Siswa :

Petunjuk: Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya
2. Kegiatan Inti
1. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru
2. Menjawab pertanyaan guru dan bertanya
3. Menyelesaikan masalah secara kelompok
4. Meminta bantuan pada teman kelompok atau pada guru
5. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompok
6. Mengikuti dan aktif dalam diskusi kelas
7. Memperhatikan penjelasan guru
3. Kegiatan Akhir
1. Memperhatikan komentar guru
2. Menyimpulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Mengerjakan tes akhir
4. Suasana Kelas (Antosias Siswa)

Keterangan:
1. Keterlibatan siswa banyak
2. Keterlibatan siswa sedang
3. Keterlibatan siswa kurang
4. Keterlibatan siswa tidak ada sama sekali

Pengamat

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
TINDAKAN SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I
Nama Siswa :

Petunjuk: Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya
2. Kegiatan Inti
1. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru
2. Menjawab pertanyaan guru dan bertanya
3. Menyelesaikan masalah secara kelompok
4. Meminta bantuan pada teman kelompok atau pada guru
5. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompok
6. Mengikuti dan aktif dalam diskusi kelas
7. Memperhatikan penjelasan guru
3. Kegiatan Akhir
1. Memperhatikan komentar guru
2. Menyimpulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Mengerjakan tes akhir
4. Suasana Kelas (Antosias Siswa)

Keterangan:
1. Keterlibatan siswa banyak
2. Keterlibatan siswa sedang
3. Keterlibatan siswa kurang
4. Keterlibatan siswa tidak ada sama sekali

Pengamat

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
TINDAKAN SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I
Nama Siswa :

Petunjuk: Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya
2. Kegiatan Inti
1. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru
2. Menjawab pertanyaan guru dan bertanya
3. Menyelesaikan masalah secara kelompok
4. Meminta bantuan pada teman kelompok atau pada guru
5. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompok
6. Mengikuti dan aktif dalam diskusi kelas
7. Memperhatikan penjelasan guru
3. Kegiatan Akhir
1. Memperhatikan komentar guru
2. Menyimpulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Mengerjakan tes akhir
4. Suasana Kelas (Antosias Siswa)

Keterangan:
1. Keterlibatan siswa banyak
2. Keterlibatan siswa sedang
3. Keterlibatan siswa kurang
4. Keterlibatan siswa tidak ada sama sekali

Pengamat

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
TINDAKAN SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I
Nama Siswa :

Petunjuk: Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya
2. Kegiatan Inti
1. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru
2. Menjawab pertanyaan guru dan bertanya
3. Menyelesaikan masalah secara kelompok
4. Meminta bantuan pada teman kelompok atau pada guru
5. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompok
6. Mengikuti dan aktif dalam diskusi kelas
7. Memperhatikan penjelasan guru
3. Kegiatan Akhir
1. Memperhatikan komentar guru
2. Menyimpulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Mengerjakan tes akhir
4. Suasana Kelas (Antosias Siswa)

Keterangan:
1. Keterlibatan siswa banyak
2. Keterlibatan siswa sedang
3. Keterlibatan siswa kurang
4. Keterlibatan siswa tidak ada sama sekali

Pengamat

Lampiran 27
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
TINDAKAN SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I
Nama Siswa :

Petunjuk: Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya
2. Kegiatan Inti
1. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru
2. Menjawab pertanyaan guru dan bertanya
3. Menyelesaikan masalah secara kelompok
4. Meminta bantuan pada teman kelompok atau pada guru
5. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompok
6. Mengikuti dan aktif dalam diskusi kelas
7. Memperhatikan penjelasan guru
3. Kegiatan Akhir
1. Memperhatikan komentar guru
2. Menyimpulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Mengerjakan tes akhir
4. Suasana Kelas (Antosias Siswa)

Keterangan:
1. Keterlibatan siswa banyak
2. Keterlibatan siswa sedang
3. Keterlibatan siswa kurang
4. Keterlibatan siswa tidak ada sama sekali

Pengamat

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
TINDAKAN SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I
Nama Siswa :

Petunjuk: Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya
2. Kegiatan Inti
1. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru
2. Menjawab pertanyaan guru dan bertanya
3. Menyelesaikan masalah secara kelompok
4. Meminta bantuan pada teman kelompok atau pada guru
5. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompok
6. Mengikuti dan aktif dalam diskusi kelas
7. Memperhatikan penjelasan guru
3. Kegiatan Akhir
1. Memperhatikan komentar guru
2. Menyimpulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Mengerjakan tes akhir
4. Suasana Kelas (Antosias Siswa)

Keterangan:
1. Keterlibatan siswa banyak
2. Keterlibatan siswa sedang
3. Keterlibatan siswa kurang
4. Keterlibatan siswa tidak ada sama sekali

Pengamat

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
TINDAKAN SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I
Nama Siswa :

Petunjuk: Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya
2. Kegiatan Inti
1. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru
2. Menjawab pertanyaan guru dan bertanya
3. Menyelesaikan masalah secara kelompok
4. Meminta bantuan pada teman kelompok atau pada guru
5. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompok
6. Mengikuti dan aktif dalam diskusi kelas
7. Memperhatikan penjelasan guru
3. Kegiatan Akhir
1. Memperhatikan komentar guru
2. Menyimpulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Mengerjakan tes akhir
4. Suasana Kelas (Antosias Siswa)

Keterangan:
1. Keterlibatan siswa banyak
2. Keterlibatan siswa sedang
3. Keterlibatan siswa kurang
4. Keterlibatan siswa tidak ada sama sekali

Pengamat

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
TINDAKAN SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I
Nama Siswa :

Petunjuk: Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya
2. Kegiatan Inti
1. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru
2. Menjawab pertanyaan guru dan bertanya
3. Menyelesaikan masalah secara kelompok
4. Meminta bantuan pada teman kelompok atau pada guru
5. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompok
6. Mengikuti dan aktif dalam diskusi kelas
7. Memperhatikan penjelasan guru
3. Kegiatan Akhir
1. Memperhatikan komentar guru
2. Menyimpulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Mengerjakan tes akhir
4. Suasana Kelas (Antosias Siswa)

Keterangan:
1. Keterlibatan siswa banyak
2. Keterlibatan siswa sedang
3. Keterlibatan siswa kurang
4. Keterlibatan siswa tidak ada sama sekali

Pengamat

Lampiran 28
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
TINDAKAN SIKLUS III
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I
Nama Siswa :

Petunjuk: Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya
2. Kegiatan Inti
1. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru
2. Menjawab pertanyaan guru dan bertanya
3. Menyelesaikan masalah secara kelompok
4. Meminta bantuan pada teman kelompok atau pada guru
5. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompok
6. Mengikuti dan aktif dalam diskusi kelas
7. Memperhatikan penjelasan guru
3. Kegiatan Akhir
1. Memperhatikan komentar guru
2. Menyimpulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Mengerjakan tes akhir
4. Suasana Kelas (Antosias Siswa)

Keterangan:
1. Keterlibatan siswa banyak
2. Keterlibatan siswa sedang
3. Keterlibatan siswa kurang
4. Keterlibatan siswa tidak ada sama sekali

Pengamat

…………………
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
TINDAKAN SIKLUS III
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I
Nama Siswa :

Petunjuk: Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya
2. Kegiatan Inti
1. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru
2. Menjawab pertanyaan guru dan bertanya
3. Menyelesaikan masalah secara kelompok
4. Meminta bantuan pada teman kelompok atau pada guru
5. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompok
6. Mengikuti dan aktif dalam diskusi kelas
7. Memperhatikan penjelasan guru
3. Kegiatan Akhir
1. Memperhatikan komentar guru
2. Menyimpulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Mengerjakan tes akhir
4. Suasana Kelas (Antosias Siswa)

Keterangan:
1. Keterlibatan siswa banyak
2. Keterlibatan siswa sedang
3. Keterlibatan siswa kurang
4. Keterlibatan siswa tidak ada sama sekali

Pengamat

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
TINDAKAN SIKLUS III
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I
Nama Siswa :

Petunjuk: Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya
2. Kegiatan Inti
1. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru
2. Menjawab pertanyaan guru dan bertanya
3. Menyelesaikan masalah secara kelompok
4. Meminta bantuan pada teman kelompok atau pada guru
5. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompok
6. Mengikuti dan aktif dalam diskusi kelas
7. Memperhatikan penjelasan guru
3. Kegiatan Akhir
1. Memperhatikan komentar guru
2. Menyimpulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Mengerjakan tes akhir
4. Suasana Kelas (Antosias Siswa)

Keterangan:
1. Keterlibatan siswa banyak
2. Keterlibatan siswa sedang
3. Keterlibatan siswa kurang
4. Keterlibatan siswa tidak ada sama sekali

Pengamat

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
TINDAKAN SIKLUS III
Satuan Pendidikan : SMPN 4 Palu
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Kelas/Semester : VIII/I
Nama Siswa :

Petunjuk: Berilah tanda silang (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
No Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya
2. Kegiatan Inti
1. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru
2. Menjawab pertanyaan guru dan bertanya
3. Menyelesaikan masalah secara kelompok
4. Meminta bantuan pada teman kelompok atau pada guru
5. Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompok
6. Mengikuti dan aktif dalam diskusi kelas
7. Memperhatikan penjelasan guru
3. Kegiatan Akhir
1. Memperhatikan komentar guru
2. Menyimpulkan materi dengan kata-kata sendiri
3. Mengerjakan tes akhir
4. Suasana Kelas (Antosias Siswa)

Keterangan:
1. Keterlibatan siswa banyak
2. Keterlibatan siswa sedang
3. Keterlibatan siswa kurang
4. Keterlibatan siswa tidak ada sama sekali

Pengamat

Lampiran 29
HASIL TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS I

Lampiran 30
HASIL TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS II

Lampiran 31
HASIL TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS III

Lampiran 32

TRANSKIP WAWANCARA TINDAKAN SIKLUS I

1. Subjek MF
Guru : Asalamu Alaikum MF!
MF : Wa’alaikum Salam wr.wb.
Guru : Bagaimana kabarmu hari ini?
MF : Alhamndulillah, baik.
Guru : Bagaiman pendapatmu tentang pembelajaran yang kita lakukan kemarin?
MF : Saya lebih senang bu, karena dengan adanya bantuan dari ibu dan teman-teman kita lebih tahu apa yang akan kita lakukan untuk menyelesaikan soal LKS secara berkelompok.
Guru : MF juga senang belajar berkelompok?
MF : Wah senang sekali bu, kalau saya tidak bias, maka saya bias dibantu oleh teman yang lain.
Guru : Mengenai tes kamarin kamu masih ingat?
MF : Masih bu, apa salah semua hasil pekerjaanku?
Guru : Tidak, tapi jawabanmu nomor 1b dan 2b masih keliru. Coba perhatikan hasil pekerjanmu (Sambil menunjukkan hasil pekerjaan MF).
MF : Iya bu, bagaimana saya masih bingung di pemfaktoran apalagi variabelnya banyak. Kira-kira bagaimana jawabannya bu?
Guru : Sekarang tulis ulang soal ujiannya kemarin.
MF : (MF menulis kembali soal tersebut dan guru memberikan contoh lain untuk memancing pemahaman MF) Oh iya bu, saya mengerti sekarang ternyata nomor 1b itu pqr diluar dan didalam tinggal p + q + r, seperti ini bu, pqr(p + q + r). Makasih bu…… (He he…sambil tersenyum)
2. Subjek NY
Guru : Selamat pagi, NY
NY : Pagi bu. Ada apa bu?
Guru : Masih ingat soal yang ibu berikan kemarin?
NY : Masih bu, hasil pekerjaanku banyak yang salah ya bu?
Gurui : Ya…..kira-kira seperti itu, soal nomor 1b, 2a masih keliru jawabanya dan nomor 2b belum selesai kamu kerjakan (Sambil menunjukkan pekerjaan subjek NY). Mengapa jawabanmu seperti itu,apa kamu tidak suka dengan pembelajaran kemarin?
NY : Tidak bu, saya suka dan senang dengan cara ibu mengajar, kan bias belajar dengan teman bu.. Cuma saya masih bingung dipemfaktoran apa variabelnya terlalu banyak.
Guru : Sekarang ambil kertasmu dan kerjakan ulang soal nomor 1b.
NY : Baik Bu.
(NY mengerjakan soal tersebut dan Guru membimbing subjek NY sampai mendapat nilai atau jawaban yang benar dengan cara memberikan contoh lain dan mengingatkan kembali sifat asosiatif dan distributif).
NY : Ooo iya Bu. Ternyata jawabannya pqr(p + q + r).
Guru : Ok sekarang bagaimana dengan nomor 2b
NY : (Memperhatikan hasil pekerjaannya dengan bingung)
Guru : Kalau NY bingung, coba kerjakan kembali soal bagian 2b
NY : Iya Bu. (Mengerjakan soal bagian 2b dengan teliti).
2 menit kemudian
NY : Sudah Bu.
G : (Memeriksa hasil pekerjaan NY yang baru dikerjakan).Ya ini sudah benar. Sekarang coba bandingkan dengan pekerjaan kamu kemarin, dimana letak kesalahannya.
NY : Ini Bu (sambil menunjuk pekerjaannya),jadi seharusnya
m2 – 10mn + 25n2 = m2 – 5mn – 5mn+ 25n2
= (m2 – 5mn) – (5mn – 25n2
= m(m – 5n) – 5n(m – 5n)
= (m-5n)(m-5n) = (m-5n)2
Guru : Mengapa NY bias katakana kalau itu yang benar,coba jelaskan!
NY : Karena kalau dibuktikan (m-5n)(m-5n) atau (m-5n)2 = m2 – 10mn + 25n2 tapi kalau (m + n)2 sudah jelas salah bu.
Guru : Ya, bagus. Karena jawabanmu sudah benar, berarti NY ibu anggap NY sudah mengerti materi ini.Sebaiknya kalau mengerjakan soal harus lebih teliti lagi..
NY : Iya Bu, terimakasih Bu.
3. Subjek WP
Guru : Selamat pagi WP
WP : Pagi Bu
Guru : Apa kabar hari ini?
WP : Baik bu. Ibu panggil saya memangnya ada apa bu?(Terlihat heran).
Guru : Ada yang ingin Ibu tanyakan sedikit. Apa ibu mengganggu waktumu?
WP : Tidak Bu, Sekarang kan jam istirahat.
Guru : Begini, Ibu mau menanyakan kembali soal yang kamu kerjakan kemarin? Kamu masih ingat soalnya?
WP : Masih Bu,Apa pekjerjaan saya banyak yang salah?
Guru : Lumayan sih….(Sambil menunjukkan pekerjaan WP)
WP : Iya Bu, nomor 1b dan 2b masih salah (Sambil memperhatikan pekerjaannya). Saya masih bingung bu (Sambial tersipu malu).
Guru : Kamu bingungnya dimana?
WP : Waktu belajar saya mengerti, cuma kalau sudah banyak variable saya suadah mualai bingung memfaktorkannya.
Guru : Sekarang tulis contoh soal ini (Guru memberikan contoh lain untuk memberikan pemahaman terhadap masalah yang dialami subjek WP)
WP : (Mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh guru dengan teliti).Sudah bu
Guru : Ya bagus. Nah bagaimana dengan soal 2b? apa sudah bisa?
WP : Sudah bisa Bu.
Guru : Kalau begitu, Ibu anggap kamu sudah mengerti pada materi ini.WP, Ibu sarankan dalam menyelesaikan soal kamu lebih teliti lagi dan jangan lupa belajar lebih giat lagi, oky….?
WP : Iya Bu,terimakasih Bu.
4. Dengan NE
Guru : Asalamu’alaikum, NE
NE : Waalaikum Salam, Bu
Guru : Maaf ya ibu mengganggumu.
NE : Tidak apa-apa Bu
Guru : Bagaimana menurutmu dengan pembelajaran kita kemarin?
NE : Bagus Bu, saya jadi lebih senang belajar seperti kemarin
Guru : Apakah kamu suka belajar kelompok seperti kemarin?
NE : Saya suka Bu, saya bisa bekerjasama, bertukar pikiran dan jika ada yang belum dipahami bisa diajari oleh teman
Guru : NE, Kalu ibu lihat hasil pekerjaanmu kemarin lumayan bagus, cuma kamu kurang memperhatikan tanda operasinya.
NE : Terimakasih Bu
Guru : Coba lihat pekerjaanmu bagian 2a dan 2b (sambil memberikan hasil pekerjaan NE), bisa kamu jelaskan bagaimana RH mendapatkan faktornya?
NE : (Memperhaikan hasil pekerjaannya). Oooh iya Bu salah,saya bingung dan saya ambil hasil akhirnya untuk buktikan apakah sudah benar atau tidak.
Guru : Jadi Ibu harap kamu lebih teliti lagi dalam menyelesaikan bentuk sperti itu. Apalagi dalam memperhatikan tanda operasinya.
NE : Terimakasih Bu, (Sambil tersenyum)

Lampiran 33
TRANSKIP WAWANCARA TINDAKAN SIKLUS II

1. Dengan MF
Guru : Assalamualaikum MF
MF : Walaikum salam Bu
Guru : Maaf ya Ibu mengganggumu sebentar
MF : Oh, tidak apa-apa Bu
Guru : Ibu mau Tanya, MF masih ingat rumus pemfaktoranny jika bentuknya a2 – b2
MF : Masih Bu. Yaitu (a – b)( a +b)
Guru : Coba lihat jawaban MF yang bagian 1b dan 1c (sambil menunjukan pekerjaan MF)
MF : (Sambil memperhatikan jawabannya dengan teliti). Ooh iya Bu, salah
Guru : Kalau begitu dimana kesalahannya?
MF : Ini Bu, seharusnya x2 – (y – z)2 = (x – (y – z))( x + (y – z)) bukan x2 – (y – z)2 = x2 – y – z2 = (x – y – z)2. Iya kan Bu.
Guru : Iya bagus, coba perhatian jawaban yang kamu kerja tadi kira-kira masih bisa dilanjutkan?
MF : (Memperhatikan kembali pekerjaanya) Masih Bu, (x – (y – z))( x + (y – z)) = (x – y + z)( x + y – z)
Guru : Ok, bagus sekali MF, selanjutnya bagaimana denganm soal 1c?
MF : Oooo iya, disini memang keliru(Sambil menunjuk jawaban yang salah), seharusnya (2x – 3y) (2x + 3y), bukan (2x – 3y) (2x – 3y)
Guru : Nah MF, karena jawabanmu suda bagus Ibu anggap pada pokok bahasan ini kamu sudah bisa, dan ibu sarankan lain kali kalau ada soal seprti ini kamu lebih teliti lagi.
MF : Terimakasi banyak Bu.
2. Dengan NE
Guru : Assalamu’alaikum NE
NE : Waalaikum Salam Bu.
Guru : NE, setalah memeriksa hasil pekerjaanmu ibu sangat senang karena pekerjaanmu nampaknya tidak ada masalah, tapi ibu mau tannya, apa benar ini hasil pekerjaan NE sendiri?
NE : Iya Bu, kemarin ini saya kerja senediri
Guru : Ok, Ibu percaya, coba perhatikan perhatikan jawaban kamu yang nomor 1b, kira-kira masih bisa disederhankan? (Sambil menunjukkan pekerjaan NE)
NE : (memperhatikan pekerjaannya), Oh iya Bu, kemarin itu cepat-cepat apa waktunya sudah habis. Sebenarnya saya bisa Bu.
Guru : Bagus,berarti ibu anggap kamu sudah bisa menguasai materi ini, Ibu harap kamu tetap materi ini, Ibu harap kamu tetap pertahankan
NE : Iya Bu, terimakasih banyak.
3. Dengan NY
Guru : Siang NY
NY : Siang, Bu. Memangnya ada apa Ibu memanggilku?
Guru : Boleh Ibu meminta waktumu sebentar?
NY : Boleh Bu.
Guru : Apa masih ingat soal ujian kemarin?
NY : Masih Bu
Guru : Coba perhatikan hasil pekerjaanmu nomor 1b dan 1c (Sambil memberikan pekerjaan NY)
NY : (Memperhatikan jawabannya dengan teliti). Iya Bu, jawabanku memang salah.
Guru : Kekeliruannya dimana?
NY : Untuk 1c, seharusnya 4×2 – 9y2 = (2x – 3y) (2x + 3y), bukan (2x – 3y) (2x – 3y). Dan untuk 1b saya kira x2 – (y – z)2 = x2 –y2 – z2
Guru : Ok, kamu msih ingat rumus pemfaktoran jika bentuknya a2 – b2
NY : Masih Bu. Yaitu (a – b)( a +b)
Guru : (Guru membimbing siswa dengan mengingatkan kembali sifat distributive sampai siswa menemukan jawaban yang diinginkan),
NY : Oh iya Bu, seaharusnya (x – (y – z))( x + (y – z)) = (x – y + z)( x + y – z).
Guru : Bagus, Nah sekarang perhatikan soal nomor 2a.
NY : (Memperhatikan kembali hasil pekejaannya).
Guru : Apakah kamu masih ingat bentuk umum persamaan kuadrat?
NY : Masih Bu, ax2 + bx + c dimana a ≠ 0.
Guru : Sekarang coba perhaikan kembali soalnya berapa nilai a, b dan c.
NY : Oooooo iya Bu, saya sudah mengerti.Terimakasi Bu.
4. Dengan WP
Guru : Selamat siang WP
WP : Selamat siang Bu. Bagaimana dengan hasil pekerjaanku kemarin Bu?
Guru : Kalau ibu lihat sebenarnya kamu bisa, untuk soal 1c, 2a dan 2b kamu kurang teliti saja dalam melihat bentuk opersi. Cuma pada soal1b kamu masih keliru, (Sambil menunjukkan pekerjaan WP).
WP : (Memperhatikan jawabannya dengan baik), saya kira x2 – (y – z)2 = (x –y – z)2.
Guru : Apakah kamu masih ingat rumus pemfaktoran jika bentuknya seperti itu
WP : Oh iya Bu, seharusnya x2 – (y – z)2 = (x –(y – z))(x + (y – z)
Guru : Coba perhatikan kembali pekerjaanmu itu, apa bisa disederhanakan lagi?
WP : (Dengan meperhatikan dengan baik), masih Bu,begini x2 – (y – z)2 = (x –(y – z))(x + (y – z) =(x –y + z)(x + y – z)
Guru : Nah Bagus, WP karena kamu sudah bisa menyelesaikan sendiri kekeliruan mu, Ibu anggap kamu sudah bisa memahami materi ini. Dan Ibu harap kamu lenih teliti lagi dalam menyelesaikan operasi penjumlahan.
WP : Iya Bu. Terimakasih banyak.

Lampiran 34
TRANSKIP WAWANCARA TINDAKAN SIKLUS III

1. Dengan MF
Guru : Selamat pagi MF
MF : Selamat Pagi Bu.
Guru : Setelah Ibu melihat pekerjaan kamu kemarin, seandainya kamu lebih hati-hati pasti dapat nilai 100, cuma kamu kurang teliti. Coba perhatikan jawabanmu.(Menunjukkan pekerjaan MF).
MF : (Memperhatikan jawabannya), Oo…, ya Bu, saya lupa seharusnya nilai b = 24 y dan c = 16y2
Guru : Ya bagus, kamu sudah tahu kekeliruanmu diman, dan hasil pekerjaanmu yang lain sudah benar maka Ibu anggap untuk materi ini kamu sudah memahaminya dengan baik
MF : Terimakasih, Bu. (Sambil tersenyum)
2. Dengan NY
Guru : Selamat pagi NY.
NY : Pagi Bu
Guru : NY, setelah ibu periksa pekerjaan kamu kemarin, hampir semua jawabannya benar. Coba perhatikan jawabanmu nomr 2b apakah sudah benar?. (Menunjukkan jawaban NY)
NY : (Memeriksa pekerjaannya dengan teliti), Oh ya Bu, ini yang salah. (Sambil menunjukkan jawabannya), seharusnya (4q – 8r)(q + 3r)
Guru : Bagus, sebenarnya kalau kamu lebih teliti lagi jawaba kamu pasti benar semua. NY karena jawaban kamu sudah bagus jadi ibu anggap kamu sudah memahami materi ini.
NY : Terimakasih Bu.
3. Dengan NE
Guru : Assalamu’alaikum NE.
NE : Wa’alaikum Salam, Bu.
Guru : NE, setelah Ibu periksa hasil pekerjaan kamu, nampaknya hampir semua benar, hanya pada soal nomor 1c dan 2b yang agak keliru sedikit. Seandainya kamu teliti mengerjakannya pasti kamu benar semu. Sekarang coba perhatikan jawabanmu.
NE : (Memperhatikan jawabannya dengan teliti). Ooh iya Bu, saya lupa kalau nilainya b = -24y dan c = 16y2, sedangkan jawaban nomor 2b seharusnya (4q – 8r)(q + 3r). Bagaimana Bu saya cepat-cepat apa waktunya sudah habis.
Guru : Ok, bagus. Tapi kalau waktunya tidak cepat habis kamu bisakan menyelesaikannya dengan benar?
NE : Pasti, Bu. Saya bisa.
Guru : Nah, karena kamu sudah mengerti Ibu anggap kamu sudah bisa memahami materi ini. NE Ibu harap kalau mengerjakan soal seperti ini kamu harus lebih teliti lagi. Oky…..?
NE : Terimakasi Bu

4. Dengan WP
WP : Selamat pagi, Bu.
Guru : Selamat pagi, WP. Silahkan duduk, maaf ya ibu memanggil kamu lagi untuk mewawanarai hasil tes kamarin.
WP : Iya Bu, tidak apa-apa inikan jam istirahat Bu.
Guru : Setelah ibu periksa pekerjaan kamu nilainya bagus, nilai kamu ada peningkatan, sekarang coba perhatikan hasil pekerjaanmu
WP : (Memperhatikan pekerjaannya dengan teliti). Iya Bu, ini masih salah. Seharusnya disini faktornya tandanya negatif (Sambil menunjuk pekerjaannya dan 2b belum selesai karena waktunya habis.
Guru : Ok, tapi kamu bisa mengerti kan?
WP : Sudah, Bu.