SEKILAS TENTANG BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU UJUNG BATEE PROVINSI ACEH

Gambaran Umum Balai Budidaya Air Payau Ujung Batee
Balai budidaya air payau ujung batee, merupakan salah satu Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) di lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan.
Balai Budidaya Air Payau Ujung Batee berdiri pada tahun 1986 berdasarkan SK Menteri Peretanian No.473/kpts/OT.210/8/ 1986 Tanggal 5 Agustus 1986 dengan Nama ”SUB Centre Udang” dan disempurnakan lagi dengan SK Menteri Pertanian No. 264/kpts/OT.210/1994 Tanggal 18 April 1994 menjadi “ Loka Budidaya Air Payau”. Pada saat itu Loka Budidaya Air Payau Ujung Bate diberi tugas melaksanakan penerapan teknik penerapan air payau serta kelestarian sumber daya ikan di lingkungan wilayah Indonesia bagian barat khususnya Sumatera. Pada tanggal 19 Oktober 1999 Loka Budidaya Air Payau mendapat tugas berdasarkan SK Menteri Pertanian No.1040.1/kpts/ik.150/10/1999 dan SK menteri Eksploitasi Laut dan Perikanan No. 65 Tahun 2000. Selanjutnya pada tanggal 18 November 2002 Loka Budidaya Air Payau Ujung Batee mendapat tugas sebagai pelaksana teknik Pembenihan dan Pembudidayaan Ikan Air Payau serta pelestarian sumber daya induk atau benih ikan dan lingkungan berdasarkan SK Menteri  Kelautan dan Perikanan Nomor. KEP.49/MEN/2002.
Pada perkembangan terakhir sesuai dengan kebutuhan Organiasasi Loka Budidaya Air Payau berdasarkan peraturan Menteri Keluatan dan Perikanan nomor. PER.08/MEN/2006 Tanggal 12 Januari 2006 mendapatkan peningkatan ekselon ke III/a sehingga struktur organisasi meningkat menjadi Balai Budidaya Air Payau Ujung Bate.
Secara umum usaha aplikasi teknik dan segala aspek kegiatan dan sumberdaya manusia terus berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan, walaupun dalam berbagai sisi masih harus dilakukan pembinaan dan dipacu perkembangannya.
Sejak berdirinya Balai Budidaya Air Payau Ujung Bate sudah mulai memproduksi benur yang beralokasi di desa Durung. Namun produksinya masih sangat terbatas disebabkan Fasilitas yang kurang mendukung sehingga usaha pembenihan Udang sempat tidak berjalan selama beberapa tahun. Kemudian pada Tahun 1997, dibawah kepemimpinan Bapak Sugeng Raharjo, A.Pi, Balai Budidaya Air Payau Ujung Bate mulai menjalankan kembali usaha pembenihan yang telah lama terbengkalai.
Pada tahun 2005 kegiatan di Balai Budidaya Air Payau sempat berhenti selama beberapa bulan karena adanya musibah Gempa dan Tsunami pada tahun akhir tahun 2004 yang melanda daerah NAD dan Sumatara. Balai Budidaya Air Payau Ujung Batee mulai beroperasi kembali pada bulan Mei tahun 2005.
Sampai tahun 2007 ada beberapa keberhasilan usaha yang sudah dirintis oleh Balai Budidaya Air Payau Ujung Batee antara lain, Pembenihan Udang Windu, budidaya udang windu, Budidaya Udang Putih, Pembenihan dan Budidaya Ikan Bandeng, Budidaya Kepiting Sangkat, Produksi Pakan Alami, dan Budidaya Kerapu Kertang. Kegiatan usaha  tersebut dipimpin oleh seorang kepala proyek yang berada di bawah pembinaan dan pengawasan Balai Budidaya Air Payau Ujung Bate.
Balai Budidaya Air Payau Ujung Bate sebagai pusat bisnis incubator sangat berkepentingan dalam memacu perkembangan budidaya air payau secara terarah dan terprogram. Setiap usaha budidaya dipimpin dan dijalankan oleh seorang ketua divisi. Setiap divisi bertanggung jawab kepada pimpinan proyek. Usaha pembenihan udang windu dijalankan oleh Bapak Joko Purwantyo sebagai bapak divisi pembenihan Udang yang didampingi oleh 4 orang Asisten pelaksana.
Tugas Dan Fungsi Balai Budidaya Air Payau.
Balai Budidaya Air Payau Ujung Bate mempunyai tugas pokok yaitu penerapan teknik pembenihan dan budidaya ikan air payau serta pelestarian sumberdaya induk atau benih ikan dan lingkungan.
Wilayah kerja Balai Budidaya Air Payau Ujung Bate meliputi seluruh Sumatra yang terdiri dari Sembilan provinsi yaitu:
a. Prov NAD                                                
b.Sumatra Utara
c. Sumatra Barat
d.Riau
e. Jambi
f.  Bangka Belitung
g. Sumatra Selatan
h. Bengkulu
Dalam menjalankan tugas pokok tersebut, Balai Budidaya Air Payau Ujung Batee menyelenggarakan fungsi:
a.       Pengkajian, pengujian dan bimbingan penerapan standar pembenihan dan pembuididayaan ikan air payau.
b.      Pengkajian standard pelaksanaan sertifikasi system mutu dan sertifikasi personil pembenihan serta pembudidayaan ikan air payau.
c.       Pengkajian system dan tata laksana produksi dan pengolahan induk penjenis dan induk dasar ikan air payau.
d.      Pelaksanaan pengujian teknik pembenihan dan pembudidayaan ikan air payau.
e.       Pengkajian standar pengawasan benih, Pembudidayaan serta pengendalian hama dan penyakit ikan air payau.
f.        Pengkajian standar pengendalian dan sumberdaya individu atau benih ikan air payau.
g.       Pelaksanaan sistem jaringan laboratorium pengujian, pengawasan benih dan pembudidayaan ikan air payau.
h.       Pengelolaan dan pelayanaan informasi dan fublikasi pembenihan dan pembudidayaaan ikan air payau.
i.         Pelaksanaan urusan data usaha dan rumah tangga.
 Visi Dan Misi Balai Budidaya Air Payau Ujung Bate
Visi Balai Budidaya Air Payau Ujung Bate adalah sebagai Pusat Pengembangan dan Informasi dalam pendampingan Teknologi Bididaya Air Payau dalam menunjang pembangunan perikanan budidaya yang ramah lingkungan, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Untuk mencapai visi tersebut, Misi Balai Budidaya Air Payau Ujung Bate sebagai berikut:
a.       Mengkaji dan menerapkan teknologi budidaya air payau yang sederhana, efisien, berdaya guna dan berhasil guna.
b.      Meningkatkan peranan balai sebagai pendamping teknologi di masyarakat dalam rangka proses alih teknologi.
c.       Meningkatkan kualitas dan kaapabilitas sumber daya maniusia Balai budidaya air payau ujung bate.
d.      Pengembangan jenis – jenis komoditas ekonomis spesifik lokasi.
e.       Mewujudkan sentral pengembangan bank induk udang windu unggul.
f.        Mendorong berkembangnya usaha perikanan budidaya air payau yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
Sarana Pokok
Lokasi Balai Budidaya Air Payau Ujung Bate berada di kabupaten Aceh Besar dengan dua lokasi pengembangan. Lokasi pertama ( Balai Satu ) terletak di desa Durung Kecamatan Mesjid Raya dengan luas areal 2,09 ha, sarana dan prasarana terdiri dari gedung kantor, bak induk bandeng, bak induk kerapu, hatchery bandeng, hatchery kerapu, lab pakan alami, lab hama dan penyakit, lab pakan buatan, bak larva out door, bak pakan alami, perpustakaan dan musolla.
Lokasi kedua ( Balai Dua ) terletak di Desa Neheun Kecamatan Mesjid Raya, 1 (satu ) KM dari lokasi pertama dengan luas areal 7,58 ha. Sarana dan prasarana terdiri dari bak induk udang windu, bak induk udang kelong/lamboeh,bak induk udang galah, hathcery windu, hathcery udang galah, bak pakan alami massal, reservoir air laut 450 ton, bak pakan alami, bak larva out door, tambak pendederan, tambak calon induk, tambak udang windu dan tambak bandeng umpan.
Sarana Penunjang
Sarana Tranportasi
Sarana Transportasi yang ada di BBAP Ujung Batee Berjumlah  7 buah dan masing –masing mempunyai fungsi yang berbeda antara lain:
Ø      Mobil jenis double cabin, untuk kendaraan oprasional Kepala Balai
Ø      Mobil Jenis Kijang Kapsul untuk kendaraan oprasional bagian Kepegawaian dan   Administrasi.
Ø      Mobil jenis kijang Inova untuk kendaraan oprasional Aciar Project.
Ø      Mobil Jenis pick up untuk keperluan bagian budidaya dan pembenihan.
Ø      Mobil  Jenis Van digunakan untuk Laboratorium keliling
Ø      Mobil jenis Minibus untuk kendaraan antar jemput anak sekolah.
Gudang
Gudang digunakan untuk menyimpan pakan, obat – obatan, mesin pompa  dan lain – lain.

 Laboratorium
Laboratorium di BBAP Ujung Batee berjumlah 2 buah yaitu laboratorium pakan alami dan laboratorium hama pemyakit lingkungan. Masing – masing mempunyai fungsi yang berbeda. Laboratorium hama penyakit digunakan untuk mengecek semua hal yang berhubungan dengan kualitas air pemeliharaan dan penyakit. Sedangkan laboratorium pakan alami digunakan untuk kultur pakan alami skala lab.
 Sarana pelengkap
            Fasilitas pelengkap ini juga berpengaruh dalam budidaya ikan dan udang seperti, kantor, pos jaga, jalan, dan musholla dengan jumlah masing – masing :
·        Satu buah pos jaga keamanan
·        18 buah rumah untuk lokasi 1 dan 14 buah untuk lokasi 2
·        Jalan yang menghubungkan lokasi dengan jalan raya
·        1 buah moshala.
·        Kantor Utama ,Pembenihan 1,Pembesaran 1