ROLE PLAY KEBUTUHAN GIZI PADA PASIEN DENGAN RESIKO DIABETES MELITUS GESTASIONAL
Pasangan suami istri Dimas dan Ita hendak periksa di rumah sakit. Ita 32 tahun hamil 2 bulan. Keduanya ingin periksa untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
Perawat1 : silakan masuk pasien no 25 Ny Ita.
Ita : ya, mari mas saya di temeni.
Perawat1 : silakan duduk bu..
Ita : ya sus terima kasih.
Perawat1 : sebelumnya apa benar ini dengan ibu ita umur 32 tahun.
Ita : benar saya sendiri. Dan ini suami saya.
Suami : perkenalkan saya dimas bu..
Perawat1 : kalau begitu perkenalkan bu nama saya perawat lusi dan ini teman saya perawat lia yang bertanggung jawab pada pagi ini. Selanjutnya sebelum ibu diperiksa kami periksa dulu tekanan darah ibu. Apakah ibu bersedia?
Ita : silakan sus.
Suami : Berapa sus?
Perawat1 : tekanan darah ibu 120/90 mmHg. Normal pak. Nah selanjutnya apakah ada yang dapat saya bantu.
Ita : terima ksih sus. Saya datang kemari ingin periksa kondisi kesehatan saya. Saya ini sudah 2 bulan. Akhir-akhir ini saya kok merasa banyak makan ,banyak minum, dan kalau malam itu sering BAK. Apakah ada yang kurang beres dengan kesehatan saya?
Perawat1 : begitu bu. Boleh kami timbang dulu berapa BB ibu.
Dimas : tidak apa-apa sus silakan. Istri saya juga sudah tidak menimbang.
(Penimbangan berat badan dilakukan perawat 2)
Perawat2 : sudah bu silakan duduk kembali. BB ibu 65 kg dan TB 155
Dimas : enam puluh lima bu pantas aja badannya gemuk.
Perawat2 : tidak apa-apa, sekarang ibu bisa masuk menemui dokter Sholeh untuk pemeriksaan lebih lanjut. Nanti apabila ada yang kurang jelas dengan apa yang disampaikan dokter ibu bisa menanyakan kepada saya. Semoga saya bisa membantu.
Selanjutnya ita dan dimas masuk menemui dokter soleh. Setelah dilakukan pemeriksaan dokter memerintahkan ita untuk tes laboratorium untuk mengetahui kadar glukosa darah ita. Selanjutnya pihak laboratorium mengambil darah. Hasil laboratorum menunjukkan kadar glukosa ibu ita 190 g/dl. Dokter menyarankan untuk mengurangi makanan yang banyak menganung glukosa. Setelah diberikan penkes dan obat ibu ita bersama suaminya menemui kembali perawat untuk menanyakan dan mengetahui lebih jelas apa yang sudah dokter sarankan.
Ita : selamat siang sus. Apa boleh kami menanyakan penjelasan dokter kepada anda.
Perawat1 : silakan bu.. mari. Tadi saya sudah bersedia jika ibu mau menanyakan sesuatu yang belum jelas dari dokter.
Ita : begini sus tadi dokter mengatakan bahwa saya harus mengurangi dan mengendalikan makanan yang banyak mengandung glukosa. Boleh saya tahu penjelasan dari suster.
Dimas : benar sekali sus. Hasil lab menunjukkan kadar glukosa istri saya 190 g/dl.
Perawat1 : bisa saya lihat bu. Oh iya. Hasil lab ini menunjukkan kadar glukosa ibu 190 g/dl. Hasil ini harus diwaspadai bu mengingat hasil ini mendekati batas maksimal kadar glukosa arah normal.
Dimas : memangnya batas maksimalnya 200 g/dl. Apabila lebih dari itu bisa menyebabkan penyakit DM. Pada ibu hamil sering disebut Diabetes mellitus gestasional. Bo;leh saya tahu bagaimana keseharian makan ibu.
Ita : saya sering ngemil. Selera masakan kami juga suka yang manis-manis.
Dimas : istri saya senang dengan ngemil bu tapi kalau olahrganya kurang.
Perawat1 : jadi suka ngemil ya bu. Begini bu perlu saya sampaikan mengingat tadi BB ibu dari segi kesehatan itu ibu tergolong gemuk dimana TB nya 160 cm. bisa saya tunjukkan berapa BB normal ibu seharusnya. IMT 25 ibu jadi ibu tergolong gemuk. Saya tunjukkan bu.
IMT Kategori
< 18,5 kg/m2 Under weight
18,5 s/d < 23 kg/m2 Healthy weight
23 s/d < 25 kg/m2 Over weight
25 s/d < 30 kg/m2 Obesitas I
Selain itu saya kira ibu juga dikarenakan kurang olahraganya. Dan yang terpenting mungkin ibu juga kurang mengendalikan makanan yang berlemak.
Ita : risiko penyakit DMG sendiri bagaimana sus.
Perawat1 : apabila saat ini ibu tengah hamil dan menderita DMG maka akan mempengaruhi kesehatan ibu sendiri dan kesehatan bayi ibu saat di dalam kandungan maupun saat dilahirkan. Sebelumnya apakah ada riwayat keluarga yang pernah sakit DM?
Dimas : Bapak isteri saya sus. Beliau 5 tahun yang lalu meninggal karena komplikasi penyakit DM.
Perawat1 : oh begitu. Apakah ibu baru pertama kali ini ibu hamil?
Ita : ya sus baru pertama kali ini saya hamil. Baru dua tahun kemarin saya nikah.selanjutnya untuk mengatur makanan yang saya konsumsi bagaimana sus mengingat jAnin saya membutuhkan banyak nutrisi.
Perawat1 :Memag benar bu umur 2 saatnya janin harus membutuhkan nutrisi yang lebih. Akan harus juga diperhatikan kebutuhan nutrisi ibu. Hal ini juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan janin ibu. Ibu baru resiko DMG maka alangkah baiknya ibu mengurangi makanan yang mengandung gula, latihan fisik, dan diet DM. Untuk nutrisi janin, susu yang paling penting, sayur – sayuran, dan buah – buahan bisa menambah nutrisi ibu maupun janin.Latihan fisik bertujuan menurunkan berat badan dan membakar lemak. BB ibu yang seharusnya 49,5 kg, (BBI= (TB-100)x 0,9) Kemudian kebutuhan kalori ibu sehari 49,5x35kal= 1732,5 kal. Terdiri dari 60% karbohidrat, 25% protein, dan 15% lemak. Jumlah kalori itu diberikan dalam 6x makan yaitu 3 makanan utama dan 3 makanan kecil antara makanan utama.
Dimas : Wah, sulit itu sus
Perawat1 : memang sulit untuk mengatur seperti itu. Kendala mungkin muncul adalah sulitnya mengubah kebiasaan makan dan sulit untuk menciptakan kebiasaan yang baru yang lebih baik. Untuk saat ini, menurunkan berat badan bapak bisa mengajak istri bapak jalan pagi, olahraga, atau hal yang lain yang bisa mengeluarkan keringat. Disamping itu, ibu juga harus ada niat dan motivasi untuk melakukan hal seperti itu.
Ita : kira – kira, apa yang harus saya capai mungkin dua minggu ke depan?
Perawat1 : sementara ibu dapat menurunkan kadar gula darah ibu. Tidak kalah penting lagi, ibu bisa menurunkan berat badan ibu sehingga berat badan ibu menjadi antara 48 – 58 kg.
Perawat1 : baiklah kalau begitu, ibu dan bapak sudah jelas dengan apa yang saya utarakan tadi?
Dimas : sudah.
Perawat1 : kalau begitu coba diulangi, apa saja tadi yang harus dilakukan?
Ita : saya harus menurunkan gula darah dan berat badan saya.
Perawat1 : selanjutnya, ibu bisa mencoba mulai sekarang dan satu minggu lagi ibu bisa datang kembali ke sini untuk mengetahui kadar gula darah ibu.
Dimas : terima kasih sus.
Ita : kalau begitu kami pamit dulu.