RINGKASAN PERBANDINGAN BENTUK DATA RASTER DAN VEKTOR

Dari berbagai karakteristik sistem pembuatan bentuk kedua data di atas maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat dipakai sebagai alat untuk pemilihan sistem. Dalam bentuk data vektor unit pengamatan adalah titik danatau variabel garis atau ukuran poligon, sedangkan bentuk data raster mempunyai unit pengamatan berupa grid.
Persoalan sehari-hari yang berkaitan dengan lokasi, infrastruktur dan unit-unit administrasi umumnya berbeda sehingga semuanya mempunyai bentuk dan ukutan berbeda-beda. SIG-raster akan menekankan sifat pengamatan berupa sel reguler – grid. Sehingga data yang berbentuk grid seperti data penginderaan jauh, dapat langsung dimanfaatkan deh SIG tipe ini. Sedangkan data bentuk vektor harus dilakukan pengkonversian terlebih dahulu. Sehingga kondisi ini menjadi suatu kendala dalam pengembangan SIG-raster. Sebaliknya kendala bentuk data vektor adalah dibutuhkan waktu yang banyak dan biaya yang besar untuk mengkompilasi data peta dijital.
Sumber data raster seperti penginderaan jauh menempati posisi utama saat ini dalam data raster. Karena kemampuannya merekam data secara rutin dan aktual. Pemanfaatan data raster juga semakin berkembang dengan adanya berbagai generasi scanner (penyiam). Saat ini harga peralatan ini juga semakin murah sehingga banyak data peta dengan mudah dikonversikan ke bentuk raster. Sedangkan pemasukan data vektor sebagian besar masih dilakukan dengan digitasi manual yang secara umum membutuhkan waktu yang lama. Karena teknik konversi data makin berkembang maka kedua bentuk data ini semakin bersifat saling melengkapi.
Dari fungsinya bentuk vektor paling sesuai untuk kepertuan dokumentasi seperti pemetaan kadastra! atau pemilikan tanah karena bentuknya mempunyai keakuratan geometris yang tinggi. Bentuk ini juga unggul untuk analisis yang bersifat jaringan (network) atau operasi topologi seperti: pemilihan jalur jalan, telepon, dan IaiMain, karena identitasnya terekam dalam bentuk titik dan garis. Kelemahan bentuk ini adalah sulit dilakukan operasi tumpang-tindih, yang disebabkan perlunya pengenalan identitas bertahap dari data spasial dan atribut, sehingga bentuk ini tidak dianjurkan untuk data yang memerlukan analisis spasial banyak. Bentuk data ini disebut juga bersifat deskrit.
Bentuk raster lebih tepat untuk menggambarkan variasi permukaan geografik dan disebut berbentuk kontinyu. Bentuk ini sangat baik untuk data yang tidak membutuhkan batas sebaran yang akurat seperti pemetaan tanah dan geologi pada skala real. Bentuk ini juga lebih efektif untuk peta yang mempunyai satuan sangat banyak. Operasi tumpang tindih mudah dilakukan pada bentuk data ini karena dalam operasinya tidak harus melalui data atribut dan ukuran datanya mudah diseragamkan. Selain itu proses generalisasi mudah dilakukan baik menggunakan data atribut maupun spasial, sedangkan dalam bentuk data vektor proses generalisasi lebih mudah dilakukan dengan basis atribut
Perbedaan fungsi yang lain adalah data vektor lebih baik untuk penyajian data garis sedangkan data raster lebih unggul untuk penyajian area. Karena data vektor disusun dari basis garis maka penampilan batas atau kenampakan garis sangat baik pada model data ini. Hal ini juga yang menyebabkan untuk pemetaan kartografis hasil SIG berbasis vektor lebih disenangi.
Dalam aplikasinya saat ini bentuk data vektor lebih mendominasi untuk implementasi di sektor komersial misalnya perpajakan dan pemilikan. Sedangkan bentuk data raster lebih banyak dipakai dalam manajemen dan perencanaan sumber daya alam. Bagi suatu perusahaan konsultan atau perusahaan pemberi jasa biasanya kedua bentuk data ini dipakai karena jauh lebih memudahkan untuk banyak operasi.
Dalam bidang pendidikan karena bentuk raster lebih mudah diterangkan dan dipakai sehingga dalam pada tahap awal pendidikan SIG lebih sering ditekankan pada bentuk data raster. Jika pada awal pendidikan telah digunakan bentuk data vektor biasanya langsung timbul kesan sulit bagi peserta pemula. Oleh karena itu bentuk data vektor biasanya dijelaskan belakangan. Secara ringkas perbandingan kedua konsep ini disajikan pada Tabel 3-3.
Tabel 3-3. Perbandingan Sifat-sifat Bentuk Data Vektor dan Raster
No  Analisis                Raster       Vektor
1   Pengumpulan data Cepat       Lambat
2   Volume data         Besar        Kecil
3   Penampilan grafik   Sedang   Baik
4   Struktur data        Sederhana    Kompleks
5   Akurasi geometri    Rendah     Tinggi
6   Analisis jaringan    Baik          Sedang
7   Analisis ruang      Baik     Sedang
8   Generalisasi       S edarhana      Kompleks
9   Integrasi dengan Inderaja        Mudah    Sulit
10 Tipe Data            Kontinyu          Diskrit