RADIASI ULTRAVIOLET DAN MELANOSIT

Fungsi pertahanan hidup, proliferasi dan diferensiasi melanosit dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan terpenting ialah radiasi ultraviolet. Radiasi ultraviolet.ultra violet menginduksi tanning, facultative skin color, merupakan peningkatan pigmentaasi kulit yang melindungi kulit terhadap radiasi ultraviolet selanjutnya. Tanning sendiri dibedakan menjadi immediate tanning dan delayed tanning.

Immediate tanning
Terjadi setelah 5 sampai 10 menit terpajan sinar matahari dan akan memudar beberapa menit sampai beberapa hari tergantung dosis ultraviolet dan jenis kulit individu.
Immediate tanning tidak melindungi terhadap cahaya dan tidak meningkatkan derajat melanin epidermis. Hal ini awalnya dihasilkan oleh radiasi UVA, meskipun cahaya tampak juga dapat m,enginduksi immediate tanning. Immediated tanning hanya terlihat pada individu gelap dan berwarna coklat keabu-abuan dan hal ini menggambarkan pemindahan lokasi dari perikarion ke dendrite melanosit.
Delayed tanning
Terjadi dalam 3-4 hari setelah terpajan ultraviolet. Ultraviolet terdiri atas ultraviolet C (UVC) dengan panjang gelombang 100-280nm, ultraviolet B UVB) dengan panjang gelombang 280-320nm, ultraviolet A (UVA) dengan panjang gelombang 320-400nm. Delayed tanning dipengaruhi poleh UVB dan UVA. Puncak delayed tanning antara sepuluh hari sampai tiga-empat minggu, tergantung dosis ultraviolet yang diabsorbsi dan tipe kulit. Pada gambaran histology, tampak peningkatan melanosit di epidermis, dendrite melenosit dan melanisasi besar pada melanosom. Melanin epidermis meningkat total sehingga dapat melindungi kulit terhadap pajanan ultraviolet.

EFEK LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG RADIASI ULTRAVIOLET
Seperti diketahui radiasi ultraviolet mempengaruhi melanisasi, proliferasi serta kelangsungan hidup melanosit, baik secara langsung maupun tidak langsung. Efek ini terjadi melalui pengaruh ultraviolet pada keratinosit yang menyebabkan terjadinya sintesis dan sekresi factor parakrin.
Efek Langsung
Radiasi ultraviolet mencetus beberapa reaksi biologi melalui interaksi dengan cellular chromophores yang mengabsorbsi foton. Reaksi foto kimia mempengaruhi proliferasi, kelangsungan hidup, dan fungsi diferensiasi melanosit. Sebagian besar evek UVA dianggap sebagai hasil dari kerusakan oksidatif melalui absorbsi UVA oleh sellular chromophores seperti prekursor melanin.
Efek Tidak Langsung
Faktor parakrin keratinosit yang diinduksi radiasi ultraviolet dapat bekerja sendiri dan/atau sinersis untuk mengatur fungsi melanosi. Radiasi ultraviolet juga menginduksi faktor a tumor nekrosis dan IL-1, sikotin penghambat melanogenisis. Hal ini meyebabkan keseimbangan epidermis antara pencetus dan penghambat melanogenik setelah radiasi ultraviolet. Hasil akhirnya berupa peningkatan melanogenisis dan proliferasi malanosit.