Pentingnya Lautan Dalam Pertukaran Panas Di Bumi

Untuk memahami pentingnya lautan dalam proses pertukaran panas di bumi, mari kita membuat sebuah perbandingan sederhana dari simpanan panas di lautan dengan simpanan panas di daratan selama satu siklus tahunan. Selama siklus tersebut, panas disimpan pada musim panas dan dilepaskan pada musim dingin. Titik ini menunjukkan bahwa lautan menyimpan dan melepaskan lebih banyak panas dibandingkan dengan di daratan.
Sebagai permulaan, kita gunakan rumus (5.3) dengan kapasitas panas dari tanah dan batuan untuk memperoleh
Cp (batuan) = 800 J. kg -1 . 0C -1 (5.4)
sehingga Cp (batuan) ≈ 0.2 Cp (air)
Volume air yang menggantikan panas dengan atmosfer pada sebuah siklus musiman adalah 100 m3 per meter persegi pada permukaan, i.e, dengan massa dari permukaan sampai kedalaman 100 meter. Densitas air adalah 1000 kg/m3, dan massa air yang kontak langsung dengan atmosfer yaitu densitas x volume = mair = 100.000 kg. Volume daratan dimana pertukaran panas dengan atmosfer dalam siklus musiman adalah 1 m3. Dikarenakan densitas batu adalah 3.000 kg/m3, maka massa dari tanah dan batuan yang berhubungan dengan atmosfer adalah 3000 kg.
Nilai simpanan panas musiman untuk lautan dan daratan adalah sebagai berikut :
∆Elautan = C p(air). Mair ∆T ∆T = 100C
= (4000)(105)(100) Joule
= 4.0 x 109 Joule
∆Edaratan = Cp(batuan) mbatuan ∆T ∆T = 200C
= (800)(3000)(200) Joule
= 4,8 x 107 Joule
= 100
Dimana ∆T adalah perubahan khusus pada temperatur dari musim panas ke musim dingin.
Simpanan panas di lautan lebih besar dibandingkan dengan di daratan yang mempunyai konsekuensi yang penting. Jarak musiman dari temperatur udara di daratan meningkat dari samudera, dan itu dapat melebihi 400C di pusat benua, dan mencapai 600C di Siberia. Kisaran temperatur di Samudera dan sepanjang pantai adalah kurang dari 100C. Variabilitas dari temperatur air tetap kecil