Pohon sebagai unsur penting dalam RTH kota memiliki fungsi ekologis dalam memperbaiki kualitas lingkungan, antara lain dalam menyimpan dan menjerab karbon, mereduksi laju limpasan permukaan, menyerap radiasi matahari dan mereduksi penggunaan energi di lingkungan perkotaan. Dengan mengacu pada serangkaian hasil studi sebelumnya. diketahui bahwa pepohonan memiliki nilai ekonomi yang dapat dihitung sebagai kapasitas layanan terukur ekosistem kota. Beberapa peneliti menyatakan tingginya manfaat ekologis keberadaan RTH kota, namun kelestariannya masih sulit dipertahankan, terutama jika dihadapkan pada permasalahan terkait dengan nilai ekonomi lahan, kondisi dan partisipasi masyarakat , serta pengelolaannya . Minimnya RTH dapat menghilangkan habitat dan menurunkan keaneka ragaman hayati serta mengganggu struktur dan proses dalam ekosistem kota. Keberadaan RTH berpotensi menyimpan karbondioksida dan menghasilkan oksigen , mengurangi dampak peningkatan suhu kota. membersihkan udara dari polutan. mangurangi kebisingan dan memastikan aliran energi.
Pada umumnya ekosistem alami dan lingkungan dikategorikan sebagai barang public sehingga imbal jasa lingkungan terhadapnya sering dinilai terlalu rendah. Seharusnya diusahakan mekanisme insentif ekonomi yang dapat menjadi kompensasi atas kerusakan lingkungan yang sebanding dengan peningkatan kesejahteraan yang didapatkan masyarakat oleh penggunaan atau eksploitasi sumberdaya alam tersebut, karena pelestarian sumberdaya alam merupakan upaya untuk menjaga keberlanjutan manfaatnya termasuk kategori investasi ekonomi untuk menjaga ketidakpastian di masa mendatang.
Penelitian tentang nilai ekonomi RTH kota, seperti nilai ekonomi greenbelt dari suatu lingkungan pemukiman, nilai WTP dari pengguna terhadap kelestarian taman kota , dan berbagai nilai ekonomi jasa lingkungan hutan kota menggunakan metode valuasi ekonomi yang dapat menilai manfaat dari suatu jasa lingkungan yang tidak tersedia pasar untuk menyatakan nilai sebenarnya seperti manfaat penghijauan DAS dalam pengendalian banjir, atau RTH kota dalam memperbaiki kualitas udara kota.
Mengacu pada besarnya manfaat RTH kota untuk menjaga ekosistem kota, ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam penilaian manfaat RTH kota. Perbedaan penggunaan metode penilaian tersebut tergantung pada: (1) jenis dan intensitas permasalahan, (2) bentuk data tersedia, (3) bentuk dan karakter barang dan jasanya, (4) karakteristik lokasi RTH yang dinilai, (5) perkembangan tingkat perekonomian negara terkait. Metode tersebut disamping mempunyai kekuatan untuk memprediksi, juga mempunyai beberapa keterbatasan.
Ada 8 cara yang dapat digunakan dalam menilai pohon-pohon dalam wilayah kota secara financial/moneter, yaitu berdasarkan pada: (1) nilai alternatifnya, (2) nilai sebagai asset kota, (3) legal values, (4) nilai kayu, (5) biaya pemeliharaan, (6) nilai property, (7) evaluation formulasi, dan (8) replacement cost.