Pengertian produktivitas yang telah diuraikan diatas pada dasarnya diarahkan pada pencapaian barang dan jasa yang bermutu tinggi dan standar kehidupan yang lebih baik, sedangkan dalam pengukuran produktivitas adalah bersifat netral, tidak untuk mengatakan operasi yang lebih baik atau aktivitas yang lebih buruk. Tujuannya adalah melakukan analisis hasil kerja dan meneliti faktor–faktor keluaran dan masukan mana yang dapat mempengaruhi kenaikan atau penurunan tingkat produktivitas itu. Dengan kata lain tingkat hasil kerja yang merupakan prestasi dari organisasi.
Sinungan (1992 : 22) mengemukakan 2 (dua) peranan utama dari pada pengukuran produktivitas : “pertama, dengan pemberitahuan awal instalasi dan pelaksanaan suatu sistem pengukuran akan rneninggikan kesadaran pegawai dan minatnya pada tingkat dan rangkaian produktivitas. Kedua, diskusi tentang gambaran yang berasal dari metode yang relatif kasar ataupun memberi dasar bagi penganalisaan proses yang konstruktif”.
Tujuan pengukuran produktivitas tidak terlepas dari konsep produktivitas itu sendiri, yaitu bagaimana rnenghasilkan output yang optimum dengan input yang minimum.
Output Hasil yang diperoleh
Produktivitas Tenaga Kerja = ———— = ——————————-
Input Sumber daya yang digunakan
sementara itu produktivitas juga dapat dihitung dengan menggunakan konsep perhitungan hari kerja :
Jumlah produk yang dihasilkan
Produktivitas Tenaga Kerja = ——————————————
Jumlah hari kerja karyawan
Pada konsep ini perhitungan hari kerja efektif rata-rata tenaga kerja adalah 264 hari/tahun. Hari kerja karyawan/tenaga kerja dapat dihitung dengan mengalikan jumlah tenaga kerja dengan hari kerja efektif. Kenyataannya tidak semua karyawan/tenaga kerja bekerja selama 264 hari dalam setahun, jadi konsep tersebut di atas dapat dikembangkan lagi menjadi :
Jumlah produk yang dihasilkan
Produktivitas Tenaga Kerja = ——————————————
Jumlah jam kerja karyawan
Produktivitas dan pertumbuhan terkait erat satu sama lainnya dalam satu fungsi produksi yang dikenal sebagai model source of growth. Model source of growth telah diaplikasikan pada berbagai negara untuk mengukur besarnya sumbangan produktivitas faktor dalam pertumbuhan ekonomi.
Model ini merupakan model sederhana yang mencerminkan kemajuan teknikal, dimana dengan kemajuan teknikal akan mendorong bergesernya fungsi produksi sepanjang waktu. Bentuk umum model fungsi produksi agregatif adalah sebagai berikut:
Qt = At F(Kts Lt)
dimana F(Kts Lt) merupakan fungsi produksi constant return ( Abbas, 2002 ).
Ada beberapa pengukuran produktivitas yang bersifat financial, pertama, adalah partial factor productivity (PFP) yang mengukur produktivitas untuk suatu sumber daya spesifik yang digunakan yang dinyatakan dengan perbandingan antara total output dengan input dari specific resource (Iwan, 2000);
Total Outputs
PFP = ——————————————-
Input of a specific resource
kedua, adalah single factor productivity (SFP) yang mengukur perbandingan antara specific output dengan input dari specific resource;
Output of a specific product
SFP = ——————————————
Input of a specific resource
Daftar pustaka klik disini