Pengertian Nilai Suatu Barang dan Teori Nilai Obyektif

Pengertian Nilai Suatu Barang dan Teori Nilai Obyektif | Pengertian Nilai Suatu barang adalah kemampuan pakai barang untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kemampuan tukar barang terhadap yang lain. Suatu barang dikategorikan memiliki nilai pakai apabila barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan pemiliknya secara langsungDari pengertian tersebut, maka nilai suatu barang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

Nilai pakai (Value in use), yang terdiri dari :

  1. Nilai pakai subyektif artinya nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhannya.
  2. Nilai pakai obyektif artinya kemampuan dari suatu barang untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia pada umumnya.

Nilai Tukar (Value in exchange), yang terdiri dari :

  1. Nilai tukar subyektif artinya nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat ditukarkan dengan barang lain
  2. Nilai tukar obyektif artinya kemampuan dari suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang yang lain

Teori Nilai Obyektif

Ada beberapa teori nilai obyektif dan tokohnya, diantaranya :

  • Teori nilai pasar (oleh Humme dan Locke).

Nilai suatu barang sangat tergantung pada permintaan dan penawaran barang di pasar

  • Teori nilai biaya produksi (oleh Adam Smith)

Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut. Menurutnya semakin tinggi nilai pakai suatu barang, maka nilai tukarnya pun juga akan semakin tinggi.

  • Teori nilai tenaga kerja (oleh David Recardo)

Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.

  • Teori nilai biaya produksi (oleh Carey)

Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu kembali (biaya produksi). Sebab untuk menentukan nilai suatu barang tidak berpangkal pada biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang dikeluarkan sekarang.

  • Teori nilai kerja rata-rata atau Teori nilai lebih (oleh Karl Marx)

Tenaga kerja mempunyai nilai tukar dan nilai pakai bagi pengusaha. Pengusaha harus membayar nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya. Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar ini disebut nilai lebih.