Pengertian Identifikasi | Menurut Pedigo (1987) dalam Marni,A (2011:5) mengatakan bahwa: “Setiap makhluk hidup mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri ini diperlukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup,klasifikasi bertujuan untuk menyeragamkan pemberian nama suatu hewan,sehingga memudahkan kita untuk mengenal hewan tersebut.
Klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan maengelompokan makhluk hidup dalam tingkatan tertentu yang disebut dengan taksonomi. Identifikasi merupakan proses awal dalam klasifikasi terhadap suatu hewan serta merupakan kegiataan adasar dari taksonomi. Ridenng mengatakan bahwa “Identifikasi merupakan proses yang terpisah.
Secara ringkas identifikasi adalah menentukan persamaan dan perpedaan antara dua unsur yaitu apakah unsur itu sama atau tidak.untuk dapat mengidentifikasikan suatu hewan maka perlu memiliki hal-hal berikut ini :
- Pengetahuan tentang ciri-ciri dan istilah taksonomi.
- Pengetahuan tentang buku pegangan serta sumber lain.
- Pengalaman yang memadai dalam mengadakan identifikasi. Pracaya (200) dalam Marni,A (2011:5).
Hewan yang telah dikenal atau belum dikenal biasanya di identifikasikan, hewan yang akan di identifikasi dapat dibedakan atas dua klompok,yaitu hewan yang sudah dikenal dunia ilmu pengetahuan dan hewan yang belum dikenal ilmu pengetahuan syarat-syarat khusus untuk. Mengidentifikasikan suatu jenis hewan yang belum dikenal dunia ilmu pengetahuan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam kode Internasional tata nama hewan.
Identifikasi yang telah dikenal dunia ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan cara menanyakan kepada ahli menggunakan kunci determinas,mencocokan dengan gambar-gambar yang ada dalam buku fauna dan menggunakan lembar identifikasi. Bila hewan tersebut memiliki ciri yang sama dimasuklan dalam kelompok yang sama,jadi dalam hal ini kita melakukan klasifikasi. Pada dasarnya kategori klasifikasi untuk hewan tidak diurutkan dari yang paling tinggi ke yang paling rendah yaitu kingdom, fillum, kelas, ordo, family, genus, spesies, Jumar (1995) dalam Marni,A (2011:6)
Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu. Pengelompokan ini disusun secara runut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi atau sistematik.
Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati. Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dahulu (Ancient Time, BC) .
Ahli filosof Yunani, Aristotles (384-322 BC) mengelompokan makhluk hidup kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan, namun keberadaan organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut kingdom.
Sistem Klasifikasi Pra-Linnaeus
Sistem klasifikasi ini dilakukan dengan melihat kesamaan bentuk luar dari tubuh makhluk hidup (morfologi). Makhluk hidup pada masa ini dibedakan menjadi dua kelompok seperti konsep Aristoteles yang mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu tumbuhan dan hewan.
Hewan-hewan yang memiliki bentuk tubuh yang sama dikelompokkan menjadi satu kelompok tersendiri. Selain itu hewan juga dikelompokkan berdasarkan kegunaannya masing-masing. Pengelompokan hewan didasarkan pada ciri-ciri lalu ditentukan macamnya dan diberikan nama sesuai dengan isyarat yang dimiliki. Proses-proses ini dilakukan tanpa kesadaran dan berlangsung dalam waktu yang sangat cepat. Pada masa pra-Linnaeus juga belum ada publikasi tentang klasifikasi hewan.