PENGANTAR PATOFISIOANATOMI

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

Download [1.02 MB]

BAGIAN 1
PENGANTAR PATOFISIOANATOMI

A. PENGERTIAN DASAR

Patofisioanatomi pada dasarnya berasal dari 3 kata yaitu patologi, fisiologi dan anatomi. Namun pada penjelasan masing-masing istilah tersebut, lebih mudah jika dimulai dari anatomi, fisiologi dan terakhir patologi. Ketiga istilah tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Anatomi atau ilmu urai adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu sama lain.
Beberapa cabang dari anatomi antara lain:
a. Anatomi hewan (zootomi)
b. Anatomi tumbuhan (fitotomi)
c. Anatomi manusia

2. Fisiologi atau ilmu faal adalah ilmu yang mempelajari fungsi bagian-bagian tubuh, yaitu bagaimana bagian-bagian tubuh bekerja.
Beberapa cabang dari fisiologi antara lain:
a. Fisiologi hewan
b. Fisologi tumbuhan
c. Fisiologi manusia

3. Patologi atau ilmu penyakit adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh.
Bidang patologi terdiri atas:
a. patologi anatomi yaitu studi tentang perubahan struktur akibat penyakit.
b. patologi klinik yaitu studi tentang perubahan pada fungsi yang nyata pada fisiologi tubuh.

B. POSISI ANATOMI DAN BAGIAN-BAGIAN TUBUH

Untuk mempelajari anatomi, harus didasarkan pada posisi anatomi, yaitu:
– Berdiri tegak
– Mata memandang ke depan ke bidang bidang horison
– Lengan di samping badan dengan telapak tangan menghadap ke depan
– Jari kaki menghadap ke depan

Secara umum tubuh terbagi atas:
1. Kepala
2. Leher
3. Batang badan (trunkus), terdiri atas:
 Thoraks
 Abdomen
 Pelvis
4. Anggota gerak (ekstremitas), terdiri atas:
a. Ekstremitas superior, yaitu::
 Lengan atas
 Lengan bawah
 Tangan
b. Ekstremitas inferior, yaitu:
 Tungkai atas
 Tungkai bawah
 Kaki

A B

Gambar 1. Posisi anatomi (A) dan bagian-bagian tubuh (B)

C. AKSIS-AKSIS PENTING

Beberapa aksis (sumbu) penting dalam tubuh antara lain:
1. Aksis vertikal/longitudinal yaitu aksis panjang tubuh secara vertikal
2. Aksis transversal/horisontal yaitu aksis yang tegak lurus terhadap aksis vertikal dan berjalan dari kanan ke kiri
3. Aksis sagital yaitu aksis yang berjalan dari permukaan belakang ke permukaan depan tubuh dan tegak lurus terhadap kedua aksis lainnya.

D. BIDANG-BIDANG PENTING

Beberapa bidang penting dalam tubuh antara lain:
1. Bidang median (mediosagital) yaitu bidang yang melalui aksis longitudinal dan aksis sagital
Pengertian sederhana: membelah tubuh menjadi kanan dan kiri tidak sama bagian.
2. Bidang sagital (paramedian) yaitu setiap bidang yang sejajar dengan bidang mediosagital.
Pengertian sederhana: membelah tubuh menjadi kanan dan kiri sama bagian.
3. Bidang frontal (koronal) yaitu bidang yang mengandung aksis-aksis transversal, sejajar dahi dan tegak lurus dengan bidang sagital
Pengertian sederhana: membelah tubuh menjadi depan dan belakang.
4. Bidang transversal (horisontal) yaitu bidang yang tegak lurus dengan bidang sagital dan bidang koronal
Pengertian sederhana: membelah tubuh menjadi atas dan bawah.

A B

Gambar 2. Aksis-aksis penting (A) dan bidang-bidang penting (B)

E. ARAH-ARAH DALAM RUANG

Beberapa arah penting dalam tubuh antara lain:
1. Kranial : ke arah kepala
Kaudal : ke arah ekor (bokong)
2. Superior : ke arah atas tubuh yang berdiri
Inferior : ke arah bawah tubuh yang berdiri
3. Medial : ke arah tengah (bidang median)
Lateral : menjauhi tengah (bidang median)
4. Sentral : ke arah tengah tubuh
Perifer : menjauhi tengah tubuh (ke arah permukaan)
5. Superfisial : ke arah permukaan
Profunda : ke arah dalam
6. Anterior : ke arah depan
Posterior : ke arah belakang
7. Ventral : ke arah abdomen (depan)
Dorsal : ke arah punggung (belakang)
8. Proksimal : ke arah titik perlekatan anggota gerak (pangkal)
Distal : menjauhi titik perlekatan anggota gerak (ujung)
9. Dekstra : kanan
Sinistra : kiri

Gambar 3. Arah-arah dalam ruang

F. LEVEL ORGANISASI STRUKTURAL

Pada level terendah, tubuh kita tersusun atas komponen terkecil berupa bahan-bahan kimiawi (atom dan molekul) yang akan membentuk level kedua berupa sel yaitu unit terkecil dari kehidupan. Beberapa sel dengan struktur dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan tubuh sebagai level ketiga. Selanjutnya beberapa jaringan tubuh akan menyatu untuk membentuk suatu organ sebagai level keempat. Beberapa organ akan membentuk level kelima yaitu sistem organ. Berbagai sistem organ membentuk level keenam yaitu organisme sebagai satu kesatuan dan menjalankan fungsi kehidupan.

Gambar 3. Level-level organisasi struktural
1. BAHAN-BAHAN KIMIAWI

Bahan-bahan kimiawi di dalam tubuh beraneka ragam misalnya karbohidrat, lipid, protein, air, DNA, RNA dan sebagainya. Bahan-bahan kimiawi tersebut tersusun atas bagian terkecil yang disebut atom-atom, misalnya atom karbon (C), oksigen (O), hidrogen (H), nitrogen (N), fosfor (P), sulfur (S), kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Natrium (Na), Kalium (K), Iodium (I) dan Ferrum (Fe).
Beberapa atom berkelompok membentuk molekul, contohnya molekul oksigen (O2), molekul hidrogen (H2), molekul air (H2O), molekul garam fisiologis (NaCl), asam karbonat (H2CO3), glukosa (C6O12O6) sampai dengan molekul yang sangat kompleks misalnya protein dan DNA dengan rantai yang sangat panjang, bisa mencapai ribuan atom.
Bahan-bahan kimiawi di atas akan terorganisir secara rapi dengan fungsinya masing-masing dan membentuk level kedua yaitu sel. Sebagai contoh, sel tersusun atas membran sel yang mengandung 2 lapis fosfolipid, protein, karbohidrat. Di dalam sel terdapat air yang merupakan komponen terbanyak, di dalam inti sel terdapat DNA dan masih banyak lagi.

2. SEL

Sel merupakan kesatuan hidup terkecil yang sungguh-sungguh ada. Organisme hidup ada yang bersel satu disebut protozoa dan ada yang multiseluler yang disebut metazoa.
Dari berbagai jenis sel yang ada di dalam tubuh manusia ada yang berumur pendek dan akhirnya digantikan oleh sel yang baru, namun ada juga yang bertahan sampai dengan akhir kehidupan misalnya sel-sel saraf.

Gambar 4. Struktur sel

Sebuah sel adalah setitik massa protoplasma yang tersusun atas:

a. Membran sel (A)

Membran plasma merupakan suatu membran yang berfungsi untuk mempertahankan komposisi yang tepat dari protoplasma karena merupakan membran semipermeabel yang selektif sehingga mampu menyaring bahan-bahan yang masuk. Pada permukaan membran sel terdapat tonjolan-tonjolan disebut mikrofili (R). Dengan adanya mikrofili, permukaan sel menjadi semakin luas.

b. Sitoplasma/sitosol (B)

Sitoplasma merupakan bahan koloid yang kompleks tempat struktur yang lain terendam dan berfungsi dalam kegiatan metabolisme. Di dalam sitoplasma terdapat struktur-struktur penting yang disebut organela-organela, antara lain:

1. Nukleus atau inti sel (C)
Nukleus terdiri dari massa protoplasma yang lebih pekat dan dipisahkan dari sitoplasma oleh membran inti (D) yang selektif terhadap bahan-bahan yang masuk ke dalam nukleus. Nukleus mengendalikan sel dan kegiatannya. Di dalam nukleus terhadap kromosom yang penting artinya dalam genetika. Di dalam kromosom terdapat bahan genetik yang disebut DNA. Di dalam nukleus juga terdapat inti yang disebut nukleolus atau anak inti (E). Fungsi dari nukleolus adalah membentuk ribosom, yang selanjutnya dibawa keluar dari nukleus menuju retikulum endoplasma granulosun.

2. Mitokondria (F)
Mitokondria berbentuk tongkat-tongkat kecil yang berfungsi dalam proses katabolisme dan respirasi sel dalam rangka membentuk energi. Termasuk di dalam proses tersebut antara lain Siklus Kreb, oksidasi piruvat dan oksidasi beta.

3. Kompleks Golgi (G)
Kompleks golgi merupakan saluran-saluran yang terletak di dekat nukleus dan terlibat dalam proses sekresi. Sekresi sel misalnya hormon dan neurotransmitter dipak berupa vesikel sekretori (Q) kemudian dibawa menuju permukaan sel untuk dilepaskan.

4. Lisosom (H)
Lisosom merupakan organela yang berperan dalam kegiatan pencernaan karena di dalamnya terdapat enzim hidrolitik. Sel darah putih dapat menelan bakteri, selanjutnya isi lisosom dibawa dengan hati-hati menuju vakuola membunuh dan mencerna bakteri tersebut. Pelepasan isi lisosom yang tak terkontrol justru akan mematikan sel (nekrosis).

5. Retikulum endoplasma (I)
Ada dua jenis retikulum endoplasma yaitu retikulum endoplasma agranulosum dan retikulum endoplasma granulosum yang mengandung ribosom (J).
– Retikulum endoplasma agranulosum berfungsi dalam proses sintesis lipid dan hormon steroid, detoksikasi racun yang larut dalam lipid di hati, dan pengendalian pelepasan Kalsium dalam mekanisme kontraksi otot.
– Retikulum endoplasma granulosum berfungsi mengumpulkan protein yang disintesis oleh ribosom, dan selanjutnya menyalurkannya keluar dari sel.

6. Sentrosom (K)
Merupakan organela yang berperan dalam pembelahan sel. Sentrosom terdiri atas dua sentriol (L). Pada saat pembelahan sel, sentrosom mengalami replikasi (penyalinan) menjadi dua sentriol. Masing-masing belahan akan menuju belahan sel yang berbeda.

7. Sitoskeleton (M)
Sitoskeleton terdiri atas mikrotubulus (N) dan mikrofilamen (O). Fungsi dari sitoskeleton adalah berperan dalam motilitas sel dan mempertahankan bentuk sel.

8. Vakuola (P)
Vakuola adalah kantong yang berfungsi dalam pencernaan intrasel dan membuang produks sampah sel.

9. Peroksisom (S)
Peroksisom melindungi sel dari produk sel yang beracun yaitu H2O2 (hidrogen peroksida). Sebagai contoh adalah hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh lekosit untuk membunuh bakteri. Enzim oksidatif dari peroksisom memecah hidrogen peroksida menjadi H2O (air) dan oksigen.

3. JARINGAN

Jaringan adalah suatu kumpulan sel yang telah mengalami diferensiasi yang sama. Secara umum jaringan tubuh kita dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. JARINGAN PENUTUP (EPITEL DAN ENDOTEL)

Jaringan penutup adalah jaringan yang menutupi permukaan tubuh. Ada dua macam jaringan penutup, yaitu:
1) Penutup permukaan luar tubuh (jaringan epitel)
2) Penutup permukaan dalam tubuh (jaringan endotel).

Beberapa fungsi penting dari jaringan epitel antara lain:
1) Melindungi permukaan luar dan permukaan dalam tubuh, misalnya dari invasi kuman, mencegah pengeluaran cairan berlebihan dll. Contohnya adalah epitel kulit.
2) Mengeluarkan sekret, misalnya sekresi hormon, sekresi getah-getah pencernaan.
3) Melakukan absorpsi (menyerap zat-zat dari luar) misalnya penyerapan zat makanan dalam usus halus.
4) Menjalankan fungsi sensorik (indera), contohnya epitel kulit menunjang dalam sensasi taktil, thermis dan sebagainya.

Jaringan epitel diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Epitel selapis, terdiri dari:
a) Epitel selapis gepeng (pada jantung, pembuluh darah, saluran limfe, rongga thoraks, rongga abdomen dan rongga pelvis)
b) Epitel selapis kubis (pada: ovarium, kapsul lensa mata, retina dan tubulus ginjal)
c) Epitel selapis silinder (pada kelenjar, saluran pencernaan dan saluran kemih)
d) Epitel selapis silinder bersilia (pada saluran pernafasan, sinus, tuba uterina fallopii, uterus, ventrikel otak)

2) Epitel majemuk (lebih dari selapis)
a) Epitel majemuk gepeng (pada mulut, faring, esofagus, vagina)
b) Epitel majemuk kubis (pada: kelenjar keringat, uretra, faring, epiglottis)
c) Epitel majemuk silinder (pada uretra, kelenjar, anus)
d) Epitel majemuk transisional (pada pelvis ginjal, kandung kemih, ureter, bagian atas uretra)

A B
C D

Gambar 5. Jaringan epitel selapis

A B
C D

Gambar 6. Jaringan epitel majemuk

b. JARINGAN PENYAMBUNG (KONEKTIF)

Ada beberapa jenis jaringan konektif yaitu:

1) JARINGAN IKAT
Jaringan ini terbagi menjadi 5 jenis yaitu:
a) JARINGAN IKAT AREOLAR
Jaringan ini mengandung:
– serat (kolagen, elastin dan retikuler)
– sel-sel (fibroblas, makrofag, sel plasma dan sel mast)
– cairan kental (asam hialuronat)
Contoh: lapisan subkutan, selaput lendir, pembuluh darah, saraf dan organ.

b) JARINGAN ADIPOSA
Seperti jaringan areolar dan mengandung adiposit yang menyimpan lemak.
Contoh: lapisan subkutan (bawah kulit)

c) JARINGAN IKAT KOLAGEN
Mengandung terutama berkas serat putih (kolagen) dan fibroblas.
Contoh: tendon, ligamen, aponeurosis, melapisi organ, fasia.

d) JARINGAN IKAT ELASTIS
Mengandung terutama serat kuning (elastik) bercabang-cabang dan fibroblas.
Contoh: paru, laring, dinding arteri, trakhea, bronkus dan pita suara

e) JARINGAN IKAT RETIKULER
Mengandung serat retikuler, sel gepeng.
Contoh: hati, limpa dan nodus limfatikus.

A B

Gambar 7. Jaringan ikat (A) dan jaringan adiposa (B)

2) JARINGAN TULANG RAWAN = KARTILAGO

Jaringan ini terdiri atas serat kolagen dan serat elastik.
Ada 3 macam jaringan kartilago yaitu:
a) KARTILAGO HIALIN
Merupakan kartilago terbanyak, putih, mengandung kondrosit.
Contoh: ujung tulang panjang, ujung kosta, laring, trakhea, rangka embrio

b) KARTILAGO FIBROSA
Mengandung kondrosit pada serat kolagen.
Contoh: simfisis pubis, diskus intervertebralis, meniskus lutut.

c) KARTILAGO ELASTIS
Mengandung kondrosit pada serat elastik.
Contoh: laring, telinga luar, tuba eustasius

3) JARINGAN TULANG

Gambar 8. Klasifikasi struktur tulang

Jaringan ini terdiri atas:
a) Osteosit (sel tulang)
b) Substansi interseluler, yaitu mineral (kalsium fosfat dan kalsium karbonat) dan kolagen
Tulang diklasifikasikan menjadi 2 macam:
a) Tulang padat, pada bagian permukaan
b) Tulang spongiosa, pada bagian dalam

c. JARINGAN OTOT

Jaringan otot terdiri atas sel-sel yang dapat berkontraksi (memendek).
Ada 3 jenis jaringan otot:

1) JARINGAN OTOT RANGKA = OTOT BERGARIS = OTOT SERAN LINTANG
Ciri-ciri:
– Berwarna gelap dan terang berselang seling
– Bekerja di bawah kesadaran
– Terdapat pada rangka

2) JARINGAN OTOT JANTUNG
Ciri-ciri:
– Berwarna gelap dan terang berselang seling
– Bekerja di luar kesadaran
– Terdapat pada jantung

3) JARINGAN OTOT POLOS
Ciri-ciri:
– Berwarna polos
– Bekerja di luar kesadaran
– Terdapat pada saluran pencernaan, pernafasan, perkemihan dll.

Gambar 9 Jaringan otot

d. JARINGAN SARAF
Akan dijelaskan tersendiri dalam pokok bahasan sistem persarafan.

4. ORGAN

Organ terbentuk oleh jaringan-jaringanyang membentuk kesatuan. Sebagai contoh, organ jantung tersusun oleh jaringan endotel, jaringan otot, jaringan saraf dan jaringan lainnya. Organ hidung tersusun oleh jaringan epitel (kulit dan selaput lendir), jaringan kartilago, jaringan tulang, jaringan otot, jaringan saraf dll. Coba pikirkan beberapa contoh organ disertai dengan jaringan-jaringan penyusunnya.

5. SISTEM ORGAN

Sistem organ terbentuk oleh sekelompok organ yang membangun fungsi tertentu. Sebagai contoh, sistem pernafasan didukung oleh organ paru, trakhea, hidung dll, sistem urinari didukung oleh organ ginjal, ureter, vesika urinaria, uretra, dan organ lainnya, sistem saraf didukung oleh organ otak, medula spinalis, saraf kranial, saraf perifer.
Sistem-sistem penting di dalam tubuh kita antara lain:
a) Sistem integumen (kulit dan turunannya)
Organ: kulit dan turunannya misalnya rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak
Fungsi: pengaturan suhu, perlindungan, eliminasi, sintesis vitamin, penerimaan rangsang
b) Sistem skeletal (rangka)
Organ: tulang, kartilago, sendi
Fungsi: mendukung dan melindungi tubuh, produksi sel darah, penyimpanan mineral.
c) Sistem muskular (otot)
Organ: otot rangka, otot jantung, otot polos
Fungsi: menghasilkan gerak, mempertahankan postur, menghasilakn panas
d) Sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah)
Organ: jantung, pembuluh darah, darah
Fungsi: distribusi nutrisi dan oksigen, membawa keluar sampah dan CO2, menjaga keseimbangan asam-basa, melawan penyakit, pembekuan darah, mengatur suhu
e) Sistem limfatik (getah bening)
Organ: limfe, limfonodi, pembuluh limfe, kelenjar limfe di antaranya limpa, kelenjar timus, tonsil
Fungsi: mengembalikan protein dan plasma ke sistem kardiovaskuler, transportasi lemak ke sistem kardiovaskuler, menyaring darah, menghasilkan sel darah putih dan melawan penyakit
f) Sistem nervus (saraf)
Organ: otak, medula spinalis, saraf, organ indera misalnya mata dan telinga
Fungsi: mengatur aktifitas tubuh melalui impuls saraf
g) Sistem endokrin (hormon)
Organ: kelenjar endokrin, misalnya pankreas, tiroid
Fungsi: mengatur aktifitas tubuh melalui hormon yang ditransportasikan dalam sistem kardiovaskuler
h) Sistem respirasi (pernafasan)
Organ: paru dan saluran udara keluar dari paru
Fungsi: memasok oksigen, membuang karbondioksida, mengatur keseimbangan asam-basa
i) Sistem digesti (pencernaan)
Organ: saluran pencernaan bersama kelenjar saliva, hati, kandung empedu, pankreas
Fungsi: menghancurkan makanan secara fisik dan kimiawi agar dapat digunakan oleh sel, membuang sampah padat
j) Sistem urinari (perkemihan)
Organ: organ penghasil, pengumpul dan pembuang urin antara lain ginjal, ureter, vesika urinaria, uretra
Fungsi: mengatur komposisi kimiawi darah, membuang sampah, mengatur kesimbangan dan volume cairan dan elektrolit, mengatur keseimbangan asam-basa
k) Sistem reproduksi (perkembangbiakan)
Organ: organ yang menghasilkan, menyalurkan dan menyimpan sel reproduktif misalnya ovarium, tuba uterina, uterus vagina, testis, penis
Fungsi: perkembangbiakan organisme

6. ORGANISME

Organisme adalah level tertinggi dari organisasi struktural. Tubuh kita sebagai satu kesatuan merupakan organisme. Selain tubuh kita, setiap spesies merupakan organisme misalnya sapi, nyamuk, bakteri, cacing, jamur, padi dan sebagainya.

REFERENSI

Basmajian J.V., Slonecker C.E., Grant’s Method of Anatomy, Jilid 1, Edisi XI, Williams and Wilkins, 1993.
Kahle W., Leonhardt H., Platzer W., Atlas Berwarna dan Teks Anatomi Manusia, Jilid 1 Sistem Lokomotor Muskuloskeletal dan Topografi, Edisi IV, Penerjemah Syamsir H.M., Hipokrates, Jakarta, 1995.
Tortora G.J., Principles of Human Anatomy, Edisi IV, Harper and Row Publisher, New York, 1986.
http://bioweb.uwlax.edu
http://en.wikipedia.org/wiki/Pathology
http://en.wikipedia.org/wiki/Physiology
http://home.comcast.net
http://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi
http://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologi
http://id.wikipedia.org/wiki/Patologi
http://www.indiana.edu/anat215
http://www.bartleby.com_107
http://www.wiley.com_college_apcentral_anatomydrill