Filsuf Prancis, Jacques Ellul adalah salah seorang diantara filsuf-filsuf di dunia yang memikirkan masalah teknologi.Ellul dilahirkan di Bordeaux, Prancis pada tahun 1912. Sebagai dalam ilmu-ilmu social dia mengajar mula-mula di Universitas Strasburg dan pada tahun 1938 di Universitas Bordeaux. Ellul banyak terlibat dalam kegiatan politik. Selama Perang Dunia II ia emimpin gerakan pertahanan Prancis melawan rezim Vichy yang Pro Nazi Jerman. Setelah Bordeaux dibebaskan, ia mendapat kedudukan politik yang terpandang. Di antara buku-buku yang ditulis Ellul ada yang berkaitan dengan ilmu komunikasi, berjudul “Propaganda” yang diterbitkan pada tahun 1962. (Menezes, 1984 : 3-4).
Ia mengatakan bahwa system propaganda terdiri dari dua gabungan teknik, yang pertama menyangkut sejumlah teknik mekanistis yang rumit (radio, pers, tv) dan yang memungkinkan komunikasi berlangsung dengan banyak orang bersama-sama. Teknik kedua meliputi sejumlah teknik psikologis yang mampu menggali pengetahuan yang mendalam tentang psikhe manusia. (Menezes, 1984 : 31).
Dalam karyanya berjudul “Propaganda : The Formation of Men Attitudes” ia menanggapi berbagai pendapat para pakar Amerika mengenai keperkasaan media massa.Ellul menegaskan bahwa teori peluru atau “the bullet theory” belum akan mati. Dia mengatakan bahwa propaganda jauh lebih efektif ketimbang analisis yang ditunjukkan oleh orang-orang Amerika. Ia secara khusus menolak evidensi dari eksperimen-eksperimen yang menyatakan bahwa propaganda adalah bagian dari keseluruhan lingkungan dan tidak bias dipublikasi dalam tatanan laboratorium. Ellul menandaskan bahwa propaganda sedemikian perfasifnya dalam kehidupan Amerika, sehingga kebanyakan khalayak tidak menyadarinya, tetapi tetap mengontrol nilai-nilainya. Nilai sentral tentunya “gaya hidup Amerika”(American way of life). Pemikiran ini tidak sama sekali berbeda dengan beberapa pakar komunikasi Amerika. Seperti diketahui, Paul Lazarsfeld dan Robert Merton telah membahas kecenderungan komunikasi massa memperteguh status quo ekonomi dan social, dan teoritikus komunikasi Joseph Klapper menyatakan bahwa pada umumnya efek komunikasi massa adalah peneguhan sikap. (Severin dan Tankard Jr.,1992 : 106).
Pendapat Ellul mengenai terobosan teknik kepada segala iklim social dan ekonomi juga dikomentari oleh Jean Meynaud dalam bukunya “Technocracy”. Untuk Ellul, demikian Jean Meynaud, operasi teknik dapat didefinisikan sebagai “sebagai karya dimana suatu metoda tertentu dimanfaatkan untuk suatu hasil (any work in which a certain method is used to obtain a result )”. Apabila suatu keuntungan dari suatu metode kerja secara khusus, direalisasikan, hasilnya adalah “fenomena teknik” yang merupakan penyelidikan ekspansi teknik yang cepat dan universal, di situ tidak terdapat lagi aktivitas manusia yang melepaskan keharusan yang bersifat teknik. Jadi, lepas dari teknik-teknik mekanis, di situ terdapat teknik-teknik ekonomi yang terwujud mulai dari program industrial sampai kepada perencanaan nasional, teknik organisasi yang meliputi, baik perusahaan pribadi maupun pelayanan administrasi umum, teknik kemanusiaan yang mencakup obat-obtana, pendidikan dan periklanan, teknik karya intelektual, indeks kartu dan perpustakaan (Meynaud, 1968 : 24)
Dalam kaitan ilmu , teknologi, dan agama, Ellul mengatakan bahwa ilmu dan teknologi menghapus segala yang dianggap suci oleh manusia tanpa menyodorkan alternative lain. Sebaliknya manusia telah menganggap teknologi sebagai sesuatu yang suci. Para penganut ajaran komunis telah menolak agama dan menggantikannya dengan ajaran komunis. Sebagai ganti tuhan, mereka memuja Lenin, Stalin ataupun Mao Zedong. Teknologi yang semula dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, jadi sebagai alat, oleh sebagian manusia dijadikan sebagai tujuan akhir. (Zen, 1981 : 31).