Overview Synchronous Motor | Synchronous Motor atau motor sinkron atau motor serempak adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistem frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torsi awal yang rendah, dan oleh sebab itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekuensi dan generator motor. Motor sinkron mampu memperbaiki faktor daya sistem sehingga sering digunakan pada sistem yang menggunakan banyak listrik.
Karakteristik dari motor ini adalah putarannya konstan meskipun beban motor berubah-ubah. Motor akan melepaskan kondisi sinkronnya apabila beban yang ditanggung terlalu besar (Torsi Pull-out). Kurangan motor sinkron adalah ketidakmampuannya melakukan start awal. Hal ini dikarenakan motor sinkron tidak memiliki torsi start awal. Oleh karena itu, motor sinkron memerlukan beberapa alat bantu untuk membantu proses start awal sehingga masuk didalam kondisi sinkron. Berbeda dengan motor induksi dimana rotor memiliki slip terhadap stator. Kecepatan rotor terlambat dari perputaran fluks stator supaya arus induksi terjadi pada rotor. Jika induksi rotor motor tersebut itu bertujuan untuk mencapai kecepatan sinkron, maka tidak ada garis gaya yang memotong melalui rotor, sehingga tidak ada arus yang akan diinduksikan ke rotor dan tidak ada torsi yang akan ditimbulkan. Setelah kecepatan motor sinkron mendekati/mencapai kecepatan sinkron, barulah kemudian eksitasi dimasukan.
Selain digunakan sebagai motor penggerak, motor sinkron sering pula dipergunakan sebagai perbaikan faktor daya; yaitu dengan jalan memberi penguatan lebih pada motor tersebut.
Komponen utama motor sinkron adalah :
Rotor
Rotor adalah bagian dari motor sinkron yang berputar. Perbedaan utama antara motor sinkron dan motor induksi adalah bahwa rotor motor sinkron berjalan pada kecepatan putar yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini menyebabkan medan magnet rotor tidak lagi terinduksi. Rotor pada motor sinkron memiliki magnet permanen atau arus DC excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila di hadapkan pada medan magnet lainnya. Tipe rotor pada motor sinkron terbagi menjadi 2, yaitu salient pole (menonjol) dan non-salient pole (tidak menonjol).
Rotor salient digunakan dalam aplikasi dengan kecepatan 100 hingga 1500 rpm. Mereka adalah alternatif yang dikenal sebagai “proyeksi tiang” jenis rotor. Tiang-tiang dipasang pada rotor terbuat dari laminasi terbuat dari baja. Kutub dihubungkaqn dengan cara pas sendi. Setiap tiang memiliki sepatu tiang sekitar yang berkelok-kelok adalah luka. Rotor salient umumnya digunakan dalam aplikasi dimana penggerak utama adalah turbin Hydel atau mesin pembakaran yang memiliki kecepatan rendah atau menengah. Rotor salient biasanya mengandung gulungan peredam untuk mencegah osilasi rotor selama operasi.
Rotor non-salient umumnya digunakan dalam aplikasi yang beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, 1500 rpm ke atas. Penggerak utama dalam aplikasi ini umumnya turbin gas atau uap. Ini kadang-kadang dikenal sebagai “rotor gendang”. Rotor adalah silinder dibuat dari baja ditempa padat. Slot yang gulungan adalah tetap digiling pada rotor. Jumlah kutub biasanya 2 atau 4 jumlahnya. Karena rotor ini silinder, kerugian windage berkurang. Suara yang dihasilkan juga kurang. Ini rotor memiliki panjang aksial lebih tinggi. Rotor ini tidak perlu gulungan peredam. Karena kecepatan tinggi, mereka digunakan dengan turbin gas dan kecepatan turbin uap tinggi di pembangkit listrik tenaga nuklir dan pembangkit listrik termal.
Stator
Stator adalah bagian dari motor sinkron yang diam. Stator pada motor sinkron menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekuensi listrik yang dimasuk ke stator. Medan magnet di stator ini berputar pada kecepatan sinkron.