Referat OSTEOARTRHITIS GENU
BAB I
PENDAHULUAN
Osteoarthritis (OA) juga dikenal sebagai artritis degeneratif atau penyakit sendi degeneratif, adalah sekelompok kelainan mekanik degradasi yang melibatkan sendi, termasuk tulang rawan artikular dan tulang subchondral. OA merupakan bentuk yang paling umum dari artritis, dan menjadi penyebab utama kecacatan kronis di Amerika Serikat. Hal ini mempengaruhi sekitar 8 juta orang di Britania Raya. Osteoarthritis juga mempengaruhi hampir 27 juta orang di Amerika Serikat. Diperkirakan bahwa 80% penduduk telah terbukti OA (radiografi) pada usia 65 tahun, walaupun hanya 60% dari mereka yang memiliki gejala. Di Amerika Serikat, pasien yang dirawat di rumah sakit untuk osteoarthritis meningkat dari 322.000 pada tahun 1993 menjadi 735.000 pada 2006.1
Osteoartritis merupakan salah satu masalah kedokteran yang paling sering terjadi dan menimbulkan gejala pada orang – orang usia lanjut maupun setengah baya. Terjadi pada orang dari segala etnis, lebih sering mengenai wanita, dan merupakan penyebab tersering disabilitas jangka panjang pada pasien dengan usia lebih dari 65 tahun. Lebih dari sepertiga orang dengan usia lebih dari 45 tahun mengeluhkan gejala persendian yang bervariasi mulai sensasi kekakuan sendi tertentu dan rasa nyeri intermiten yang berhubungan dengan aktivitas, sampai kelumpuhan anggota gerak dan nyeri hebat yang menetap, biasanya dirasakan akibat deformitas dan ketidakstabilan sendi. Degenerasi sendi yang menyebabkan sindrom klinis osteoartritis muncul paling sering pada sendi tangan, kaki, panggul, dan spine, meskipun dapat terjadi pada sendi synovial mana pun. Prevalensi kerusakan sendi synovial ini meningkat dengan bertambahnya usia .1
Klinis osteoartritis disertai adanya nyeri sendi yang kronik. Banyak pasien dengan osteoartritis juga mengalami keterbatasan gerakan, krepitasi dengan gerakan, dan efusi sendi. Pada kondisi yang berat dapat terjadi deformitas tulang dan subluksasi. Sebagian besar pasien dengan osteoartritis datang dengan keluhan nyeri sendi. Pasien sering menggambarkan nyeri yang dalam, ketidaknyamanan yang sukar dilokalisasikan, yang telah dirasakan selama bertahun-tahun. Nyeri yang berhubungan dengan aktivitas biasanya terasa segera setelah penggunaan sendi dan nyeri dapat menetap selama berjam-jam setelah aktivitas.1
IDIOPATIK
|
SEKUNDER
|
Setempat
Tangan:
– nodus Heberden dan Bouchard (nodal)
– artritis erosif interfalang
– karpal-metakarpal I
Kaki:
– haluks valgus
– haluks rigidus
– jari kontraktur (hammer/cock-up toes)
– talonavikulare
Coxa
– eksentrik (superior)
– konsentrik (aksial, medial)
– difus (koksa senilis)
Vertebra
– sendi apofiseal
– sendi intervertebral
– spondilosis (osteofit)
– ligamentum (hiperostosis, penyakit Forestier, diffuse idiopathic skeletal hyperostosis=DISH)
Tempat lainnya:
– glenohumeral
– akromioklavikular
– tibiotalar
– sakroiliaka
– temporomandibular
Menyeluruh:
Meliputi 3 atau lebih daerah yang tersebut diatas (Kellgren-Moore)
|
Trauma
− akut
− kronik (okupasional, port)
Kongenital atau developmental:
Gangguan setempat:
− Penyakit Leg-Calve-Perthes
− Dislokasi koksa kongenital
− Slipped epiphysis
Faktor mekanik
− Panjang tungkai tidak sama
− Deformitas valgus / varus
− Sindroma hipermobilitas
Metabolik
− Okronosis (alkaptonuria)
− Hemokromatosis
− Penyakit Wilson
− Penyakit Gaucher
Endokrin
− Akromegali
− Hiperparatiroidisme
− Diabetes melitus
− Obesitas
− Hipotiroidisme
Penyakit Deposit Kalsium
− deposit kalsium pirofosfat dihidrat
− artropati hidroksiapatit
Penyakit Tulang dan Sendi lainnya Setempat:
− Fraktur
−Nekrosis avaskular
|
Nosciseptive pain
|
Rangsang nyeri berasal dari luar
|
Berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh
|
Inflamatory pain
|
Disebabkan oleh kerusakan jaringan
|
Muncul dari sebuah stimulus yang berada di luar system saraf
|
Sensasi nyeri yang muncul secara spontan dan sesitif terhadap rangsang berbahaya
|
Tidak memiliki fungsi pelindung
|
Neuropathic pain
|
Disebabkan olleh lesi primer pada system saraf
|
Tidak didapatkan lesi nosiseptis
|
Merupakan tanda terjadi kerusakan saraf
|
Functional pain
|
Reaksi berlebihan terhadap rangsang nyeri
|
Tidak diapatkan tanda atau riwayat dari kerusakan saraf dan stimulasi nyeri nosiseptif
|
DAFTAR PUSTAKA
- 2009. Osteoartritis. http://www.health&medicine.com/share. Diakses tanggal 30 Mei 2011.
- Lozada, Carlos J. 2009. http://emedicine.medscape.com. Diakses tanggal 30 Mei 2011.
- Dharmawirya, Mitzy. 2000. Efek Akupunktur pada Osteoartritis Lutut. http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/16EfekAkupunkturpadaOsteoartritisLutut129.pdf/16EfekAkupunkturpadaOsteoartritisLutut129.html, diakses tanggal 30 Mei 2011.
- Ariani, F. 2009.Osteoarthritis Sebabkan Lutut Keropos. Disajikan dalam Seminar Kesehatan by Fajar Public Makassar 8 Agustus 2009.
- Tjokroprawiro, Askandar, 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Airlangga University Press.
- Setyohadi B, 2000. Panduan Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoartritis. technorati favorites.com. Diakses tanggal 28 Desember 2009
- Adam, W. 2006.Osteoarthritis and How Is It. http://arthritis.about.com/od/oa/a/osteoarthritis.htm, diakses tanggal 2 Juni 2011.
- Subagjo, Harry. 2000. Struktur rawan sendi dan perunbahannya. Sub bagian Reumatologi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran No. 129. Jakarta.
- Hoaglund, FT. 2001. Primary Osteoarthritis of the Hip: Etiology and Epidemiology. Journal of The American Academy of Orthopedic Surgeon 9:320-327.
- Kasmir, Yoga. 2009. Penatalaksanaan Osteoartritis. Sub-bagian Reumatologi, Bagian Ilmu Penyakit DalamFKUI / RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta