MANIPULASI DAN ANALISIS DALAM SIG

pendahuluan
Kemampuan analisis terhadap data spasial untuk keperluan manipulasi maupun permodelan merupakan pembeda SIG dari sistem informasi yang lain. Fungsi analisis ini dijalankan memakai data spasial dari data atribut dalam SIG untuk menjawab berbagai pertanyaan yang dikembangkan dari data yang ada menjadi persoalan nyata dan relavan. Data spasial dalam SIG hanya merupakan model penyajian yang mereflesikan berbagai aspek realitas dunia nyata. Untuk meningkatkan peranan data dalam pengambilan keputusan mengenai kenyataan tersebut. Suatu model harus digelar yang menggambarkan “objek-objek” sedemikian termasuk menyajikan hubungan antar objek tersebut. Objek-objek tersebut ditampilkan dalam bentuk titik, garis, atau area yang diidentifikasikan dengan atribut tertentu.
Dalam mengembangkan model, pembuat disain harus memilih berbagai parameter yang relavan dengan model yang dikembangkan. Secara umum, dapat dikatakan makin banyak faktor yag dipakai dalam suatu model, maka akan semakin komplek model yang terbentuk, dan semakin sulit membangun model tersebut. Dalam kenyataannya efektif tidaknya suatu model dalam memberikan jawaban akan tergantung dari pernyataan yang diajukan pada waktu proses pembuatannya. Jika pernyataan yang dibuat tidak sesuai dengan asumsi dari model maka hasilnya tidak akan optimal.
Model dimanfaatkan terutama karena dua alasan yaitu (a) hasilnya lebih baik dengan cara tersebut, atau (b) tidak mungkin mendapatkan informasi secara langsung, milsalnya lebih mudah untuk menghitung jarak jalan melalui peta daripada mengukur langsung di lapangan. Alasan lain pengunaan model karena bentuk ini dapat diuji dan dimanipulasi dengan cepat dan lebih murah. Dalam banyak kasus model dipakai secara rutin untuk menggambarkan analisis yang berkaitan dengan perlunya berbagai skenario atau alternative-alternatif, misalnya untuk menguji keefektifan pelaksanaan hasil berbagai perencanaan untuk tujuan tertentu. Suatu model dapat dipakai untuk menjawab tentang kejadian sekarang atau masa lalu, atau tentang kemungkinan kejadian masa datang atau tentang lokasi lain yang mempunyai karakterisrik mirip.
Aplikasi SIG yang penting adalah menduga akibat berbagai aktivitas yang diajukan. Aplikasi yang bersifat menduga ini mencakup berbagai bidang seperti dalam pemantauan pencemaran, perubahan penggunaan lahan atau suatu perencanaan pembangunan. Diambil sebagai contoh, suatu rencana pembangunan jaringan irigasi dan bendungan. Jika suatu bendungan dibangun dilokasi tertentu, maka dapat dikembangkan berbagai pernyataan lanjutan seperti membuat variasi struktur atau bentuk serta dianalisis bagaimana efeknya, atau mencoba variasi kedalaman alur dan dilihat bagaimana pengaruhnya. Skenario lain dapat dikembangkan adalah berkaitan dengan kemungkinan perkiraan umur bendungan itu sendiri. Dalam hal ini model dalam SIG akan memberikan berbagai alternatif jawaban yang mungkin terjadi.
Secara umum untuk mendapatkan jawaban dari informasi yang tersedia, diperlukan suatu kerangka dasar pernyataan yang baik. Untuk mendapatkan jawaban yang ideal bagi seorang manejer yang baik maka perlu untuk memulai analisis dari ide yang umum yang dapat dimulai dari pernyataan yang perlu dijawab ataupun dari data yang diperlukan.untuk mendapatkan jawaban yang bermanfaat, seseorang harus membuat pertanyaan yang benar. Dalam hal ini bekerja kebelakang dalam analisis sering merupakan pendekatan yang baik. Jadi disini pertanyaan dimulai dari belakang. Milsalnya, asumsikan pertanyaan tahap pertama telah mendapat jawaban yang benar, maka perlu disusun pertanyaan lanjutan yang perlu dijawab dan seterusnya sampai keseluruhan tujuan dapat tercapai. Informasi lain lebih jauh akan menyangkut tentang hal apa yang berkaitan dan bagaimana tipe data yang diperlukan.
Pada bagian berikut akan diilustrasikan tentang sistem kerangka kerja tersebut mengenai perlunya jawaban yang dibutuhkan tentang kemungkinan adanya bahaya manajemennya di suatu kawasan perkotaan. Dalam hal ini jawaban yang diharapkan akan diberikan SIG dikatagorikan pada 3 bentuk sebagai berikut (lihat 6-1)
1. Penyajian seluruh data yang ada dengan sasaran jawaban tertentu, misalnya basisdata tentang jalan atau fasilitas umum yang ada.
2. Pola data harus terlihat, seperti variasi nilai harga tanah di kawasan tertentu.
3. Prediksi tentang suatu data atau hasil yang dikaitkan dengan waktu dan tempat yang berbeda. Sebagai contoh, pendugaan terjadinya bahaya karena bencana alam, penting diketahui untuk membuat kemungkinan skenario keadaan darurat.
Untuk mendapatkan jawaban-jawaban di atas, maka perlu dikenali karakteristik dari data yang diperlukan melalui pertanyaan spesifik, yaitu :
1. tipe data yang sudah tersedia, bagaimana bentuknya milsalnya, dalam data kadastral maka nama dan alamat pemilik rumah atau lahan perlu diketahui.
2. bagaimana pola data yang ada? Pertanyaan ini meminta infoemasi yang berkaitan dengan pola penyebaran misalnya rumah yang berharga tertentu. Maka jika seluruh data disajikan seluruh sekaligus, informasi yang diperlukan tersebut misalnya rumah-rumah yang mempunyai nilai jual lebih mahal dari Rp 100 juta akan segera terlihat.
3. data yang ada dapat dimodifikasi menjadi apa saja? Pertanyaan ini penting untuk mengembangkan permodelan yang diinginkan. Model dapat dibuat sederhana, seperti menduga produksi tanaman pada tahun ini dengan analisis berdasarkan data tahun lalu dan tahun ini. Tapi model juga dapat lebih rumit misalnya untu menduga perubahan aliran sungai di hilir jika terjadi perubahan hutan di daerah hulu DAS.
Dari pernyataan yang ada maka fungsi-fungsi yang diperlukan adalah fungsi penyimpanan dan pemanggilan, fungsi pemilihan terbatas dan fungsi-fungsi pemodelan. Ketiga fungsi ini akan dimodelkan untuk menelusuri jalan yang mempunyai daerah utama, pemungkiman yang bernilai lebih besar dari Rp 100 juta dan, penentuan jalur optimal untuk saluran bantuan, dan berbagai lapisan data lain yang dipakai untuk melihat berbagai pilihan untuk memperoleh desain yang optimal.
Dalam hal ini strategi untuk menjalankan analisis SIG yang spesifik akan sangat bergantung dari jawaban yang sudah diskenariokan. Dengan berhasil dibuat model penyataan yang berhierarki dimulai dari yang paling penting (utama) ke yang tidak penting, maka rangkaian jawaban dan metode analisis yang tepat dapat ditentukan.
Seni dan ilmu penggunaan SIG adalah mengkombinasikan berbagai fungsi analisis yang ada untuk mendapatkan informasi dari data yang ada. Tujuan pembuatan kerangka pertanyaan adalah untuk melihat fakta bahwa penggunaan suatu fungsi harus dalam tujuan untuk mendukung strategi total. Walaupun demikian kenyataan yang harus disadari adalah tentang kelemahan dari komputer, dimana hasilnya dapat diperoleh dengan cepat tetapi hasil tersebut tergantung dari data dan analisis dipakai. Dalam hal ini kualitas informasi yang dihasilkan SIG tergantung sepenuhnya dari kemampuan pemakaian berbagai sarana dan data melalui suatu pendekatan analisis yang sistematik.