Manajemen Pengembangan Karir

Menurut Samsudin (2006 : 112), pengembangan karir sebagai kegiatan manajemen sumber daya manusia merupakan realisasi hubungan antara individu sebagai pekerja dengan organisasinya. Untuk mewujudkan manajemen karir diri sendiri, diperlukan kondisi:

  1. Kesadaran dan pemahaman bekerja bahwa setiap pekerjaan selalu memberikan kesempatan untuk maju dan berkembang
  2. Setiap pekerja harus memahami tanggung jawab pengembangan karir merupakan tanggung jawab individu sehingga setiap individu harus melakukan manajemen karir diri sendiri
  3. Setiap pekerja perlu menyadari dan memahami bahwa tidak mudah bagi organisasi untuk menyediakan karir berupa jabatan yang tersedia.

Berdasarkan ketiga kondisi tersebut, setiap pekerja yang merencanakan pengembangan karir perlu bersikap dan bertindak sebagai berikut:

  1. Memilih Bidang Pekerjaan
    1. Harus memiliki gambaran secara keseluruhan mengenai bidang kerjanya yang dihubungkan dengan tujuan jangka panjang karir.
    2. Untuk memperoleh masukan yang akurat, pelajari setiap langkah yang potensial pada setiap posisi yang searah dengan karir yang diinginkan untuk jangka panjang
    3. Terimalah setiap posisi jangka pendek untuk dimanfaatkan dalam usaha mencapai posisi akhir yang di inginkan dan realistis untuk dicapai
    4. Persiapkan diri secara cermat untuk mengetahui pengetahuan keterampilan, dan keahlian yang disyaratkan untuk menerima posisi yang lebih tinggi.
  2. Memahami dan Menerima Kedudukan yang Sekarang
    1. Menerima setiap kesempatan menduduki posisi sebagai sesuatu yang berharga untuk mewujudkan kemampuan memberi kontribusi bagi pencapaian tujuan organisasi.
    2. Berlaku cermat dan jujur pada diri sendiri dalam memprediksi kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan
    3. Berusaha memahami bila organisasi menempatkan suatu jabatan tertentu dalam waktu cukup lama
  3. Merencanakan Jalan Keluar
    1. Setiap pekerja sebagai individu mempunyai hak untuk menolak bahkan meninggalkan pekerjaan yang tidak disenanginya
    2. Apabila pilihan keluar telah dipastikan, lakukanlah dengan cara yang baik
    3. Betapa pun suatu pekerjaan tidak menyenangkan, jangan ditinggalkan sebelum mendapatkan penggantinya yang pasti.

Manajemen pengembangan karir berlangsung secara dua arah, yaitu:

  1. Arah pertama harus datang dari para pekerja dengan aktif merencanakan dan melakukan kegiatan ke arah kemajuan dan perkembangan untuk mewujudkan karir yang sukses.
  2. Arah kedua dalam pengembangan karir harus datang dari organisasi untuk membantu dan memberi peluang bagi pekerja yang potensial dalam mengembangkan karir.

Setiap organisasi ikut memikul tanggung jawab dalam membantu para pekerja agar mencapai sukses dalam karirnya. Bantuan organisasi dalam pengembangan karir dapat berupa hal-hal berikut ini:

  1. Organisasi harus menempatkan para pekerja sebagi patrner yang harus dibantu sepenuhnya dalam mengembangkan karirnya
  2. Organisasi wajib membantu para pekerja untuk mengetahui kemampuan dan keterampilan untuk melaksanakan pekerjaan
  3. Organisasi perlu memberikan dorongan kepada para pekerja agar mengelola karirnya sejalan dengan strategi organisasi dan pengembangannya
  4. Data yang dimiliki organisasi untuk perencanaan sumber daya manusia sebagai keputusan masa mendatang dapat dipandukan dengan tujuan pekerja dalam manajemen pengembangan karir.
  5. Organisasi harus mempergunakan data hasil penilaian kerja agar dapat menempatkan pekerja secara tepat untuk jabatan tertentu
  6. Hubungan kebutuhan pengembangan karir pekerja secara individu dengan kebutuhan pengembangan karir organisasi harus sejalan.

Samsudin, S. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, CV. Pustaka Setia. Bandung.