BAB I
LATAR BELAKANG
I.1 Kebutuhan Masyarakat
Lidah buaya merupakan jenis tumbuhan yang mudah sekali kita temukan dan banyak manfaatnya. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan beberapa zat yang terkandung dalam lidah buaya yaitu Antakuinon dan Kuinon yang memiliki efek menghilangkan rasa sakit (analgetik), lignin / selulosa berfungsi menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit sehingga kulit terjaga kelembapannya, acetylated mannose merupakan imonostimulan yang kuat, berfungsi meningkatkan sistem imun yang merangsang antibody, gel lidah buaya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan luka bakar dan memberikan lapisan pelindung serta mempercepat tingkat penyembuhan. Aloin menyebabkan usus besar berkontraksi sehingga bersifat sebagai pencahar yang kuat (laxative).
Dengan kandungan zat tersebut, lidah buaya dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit, yaitu : mengatasi jerawat, mengatasi ambeien, mengatasi rematik, obat diabetes, radangan sendi, asma, bermanfaat bagi pencernaan, obat pencahar, dan membantu penyembuhan pasca operasi. Selain memiliki keuntungan pengobatan, lidah buaya juga dikenal sebagai sumber vitamin B12 dan banyak mengandung banyak material penting bagi proses pertumbuhan dan fungsi imun tubuh. Sejumlah penelitian di seluruh dunia menunjukkan lidah buaya merupakan tonic bagi sistem kekebalan, membantu mencegah berbagai penyakit termasuk infeksi dan bahkan kanker serta HIV.
Meskipun banyak manfaat yang dapat diperoleh dari lidah buaya, namun sayangnya tingkat konsumsi yang rendah terhadap lidah buaya apalagi konsumsi dalam bentuk makanan dan minuman. Hal ini disebabkan karena masyarakat enggan dalam mengolahnya serta belum terbiasa dengan rasanya. Makanan dan minuman olahan dari lidah buaya yang banyak beredar di pasaran berupa nata de aloevera, dodol, dan jus. Kondisi tersebut merupakan peluang untuk menambah keankearagaman produk minuman yang dijual di pasaran dengan mengembangkan usaha produksi minuman serbuk instan lidah buaya.
Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi memerlukan kondisi kesehatan yang optimal. Kondisi kesehatan tubuh tentunya tidak bisa lepas dari konsumsi makanan dan minuman yang sehat. Saat ini banyak makanan dan minuman yang ditawarkan sebagai produk suplemen yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh jika dikonsumsi. Salah satunya adalah minuman kesehatan. Minuman kesehatan adalah minuman yang mengandung unsur-unsur zat gizi atau non-zat gizi baik dalam bentuk cair, serbuk maupun tablet, dapat diminum dan memberikan efek/pengaruh terhadap satu atau sejumlah terbatas fungsi dalam tubuh tetapi yang bersifat positif, sehingga dapat menyehatkan pada tubuh. Kecenderungan masyarakat saat ini adalah lebih suka menggunakan produk yang kemasan dan penyajiannya lebih praktis dan cepat, karena tidak perlu membutuhkan banyak waktu dalam mempersiapkannya.
I.2 Usulan Produk
Berdasarkan pertimbangan kebutuhan masyarakat di atas, kami mengusulkan pembuatan produk berupa minuman kesehatan serbuk siap seduh berbahan dasar lidah buaya (Aloe vera) sebagai alternatif pengobatan alami. Lidah buaya dipilih sebagai bahan baku karena tanaman ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Produk serbuk lidah buaya siap seduh ini diperkaya dengan ekstrak jahe sebagai penambah rasa sekaligus memberi rasa hangat dalam tubuh.
BAB II
PRODUK
II.1 Raw Material
Dalam pembuatan minuman kesehatan serbuk siap seduh ini kami memakai bahan baku dari tanaman lidah buaya. Lidah buaya (Aloe vera) dikenal sebagai salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini tergolong ke dalam suku Liliaceae.
Lidah buaya adalah tanaman yang semua bagian tumbuhannya dapat dimanfaatkan. Pelepah lidah buaya dapat dikelompokan menjadi 3 bagian yang dapat digunakan untuk pengobatan, antara lain: Daun, keseluruhan daunnya dapat digunakan baik secara langsung atau dalam bentuk ekstrak. Kemudian eksudat, adalah getah yang keluar dari dalam saat dilakukan pemotongan, eksudat ini berbentuk kental berwarna kuning, dan rasanya pahit. Kemudian gel, adalah bagian berlendir yang dapat diperoleh dengan cara menyayat bagian dalam daun.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman Lidah Buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan. Secara umum, Lidah Buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri. Manfaat lidah buaya sangat mengagumkan. Mengkonsumsi ekstrak lidah buaya setiap hari adalah cara yang baik untuk meningkatkan kesehatan. Elemen nutrisi yang terkandung dalam aloe vera seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit, sistem metabolisme, dan energi tubuh.
II.2 Komposisi Kimia Utama
Lidah buaya (Aloe vera) terbukti menyimpan zat-zat penting seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat untuk kesehatan.
Kandungan utama lidah buaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
enzim | enzim amylase, catalase, cellulose, carboxypeptidase, carboxyhelolase, dan brandykinas.
|
vitamin | vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E |
mineral | kalsium, magnesium, potasium, sodium, besi, zinc, dan kromium |
asam amino |
|
Polisakarida | karbohidrat |
Selain komponen utama lidah buaya tersebut diatas, masih ada komponen lain yaitu:
Komposisi kimia daun lidah buaya per 100 g. : (lidah buaya asal Pontianak)
- Air : 94,50%
- Abu : 0,18%
- Protein : 0,32%
- Lemak : 0,02%
- Serat kasar : 0,12%
- Karbohidrat : 0,08%
- Energi : 98,24 kal
II.3. Komposisi Kimia Minor
Komposisi kimia minor yang digunakan dalam proses pembuatan produk olahan dari ldah buaya tersebut adalah sebagai berikut:
- Ekstrak jahe, sebagai penambah rasa dan memberi rasa hangat dalam tubuh
- Gula sebagai pemanis
II.4. Pentingnya Komponen Minor
Ekstrak jahe
Jahe merupakan jenis rempah-rempah yang paling banyak digunakan dalam berbagai resep makanan dan minuman. Secara empiris jahe biasa digunakan masyarakat sebagai obat masuk angin, gangguan pencernaan, sebagai analgesik, antipiretik, anti-inflamasi, dan lain-lain. Berbagai penelitian membuktikan bahwa jahe mempunyai sifat antioksidan. Beberapa komponen utama dalam jahe seperti gingerol, shogaol, dan gingeron memiliki aktivitas antioksidan di atas vitamin E (Kikuzaki dan Nakatani 1993). Selain itu jahe juga mempunyai aktivitas antiemetik dan digunakan untuk mencegah mabuk perjalanan.
Konsumsi ekstrak jahe dalam minuman fungsional dan obat tradisional dapat meningkatkan ketahanan tubuh dan mengobati diare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang direfleksikan dalam sistem kekebalan, yaitu memberikan respons kekebalan inang terhadap mikroba pangan yang masuk ke dalam tubuh. Hal itu disebabkan ekstrak jahe dapat memacu proliferasi limfosit dan menekan limfosit yang mati serta meningkatkan aktivitas fagositas makrofag. Selain itu jahe mampu menaikkan aktivitas salah satu sel darah putih, yaitu sel natural killer (NK) dalam melisis sel targetnya, yaitu sel tumor dan sel yang terinfeksi virus.
Dari hasil penelitian menyatakan bahwa data empiris yang dipercaya masyarakat bahwa jahe mempunyai kapasitas sebagai antimasuk angin, suatu gejala menurunnya daya tahan tubuh sehingga mudah terserang oleh virus (influenza). Peningkatan aktivitas NK membuat tubuh tahan terhadap serangan virus karena sel ini secara khusus mampu menghancurkan sel yang terinfeksi oleh virus. o
Mengkonsumsi jahe setiap hari dapat meningkatkan aktivitas sel T dan daya tahan limfosit terhadap stres oksidatif. Komponen dalam jahe yaitu gingerol dan shogaol mempunyai aktivitas antirematik. Hal ini ditunjang dengan pendapat bahwa jahe berfungsi sebagai anti-inflamasi rematik arthritis kronis.
Dari informasi di atas, ternyata ekstrak jahe mengandung banyak manfaat. Sehingga pada produk ini kami memanfaatkan ekstrak jahe tersebut sebagai penambah aroma, dan memberi banyak manfaat dalam tubuh. dengan adanya penambahan ekstrak jahe tersebut akan menambah nilai jual pada produk kami sehingga akan banyak diminati oleh masyrakat luas.
II.5 Pengolahan Lidah Buaya
Bahan yang dibutuhkan dalam proses pengolahan adalah sebagai berupa daging lidah buaya sebagai bahan baku. Sedangkan bahan tambahan berupa gula, dan ekstrak jahe sebagai penambah rasa. Proses pembuatan serbuk lidah buaya adalah sebagai berikut:
- Sortasi
Sortasi merupakan kegiatan memilih lidah buaya berdasarkan kualitasnya. Kriteria lidah buaya yang dikehendaki adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Standar bahan baku untuk pembuatan instan lidah buaya
No | Parameter | Karakteristik |
1 | Jenis Lidah Buaya | Aloevera barbadensis |
2 | Umur | Antara 8-12 bulan |
3 | Panjang pelepah | Minimal 15 cm |
4 | Warna pelepah | Hijau tua |
5 | Luka pada permukaan (gores / kering) | Tidak terdapat |
Proses sortasi dilakukan dengan cara manual menggunakan tangan dan kejelian penglihatan.
- Perendaman
Perendaman daging lidah buaya ini menggunakan air kapur, penggunaan ini dimaksudkan agar daging lidah buaya menjadi kesat atau tidak berlendir. Pada perendaman ini membutuhkan waktu + 15 menit.
- Pencucian
Pencucian lidah buaya dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran sehingga didapatkan lidah buaya yang bersih.
- Penggilingan
Penggilingan ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam proses ekstraksi (pengambilan sari lidah buaya). Proses penggilingan menggunakan blender sampai menghasilkan cairan lidah buaya yang benar-benar halus agar didapatkan sari lidah buaya yang banyak.
- Pemasakan/ Kristalisasi
Pemasakan merupakan proses terakhir dari pembuatan serbuk instan lidah buaya. Pemasakan atau kristalisasi disini merupakan proses pemberian panas pada bahan (sari lidah buaya, sari penambah rasa dan gula) sampai terbentuk kristal. Api yang digunakan adalah api kecil (suhu dibawah 100o C) dan dengan pengadukan terus-menerus. Pengadukan ini dimaksudkan agar lidah buaya bercampur merata dengan gula dan untuk menghindari terjadinya karamelisasi. Pemakaian panas yang tinggi akan berpengaruh pada kualitas produk, menyebabkan karamelisasi dan hilangnya beberapa kandungan zat dalam lidah buaya. Waktu pemasakan maksimal dalam pembuatan instan lidah buaya selama 4 jam untuk 10 Kg bahan. Bentuk kristal yang telah didapat kemudian dihancurkan untuk kemudian disaring, sehingga mendapatkan serbuk instant lidah buaya yang halus dan seragam. Dalam proses pembuatan ini untuk setiap 1 liter cairan lidah buaya ditambahkan dengan dengan gula pasir 500 gram gula. Untuk 100 kg lidah buaya akan menghasilkan serbuk lidah buaya sekitar 1 kg.
II.6 Analisa Produk
Analisa terhadap produk serbuk lidah buaya dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu dari segi warna, rasa, kandungan zat serta kemasan :
Warna Produk
Dari segi warna, produk serbuk yang dihasilkan berwarna putih kekuningan sehingga cukup menarik. Warna yang dikehendaki adalah warna yang tidak jauh berbeda dengan sari serbuk lidah buaya asli.
Rasa Produk
Ekstrak jahe ditambahkan dalam produk ini sebagai penambah rasa. Hal ini disebabkan karena lidah buaya mempunyai ciri tidak mempunyai kekuatan rasa atau tidak berasa.
Kemasan Produk
Kemasan yang digunakan terbuat dari alumunium foil karena kedap cahaya sehingga produk dapat bertahan lama.
II.7 Target di Tubuh
- Membantu metabolisme tubuh dan regenerasi sel
Kandungan enzim cellulose, amylose, protein dan biogenik simulator merupakan zat aktif dapat membantu metabolisme dan merangsang pertumbuhan dan regenerasi sel-sel kulit.
- Menyembuhkan sakit demam, nyeri lambung/mag, sembelit, wasir, batuk, radang tenggorokan, sariawan.
- Sebagai Antioksidan Alami
beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc. Antioksidan tersebut berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.
- Mengobati luka usus
Konsumsi lidah buaya diyakini dapat menyembuhkan luka usus karena mengandung zat saponin yang mampu membersihkan usus sekaligus bersifat antiseptik. Senyawa antrakuinonnya berfungsi sebagai antibiotik, dan zat-zat lainnya berfungsi menjalankan peran epitelisasi atau merangsang pertumbuhan jaringan kulit dari sel- sel baru.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, Retno Tri. 2006. Usaha Minuman Sehat Sari Lidah Buaya Serbuk Siap Seduh sebagai Alternatif Pengobatan Alami. Kumpulan PKMK PIMNAS 2006 UMM Malang.
http://www.smallcrab.com/tanaman-rempah-dan-Obat
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:lidah-buaya
http://budiboga.blogspot.com/2006/04/lidah-buaya-memperbaiki-sistem.html
http://www.purwakarta.org/index.php/2006/04/05/khasiat-lidah-buaya-aloevera/