LAPORAN AKHIR
“Keterampilan Motorik Halus pada Anak Usia Dini”
Nama Kelompok :
Arauna Sefty Indisan 802009038
Ignacia Karina Aris 802009112
KristindaPujiVerawati 802009114
TirzaFebeDamaNanie 802009118
Selly Noviana Ginting 802009131
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2012
I. Tema
Psikologi Perkembangan ”Keterampilan Motorik Halus pada Anak Usia Dini.”
II. LatarBelakang
Masa kanak-kanak (umur 0 – 8 tahun) merupakan masa dimana anak mulai aktif dalam menggerakkan anggota tubuh. Pada masa ini anggota tubuh yang sering digunakan adalah tangan.
Pada anak usia 2 tahun mereka mulai belajar untuk meraih dan menggenggam suatu objek (dalam Santrock, 2002). Pada usia 3 tahun, anak mulai memiliki kemampuan untuk mengambil objek terkecil diantara ibu jari dan telunjuk untuk beberapa waktu, namun mereka masih canggung melakukannya. Anak berumur 3 tahun dapat membangun menara balok yang tinggi, tapi tidak sepenuhnya berada dalam garis yang lurus. Saat anak berumur 4 tahun, koordinasi motorik halus anak lebih tepat. Mereka lebih detail dalam membangun menara balok. Saat berumur 5 tahun, koordinasi motorik halus anak semakin meningkat. Tangan, lengan, dan jari bergerak bersama dibawah perintah mata dan minat anak pun berubah ke permainan yang lebih sulit untuk diselesaikan.
Keterampilan motorik halus pada berbeda pada masing-masing anak, baik dalam hal kekuatan dan ketepatan. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulus yang mereka dapatkan. Keluarga dan lingkungan sekitar mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam pembentukan keterampilan motorik halus anak, baik itu meningkatkan maupun menurunkan taraf keterampilan motorik anak, terutama pada usia-usia awal.
Melihat besarnya pengaruh lingkungan terhadap keterampilan motorik anak, sehingga kami mengambil topik mengenai keterampilan motorik halus pada anak usia dini yang terdaftar sebagai siswa(i) di PAUD Golden Kids, agar kami dapat melihat bagaimana keterampilan motorik halus pada anak yang mendapatkan dukungan dan stimulus positif dari lingkungan sekitar dalam hal ini lembaga pendidikan anak usia dini untuk peningkatan keterampilan motorik halus mereka.
Kami melakukan observasi disaat anak sedang mengikuti kegiatan belajar-mengajar di PAUD Golden Kids, dan kebetulan saat kami melakukan observasi kegiatan yang dilakukan adalah membuat prakarya berupa topi ulang tahun. Kami memfokuskan observasi kepada seorang anak perempuan bernama Alin, yang berusia 3,5 tahun.
III. Definisi Operasional
Menurut Santrock (2007) keterampilan motorik halus pada anak usia dini (yaitu 0-8 tahun) melibatkan gerakan yang diatur secara halus seperti menggenggam mainan, mengelem, mengikat tali sepatu, mengancingkan baju, merapikan baju, menggunting, atau melakukan apapun yang memerlukan keterampilan tangan.
Keterampilan motorik halus pada anak usia dini :
Anak Usia 3 Tahun
a. menggambar mengikuti bentuk
b. menarik garis vertikal, menjiplak bentuk lingkaran
c. membuka menutup kotak
d. menggunting kertas mengikuti pola garis lurus
e. Mengelem dan menempel
anak Usia 4 Tahun
a. menggambar sesuatu yang diketahui, bukan yang dilihat
b. mulai menulis sesuatu dan mampu mengontrol gerakan tangannya
c. menggunting zig-zag, melengkung, membentuk dengan lilin
d. menyelesaikan pasel 4 keping
Anak Usia 5 Tahun
a. melipat
b. menggunting sesuai pola
c. menyusun mainan konstruksi bangunan
d. mewarnai lebih rapi tidak keluar garis
e. meniru tulisan
IV. Metode Observasi
Metode observasi yang kami gunakan adalah Cheklist karena mudah dilakukan dan dapat diingat oleh observer. Lebih fokus pada banyak tingkah laku tertentu dalam satu waktu dan tidak terpaku pada frekuensi, durasi dan kualitas perilaku.
V. Hasil Observasi
Indikator perilaku:
1. Mengelem: merekatkan dengan lem
2. Menempel : merekatkan sesuatu
3. Melipat : melepit menjadi rangkap
4. Menggunting : memotong dengan menggunakan gunting
5. Menulis : suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara, membuat huruf dengan alat tulis.
6. Membuka menutup kotak/botol : membuka penutup yang ada pada botol/kotak, dan memasang kembali penutup botol/kotak
7. Mewarnai dan menggambar sesuai bentuk : membuat gambar dan memberi warna pada objek tertentu, menandai dengan warna tertentu mengikuti pola yang sudah ada.
Deskripsi:
Observasi yang kami lakukan adalah mengenai perkembangan motorik halus pada anak usia dini, yang kami lakukan di PAUD Golden Kids desa Kenteng. Kami melakukan observasi pada tanggal 20 November 2012, pukul 09.00-10.00 WIB. Kami mengobservasi salah seorang murid yang bernama Alin berusia 3,5 tahun, yang pada saat itu sedang membuat prakarya berupa topi ulang tahun. Kami memilih anak tersebut karena menurut kami anak tersebut cukup aktif di kelas. Kami menggunakan metode pencatatan checklist untuk mencatat data hasil observasi.
Indikator perilaku yang kami tuliskan adalah mengelem, menempel, melipat, menggunting, menulis, membuka dan menutup penutup botol/kotak, dan menggambar dan atau mewarnai. Dari indikator-indikator yang kami tuliskan tersebut perilaku yang muncul dari anak tersebut hanyalah mengelem, menempel, melipat, membuka dan menutup penutup botol/kotak dan mewarnai.
Perilaku mewarnai muncul saat anak tersebut memberi warna pada gambar-gambar kecil yang ada pada kertas, dimana gambar-gambar tersebut nantinya akan digunakan sebagai penghias topi ulang tahun. Kemudian, perilaku selanjutnya yang muncul adalah menempel. Anak menempelkan salah satu sisi kertas yang sudah terseida ke sisi yang lain, sehingga membentuk topi kerucut atau topi ulang tahun. Setelah selesai menempel, perilaku anak selanjutnya adalah mengelem. Disini, anak mengelem hiasan-hiasan berupa gambar-gambar kecil yang telah diwarnainya, dan juga beberapa hiasan lain yang telah disediakan. Anak juga melakukan gerak melipat pada saat menambahkan hiasan untuk topi ulang tahun. Dan disamping itu anak juga melakukan aktifitas membuka dan menutup botol/kotak, yaitu saat ia membuka dan memasang kembali penutup botol lem yang ia gunaka untuk mengelem hiasan pada topi ulang tahun tersebut.
Indikator perilaku yang tidak muncul adalah menggunting, dan menulis karena perilaku tersebut sama sekali tidak muncul pada saat observasi berlangsung.
VI. Kesimpulan
Dari hasil observasi diatas, dapat kita lihat bahwa perkembangan motorik halus anak yang menjadi subjek observasi kami, yang saat ini berusia 3,5 tahun memiliki beberapa keterampilan motorik halus yang seharusnya (jika dilihat dari teori yang ada) baru akan dimiliki oleh anak usia 5 tahun, yaitu keterampilan melipat dan mewarnai dengan lebih rapi. Hal ini mungkin terjadi karena adanya dukungan dan stimulus positif berupa latihan dan pembelajaran yang diberikan pada anak sebagai salah satu kegiatan yang ada di PAUD tersebut, sehingga anak dapat meningkatkan kemampuan keterampilan motorik halusnya.
VII. Lampiran
VIII. Daftar Pustaka
http://andin14.student.umm.ac.id/2012/08/01/orang-tua-dan-anak-dalam-era-modern/