Usai melaksanakan UN biasa nya pelajar SMA, SMK, MA banyak yang melakukan coret-coret baju dan dan menggelar konvoi keliling kota. Tidak jarang aksi pelajar ini mengganggu lalu lintas dan banyak mendapat kecaman dari publik.
Seperti aksi pelajar putri SMA Methodist di Medan yang hari-hari ini menghebohkan jagat media Indonesia. Aksi pelajar yang mengaku sebagai anak seorang jenderal ternama ini mendapat kecaman dari publik karena ia bersama teman-temannya tidak hanya berani melanggar lalu lintas, tetapi juga berani mengancam dan membentak-bentak seorang Polwan yang tengah menasehatinya.
Namun perilaku tidak terpuji itu tidak berlaku untuk semua pelajar SMA/SMK/MA di Indonesia. Misalnya saja pelajar SMK Muhammadiyah di Makassar.
Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah, usai melaksanakan Ujian Nasional (UN), mengumpulkan seragam sebagai aksi untuk tidak melakukan konvoi dan mencorat-coret seragam sekolah, di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/4/2016).
Seluruh seragam yang dikumpulkan tersebut kemudian disumbangkan kepada siswa yang kurang mampu.
Semoga saja tindakan pelajar SMK Muhammadiyah makassar ini menjadi inspirasi bagi pelajar di Indonesia lainnya, untuk merayakan kelulusan dengan suatu hal yang lebih berguna.