Kepribadian Introvert

Kepribadian Introvert | Kepribadian sebagai salah satu yang dapat mempengaruhi hasil belajar, termasuk ke dalam faktor intrinsik, karena faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar.

Menurut Jung, kepribadian introvert adalah kepribadian yang tertutup, lebih banyak berorientasi kepada diri sendiri. Tidak mudah kontak dengan orang lain. (Sarwono, 2002: 167).

Seseorang yang dengan kepribadian introvert akan lebih berorientasi ke dalam diri sendiri atau cenderung menarik diri dari kontak sosial. Menurut Jung, orang yang introvert memfokuskan libidonya ke dalam dan tenggelam ke dalam diri sendiri, khususnya pada saat-saat mengalami ketegangan dan tekanan batin. Minat dan perhatiannya lebih terfokus pada pikiran dan pengalamannya sendiri. Seorang introvert cenderung merasa mampu dalam upaya mencukupi diri sendiri. (Naisaban, 2003: 18).

Selain itu menurut Jung yang dikutip oleh Drs. Agus Sujanto, dkk, orang yang introvert terutama dipengaruhi oleh dunia subjektif, yaitu dunia dalam dirinya sendiri. Orientasinya terutama tertuju ke dalam pikiran, perasaan, serta tindakan-tindakannya terutama ditentukan oleh faktor-faktor subyektif. Penyesuaiannya dengan dunia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dengan orang lain, kurang dapat menarik hati orang lain. Penyesuaian dengan hatinya sendiri baik. Bahaya bagi tipe introvert ini adalah kalau jarak dengan dunia obyektif terlalu jauh, sehingga orang lepas dari dunia obyektifnya.

Sedangkan menurut Eysenck (dalam Irwanto, 1996) tipe kepribadian Introvert, mereka cenderung menarik diri dan tenggelam.dalam pengalaman-pengalaman batinnya sendiri, mereka biasanya tertutup, tidak terlalu memperhatikan orang lain dan agak pendiam.

Keterangan lainnya menyebutkan bahwa dalam model kepribadian deskriptif individu yang introvert digambarkan antara lain memiliki ciri-ciri pasif, menarik diri, pemalu, menahan diri, puas dengan dirinya sendiri, kaku, bijaksana, dan teliti. Sehingga individu yang introvert akan cenderung menjauhkan diri dari orang lain dan kurang nyaman bila bersama-sama orang lain, serta cenderung kurang dependen (Claride dalam Frances & First, 1998).

Menurut Wilson dan eyscenk, faktor-faktor pembentuk kepribadian adalah:

  1. Activity

Aspek aktivitas adalah aspek pertamayang diperhatikanuntuk melihat bagaimana kepribadian seseorang, dalam arti bahwa kecenderungan yang terjadi dalam diri seseorang, keenergetikan dan keaktifan seseorang.

  1. Sociability

Kecenderungan seseorang dalam pergaulannya dan kemampuan bersosialisasi dengan orang lain juga dapat menentukan kepribadian seseorang.

  1. Risk Taking

Faktorkeberanian untuk mengambil resiko adalah faktorlain yangdapat menentukan kepribadian seseorang.

  1. Impulsivness

Adalah kecenderungan umum seseorang untuk memperlihatkan emosinya kearah luar atau tidak.

  1. Expresiveness

Adalah kecenderungan umum seseorang untuk memperlihatkan emosinya kearah luar atau tidak.

  1. Reflectiveness

Adalah kecenderungan umum seseorang untuk memperlihatkan emosinya ke arah luar atau tidak.

  1. Responsibility

Adalah seberapa besar rasa tanggungjawab seseorang terhadap segala pekerjaan dan segala keadaan yang ada disekelilingnya.