ILMU PERTANIAN

TEKNIK BUDIDAYA BUAH NAGA

TEKNIK BUDIDAYA BUAH NAGA Buah Naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno sebagai buah yang membawa berkah. karena biasanya buah naga diletakkan diantara patung naga di altar.Oleh karena itu orang Vietnam menyebut buah naga atau dalam bahasa Vietnam disebut dengan nama Thang Loy di Thailand diberi nama Keaw Mang Kheon, dalam istiiah Inggris diberi nama DRAGON FRUIT clan di …

Read More »

MAKALAH ELASTISITAS PENAWARAN PRODUK – PRODUK PERTANIAN

MAKALAH ELASTISITAS PENAWARAN PRODUK – PRODUK PERTANIAN OLEH KELOMPOK 3 YAYASAN BAKHTI MUSLIMIN SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN AMUNTAI 2012 MAKALAH ELASTISITAS PENAWARAN PRODUK – PRODUK PERTANIAN OLEH JUBAIDAH (2009.02.0014) AGUS RIYADI (2011.02.0115) DIDIN SYARIFUDIN (2010.02.0012) HANAFI (2010.02.0016) MAULIDAH (2010.02.0034) MISLAWATI (2009.02.0023) NURLENNY KHATIMAH (2010.02.0048) SAIDATUN NAFISAH (2010.02.0054) Makalah di Susun Untuk Memenuhi Tugas dari Mata Kuliah Tataniaga Pertanian Dosen Pembimbing Erma …

Read More »

MAKALAH TATANIAGA PERTANIAN Elastisitas Penawaran

MAKALAH TATANIAGA PERTANIAN DosenPembimbing : Erma Yunita, MP O L E H Agus Riyadi 2011.02.0115 Didin Syafruddin 2010.02.0012 Hanafi 2010.02.0016 Jubaidah Maulidah 2010.02.0034 Mislawati Nurlenny Khatimah 2010.02.0048 Saidatun Nafisah 2010.02.0054 SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER) AMUNTAI 2010/2011 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Setiap perekonomian tidak selalu mencapai tingkat yang tinggi. Adakalanya ia mengalami resesi dan kemunduran dan adakalanya tenaga …

Read More »

Alat Penanam Padi Langsung Di Lahan Kering

I. PENDAHULUAN Program intensifikasi padi yang dilaksanakan terus menerus dengan mut yang meningkat, dan telah berhasil meningkatkan rata-rata produksi nasional persatuan luas dari 3,5 t/ha pada tahun 1983 menjadi 4,5 t/ha pada tahun 1989 (Anonim, 1990). Pola pengembangan intensifikasi yang dititik beratkan pada usaha meningkatkan pengelolaan usaha tani, memberikan implikasi masukan tenaga kerja yang lebih besar dan cukup tersedia tepat …

Read More »

Laporan Praktikum MP II SEED COLLECTING THRESHER (THRESHER PERONTOK BENIH PADI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumbangan terbesar sektor pertanian dan pengairan selama Repelita IV adalah tercapainya swasembada beras, di samping sumbangannya kepada pertumbuhan ekonomi, penerimaan ekspor dan peningkatan kesempatan kerja. Kemampuan menghasilkan dan mempertahankan swasembada beras tersebut merupakan hasil dari usaha-usaha pembangunan di sektor-sektor pertanian dan peng¬-airan, perhubungan, perindustrian, koperasi dan sebagainya, dan berkat kebijaksanaan yang ditempuh dalam bidang …

Read More »

Laporan MP II SEED COLLECTING THRESHER AS POWER HAND TRACTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk kelangsungan hidup, manusia di manapun berada akan selalu bergantung pada lingkungan alamnya. Mereka menggunakan lingkungan itu untuk kepentingannya, namun sebaliknya lingkungan dapat berpengaruh pula kepada mausia, sehingga dalam hal ini terdapat suatu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Agar manusia tidak tergantung lagi pada lingkungannya, maka mereka berusaha untuk menguasai lingkungannya itu, …

Read More »

PESTISIDA

PESTISIDA 1.1 Pengertian Pestisida Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest (“hama”) yang diberi akhiran -cide (“pembasmi”). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai “racun”. Pestisida adalah substansi kimia …

Read More »

DINAMIKA PESTISIDA DALAM LINGKUNGAN

PENDAHULUAN Di Indonesia, pestisida yang paling dominan banyak digunakan sejak tahun 1950an sampai akhir tahun 1960an adalah pestisida dari golongan hidrokarbon berklor seperti DDT, endrin, aldrin, dieldrin, heptaklor dan gamma BHC. Penggunaan pestisida-pestisida fosfat organik seperti paration, OMPA, TEPP pada masa lampau tidak perlu dikhawatirkan, karena walaupun bahan-bahan ini sangat beracun (racun akut), akan tetapi pestisida-pestisida tersebut sangat mudah terurai …

Read More »

LAHAN GAMBUT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kedua setelah Brazil yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilalui oleh garis khatulistiwa, sehingga memiliki iklim tropis. Beragam ekosistem ada di Indonesia, salah satunya ekosistem gambut atau dikenal dengan Black water ecosystem. Kawasan Asia Tenggara memiliki luas areal gambut mencapai lebih dari 25 juta …

Read More »

EKOSISTEM AIR DANAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekosistem Air Danau Ekosistem danau merupakan suatu sistem, terdiri dari komponen biotic dan abiotik yang saling berinteraksi dengan lingkungannya. Fenomena tentang penurunan kualitas perairan (pencemaran) yang terjadi di perairan Danau Maninjau, menunjukkan permasalahan yang kompleks dan sulit dipahami jika hanya menggunakan satu disiplin keilmuan. Konsep sistem yang berlandaskan pada unit keragaman dan selalu mencari …

Read More »