Klasifikasi anemon menurut Daly M et.al (2007), sebagai berikut:Filum : CnidariaKelas : AnthozoaAnak Kelas : Hexacorallia (Zoantharia)Bangsa : ActiniariaSuku : Actiniidae, Edwardsiidae, Bathyphelliidae, Stichodactylidae,Minyadidae Anemon adalah kelompok hewan yang tubuhnya memiliki beraneka warna dan lunak. Bentuk tubuhnya menyerupai bunga apabila anemon tersebut mengembangkan tentakelnya. Tubuh anemon (di lihat dari bagian luar) terbagi tiga bagian, yaitu keping dasar atau pangkal, batang …
Read More »ILMU KELAUTAN
Tingkah Laku dan Habitat Anemon
Anemon merupakan hewan yang soliter dan sessil. Hewan ini bergerak dengan tiga tipe: pertama, dengan keping dasar, kedua, tanpa keping dasar, dan ketiga, dengan cara melayang. Menurut Brusca and Brusca (2003), anemon bergerak di substrat dengan lambat menggunakan keping dasar, anemon terkadang berenang dengan cepat dengan cara mengerak-gerakkan atau melenturkan batang tubuhnya bahkan ada spesies yang menggunakan tentakelnya. Aktifitas berenang …
Read More »PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan Global (Global Warming) disebabkan oleh meningkatnya kosentrasi gas di atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak bumi dan gas yang membuang limbah gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O). Matahari yang menyinari bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer sehingga udara …
Read More »DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP TERUMBU KARANG
Pemanasan global yang saat ini terjadi bukan hanya mengancam kehidupan manusia di atas permukaan tanah, namun juga mengancam ekosistem terumbu karang di bawah laut. Pemanasan global menyebabkan naiknya suhu dan permukaan air laut. Dasar lautan yang semakin dalam menyebabkan sinar matahari semakin sulit untuk menjangkau tempat hidup Algae dan coral. Hal ini tentu akan.menganggu kemampuan zooxanthellae untuk berfotosintesis, yang akhirnya …
Read More »EKOLOGI DAN CARA HIDUP DEKAPODA (KRUSTASEA)
PENDAHULUAN Hidup meliang adalah ciri khas dari dekapoda (decopods). Secara fisiologis, liang tempat tinggal mempunyai perbedaan untuk dekopoda jenis akuatik dan semi-terestrial. Spesies akuatik, mendapat perlindungan dari predator saat di dalam liang, berpotensi menghadapi masalah osigen rendah (hypoxia) dan konsentrasi karbondioksida yang tinggi (hypercapnia) dan menunjukkan adaptasi yang sesuai. Spesies semi-terestrial tidak beradaptasi khusus untuk menjalani cara hidup fossorial, tetapi …
Read More »MORFOLOGI CYPRAEA SP
Morfologi Cypraea sama seperti anggota tubuh Gastropoda lainnya, yaitu empat bagian utama yaitu kepala, kaki, isi perut dan mantel. Kepala terdapat dua mata, dua tentakel, sebuah mulut dan sebuah siphon. Mantel merupakan pembentuk struktur cangkang termasuk corak dan warnanya. Cangkang sebagian besar terbuat dari kalsium karbonat dan sisanya terdiri dari fosfat, bahan organik, conchiolin dan air. Cangkang gastropoda secara umu …
Read More »EKOLOGI CYPRAEA SP
Cypraea merupakan salah satu siput laut yang besar. Spesies ini masuk ke dalam filum moluska yang ditemukan di dalam laut. Kelompok filum ini memiliki jumlah lebih dari 50.000 spesies dan termasuk ke dalam komunitas bentos (Lalli and Timothy, 1997). Genus Cyprea Linnaeus memiliki jumlah kurang lebih 202 spesies dan kebanyakan terdapat di perairan tropis yang kedalamannya kurang dari 30 m …
Read More »EKOSISTEM ESTUARIA
Air payau adalah campuran antara air tawar dan air laut (air asin). Jika kadar garam yang dikandung dalam satu liter air adalah antara 0,5 sampai 30 gram, maka air ini disebut air payau. Namun jika lebih, disebut air asin. Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Perairan ini sangat terpengaruh oleh gerakan pasang surut dimana …
Read More »REKRUITMEN KARANG
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan terumbu karang untuk tetap berkelanjutan adalah keberhasilan hewan karang melakukan regenerasi di suatu terumbu karang yang disebut dengan proses rekruitmen. Adanya rekruit karang yang menempel diatas media rubble ini menunjukkan media yang terbuat dari rubble ini mampu menjadi tempat penempelan rekruit karang. Karang dari anggota Pocilloporidae mampu mengkolonisasi substrat sesegera mungkin, sehingga anggota famili …
Read More »PECAHAN KARANG (RUBBLE) SEBAGAI MEDIA TERUMBU KARANG BUATAN (ARTIFICIAL REEF)
OLEH NUR FADLI, S. Pi., M. Sc IRMA DEWIYANTI, S. Pi., M. Sc Karang yang rusak baik oleh faktor alami maupun faktor manusia umumnya terdegredasi menjadi pecahan karang. Pecahan karang ini bersifat dinamis, mudah bergeser/dipindahkan oleh gelombang dan arus. Hal ini menjadikan pecahan karang memiliki efek gerus yang menjadikannya “ladang pembunuh” bagi juvenil karang yang mengakibatkan terhalangnya proses pemulihan tutupan …
Read More »