Deskripsi Acropora horrida Koloni Acropora horrida umumnya berbentuk cabang terbuka, membentuk seperti semak-semak di perairan atas reef slopes dan perairan dangkal lagon. Cabang utama koloni Acropora horrida memiliki percabangan yang irregular (tidak teratur) bagi koloni yang hidup di perairan keruh, sedangkan bagi koloni yang hidup di perairan jernih percabangannya lebih kompak. Bentuk koralit tidak beraturan (irregular) dan permukaan cabang kasar. Tentakel umumnya keluar di siang hari. …
Read More »ILMU KELAUTAN
Deskripsi Acropora formosa
Deskripsi Acropora formosa Koloni umumnya Acropora formosa membentuk percabangan seperti pohon dan berbentuk lingkaran. Ukuran satu koloni Acropora formosa dapat mencapai 10 m. di perairan dangkal cabang Acropora formosa umumnya pendek dan kompak. Aksial koralit menjulur keluar. Radial koralit berbentuk tabung. Umumnya Acropora formosa memiliki warna, krem, coklat atau biru dengan warna lebih muda diakhir cabang. (Veron, 2000). Acropora formosa Source : www.leonardosreef.com
Read More »BEBERAPA JENIS HAMA PADA MAGROVE
BEBERAPA JENIS HAMA PADA MAGROVE Balanus amphitrite Banyak biota yang hidupnya menempelkan dirinya pada tumbuhan mangrove, namun penempelan tersebut dapat menimbulkan masalah serius karena dapat menghambat keberlangsungan hidup dari mangrove. Salah satu biota penempel tersebut adalah teritip, teritip dapat menjadi masalah besar bagi mangrove dikarenakan teritip mengeluarkan cairan penempelan yang dapat berakibat buruk terhadap mangrove. Teritip dapat membuat stress tumbuhan …
Read More »FAKTOR FISIKA-KIMIA PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI EKOSISTEM MANGROVE
FAKTOR FISIKA-KIMIA PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI EKOSISTEM MANGROVE Faktor-faktor lingkungan yang berinteraksi satu sama lain secara kompleks akan menghasilkan asosiasi jenis yang juga kompleks. Di mana distribusi individu jenis tumbuhan mangrove sangat dikontrol oleh variasi faktor-faktor lingkungan seperti tinggi rata-rata air, salinitas, pH, dan pengendapan. Pada perairan tropik suhu permukaan air laut pada umumnya 27°C – 29°C, pada perairan yang dangkal …
Read More »FAKTOR LAIN PENYEBAB KETIDAKBERHASILAN REHABILITASI MANGROVE
FAKTOR LAIN PENYEBAB KETIDAKBERHASILAN REHABILITASI MANGROVE Kerusakan mangrove salah satunya disebabkan oleh manusia dalam memenuhi keperluan hidupnya dengan mengintervensi ekosistem mangrove. Hal ini dapat dilihat dari adanya alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak, pemukiman, industri, dan sebagainya maupun penebangan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan. Hal itu dikarenakan memang pada dasarnya hutan mangrove memiliki fungsi ekonomi antara lain sebagai penghasil keperluan …
Read More »HAMA MANGROVE
HAMA MANGROVE Salah satu penyebab rusaknya ekosistem mangrove atau tanaman bakau adalah akibat dari serangan hama, biota yang dominan ditemukan sebagai hama tersebut adalah teritip dan ulat kantung. Ulat kantung biasanya menyerang mangrove dengan cara memakan daun pada permukaan bawah daun. Gejala serangan ialah daun menjadi berlubang dan tahap selanjutnya daun menjadi menguning, kering dan akhirnya rontok/gugur (Kalshoven, 1981). Serangan …
Read More »REHABILITASI MANGROVE
REHABILITASI MANGROVE Rehabilitasi hutan mangrove adalah penanaman kembali hutan mangrove yang telah mengalami kerusakan. Agar rehabilitasi dapat berjalan secara efektif dan efisien perlu didahului survei untuk menetapkan kawasan yang potensial untuk rehabilitasi berdasarkan penilaian kondisi fisik dan vegetasinya (Anonimous, 2005). Kegiatan rehabilitasi dilakukan untuk memulihkan kondisi ekosistem mangrove yang telah rusak agar ekosistem mangrove dapat menjalankan kembali fungsinya dengan baik. …
Read More »HABITAT DAN EKOSISTEM MANGROVE
HABITAT DAN EKOSISTEM MANGROVE Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang-surut pantai berlumpur. Komunitas vegetasi ini umumnya tumbuh pada daerah intertidal yang cukup mendapat aliran air, dan terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat (Bengen, 2001). Mangrove adalah salah satu komponen …
Read More »LANDAS KONTINEN MENURUT KONVENSI HUKUM LAUT 1958
LANDAS KONTINEN MENURUT KONVENSI HUKUM LAUT 1958 Menurut Konvensi Hukum Laut 1958 yang dimaksud dengan landas kontinen adalah: “For the purpose of these articles, the term “continental shelf” is used as referring (a) to the seabed and subsoil of the sub marine areas adjacent to the coast but outside the area of the territorial sea, to a depth of 200 …
Read More »LAPORAN PRATIKUM KIMIA BAHAN ALAM LAUT ALKALOID, FLAVONOID, TRITERPENOID DAN STEROID
LAPORAN PRATIKUM KIMIA BAHAN ALAM LAUT ALKALOID, FLAVONOID, TRITERPENOID DAN STEROID BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Alkaloid adalah kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk digolongan …
Read More »