Perairan Pantai (Zona Intertidal)
Zona Intertidal (pasang surut) merupakan daerah terkecil dari semua daerah yang terdapat di samudera dunia. Faktor lingkungan di daerah ini sangat bervariasi sehingga mempunyai keragaman organisme yang besar (Nybakken, 1992). Menurut McConnaughey dan Zottoli (1983) perairan pantai cenderung lebih kaya dengan zat-zat organic dan lebih produktif dibandingkan daerah lain dari lautan karena daerah pantai merupakan tempat terjadinya pencampuran air sebagai pergolakan arus di lepas pantai.
Pantai berpasir
Pantai berpasir tersusun dari sisa-sisa pengikisan batu cadas pegunungan dan sisa kapur dari bukit karang. Pantai ini jauh lebih statis, terutama dibagian antara pasang surut dan pengaruh gelombang dari zona bawah pasang. Sepanjang pantai pasir, organisme sering mempunyai kemampuan lebih untuk membuat lubang. Kima merupakan salah satunya hewan yang hidup di daerah ini yaitu dengan mengubur dirinya dalam substrat (Nybakken, 1992).
Pantai berkarang
Menurut Suharsono (1992) karang merupakan komponen utama dalam ekosistem terumbu karang, kedudukan karang dalam rantai makanan adalah sangat unik dan rumit karena diantara komponen hewan dan tumbuhan mempunyai hubungan timbal balik yang kompleks. Selanjutnya Nontji (1993) mengatakan bahwa terumbu karang “coral reef” merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Ekosistem ini mempunyai produktivitas organik dan keragaman biota yang sangat tinggi.
Perairan pantai dangkal daerah tropis merupakan tempat yang cocok bagi terumbu karang. Ekosistem terumbu karang mempunyai manfaat sebagai rumah bagi ikan dan biota laut lainnya (Supriharyono, 2000).
Menurut Nybakken (1992) terumbu karang meliputi wilayah yang luas di daerah tropik. Perairan pantai didominasi oleh pembentukan terumbu karang yang dibentuk oleh kegiatan biologis. Ada beragam organisme yang berasosiasi dengan terumbu karang diantaranya adalah kima (Tridacna spp).
BUTUH DAFTAR PUSTAKA KLIK DISNI