FUNGSI TRANSPORTASI DALAM PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN

Menurut definisinya, transportasi berarti kegiatan memindahkan atau mengangkut barang dan orang dari suatu tempat asal ke tempat tujuan (Origin-Destination Travel). Barang yang diangkut adalah untuk memenuhi kebutuhan kehidupan masyarakat (konsumsi) atau barang yang dimaksud digunakan sebagai bahan baku untuk meng-hasilkan produk akhir (produksi). Sedangkan orang yang menggunakan jasa transportasi adalah untuk bekerja, berdagang, menghadiri pertemuan/diskusi, atau melakukan kegiatan lainnya. Jelaslah, bahwa kegiatan transportasi terkait erat dengan kegiatan-kegiatan sektor lainnya. Kegiatan transportasi digunakan untuk membantu kegiatan sector lain. Transportasi dikatakan sebagai fasilitas yang membantu (supporting facility) sektor-sekttor lain, yang berarti transportasi itu mempu-nyai fungsi yang sangat penting dan strategis dalam perekonomian dan pembangunan.
Selanjutnya, penting dijelaskan tentang fungsi transportasi dalam perekonomian dan pembangunan. Fungsi utama transportasi ada dua, yaitu (1) sebagai penunjang (servicing facility)dan (2) sebagai pendorong atau pendukung (promoting facility), (M.N. Nasution, 1996). Pertama, transportasi berfungsi sebagai penunjang(servicing facility) dimaksudkan jasa transportasi itu melayani pengernbangan kegiatan sektor-sektor lain yaitu sektor-sektor pertanian, industry perdagangan pendidikan, kesehatan, pariwisata, transmigrasi dan lainnya. Contoh, pembangunan prasarana/jalan yang mulus dan tersedianya sarana angkutan yang cukup, akan dimanfaatkan untuk mengangkut berbagai komoditas hasil pertanian dari daerah pedesaan ke pasar-pasar di perkotaan secara lancar dan tepat waktu sampai kepada konsumen, sehingga harganya tinggi, hal ini menguntungkan pihak pedagang dan petani produsen. Selanjutnya petani produsen akan meningkatkan produksinya, dan pedagang akan bertambah besar volume kegiatannya. 
Jelaslah, bahwa pembangunan prasarana dan sarana transportasi akan menunjang pengernbangan kegiatan sektor pertanian dan sektor perdagangan. Contoh lain, jasa transportasi mengangkut bahan baku dari sumber bahan baku, dikirim ke lokasi pabrik/industri, setelah diolah menjadi produk akhir didistribusikan ke berbagai daerah permasaran, maka dapat dikatakan bahwa jasa transportasi menunjang pengernbangan kegiatan sektor industri. Demikian pula dalam sektor pendidikan dan sektor kesehatan, tersedianya prasarana jalan menuju ke daerah-daerah pedesaan, maka pelayanan pendidikan dan kesehatan dapat dilaksanakan ke seluruh daerah pedesaan yang tersebar di seluruh wilayah tanah air. Jasa transportasi dapat pula menunjang pengernbangan kegiatan sektor pariwisata dan sektor transmigrasi, melalui pelayanan pengangkutan para wisatawan menuju ke dan dari obyek wisata, serta pengangkutan
para transmigran dari daerah asalnya menuju ke daerah transmigrasi. Contoh-contoh di atas menunjukkan pelaksanaan fungsi transportasi sebagai fasilitas yang melayani kegiatan sektor-sektor lain, sebagai sektor penunjang yang melayani pengembangan kegiatan-kegiatan di luar sektor transportasi.
Kedua, transportasi berfungsi sebagai pendorong pembangunan (promoting facility), dimaksudkan bahwa pengadaan/pembanganan fasilitas (prasarana dan sarana) transportasi diharapkan dapat mem-bantu membuka keterisolasian, keterpencilan, keterbelakangan dae-rah-daerah serta daerah-daerah perbatasan. Daerah terisolasi adalah daerah yang belum terjangkau oleh pelayanan transportasi, karena belum tersedia fasilitas transportasi, meskipun letaknya tidak jauh dari pusat kegiatan/pelayanan. Daerah terpencil adalah daerah yang terletak sangat jauh dari pusat kegiatan/pelayanan dan tidak terjangkau oleh pelayanan transportasi. Daerah terbelakang adalah daerah yang tidak berkembang, tingkat kesejahteraannya rendah, karena tidak memiliki sumberdaya ekonomi yang unggul atau/dan keterse-diaan fasilitas transportasi yang terbatas. Daerah perbatasan adalah daerah-daerah yang terletak paling depan atau paling luar berhada-pan dengan negara-negara tetangga, umumnya potensi sumberdaya ekonominya dan ketersediaan fasilitas transportasinya terbatas, ke-mampuan sumberdaya manusianya (penduduk lokal) lemah, bahkan banyak di antara pulau-pulau kecil yang terletak di perbatasan tidak berpenghuni. Pembangunan prasarana dan sarana transportasi serta penyediaan pelayanan jasa transportasi menuju ke dan dari daerah-daerah terisolasi, terpencil, terbelakang dan daerah perbatasan, maka diharapkan dapat membuka aksesibilitas, memperluas hubungan jasa distribusi (jasa perdagangan dan jasa transportasi) dengan daerah-daerah di luar, meningkatkan mobilitas penduduk, dan, selanjutnya dapat mendorong peningkatan produksi dan produktivitas, meningkatkan kemampuan penduduk lokal, meningkatkan pemasaran produk lokal, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat kesenjangan antar daerah.
unsur penunjang, Sistranas berfungsi menyediakan jasa transportasi yangefektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan sektor-sektor lain, sekaligus juga berfungsi ikut menggerakkan dinamika pembangunan nasional serta sebagai industri Jasa yang dapat memberikan nilai tam-bah. Sebagai unsur pendorong, Sistranas berfungsi menyediakan jasa transportasi yang efektif dan efisien untuk menghubungkan daerah ter-isolasi dengan daerah berkembang yang berada di luar wilayahnya, sehingga terjadi pertumbuhan perekonomian yang sinergis.
—– Semoga Bermanfaat Untuk Pelajar Indonesia —– 
Sumber Buku  
Adisasmita, Sakti Adji “Transportasi dan Pengembangan Wilayah” Graha Ilmu Yogyakarta  2011