EFEK KONSUMSI GULA TEBU TERHADAP PERKEMBANGAN KARIES GIGI

Efek Konsumsi Gula Tebu terhadap Perkembangan Karies Gigi
Tebu (Saccharum officinarum)
Taksonomi
Taksonomi dari Saccharum officinarum  adalah:
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi          : Angiospermae
Kelas                : Monocotyledon
Ordo                : Graminales
Famili              : Graminae
Genus              : Saccharum
Spesies            : Saccharum officinarum

Tebu (Saccharum officinarum) merupakan jenis tanaman perdu yang berasal dari India. Tanaman ini tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis sekitar daerah khatulistiwa sampai garis isotherm 20 0C, yaitu kurang lebih diantara 39 0LU-35 0LS. 1

Manfaat Tebu
Tebu sering  dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan gula dan vetsin. Batang tebu mengandung nira yang memiliki kadar gula yang tinggi dimanfaatkan untuk produksi beberapa jenis gula seperti gula kristal, gula merah, dan gula semut.  Hasil sisa dari pengolahan gula-gula tebu tersebut akan menghasilkan bagasse (ampas tebu)  yang juga dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak, bahan baku pembuatan pupuk, bahan pembuatan kertas, dan bahan bakar pengolahan tebu. Tetes tebu ( Molasse) dapat dimanfaatkan untuk pembuatan etanol, dan bahan monosodium glutamate (MSG). 2, 3,4

Komponen batang tebu
Komponen-komponen yang terdapat dalam batang tebu adalah monosakarida 0,5-1,5%, sukrosa 11-19%, zat-zat organic 0,5-1,5%, zat-zat anorganik 0,15%, sabut 11-19%, air 65-75%, dan bahan lain sebesar 12%.4

Dental Caries
Definisi Karies
Karies adalah penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan cementum yang disebabkan oleh aktifitas jasad renik terhadap suatu jenis karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya.5

Etiologi Karies
Ada beberapa macam factor yang dapat menyebabkan timbulnya karies gigi, diantaranya:
a.       Akumulasi dan retensi plak
b.      Frekuensi konsumsi karbohidrat yang dapat difermentasi seperti gula
c.       Frekuensi pemaparan gigi terhadap asam
d.      Factor pelindung alami dari pelikel dan saliva yang dapat mencegah terjadinya karies gigi atau memperlambat perkembangannya
e.       Fluoride dan elemen lainnya yang turut berkontribusi dalam mengontrol perkembangan karies5, 6

REFFERENSI:

1.        Indrawanto C, Purwono, Siswanto, Syakir M, Widi Rumini M. Budidaya dan pasca panen tebu. Jakarta: ESKA Media; 2010.

2.       S1 AH, R. AN. Studi Pengaruh Bentuk Silika dari Abu Ampas Tebu terhadap Kekuatan Produk Keramik. Jurnal Kimia Indonesia 2010;5(1):35-38.

3.     Verma, Gope PC, Maheshwari MK, Sharma RK. Bagasse Fiber Composites-A Review. J. Mater. Environ. Sci. 2012;3(6):1079-92.

4.         Misran E. Industri Tebu Menuju Zero Waste Industry. Jurnal Teknologi Proses 2005;4(2):6-10.
5.       . “http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29325/4/chapter%2011.pdf”. Accessed 20 may 2013.

6.         Frencken JE, Rugarabamu P, Mulder J. The Effect of Sugar Cane Chewing on the Development of Dental Caries. Journal of Dental Research 1989;68(6):1102-04.