Kata logika berasal dari kata “logos” (yunani = Greek) yang berarti “kata” atau “pikiran”. Secara singkat lughawi dapat diartikan dengan ilmu berkata – kata atau pikiran benar. Sebab kebenaran merupakan syarat untk mencapai tukuan bagi perbuatan seseorang yang mengandung nilai.
Hasil kerja logika ini menghasilkan teori–teori ilmu pengetahuan, sejak dari penjelasan apa itu ilmu pengetahuan (etimologi), asal hubungan pengetahuan dengan pengalaman manusia (epistemology), dari mana asal dan sumber pengetahuan ( aliran serba budi (rasionalisme), serba pengalaman (empirism), serba kritimus, sampai pada hakekat pengetahuan (naturalism/materialism) dan serba cita (idealism/spiritualism).
Demikian pula bagaimana membentuk pengetahuan yang baik ditempuh melalui tiga kerangka logika “pengertian, putusan dan penuturan“. Sistem berpikir baik dalam bentuk dialektika (komunis) dan ijtihad (Islam), yang satu lebih menetukan kekuatan akal kenisbian akal manusia, diasaskan pada kemutlakan “piker” Allah.