Berdasarkan siklus motor dibagi kedalam tiga kelompok yaitu, motor 2 langkah, motor empat langkah dan rotasi Wankel.
a. cara kerja motor dua langkah
motor dua langkah ada yang menggunakan bahan bakar bensin dan solar. Motor bensin dua langkah umumnya pada motor kecil, mis pada sepeda motor. Pada motor yang berkapasitas besar umumnya digunakan motor bahan bakar solar (Diesel Engine).
Adapun cara kerja motor 2 langkah sebagai berikut.
Dimulai dengan langkah usaha. Setelah terjadi pembakaran, pemuaian gas mendorong piston turun. Lebih kurang 80o sebelum titik mati bawah (TMB) saluran buang terbuka. Dengan terbukanya saluran buang, maka gas bekas akan keluar menuju saluran buang. Lebih kurang 60o sebelum TMB, saluran masuk terbuka. Pada saluran masuk telah siap udara baru bertekanan, tekanan diperoleh dari hasil kerja pompa bilas. Udara baru ini mendorong gas bekas dan sekaligus membersihkan ruang bakar. Pengisian gas baru berlangsung sampai piston mencapai titik 60o sesudah titik mati bawah dan pembersihan gas buang berlangsung sampai piston mencapai titik 80osesudah titik mati bawah. Langkah kompromi dimulai sejak piston melampaui titik 80o sesudah mati bawah. Pada saat piston mencapai titk 17osebelum TMA, bahan bakardisemprotkan sehingga terjadi proses pembakaran, dan berikutnya siklus terus berulang selama motor hidup.
b. cara kerja motor 4 langkah
Motor empat langkah dan motor dua langkah pada prinsipnya mempunyai siklus yang sama, yatu pemasukan gas baru, pemampatan, usaha, dan pembuangan gas bebas. Dimulai dengan langkah isap, pada saat piston turun, katup masuk terbuka dan katub buang tertutup, tekanan rendah yang terjadi di ruang silinder “menghisap” udara, pada motor diesel dan campuran udara dan bahan bakar pada motor bensin, masuk kedalam silinder. Pengisian ini berlangsung dalam satu langkah penuh, hingga piston mencapai titik mati bawah. Pada saat piston bergerak keatas (siklus ke dua), kedua katub, tertutup, gas baru mulai dimampatkan/dikompres. Beberapa derajat sebelum piston mencapai titik mati atas, (bahan bakar disemprotkan pada motor diesel dan busi melentikkan bunga api pada motor bensin) sehingga terjadi pembakaran. Hasil pembakaran ini mendorong piston turun dengan daya dorong yang tinggi, hingga piston mencapai titik mati bawah. Gerakan piston berikutnya adalah pembuangan gas bekas, piston bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas, katub isap tertutup dan katub buang terbuka, akibat tekanan piston, gas bekas di dorong menuju saluran buang (siklus empat). Demikian seterusnya, siklus terus berulang selama motor hidup.
c.Motor Rotary Wankel
Motor piston sering juga disebut motor bolak balik sebab piston bergerak keatas dan ke bawah atau kekiri dan kekanan di dalam selindernya. Itulah yang dimaksud dengan gerak bolak – balik. Untuk dapat menggerakkan beban diperlukan kelengkapan untuk merubah gerak bolak – balik ini menjadi gerak putar, yaitu dengan menggunakan poros engkol. Motor rotary tidak mempunyai piston, sebagai pengganti piston digunakan rotor, yang berputar didalam rumahnya akibat daya dorong dari hasil pembakaran. Pembakaran berlangsung di ruang bakar, yang terbentuk antara rotor dan rumah rotor. Gerak putar rotor diteruskan ke poros “eksentrik” yang berfungsi sebagai poros engkol. Gerakan eksentrik hampir sama dengan gerakan poros engkol pada motor piston. Dalam kerjanya, motor rotaty mempunyai siklus yang sama dengan motor piston, yaitu pemasukan gas baru, pemampatan dan pembakaran, langkah usaha dan pembuangan gas bekas. Namun dalam pengoperasiannya sangat jauh berbeda.