Bionutrien adalah hasil ekstraksi tanaman potensial yang digunakan sebagai sumber nutrien untuk tanaman. Seperti halnya pupuk, bionutrien mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N, P, dan K. Sebagian unsur hara yang terkandung dalam bionutrien berada dalam bentuk senyawa organik. Bionutrien dapat digunakan langsung sebagai pupuk, baik melalui tanah (disiram) maupun disemprot pada daun .
Pemanfaatan tumbuhan tropis sebagai sumber bionutrien telah dilakukan sejak tahun 2006 melalui penelitian yang dilakukan tim Bioflokulan UPI. Tanaman tersebut berpotensi sebagai bionutrien karena memiliki kandungan N, P, dan K yang cukup tinggi. Kandungan N, P, dan K dari tanaman tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.
Tabel 1
Kadar N, P, dan K dari Tanaman Potensial
Tanaman | Kadar N (% massa) | Kadar P (% massa) | Kadar K
(% massa) |
Keterangan |
KPD | 4,55 | 0,51 | 3,78 | Juliastuti, D., 2007 |
MHR | 2,01 | 0,15 | 0,75 | Ambarwati, R., 2007 |
KPSF | 0,07955 | 0,00610 | 0,29475 | Arianti, S. F., 2007 |
CAF | 3,58 | 0,34 | 2,86 | Sempurna, F. I., 2008 |
BCS | 0,31 | 0,24 | 0,087 | Solecha, 2009 |
BGI | 0,34 | – | – | Imanuddin, R., 2009 |
RPS-GE | 0,39 | 0,28 | 0,14 | Kurniasih, E., 2009 |
CAF-MHR | 5,59 | 0,49 | 3,61 | Nurjaman, H., 2010 |
MHR+Logam | 2,01 | 0,15 | 0,75 | Mardiansyah, A., 2010 |
Aplikasi bionutrien pada beberapa tanaman pangan terbukti dapat meningkatkan laju pertumbuhannya. Selain itu, menurut Ambarwati (2007), bionutrien juga berperan dalam memperbanyak jumlah daun. Beberapa hasil penelitian yang memperlihatkan aplikasi bionutrien terhadap laju pertumbuhan tanaman dapat dilihat dalam tabel 2 berikut:
Tabel 2
Aplikasi Bionutrien terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman
Bionutrien | Aplikasi | Cara pemberian | Konstanta laju pertumbuhan | Keterangan |
MHR | Caisin | Disemprot | 0,0588 hari-1 | Lahan diberi pupuk kandang |
MHR | Caisin | Disiram | 0,068 hari-1 | Lahan diberi pupuk kandang |
MHR | Caisin | Disemprot | 0,0399 hari-1 | Lahan tanpa pupuk kandang |
MHR | Caisin | Disiram | 0,0503 hari-1 | Lahan tanpa pupuk kandang |
CAF | Selada bokor | Disemprot | 0,045 hari-1 | Lahan diberi pupuk kandang |
CAF | Selada bokor | Disiram | 0,045 hari-1 | Lahan diberi pupuk kandang |
CAF | Selada bokor | Disemprot | 0,020 hari-1 | Lahan tanpa pupuk kandang |
CAF | Selada bokor | Disiram | 0,036 hari‑1 | Lahan tanpa pupuk kandang |
KPD | Caisin | Disiram | 0,163 hari-1 | Lahan tanpa pupuk kandang |
RPS-GE | Pakcoy | Disiram | 0,046 hari-1 | Lahan tanpa pupuk kandang |
KPSF | Caisin | Disiram | – | Lahan diberi pupuk kandang |
BCS | Caisin | Disiram | 0,056 hari-1 | Lahan diberi pupuk kandang |
BGI | Caisin | Disiram | 0,0437 hari-1 | Lahan diberi pupuk kandang |
CAF-MHR | Kentang | Disiram | 0,024 hari-1 | Lahan diberi pupuk kandang |
MHR+logam | Kentang | Disiram | 0,021 hari-1 | Lahan diberi pupuk kandang |
Berdasarkan penelitian pemanfaatan tumbuhan tropis sebagai sumber bionutrien yang telah dilakukan sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 oleh tim Bioflokulan UPI Bandung, diperoleh laju pertumbuhan tanaman tertinggi 0,163 hari-1 terhadap tanaman caisin dengan treatment bionutrien KPD tanpa diberi treatment pupuk awal, pupuk kandang. Bionutrien KPD memiliki kadar N 4,55 % massa; P 0,51 % massa; dan K 3,78 % massa.
Disusul treatment bionutrien MHR dengan pemberian treatment pupuk awal, pupuk kandang terhadap tanaman caisin. Diperoleh laju pertumbuhan 0,068 hari-1 dengan kadar N 2,01 % massa; P 0,15 % massa; dan K 0,75 % massa. Hal ini menunjukkan bahwa, tingginya kadar NPK bionutrien berbanding lurus dengan laju pertumbuhan tanaman aplikasi.
Meskipun hasil berbeda diperoleh dari aplikasi dual bionutrien CAF-MHR yang memiliki kadar N dan P lebih tinggi dari bionutrien KPD, akan tetapi kadar K bionutrien KPD lebih tinggi dari kadar K dual bionutrien CAF-MHR. Hal ini menunjukkan bahwa, keseimbangan kadar NPK dalam bionutrien sangat mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman aplikasi.