BAHAN AJAR PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAHAN AJAR  PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. PENDAHULUAN
Pada hakikatnya pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan orang (siswa, peserta didik, peserta diklat, atau si belajar), atau upaya untuk membuat orang menjadi belajar. Secara lebih teknis operasional, pembelajaran dapat di¬pandang sebagai proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007). Oleh karena itu, proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, terkait dengan kegiatan pembelajaran, tugas utama guru secara garis besar dapat dike¬lom¬pokkan menjadi tiga, yaitu (1) me-rancang pembelajaran, (2) melaksanakan pembelajaran, dan (3) meng¬evaluasi pem-belajaran. Ketiga kegiatan tersebut me¬rupakan kegiatan yang saling kait-mengkait dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Dalam konteks tersebut merancang pembelajaran merupa¬kan kegiatan yang paling strategis, karena pelak-sana¬an dan evaluasi pembelajaran sebagian besar bergantung pada perancangan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Keter¬kaitan antarketiga kegiatan pem-belajaran tersebut dapat di¬tunjukkan sebagai berikut.

feedback

Gambar 1. Kegiatan Pembelajaran

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan maka ketiga tugas guru tersebut harus dilaksanakan secara terstandar. Dalam kaitan ini, Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 me-nyebutnya dengan standar proses pembelajaran, yakni standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses meliputi perencanaan proses pem-belajar¬an, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pem¬belajaran, dan pengawasan proses pem¬belajaran untuk ter¬laksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

B. STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
Standar proses pembelajaran mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran. Sesuai dengan topik bahan ajar ini maka yang akan dibahas hanya dibatasi pada perencanaan proses pembelajaran dan pelaksanaan proses pembelajaran saja.

1. Perencanaan Proses Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi dua hal, yaitu silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas matapelajaran, standar kompetensi (SK), kompe¬tensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembela¬jaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

a. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar (KD) yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup RPP paling luas mencakup 1 (satu) KD yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali per-temuan atau lebih.

2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

a. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Salah satu standar dalam persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran yang harus dipenuhi oleh pendidik adalah standar pengelolaan kelas yang mencakup hal-hal sebagai berikut.
1) Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan ka¬rakteristik peserta didik dan matapelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
2) Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik;
3) Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
4) Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kece¬patan dan kemampuan belajar peserta didik;
5) Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;
6) Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
7) Guru menghargai pendapat peserta didik;
8) Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
9) Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus matapelajaran yang di¬ampu-nya; dan
10) Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.¬

b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksana¬an pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengait¬kan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pem¬belajaran untuk men-capai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, me-nantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativi¬tas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuai¬kan dengan karakteris¬tik peserta didik dan matapelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari;
2) menggunakan beragam pendekatan pembela¬jaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam se¬tiap kegiatan pembelajaran; dan
5) memfasilitasi peserta didik melakukan per¬cobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

b. Elaborasi
Dalarn kegiatan elaborasi, guru:
1) membiasakan peserta didik membaca dan me¬nulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memuncul¬kan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menga¬nalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolabo-ratif;
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkat-kan prestasi belajar;
6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan laporan eksplorasi; kerja individual maupun kelompok;
8) memfasilitasi peserta didik melakukan pamer¬an, turnamen, festival, serta produk yang diha¬silkan; dan
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa per¬caya diri.

c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik;
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplo¬rasi dan elaborasi peserta didik melalui ber¬bagai sumber;
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan;
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a) berfungsi sebagai nara sumber dan fasilita¬tor dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan be¬nar;
b) membantu menyelesaikan masalah;
c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; dan
e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman atau simpulan pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsis¬ten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layan¬an konseling dan/atau memberikan tugas baik tu-gas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada per¬temuan berikutnya.

C. SILABUS

1. Prosedur Penyusunan Silabus

Alur penyusunan silabus dapat digambarkan dalam diagram alir sebagai berikut.

Gambar 2. Diagram Alir Penyusunan Silabus Matapelajaran

Penjelasan:
a. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
Mengkaji SK dan KD matapelajaran pada kelompok program produktif, sebagaimana tercantum dalam Spektrum SMK 2008, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1) urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak selalu harus sesuai dengan urutan yang ada dalam dokumen SKL;
2) keterkaitan antara SK dan KD dalam matapelajaran;
3) keterkaitan SK dan KD antarmatapelajaran.

b. Merumuskan indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang diwujudkan dalam bentuk per-ubahan perilaku yang dapat diukur dan diamati, mencakup aspek kognitif, keterampil-an, dan afektif. Indikator dirumuskan menggunakan kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Kata kerja yang digunakan dalam perumusan indikator tidak boleh lebih tinggi dari kata kerja dalam KD (berdasarkan prinsip taksonomi Bloom).
c. Penentuan jenis penilaian
Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penilaian adalah: (a) penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi, (b) penilaian menggunakan acuan kriteria, (c) sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang ber-kelanjutan, (d) hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, baik berupa pembelajaran remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan maupun pembelajaran pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan, dan (e) sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
d. Mengidentifikasi materi pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian SK dan KD dengan mempertimbangkan: (a) potensi peserta didik; (b) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik; (c) kebermanfaatan bagi peserta didik; (d) struktur keilmuan; (e) aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran; (f) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan (g) alokasi waktu.
e. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan, dan peserta didik denga sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Di samping itu, kegiatan pembelajaran juga harus memuat pengembangan karakter dan kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Dengan kata lain, pada kegiatan pembelajaran harus tergambar bahwa peserta didik tidak hanya akan memperoleh pengalaman belajar tentang substansi yang dipelajari (hard skills) tetapi juga tentang soft skills. Dengan demikian hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
3) Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik sebagai subjek/student centered, sehingga guru lebih berperan sebagai fasilitator.
4) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
5) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
f. Menentukan alokasi waktu
Alokasi waktu pembelajaran ditentukan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
1. Silabus matapelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disedia¬kan untuk setiap matapelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
2. Penyusunan silabus suatu matapelajaran memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu matapelajaran lain yang sekelompok.
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan SK dan KD untuk matapelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
g. Menentukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek, media, dan/atau alat/bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

2. Komponen dan Format Silabus

Komponen silabus mencakup: (a) identitas silabus, (b) KD, (c) indikator, (d) materi pokok pembelajaran, (e) kegiatan pembelajaran, (f) penilaian, (g) alokasi waktu, dan (h) sumber pembelajaran. Sedangkan format silabus yang lazim digunakan adalah format matrik sebagai berikut.

SILABUS

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Standar Kompetensi : Identitas Silabus
Kode Standar Kompetensi :
Alokasi Waktu :

Kompetensi Dasar Indikator *) Materi Pokok Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Teknik Bentuk Instrumen

a. Kognitif:

b. Psikomotorik

c. Afektif

3. Cara Mengisi Masing-Masing Komponen

a. Identitas Silabus
1) Nama Sekolah
Diisi dengan nama SMK yang bersangkutan, misalnya: SMK Negeri 6 Malang; SMK PGRI 3 Tlogomas Malang.
2) Matapelajaran
Diisi dengan nama matapelajaran sebagaimana terdapat dalam struktur kurikulum. Khusus untuk program produktif, nama mapelnya secara umum hanya dipilah menjadi dua, yaitu Dasar Kompetensi Kejuruan, dan Kompetensi Kejuruan.
3) Kelas/Program
Kelas diisi dengan angka romawi besar X s.d XII yang menunjukkan kelas di mana silabus akan digunakan.
4) Semester
Diisi dengan angka romawi I (untuk semeter gasal) atau II (untuk semester genap).
5) Standar Kompetensi
Diisi dengan rumusan SK sebagaimana terdapat dalam Spektrum SMK. Untuk menghindari kesalahan penulisannya bisa cara copy-paste saja.
6) Alokasi Waktu
Diisi dengan jumlah alokasi waktu untuk SK tersebut.

b. Komponen Silabus
1) Kompetensi Dasar
Diisi dengan rumusan KD sebagaimana terdapat dalam Spektrum SMK. Untuk menghindari kesalahan penulisannya bisa cara copy-paste saja.
2) Indikator
Diisi dengan pernyataan perilaku belajar yang mengindikasikan ketercapaian KD yang bersangkutan, yang dirumuskan menggunakan kata kerja operasio-nal. Jumlah indiktor setiap KD minimal dua, dan tingkat tertinggi kata kerja operasional yang digunakan maksimum sama dengan kata kerja KD.
3) Materi Pokok Pembelajaran
Diisi garis besar atau topik-topik materi pelajaran yang berfungsi menunjang pencapaian KD sesuai rumusan indikatornya, dan dapat mencakup ke¬seluruh-an ranah kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap).
4) Kegiatan Pembelajaran
Diisi dengan kegiatan fisik dan/atau mental yang harus dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar untuk mencapai penguasaan KD sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
5) Penilaian
Diisi dengan teknik penilaian, bentuk instrumen yang digunakan untuk meng-ukur hasil belajar siswa sesuai dengan KD dan indikator-indikatornya serta kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik. Teknik penilaian diisi dengan jenis tes (tertulis, lisan) dan non tes (kinerja, observasi, penilaian antar teman, penilaian diri, jurnal, portofolio). Bentuk instrumen berupa porto¬folio, lembar pengamatan, unjuk kerja dsbnya.
6) Alokasi Waktu
Diisi dengan jumlah waktu standar (dalam satuan jam pelajaran, yakni 45 menit) yang diperlukan peserta didik untuk mencapai KD yang bersangkutan.

7) Sumber Belajar
Diisi dengan berbagai sumber pembelajaran yang dapat memfasilitasi belajar siswa untuk mencapai KD, sesuai dengan indikator, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penulisannya dibuat dengan sistem bullet dan selengkap mungkin.

D. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Prosedur Menyusun RPP
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Secara garis besar alur penyusunan RPP digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3. Alur Penyusunan RPP

Penjelasan:
a. Mengkaji SK, KD, dan Indikator
Berdasarkan prosedur penyusunan RPP tersebut diketahui bahwa hal yang pertama kali harus diperhatikan guru adalah mengakaji rumusan SK, KD, dan indikator sebagaimana terdapat dalam silabus. Di antara ketiga komponen tersebut yang sangat penting dikaji ulang adalah rumusan indikatornya. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan berikut ini.
1) Ada sebagian silabus SMK yang rumusan indikatornya masih menggunakan bentuk kata kerja pasif, misalnya: “Alat yang benar dipilih menggunakan standard Internasional atau standar-standar lain yang sesuai untuk parameter potong”. Jika terdapat silabus yang demikian maka sebelum menyusun RPP terlebih dahulu harus dilakukan pengubahan “kata kerja” dalam rumusan indikator tersebut dari bentuk “pasif” menjadi “aktif” sehingga rumusannya menjadi: “Memilih alat potong yang akan digunakan sesuai dengan standar yang berlaku untuk parameter potong”.
2) Rumusan indikator dalam silabus kurang operasional.
3) Rumusan indikator dalam silabus belum mencakup tiga elemen pembentuk kompetensi sekaligus, yakni kognitif (cognitive), afektif (affective), dan psikomotorik (psychomotoric).
Jika para guru (peserta PPG) menemukan salah satu dari ketiga alasan tersebut, atau bahkan ketiga-tiganya, maka sebelum menyusun RPP harus terlebih dulu memperbaiki rumusan indikator tersebut.
b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Setelah rumusan indikator dalam silabus diyakini kebenarannya, maka guru dapat merumuskan tujuan pembelajaran untuk masing-masing indikator tersebut. Dalam hal ini setiap “rumusan indikator” dapat dipandang sebagai “rumusan behavior” dari setiap rumusan tujuan pembelajaran yang akan dirumuskan. Berikut ini adalah beberapa kriteria untuk perumusan tujuan pembelajaran.
1) Dirumuskan berdasarkan SK, KD, dan indikator yang telah ditulis dalam silabus dan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan diamati.
2) Ditulis dalam bentuk kalimat lengkap, yang minimal mengandung komponen audience (peserta didik), dan behavior (perilaku dalam bentuk kata kerja ope-rasional). Behaviour dapat diambil langsung dari rumusan indikator dan/atau elaborasi lebih rinci dari rumusan indikator tersebut.
3) Menggambarkan proses dan hasil belajar, yang ditandai dengan adanya komponen condition, dan degree dalam rumusan tujuan.
4) Lebih rinci dari KD dan indikator. Dengan kata lain, jumlah rumusan tujuan ≥ jumlah rumusan indikator.
5) Tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Berdasarkan kriteria tersebut, berikut ini diberikan contoh rumusan tujuan pembel-ajaran dari suatu indikator yang telah ada dalam silabus.

Rumusan indikator:
Memilih alat potong yang akan digunakan sesuai dengan standar yang berlaku untuk parameter potong.

Rumusan tujuan pembelajaran:
Diberikan gambar kerja membubut ulir luar (LKS-1) dan bahan yang digunakan (C), peserta didik (A) dapat menentukan tools (alat potong) yang akan digunakan (B) sesuai dengan standar yang berlaku untuk parameter potong (C).
Keterangan: A = audience; B = behavior; C = condition.
c. Menetapkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran ditetapkan (dijabarkan) mengacu pada materi pokok pembelajar-an sebagaimana terdapat dalam silabus. Pedoman praktis yang dapat digunakan guru dalam penjabaran materi pembelajaran di RPP adalah: (a) memuat fakta, konsep, prinsip, dan pro¬sedur yang relevan dengan rumusan indikator, dan (b) ditulis dalam bentuk butir-butir materi pembelajaran yang setingkat lebih rinci dari rumusan materi pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Hal ini berarti bahwa rumusan materi pembelajaran secara rinci dan lengkap tidak perlu dicantumkan dalam RPP tetapi cukup dilampirkan saja atau dikemas dalam bentuk sumber pembelajaran tertentu, misalnya buku ajar, modul, dll.
d. Menetapkan Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran harus menggambarkan proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien untuk mencapai suatu KD. Dalam berbagai kasus pembuatan RPP, metode pembelajaran dapat diartikan benar-benar sebagai metode, atau dapat juga diartikan sebagai pendekatan atau model pembelajaran tergantung pada karakteristik pendekatan atau strategi yang dipilih.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam memilih metode pembelajara adalah bahwa metode pembelajaran tersebut harus mampu membuat siswa aktif dalam belajar (active learning) sehingga pembelajaran benar-benar berpusat pada siswa (students centered) dan dapat memfasilitasi berkembangkan soft skills pada diri peserta didik. Berikut ini diberikan contoh pemilihan metode pembelajaran yang didahului dengan model pembelajarannya.
Model pembelajaran langsung  metode: drill dan demonstrasi.
Model pembelajaran interaktif  metode: interaksi kelompok kecil, dan problem solving.
e. Merumuskan Skenario Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan penjabaran lebih operasional dari peng-gunaan model dan metode pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Penjabaran ini terutama tercermin pada kegiatan inti pembelajaran sehingga keaktifan siswa dalam belajar melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi benar-benar terjadi. Di samping itu perumusan kegiatan pembelajaran tersebut juga harus mampu menampilkan proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi tumbuhnya prakarsa, kreativi¬tas, dan ke¬mandirian peserta didik.
Kegiatan pembelajaran harus dikemas dalam tiga fase kegiatan pembelajaran secara sistematis, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Perumusan kegiatan pembelajaran pada masing-masing fase tersebut harus sesuai dan mengacu pada standar proses pembelajaran sebagaimana dijelaskan pada butir B. Ketiga fase kegiatan pembelajaran tersebut dapat dijabarkan secara esai (uraian) maupun secara matrik.
Hal lain yang dapat dijadikan acuan guru dalam memilih metode pembelajaran dan merumuskan skenario pembelajaran adalah kerucut pengalaman belajar sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4. Cara pemanfaatannya adalah sebagai berikut.
1) Pilihlah model dan metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk melakukan hal-hal yang nyata dalam belajar.
2) Jika “melakukan/mengerjakan hal-hal yang nyata” tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan peserta didik dalam pembelajaran, pilihlah modus belajar yang di atasnya, yakni “melakukan simulasi”. Jika hal tersebut juga tidak memungkinkan, pilihlah modus belajar di atasnya lagi. Demikian seterusnya, sehingga modus belajar yang paling rendah untuk menimbulkan hasil belajar, yakni belajar denga cara membaca.

Gambar 4. Kerucut Pengalaman Belajar

f. Pemilihan Sumber Belajar
Sumber belajar harus dipilih secara cermat sehingga interaksinya dengan peserta didik dapat menimbulkan belajar yang efektif dan efisien dalam mencapai penguasaan (ketuntasan) suatu KD. Semua sumber belajar yang dipilih guru harus dapat dikelompokkan secara nyata ke dalam 4 (empat) kategori berikut ini: (a) bahan, (b) alat, (c) media, dan (d) sumber. Keempat kategori sumber belajar tersebut harus ada semuanya apabila guru merancang pembelajaran yang mengandung unsur praktik/praktikum. Sedangkan untuk pembelajaran yang bersifat teoritis, sumber pembelajaran yang harus ada hanya media dan sumber saja. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang keempat kategori sumber pembelajaran tersebut.
1) Bahan dapat berupa benda kerja yang digunakan untuk mendukung kegiatan praktik/praktikum, misalnya: plat baja, elektrode (untuk las listrik), kawat, bahan percobaan, dan lain-lain.
2) Alat dapat berupa alat praktik/praktikum di bengkel/studio/laboratorium, alat musik, alat olahraga, dan alat lain yang berfungsi untuk menunjang pembelajaran praktikum.
3) Media adalah semua medium yang dapat dimuati dan/atau yang dapat digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran, misalnya: LCD, laptop, papan tulis, dll.
4) Sumber belajar adalah rujukan dan/atau objek yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber yang berupa rujukan dapat terdiri dari semua sumber pembelajaran yang tercetak/tertulis, misalnya: modul, buku ajar/teks, jobsheet, LKS, BSE (buku elektronik siswa), internet, dll. Sedangkan objek dapat berupa lingkungan yang digunakan peserta didik untuk melakukan proses belajar, misalnya nara sumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

g. Penilaian Hasil Belajar
Dua hal penting yang harus dijelaskan pada komponen ini adalah prosedur dan instrumen penilaian. Prosedur penilaian menjelaskan tentang kapan dan bilamana penilaian hasil belajar dilakukan, sedangkan instrumen penilaian menjelaskan tentang bentuk instrumen yang digunakan oleh guru untuk penilaian hasil belajar tersebut.
Sesuai dengan prinsip penilaian otentik (autentic asessment), maka di bagian prosedur penilaian harus dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar dilakukan selama dan pada akhir pembelajaran suatu KD tertentu. Penilaian hasil belajar yang dilaku¬kan selama proses pembelajaran dimaksudkan untuk menilai proses, sedangkan penilaian di akhir pembelajaran dimaksudkan untuk menilai hasil (produk) belajar peserta didik.
Instrumen penilaian menjelaskan tentang bentuk/jenis instrumen yang diguna¬kan guru untuk menilai hasil belajar siswa. Berbagai bentuk/jenis instrumen penilaian hasil belajar yang dapat dipilih guru erat hubungannya dengan teknik penilaian yang digunakan sebagaimana ditunjukkan pada Tebel 1 berikut ini.

Tabel 1. Kaitan antara Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
• Tes Tertulis • Tes Pilihan: pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, dll
• Tes Isian: isian singkat dan uraian
• Observasi (pengamatan) • Lembar Observasi (lembar pengamatan)
• Tes praktik (tes kinerja) • Test tulis ketrampilan
• Test identifikasi
• Test simulasi
• Test uji petik kerja
• Penugasan individual atau kelompok • Pekerjaan rumah
• Proyek
• Test lisan • Daftar pertanyaan
• Penilaian portofolio • Lembar penilaian portofolio
• Jurnal • Buku catatan jurnal
• Penilaian diri • Kuesioner/lembar penilaian diri
• Penilaian antarteman • Lembar penilaian natar teman

Catatan: instrumen/soal secara lengkap, kunci jawaban dan kriteria (rubrik) penilaian disertakan secara lengkap sebagai lampiran RPP.

2. Komponen dan Format RPP

1. Komponen RPP
Secara garis besar isi RPP dapat dipilah menjadi dua, yaitu identitas RPP dan komponen RPP.

1. Identitas RPP
Identitas RPP mencakup identitas sekolah, identitas, matapelajaran dan rumusan SK, KD, dan indikator yang diorganisasi sebagai berikut:

Nama Sekolah : …………………………………………………….
Matapelajaran : ……………………………………………………
Kelas/Kompetensi Keahlian : …………………………………………………………
Semester : …………………………………………………….
Pertemuan ke : ….……………………………………………..
Standar Kompetensi : …………………………………………………………..
Kode Standar Komp. : ……………………………..………………..…
Kompetensi Dasar : …………………………………………………………..
Indikator : …………………………………………………………..
Alokasi Waktu : ………. x …….menit (…….. pertemuan)

2. Komponen RPP
Komponen RPP meliputi:
A. Tujuan Pembelajaran
B. Materi Pembelajaran
C. Metode Pembelajaran
D. Kegiatan Pembelajaran
E. Sumber Belajar
F. Penilaian

2. Format RPP
RPP dapat disusun dalam dua versi format, yaitu (1) dalam bentuk esai, dan (2) gabungan esai dan matrik.

1. Format Esai
RPP yang disusun dengan format esai ditandai dengan digunakannya uraian secara esai pada semua komponen-komponennya. Format penulisannya adalah sebagai berikut:

A. Tujuan Pembelajaran *)
1. …………………….
2. …………………….
3. dst.

B. Materi Pembelajaran *)
1. ……………………..
2. ……………………..
3. dst.

C. Metode Pembelajaran
1. ………………………
2. ………………………
3. dst.

D. Kegiatan Pembelajaran *)
1. Pendahuluan:
a. .………………………..
b. ………………………..
c. dst.

2. Inti:
a. ……………………….
b. ……………………….
c. dst.
3. Penutup:
a. ………….……………..
b. ………………………..
c. dst.

E. Sumber Belajar **)
1. Media:
a. ………
b. dst.
2. Sumber:
a. ……..
b. dst.
3. Bahan:
a. ……….
b. dst.
4. Alat: khusus untuk pembelajaran praktikum
a. ……….
b. dst.

F. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
2. Teknik dan Bentuk Instrumen

3. Format Gabungan Esai dan Matrik
Dalam format gabungan esai dan matrik, komponen RPP yang dibuat dalam bentuk matrik hanyalah komponen D (Langkah-langkah/skenario pembelajar-an) saja, sedangkan komponen-komponen lainnya tetap dibuat dalam bentuk esai. Format matrik langkah-langkah/skenario pembelajaran dapat dibuat seperti berikut ini.

No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Metode Sumber Waktu
Peserta Didik Guru
1. Pendahuluan
2. Inti
3. Penutup

Catatan:
*) Jika 1 KD dirancang lebih dari 1 kali pertemuan, maka perumusan komponen tujuan pem-belajaran, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran diorganisir perpertemuan, misal: Pertemuan 1; Pertemuan 2, dst.
**) Sumber belajar dapat dipilah menjadi 4, yaitu: bahan, alat, media, dan sumber. Keempat sumber pembelajaran tersebut disebutkan jika yang dirancang adalah pembelajaran yang ada kegiatan praktikumnya. Sedang untuk pembelajaran nonpraktikum yang harus disebutkan hanya media dan sumber saja.

3. Cara Mengisi Masing-Masing Komponen

a. Identitas RPP
1. Nama Sekolah
Diisi nama sekolah yang bersangkutan, misalnya: SMK Negeri 6 Malang; SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen.

2. Matapelajaran
Diisi nama matapelajaran program produktif yang digunakan di satuan pen¬di¬dik-an yang bersangkutan. Umumnya nama matapelajaran untuk program pro¬duktif di¬pilah menjadi dua, yaitu Dasar Kompetensi Kejuruan, dan Kompetensi Kejuruan.
3. Kelas/Kompetensi Keahlian
Kelas diisi dengan angka romawi besar X, XI, atau XII yang menunjukkan kelas di mana RPP akan digunakan. Kompetensi keahlian diisi sesuai dengan kompetensi keahlian yang ada di SMK yang diajar oleh guru sesuai dengan Spektrum SMK 2008, yaitu: Teknik Pemesinan (014); Teknik Pengelasan (015); Teknik Fabrikasi Logam (016); Teknik Pengecoran Logam (017); Teknik Gambar Mesin (018); dan Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri (019).

4. Semester
Diisi dengan angka romawi I (untuk semester gasal) atau II (untuk semester genap)

5. Standar Kompetensi
Diisi dengan rumusan SK sebagaimana terdapat pada silabus atau pada Spektrum SMK 2008. Untuk menghindari terjadinya kesalahan, sebaiknya penulisannya dilakukan dengan cara copy-paste saja.

6. Kode Standar Kompetensi
Diisi dengan kode SK sebagaimana terdapat dalam Spektrum SMK 2008. Misalnya: 020.DKK2, 014.KK12. Kedua kode SK tersebut berarti sebagai berikut:
020 = Kompetensi Keahlian Kendaraan Ringan.
014 = Kometensi Keahlian Teknik Pemesinan.
DKK2 = Dasar Kompetensi Keahlian, nomor urut Standar Kompetensi nomor 2.
KK12 = Kompetensi Keahlian, nomor urut Standar Kompetensi nomor 12.

7. Kompetensi Dasar
Diisi dengan rumusan KD sebagaimana tedapat silabus. Untuk menghindari terjadinya kesalahan, sebaiknya penulisannya dilakukan denga cara copy-paste saja.

8. Indikator
Diisi dengan semua rumusan indikator sebagaimana terdapat dalam silabus. Jumlah, nomor urut, dan rumusan indikator harus sama seperti dalam silabus. Untuk menghindari terjadinya kesalahan, sebaiknya penulisannya dilakukan dengan cara copy-paste saja. (Catatan: jika dalam penyusunan RPP guru juga melakukan perbaikan rumusan indikator dari rumusan indikator yang terdapat dalam silabus yang diacu, maka rumusan indikator yang terdapat dalam silabus tersebut sebaiknya juga diperbaiki sekaligus agar tidak terjadi perbedaan antara rumusan indikator dalam silabus dan RPP).

9. Alokasi Waktu
Diisi dengan alokasi waktu untuk 1 KD sebagaimana terdapat pada silabus.

b. Komponen RPP
1. Tujuan Pembelajaran
Diisi dengan rumusan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator dan KD untuk pembelajaran tersebut.

2. Materi Pembelajaran
Diisi dengan uraian pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan/atau sikap yang dibutuhkan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dengan mengacu pada pokok-pokok materi pembelajaran dalam silabus

3. Metode Pembelajaran
Diisi dengan metode yang digunakan guru untuk membelajarkan peserta didik. Dapat juga ditambah dengan pendekatan atau model pembelajaran yang mendasari metode tersebut.

4. Kegiatan Pembelajaran
Diisi dengan langkah-langkah pembelajaran: pendahuluan, inti, dan penutup. Kegiatan pendahuluan berisi kegiatan guru untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Kegiatan inti berisi proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan penutup dapat diisi dengan membuat rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

5. Sumber Belajar
Diisi dengan berbagai sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran, baik yang berupa bahan, alat, media, dan/atau sumber pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran.

6. Penilaian
Diisi dengan uraian tentang prosedur penilaian, dan teknik serta bentuk instrumen. Sedangkan instrumen penilaian secara lengkap, kunci jawaban, dan rubrik penilaiannya dijadikan sebagai lampiran saja.

E. PENUTUP

Berdasarkan semua paparan yang telah diuaraikan sebelumnya, maka secara ringkas keterkaitan antara Standar Isi (SI), silabus, dan rencana pelaksanaan pem-belajaran untuk matapelajaran program produktif dapat dilukiskan sebagai berikut.

Gambar 5. Keterkaitan SI, Silabus, dan RPP

Berdasarkan Gambar 5 tersebut dapat dipahami bahwa uraian isi pada masing-masing komponen RPP harus dikembangkan dan dioperasionalisasikan berdasarkan isi dari masing-masing komponen silabus yang bersesuaian. Hal itu berarti bahwa (a) silabus harus disusun secara “fiks” terlebih dahulu sebelum dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk RPP, (b) isi RPP harus lebih rinci dan operasional daripada isi silabus, dan (c) isi RPP tidak boleh bertentangan dengan isi silabus.
Pada lampiran berikut, disajikan contoh Silabus (Lampiran 1) dan RPP (Lampiran 2) untuk Matapelajaran Kompetensi Kejuruan.

Lampiran 1. Contoh Silabus

SILABUS

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Singosari
Matapelajaran : Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester : XII/ 5
Standar Kompetensi : Menggunakan mesin bubut (kompleks)
Kode Kompetensi : 014 KK 12
Alokasi Waktu : 60 Jam @ 45 Menit

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR
TM PS PI
1. Melakukan persiapan kerja secara tepat  Pekerjaan disiapkan sesuai tingkat ketelitian yang dipersyaratkan menggunakan peralatan presisi seperti dial test indicator, dan lain-lain.  Persyaratan kerja
 Persiapan kerja
 Peralatan kerja.  Memahami persyaratan kerja
 Memahami persiapan kerja
 Memahami peralatan kerja.
 Menyiapkan peralatan kerja.
 Tes Terstruktur
 Pengamat-an 6 8
(16) 10
(40)  Modul
 Presentasi
 Job sheet
 Teknik Bengkel
2. Mengikuti sisipan indentifikasi dari organisasi standar internasional atau standar lain yang sesuai  Alat yang benar dipilih menggunakan standard Internasional atau standar-standar lain yang sesuai untuk parameter potong.  Pemilihan alat potong
 Memahami macam-macam alat potong untuk dipilih

 Tes Terstruktur
 Pengamatan 8 10
(20) 10
(40)  Modul
 Presentasi
 Job sheet
 Teknik Bengkel
3. Melakukan berbagai macam pembubutan
 Kecepatan dan pemakanan dihitung dengan benar menggunkan teknik matematika dan sifat bahan

 Pembubutan komplek yang dilakasanakan meliputi pemotongan ulir tunggal dan majemuk, pemotongan ulir dalam lubang, eksentrik, bubut copy dan bubut kerucut dan sebagainya dapat dilakukan.
 Kecepatan putaran mesin
 Kecepatan pemakanan

 Pembubutan benda dengan bentuk kompleks
 Menghitung kecepatan putaran mesin
 Menghitung kecepatan pemakanan
 Memahami teknik membubut benda dengan bentuk kompleks
 Memahami teknik membubut benda tidak beraturan.
 Menyetel kecepatan putaran mesin
 Menyetel kecepatan pemakanan
 Membubut benda dengan bentuk kompleks
 Membubut bagian benda pelat/tidak beraturan, poros cam, poros pembawa, dan sebagainya.
 Tes Terstruktur
 Pengamat-an
 Produk 6 16
(32) 28
(112)  Modul
 Presentasi
 Job sheet
 Teknik Bengkel
 Operasi bubut yang tidak standar dilakukan sesuai kondisi yang mungkin meliputi penyesuaian pekerjaan dalam membuat plat datar, poros pembawa, kerucut, poros besar (poros berat) dan sebagainya. • Pembubutan bagian benda pelat/tidak beraturan, poros cam, poros pembawa, dan sebagainya.

Lampiran 2: Contoh RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Singosari
Matapelajaran : Kerja Mesin III
Kelas/Semester : XII/ V
Pertemuan ke : 12 s/d 21
Program Studi Keahlian : Teknik Pemesinan (014)
Standar Kompetensi : Menggunakan mesin bubut (kompleks)
Kode Standar Kompetensi : 014.KK12.
Kompetensi Dasar : Melakukan berbagai macam pembubutan
Indikator :
Kognitif: :
1. Membaca gambar kerja untuk mengenali karakteristik (bentuk) benda kerja yang akan dibubut.
2. Menentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja.
3. Menentukan tools (alat potong) yang akan digunakan sesuai dengan standar yang berlaku.
4. Menentukan persyaratan kerja sesuai karakteristik benda kerja dan karakteristik tool yang akan digunakan.
5. Menentukan urutan pekerjaan (zero setting machine) sesuai karakteristik pekerjaan.
Psikomotorik:
1. Melakukan setting benda kerja dan tool pada mesin bubut.
2. Melakukan proses pemotongan sesuai dengan karakteristik benda kerja dan parameter pemotongan yang telah ditentukan.
3. Mengukur dimensi benda kerja di awal dan akhir pemotongan sehingga dihasilkan produk yang sesuai dengan gambar kerja.
Afektif:
1. Memakai peralatan keselamatan kerja
2. Bekerja sesuai dengan prosedur (SOP)
3. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
4. Bekerja secara cermat dan teliti
5. Membaca dan memahami informasi yang disajikan dalam gambar, kata-kata, grafik, dan diagram.
6. Menulis dan menkomunikasikan informasi sehingga orang lain memperha-tikan dan memahaminya.
7. Menentukan/memutuskan apa yang dperlukan untuk diukur dan dihitung.
8. Menggunakan teknologi, dan matematika sebagai cara untuk berpikir, pemecahan masalah dan membuat keputusan.
9. Bekerja secara independent atau sebagai bagian dari tim
10. Memahami dan bekerja dalam dinamika kelompok/tim.
11. Akuntabel terhadap tindakan diri dan kelompok.
12. Menghargai usaha baik diri sendiri dan usaha baik orang lain.
13. Merencanakan, merancang atau mengerjakan proyek atau tugas sejak awal hingga akhir dengan tujuan dan outcome yang jelas.

Alokasi waktu : 36 x 45 menit (9 x pertemuan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1:
1. Diberikan gambar kerja membubut ulir luar (LKS-1), siswa dapat membaca gambar kerja secara cermat untuk mengenali karakteristik (bentuk) benda kerja yang akan dibubut.
2. Diberikan gambar kerja membubut ulir luar (LKS-1), siswa dapat menentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja melalui proses perhitungan dengan menggunakan teknologi yang sesuai.
3. Diberikan gambar kerja membubut ulir luar (LKS-1) dan bahan yang digunakan, siswa dapat menentukan tools (alat potong) yang akan digunakan sesuai dengan standar yang berlaku.
4. Diberikan gambar kerja membubut ulir luar (LKS-1), siswa dapat menentukan persyaratan kerja sesuai karakteristik benda kerja dan karakteristik tool yang akan digunakan.
5. Diberikan gambar kerja membubut ulir luar (LKS-1), siswa dapat menentukan urutan pekerjaan (zero setting matchine) sesuai karakteristik pekerjaan.
6. Diberikan gambar kerja membubut ulir luar (LKS-1), bahan dan peralatan bubut, secara individual siswa dapat melakukan pembubutan ulir luar dan pengukurannya secara cermat, teliti, sesuai dengan prosedur, dan aman.

Pertemuan 2:
1. Diberikan gambar kerja membubut tirus (LKS-2), siswa dapat membaca gambar kerja secara cermat untuk mengenali karakteristik (bentuk) benda kerja yang akan dibubut.
2. Diberikan gambar kerja membubut tirus (LKS-2), siswa dapat menentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja melalui proses perhitungan dengan menggunakan teknologi yang sesuai.
3. Diberikan gambar kerja membubut tirus (LKS-2), siswa dapat menentukan tools (alat potong) yang akan digunakan sesuai dengan standar yang berlaku.
4. Diberikan gambar kerja membubut tirus (LKS-2), siswa dapat menentukan persyaratan kerja sesuai karakteristik benda kerja dan karakteristik tool yang akan digunakan.
5. Diberikan gambar kerja membubut tirus (LKS-2), siswa dapat menentukan urutan pekerjaan (zero setting matchine) sesuai karakteristik pekerjaan.
6. Diberikan gambar kerja membubut tirus (LKS-2), bahan dan peralatan bubut, secara individual siswa dapat melakukan pembubutan tirus dan pengukurannya secara cermat, teliti, sesuai degan prosedur dan aman.

Pertemuan 3:
1. Diberikan gambar kerja membubut eksentrik (LKS-3), siswa dapat membaca gambar kerja secara cermat untuk mengenali karakteristik (bentuk) benda kerja yang akan dibubut.
2. Diberikan gambar kerja membubut eksentrik (LKS-3), siswa dapat menentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja melalui proses per-hitungan dengan menggunakan teknologi yang sesuai.
3. Diberikan gambar kerja membubut eksentrik (LKS-3), siswa dapat menentukan tools (alat potong) yang akan digunakan sesuai dengan standar yang berlaku.
4. Diberikan gambar kerja membubut eksentrik (LKS-3), siswa dapat menentukan persyaratan kerja sesuai karakteristik benda kerja dan karakteristik tool yang akan digunakan.
5. Diberikan gambar kerja membubut eksentrik (LKS-3), siswa dapat menentukan urutan pekerjaan (zero setting matchine) sesuai karakteristik pekerjaan.
6. Diberikan gambar kerja membubut eksentrik (LKS-3), bahan dan peralatan bubut, secara individual siswa dapat melakukan pembubutan eksentrik dan pengukurannya secara cermat, teliti, sesuai degan prosedur dan aman.

Pertemuan 4:
1. Diberikan gambar kerja membubut benda panjang (LKS-4), siswa dapat membaca gambar kerja secara cermat untuk mengenali karakteristik (bentuk) benda kerja yang akan dibubut.
2. Diberikan gambar kerja membubut benda panjang (LKS-4), siswa dapat me-nentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja melalui proses perhitungan dengan menggunakan teknologi yang sesuai.
3. Diberikan gambar kerja membubut benda panjang (LKS-4), siswa dapat menentukan tools (alat potong) yang akan digunakan sesuai dengan standar yang berlaku.
4. Diberikan gambar kerja membubut benda panjang (LKS-4), siswa dapat menentukan persyaratan kerja sesuai karakteristik benda kerja dan karakteristik tool yang akan digunakan.
5. Diberikan gambar kerja membubut benda panjang (LKS-4), siswa dapat menentukan urutan pekerjaan (zero setting matchine) sesuai karakteristik pekerjaan.
6. Diberikan gambar kerja membubut benda panjang (LKS-4), bahan dan peralatan bubut, secara individual siswa dapat melakukan pembubutan benda panjang dan pengukurannya secara cermat, teliti, sesuai degan prosedur dan aman.

Pertemuan 5:
1. Diberikan gambar kerja membubut benda tidak beraturan (LKS-5), siswa dapat membaca gambar kerja secara cermat untuk mengenali karakteristik (bentuk) benda kerja yang akan dibubut.
2. Diberikan gambar kerja membubut benda tidak beraturan (LKS-5), siswa dapat menentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja melalui proses perhitungan dengan menggunakan teknologi yang sesuai.
3. Diberikan gambar kerja membubut benda tidak beraturan (LKS-5), siswa dapat menentukan tools (alat potong) yang akan digunakan sesuai dengan standar yang berlaku.
4. Diberikan gambar kerja membubut benda tidak beraturan (LKS-5), siswa dapat menentukan persyaratan kerja sesuai karakteristik benda kerja dan karakteristik tool yang akan digunakan.
5. Diberikan gambar kerja membubut benda tidak beraturan (LKS-5), siswa dapat menentukan urutan pekerjaan (zero setting machine) sesuai karakteristik pekerjaan.
6. Diberikan gambar kerja membubut benda tidak beraturan (LKS-5), bahan dan peralatan bubut, secara individual siswa dapat melakukan pembubutan benda tidak beraturan dan pengukurannya secara cermat, teliti, sesuai degan prosedur dan aman.

Pertemuan 6 dan 7:
1. Diberikan permasalahan pembubutan ketelitian tinggi, secara berkelompok (3—4 orang) siswa dapat merumuskan pemecahan masalah tersebut yang dituangkan dalam bentuk gambar kerja dari produk yang akan dihasilkan lengkap dengan ukuran-ukuran, simbul-simbul pengerjaan dan toleransi.
2. Disediakan bahan dan mesin bubut dan peralatannya, secara berkelompok siswa dapat melakukan pembubutan benda kerja yang telah dirancangnya.
3. Menggunakan form yang disiapkan guru para siswa secara berkelompok dapat menyusun laporan proses dan hasil pekerjaannya.

B. MATERI PEMBELAJARAN

1. Penentuan parameter pemotongan: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja.
2. Penentuan tools (alat potong).
3. Peralatan bantu pembubutan.
4. Penentuan persyaratan kerja.
5. Penentukan urutan pekerjaan (zero setting machine).
6. Pembubutan kompleks berbagai benda kerja.

C. METODE PEMBELAJARAN

1. Model pembelajaran langsung dengan metode: drill dan demonstrasi.
2. Model pembelajaran interaktif dengan metode: interaksi kelompok kecil, dan problem solving.

D. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

a) Pertemuan ke 1
Kegiatan Pendahuluan (15’)
1. Guru memberikan HES moment: penggunaan pakaian praktek dan peralatan keselamatan kerja lainnya, dan cara melaksanakan pekerjaan secara aman.
2. Guru mengingatkan siswa tentang pengoperasian mesin bubut pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
3. Guru menjelaskan secara singkat karakteristik pekerjaan bubut kompleks.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti (140’)
1. Secara berkelompok (3—4 orang) siswa mempelajari LKS-1yang diberikan oleh guru untuk mengenali karakteristik benda kerja yang akan dibuat.
2. Secara berkelompok siswa mempelajari bahan ajar yang diberikan guru untuk menentukan alat potong (tools) dan kelengkapan peralatan lainnya yang akan digunakan dalam pembubutan sesuai dengan karakteristik benda kerja yang akan dibuat.
3. Di bawah bimbingan guru, secara berkelompok siswa menentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja melalui proses perhitungan dengan menggunakan teknologi yang sesuai.
4. Siswa memperhatikan demonstrasi guru tentang pelaksanaan persyaratan kerja yang meliputi: setting benda kerja, tools, dan putaran mesin.
5. Siswa memperhatikan demonstrasi guru tentang penentuan urutan pekerjaan (zero setting machine) sesuai dengan karakteristik pekerjaan pembuatan ulir luar.
6. Secara individual siswa melakukan pekerjaan pembubutan ulir luar sesuai dengan LKS-1 dan parameter pemotongan yang telah ditentukan, dan meminta bimbingan guru apabila mengalami kesulitan/masalah.
7. Menggunakan lembar observasi guru melakukan mengamatan terhadap pelaksanaan pekerjaan siswa yang mencakup (a) persiapan, (b) pelaksanaan pembubutan, dan (c) akhir pekerjaan.
8. Secara individual siswa membersihkan mesin dan mengembalikan berbagai alat bantu serta tools yang digunakan.

Kegiatan Penutup (25’)
1. Secara individual siswa membuat laporan kegiatan belajar dengan cara mengisi form yang telah disiapkan oleh dan mengumpulkannya kepada guru.
2. Guru mengajak para siswa untuk merefleksi belajarnya: apa yang sulit dipelajari, masalah apa yang dirasakan, bagaimana kesuksesan dan/atau kegagalan dalam pekerjaannya.
3. Guru mendiskusikan berbagai permasalahan belajar siswa denga para siswa.
4. Guru memberikan umpan balik secara lisan terhadap permasalahan dan hasil kerja siswa.
5. Guru menjelaskan secara singkat topik belajar pada pertemuan berikutnya.

b) Pertemuan ke 2
Kegiatan Pendahuluan (10’)
1. Guru memberikan HES moment: penggunaan pakaian praktek dan peralatan keselamatan kerja lainnya, dan cara melaksanakan pekerjaan secara aman.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti (145’)
1. Secara berkelompok (3—4 orang) siswa mempelajari LKS-2yang diberikan oleh guru untuk mengenali karakteristik benda kerja yang akan dibuat.
2. Secara berkelompok siswa mempelajari bahan ajar yang diberikan guru untuk menentukan alat potong (tools) dan kelengkapan peralatan lainnya yang akan digunakan dalam pembubutan sesuai dengan karakteristik benda kerja yang akan dibuat.
3. Di bawah bimbingan guru, secara berkelompok siswa menentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja melalui proses perhitungan dengan menggunakan teknologi yang sesuai.
4. Siswa memperhatikan demonstrasi guru tentang pelaksanaan persyaratan kerja yang meliputi: setting benda kerja, tools, dan putaran mesin.
5. Siswa memperhatikan demonstrasi guru tentang penentuan urutan pekerjaan (zero setting machine) sesuai dengan karakteristik pekerjaan pembuatan ulir luar.
6. Secara individual siswa melakukan pekerjaan pembubutan tirus sesuai dengan LKS-2 dan parameter pemotongan yang telah ditentukan, dan meminta bimbingan guru apabila mengalami kesulitan/masalah.
7. Menggunakan lembar observasi guru melakukan mengamatan terhadap pelaksanaan pekerjaan siswa yang mencakup (a) persiapan, (b) pelaksanaan pembubutan, dan (c) akhir pekerjaan.
8. Secara individual siswa membersihkan mesin dan mengembalikan berbagai alat bantu serta tools yang digunakan.

Kegiatan Penutup (25’)
1. Secara individual siswa membuat laporan kegiatan belajar dengan cara mengisi form yang telah disiapkan oleh dan mengumpulkannya kepada guru.
2. Guru mengajak para siswa untuk merefleksi belajarnya: apa yang sulit dipelajari, masalah apa yang dirasakan, bagaimana kesuksesan dan/atau kegagalan dalam pekerjaannya.
3. Guru mendiskusikan berbagai permasalahan belajar siswa denga para siswa.
4. Guru memberikan umpan balik secara lisan terhadap permasalahan dan hasil kerja siswa.
5. Guru menjelaskan secara singkat topik belajar pada pertemuan berikutnya.

c) Pertemuan ke 3:
Kegiatan Pendahuluan (10’)
1. Guru memberikan HES moment: penggunaan pakaian praktek dan peralatan keselamatan kerja lainnya, dan cara melaksanakan pekerjaan secara aman.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti (145’)
1. Secara berkelompok (3—4 orang) siswa mempelajari LKS-3 yang diberikan oleh guru untuk mengenali karakteristik benda kerja yang akan dibuat.
2. Secara berkelompok siswa mempelajari bahan ajar yang diberikan guru untuk menentukan alat potong (tools) dan kelengkapan peralatan lainnya yang akan digunakan dalam pembubutan sesuai dengan karakteristik benda kerja yang akan dibuat.
3. Di bawah bimbingan guru, secara berkelompok siswa menentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja melalui proses perhitungan dengan menggunakan teknologi yang sesuai.
4. Siswa memperhatikan demonstrasi guru tentang pelaksanaan persyaratan kerja yang meliputi: setting benda kerja, tools, dan putaran mesin.
5. Siswa memperhatikan demonstrasi guru tentang penentuan urutan pekerjaan (zero setting machine) sesuai dengan karakteristik pekerjaan pembuatan ulir luar.
6. Secara individual siswa melakukan pekerjaan pembubutan eksentrik sesuai dengan LKS-3 dan parameter pemotongan yang telah ditentukan, dan meminta bimbingan guru apabila mengalami kesulitan/masalah.
7. Menggunakan lembar observasi guru melakukan mengamatan terhadap pelaksanaan pekerjaan siswa yang mencakup (a) persiapan, (b) pelaksanaan pembubutan, dan (c) akhir pekerjaan.
8. Secara individual siswa membersihkan mesin dan mengembalikan berbagai alat bantu serta tools yang digunakan.

Kegiatan Penutup (25’)
1. Secara individual siswa membuat laporan kegiatan belajar dengan cara mengisi form yang telah disiapkan oleh dan mengumpulkannya kepada guru.
2. Guru mengajak para siswa untuk merefleksi belajarnya: apa yang sulit dipelajari, masalah apa yang dirasakan, bagaimana kesuksesan dan/atau kegagalan dalam pekerjaannya.
3. Guru mendiskusikan berbagai permasalahan belajar siswa denga para siswa.
4. Guru memberikan umpan balik secara lisan terhadap permasalahan dan hasil kerja siswa.
5. Guru menjelaskan secara singkat topik belajar pada pertemuan berikutnya.

d) Pertemuan ke 4
Kegiatan Pendahuluan (10’)
1. Guru memberikan HES moment: penggunaan pakaian praktek dan peralatan keselamatan kerja lainnya, dan cara melaksanakan pekerjaan secara aman.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti (145’)
1. Secara berkelompok (3—4 orang) siswa mempelajari LKS-4 yang diberikan oleh guru untuk mengenali karakteristik benda kerja yang akan dibuat.
2. Secara berkelompok siswa mempelajari bahan ajar yang diberikan guru untuk menentukan alat potong (tools) dan kelengkapan peralatan lainnya yang akan digunakan dalam pembubutan sesuai dengan karakteristik benda kerja yang akan dibuat.
3. Di bawah bimbingan guru, secara berkelompok siswa menentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja melalui proses perhitungan dengan menggunakan teknologi yang sesuai.
4. Siswa memperhatikan demonstrasi guru tentang pelaksanaan persyaratan kerja yang meliputi: setting benda kerja, tools, dan putaran mesin.
5. Siswa memperhatikan demonstrasi guru tentang penentuan urutan pekerjaan (zero setting machine) sesuai dengan karakteristik pekerjaan pembuatan ulir luar.
6. Secara individual siswa melakukan pekerjaan pembubutan panjang sesuai dengan LKS-4 dan parameter pemotongan yang telah ditentukan, dan meminta bimbingan guru apabila mengalami kesulitan/masalah.
7. Menggunakan lembar observasi guru melakukan mengamatan terhadap pelaksanaan pekerjaan siswa yang mencakup (a) persiapan, (b) pelaksanaan pembubutan, dan (c) akhir pekerjaan.
8. Secara individual siswa membersihkan mesin dan mengembalikan berbagai alat bantu serta tools yang digunakan.

Kegiatan Penutup (25’)
1. Secara individual siswa membuat laporan kegiatan belajar dengan cara mengisi form yang telah disiapkan oleh dan mengumpulkannya kepada guru.
2. Guru mengajak para siswa untuk merefleksi belajarnya: apa yang sulit dipelajari, masalah apa yang dirasakan, bagaimana kesuksesan dan/atau kegagalan dalam pekerjaannya.
3. Guru mendiskusikan berbagai permasalahan belajar siswa denga para siswa.
4. Guru memberikan umpan balik secara lisan terhadap permasalahan dan hasil kerja siswa.
5. Guru menjelaskan secara singkat topik belajar pada pertemuan berikutnya.

e) Pertemuan ke 5
Kegiatan Pendahuluan (10’)
1. Guru memberikan HES moment: penggunaan pakaian praktek dan peralatan keselamatan kerja lainnya, dan cara melaksanakan pekerjaan secara aman.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti (145’)
1. Secara berkelompok (3—4 orang) siswa mempelajari LKS-5 yang diberikan oleh guru untuk mengenali karakteristik benda kerja yang akan dibuat.
2. Secara berkelompok siswa mempelajari bahan ajar yang diberikan guru untuk menentukan alat potong (tools) dan kelengkapan peralatan lainnya yang akan digunakan dalam pembubutan sesuai dengan karakteristik benda kerja yang akan dibuat.
3. Di bawah bimbingan guru, secara berkelompok siswa menentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja melalui proses perhitungan dengan menggunakan teknologi yang sesuai.
4. Siswa memperhatikan demonstrasi guru tentang pelaksanaan persyaratan kerja yang meliputi: setting benda kerja, tools, dan putaran mesin.
5. Siswa memperhatikan demonstrasi guru tentang penentuan urutan pekerjaan (zero setting machine) sesuai dengan karakteristik pekerjaan pembuatan ulir luar.
6. Secara individual siswa melakukan pekerjaan pembubutan benda tidak beraturan sesuai dengan LKS-5 dan parameter pemotongan yang telah ditentukan, dan meminta bimbingan guru apabila mengalami kesulitan/masalah.
7. Menggunakan lembar observasi guru melakukan mengamatan terhadap pelaksanaan pekerjaan siswa yang mencakup (a) persiapan, (b) pelaksanaan pembubutan, dan (c) akhir pekerjaan.
8. Secara individual siswa membersihkan mesin dan mengembalikan berbagai alat bantu serta tools yang digunakan.

Kegiatan Penutup (25’)
1. Secara individual siswa membuat laporan kegiatan belajar dengan cara mengisi form yang telah disiapkan oleh dan mengumpulkannya kepada guru.
2. Guru mengajak para siswa untuk merefleksi belajarnya: apa yang sulit dipelajari, masalah apa yang dirasakan, bagaimana kesuksesan dan/atau kegagalan dalam pekerjaannya.
3. Guru mendiskusikan berbagai permasalahan belajar siswa denga para siswa.
4. Guru memberikan umpan balik secara lisan terhadap permasalahan dan hasil kerja siswa.
5. Guru menjelaskan secara singkat topik belajar pada pertemuan berikutnya.

f) Pertemuan ke 6
Kegiatan Pendahuluan (10’)
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
2. Guru menjelaskan pentingnya para siswa memiliki kemampuan pemecahan masalah kehidupan sehari-hari yang dapat dilakukan melalui pekerjaan bubut kompleks.

Kegiatan Inti (160’)
1. Secara berkelompok (3—4 orang) siswa mempelajari permasalahan yang diberikan oleh guru melalui diskusi.
2. Secara berkelompok siswa merumuskan solusi terhadap permasalahan yang dihadapinya dengan cara melengkapi gambar kerja dari produk yang akan dibuatnya berdasarkan gambar yang telah diberikan guru dengan ukuran-ukuran, symbol pengerjaan, dan toleransi.
3. Secara berkelompok siswa menentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja yang akan dihasilkan meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja melalui proses perhitungan dengan menggunakan teknologi yang sesuai.
4. Secara berkelompok siswa menentukan persyaratan kerja sesuai karakteristik benda kerja yang akan dihasilkan yang meliputi: setting benda kerja, tools, dan putaran mesin.
5. Secara berkelompok siswa menentukan urutan pekerjaan (zero setting machine) sesuai dengan karakteristik pekerjaan yang akan dihasilkan.
6. Secara berkelompok siswa membuat perencanaan kerja dengan mengisi form yang telah disiapkan oleh guru.
7. Secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil rancangannya di kelas untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok siswa yang lain dan/atau guru.
8. Secara berkelompok siswa memperbaiki rancangannya berdasarkan masukan dari kelompok lain dan/atau guru.

Kegiatan Penutup (10’)
1. Guru mengajak para siswa untuk merefleksi belajarnya: apa yang sulit dipelajari, masalah apa yang dirasakan, bagaimana kesuksesan dan/atau kegagalan dalam merancang pemecahan masalah.
2. Guru menjelaskan secara singkat kegiata belajar pada pertemuan berikutnya.

g) Pertemuan ke 7
Kegiatan Pendahuluan (10’)
1. Guru memberikan HES moment: penggunaan pakaian praktek dan peralatan keselamatan kerja lainnya, dan cara melaksanakan pekerjaan secara aman.
2. Guru menjelaskan cara kerja tim yang efektif dalam penyelesaian suatu tugas.

Kegiatan Inti (145’)
1. Secara kelompok (3—4 orang) para siswa berdiskusi untuk berbagai pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang telah dihasilkan.
2. Secara individual para siswa melakukan pekerjaan pembubutan sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan oleh kelompoknya.
3. Secara kelompok para siswa melakukan assembling dari pekerjaa yang telah dihasilkan oleh masing-masing anggota kelompok.
4. Secara kelompok para siswa membersihkan mesin dan mengembalikan berbagai alat bantu dan tools yang digunakan.
5. Secara kelompok para siswa menyusun
6. Menggunakan lembar observasi guru melakukan mengamatan terhadap pelaksanaan pekerjaan siswa yang mencakup (a) persiapan, (b) pelaksanaan pembubutan, dan (c) akhir pekerjaan.
7. Secara individual siswa membersihkan mesin dan mengembalikan berbagai alat bantu serta tools yang digunakan.
8. Secara kelompok siswa membuat laporan kegiatan belajar dengan cara mengisi form yang telah disiapkan oleh dan mengumpulkannya kepada guru.

Kegiatan Penutup (25’)
1. Secara kelompok para siswa menilai hasil pekerjaan kolompok lain dengan menggunakan form yang disiapkan oleh dan mengumpulkannya kepada guru.
2. Guru mengajak para siswa untuk merefleksi belajarnya: apa yang sulit dipelajari, masalah apa yang dirasakan, bagaimana kesuksesan dan/atau kegagalan dalam pekerjaannya.
3. Guru mendiskusikan berbagai permasalahan belajar siswa denga para siswa.
4. Guru memberikan umpan balik secara lisan terhadap permasalahan dan hasil kerja siswa.
5. Guru menjelaskan secara singkat pelaksanaan ujian/tes hasil belajar pada pertemuan berikutnya.

E. SUMBER PEMBELAJARAN

1. Bahan
• Baja ST 42
2. Alat
• Alat potong (tools): HSS
• Alat bantu: collet, plat pembawa, cekam rahang empat.
• Mesin bubut
3. Media
• LCD, laptop, white board
4. Sumber
• LKS, Tabel parameter pemotongan, Tabel toleransi, Tabel suaian.
• Education Department Victoria. 1977. Fitting and Machining. Volume 1 dan 2. Victoria: Technical Schools Division.
• Gerling, H. 1982. All About Machine Tools. New Delhi: Wiley Estern Limited.
• Krar, S.F., Oswald, J.W., & Amand, J.E. 1985. Machine Tool Operations International Student Edition. McGraw-Hill Book Company.
• PMS-ITB, 1978, Teknik Bengkel 7. PMS-ITB Bandung
• Schonmets, dkk. 1985. Pengerjaan Logam dengan Mesin. Jakarta: Erlangga.
• Taufiq Rochim. 1990. Proses Pemesinan. HEDSP, Bandung.
• Tim Fakultas TeknikUniversitas Negeri Yogyakarta. Mempergunakan Mesin Bubut Komplek (Kode Modul M7.21A). Yogyakarta.
• Wirawan, S. 2008. Teknik Produksi Mesin Produksi Jilid 1, 2, dan 3: Buku Sekolah Elektronik (BSE). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

F. PENILAIAN

1. Prosedur:
a. Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung (pertemuan 1 s.d 7) dan pada akhir pembelajaran, yaitu pada pertemuan ke 8 dan ke 9.
b. Aspek penilaian mencakup: kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Instrumen:
a. Tes unjuk kerja
b. Lembar pengamatan

Malang, ……………………………………..
Peserta PPG,

…………………………………

Mengetahui:
Dosen Pembimbing, Guru Pamong,

………………………………………… …………………………………………………..

LEMBAR KERJA SISWA (LKS-1)

PEMBUBUTAN ULIR

Uraian Tugas:

1. Lakukan pembubutan ulir sebagaimana gambar kerja berikut ini.

2. Sebelum pelaksanaan pembubutan lakukan hal-hal berikut ini:
a. Tentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja. Untuk mengerjakan tugas ini bacalah terlebih dahulu bahan ajar yang telah disediakan.
b. Tentukan persyaratan kerja yang meliputi: setting mesin, setting benda kerja, tools, dan putaran mesin.
c. Tentukan urutan pekerjaan (zero setting machine) sesuai dengan karakteristik pekerjaan.

3. Setelah pekerjaan selsai, buatlah laporan pelaksanaan pekerjaan dengan mengisi form yang telah disediakan.

LEMBAR PENILAIAN
BUBUT KOMPLEKS

Nama Job : BUBUT ULIR
Nama Siswa : ……………………………………..
Nomor Siswa : ……………………………………..

Bobot Evaluasi Rentang Skor Skor Jumlah
20% Proses
1. Pemasangan alat 15
2. Prosedur 15
3. Keselamatan kerja 15
4. Perawatan alat 15

70% Hasil Bubutan
1. Panjang 70 X) 7,5
2. Panjang 50 X) 7,5
3. Celah 4 ) 2,5
4. M 22 ) 15
5. Diameter ) 10
6. Diameter ) 10
7. Diameter ) 7,5
8. Kehalusan 25
9. Kerataan 25

10% Waktu
1. Sesuai alokasi waktu 8
2. Lebih cepat 10
3. Lebih lambat 6

100% Total Skor

Keterangan:

*) Menggunakan GO/NO GO
X) Penilaian ditentukan dengan:
 Masuk pada daerah toleransi = skor maksimum x 100%
 Perbaikan = skor maksimum x 80%
 Gagal = skor 0

LEMBAR KERJA SISWA (LKS-2)

PEMBUBUTAN TIRUS

Uraian Tugas:

1. Lakukan pembubutan ulir sebagaimana gambar kerja berikut ini.

2. Sebelum pelaksanaan pembubutan lakukan hal-hal berikut ini:
a. Tentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja. Untuk mengerjakan tugas ini bacalah terlebih dahulu bahan ajar yang telah disediakan.
b. Tentukan persyaratan kerja yang meliputi: setting mesin, setting benda kerja, tools, dan putaran mesin.
c. Tentukan urutan pekerjaan (zero setting machine) sesuai dengan karakteristik pekerjaan.

3. Setelah pekerjaan selsai, buatlah laporan pelaksanaan pekerjaan dengan mengisi form yang telah disediakan.

LEMBAR PENILAIAN
BUBUT KOMPLEKS

Nama Job : BUBUT TIRUS
Nama Siswa : ……………………………………..
Nomor Siswa : ……………………………………..

Bobot Evaluasi Rentang Skor Skor Jumlah
20% Proses
1. Pemasangan alat 15
2. Prosedur 15
3. Keselamatan kerja 15
4. Perawatan alat 15

70% Hasil Bubutan
1. Panjang 70 ) 7,5
2. Panjang 50 ) 7,5
3. Celah 4 ) 2,5
4. Diameter 32 ) 5
5. Diameter 20 ) 7,5
6. Diameter 28 ) (bag. tirus) 15
7. Diameter 20 ) (bag. tirus) 15
8. Kehalusan 25
9. Kerataan 25

10% Waktu
1. Sesuai alokasi waktu 8
2. Lebih cepat 10
3. Lebih lambat 6

100% Total Skor

Keterangan:

*) Menggunakan GO/NO GO
X) Penilaian ditentukan dengan:
 Masuk pada daerah toleransi = skor maksimum x 100%
 Perbaikan = skor maksimum x 80%
 Gagal = skor 0

LEMBAR KERJA SISWA (LKS-3)

PEMBUBUTAN EKSENTRIK

Uraian Tugas:

1. Lakukan pembubutan ulir sebagaimana gambar kerja berikut ini.

2. Sebelum pelaksanaan pembubutan lakukan hal-hal berikut ini:
a. Tentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja. Untuk mengerjakan tugas ini bacalah terlebih dahulu bahan ajar yang telah disediakan.
b. Tentukan persyaratan kerja yang meliputi: setting mesin, setting benda kerja, tools, dan putaran mesin.
c. Tentukan urutan pekerjaan (zero setting machine) sesuai dengan karakteristik pekerjaan.

3. Setelah pekerjaan selsai, buatlah laporan pelaksanaan pekerjaan dengan mengisi form yang telah disediakan.

LEMBAR PENILAIAN
BUBUT KOMPLEKS

Nama Job : BUBUT EKSENTRIK
Nama Siswa : ……………………………………..
Nomor Siswa : ……………………………………..

Bobot Evaluasi Rentang Skor Skor Jumlah
20% Proses
1. Pemasangan alat 15
2. Prosedur 15
3. Keselamatan kerja 15
4. Perawatan alat 15

70% Hasil Bubutan
1. Panjang 50 ) 7,5
2. Panjang 30 ) 7,5
3. Celah 4 ) 5
4. Diameter 40 ) 15
5. Diameter 30 ) 15
6. Diameter 20 ) 10
7. Kehalusan 25
8. Kerataan 25

10% Waktu
1. Sesuai alokasi waktu 8
2. Lebih cepat 10
3. Lebih lambat 6

100% Total Skor

Keterangan:

*) Menggunakan GO/NO GO
X) Penilaian ditentukan dengan:
 Masuk pada daerah toleransi = skor maksimum x 100%
 Perbaikan = skor maksimum x 80%
 Gagal = skor 0

LEMBAR KERJA SISWA (LKS-4)

PEMBUBUTAN BENDA PANJANG

Uraian Tugas:

1. Lakukan pembubutan ulir sebagaimana gambar kerja berikut ini.

2. Sebelum pelaksanaan pembubutan lakukan hal-hal berikut ini:
a. Tentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja. Untuk mengerjakan tugas ini bacalah terlebih dahulu bahan ajar yang telah disediakan.
b. Tentukan persyaratan kerja yang meliputi: setting mesin, setting benda kerja, tools, dan putaran mesin.
c. Tentukan urutan pekerjaan (zero setting machine) sesuai dengan karakteristik pekerjaan.

3. Setelah pekerjaan selsai, buatlah laporan pelaksanaan pekerjaan dengan mengisi form yang telah disediakan.

LEMBAR PENILAIAN
BUBUT KOMPLEKS

Nama Job : BUBUT BENDA PANJANG
Nama Siswa : ……………………………………..
Nomor Siswa : ……………………………………..

Bobot Evaluasi Rentang Skor Skor Jumlah
20% Proses
1. Pemasangan alat 15
2. Prosedur 15
3. Keselamatan kerja 15
4. Perawatan alat 15

70% Hasil Bubutan
1. Panjang 350 ) 20
2. Panjang 30 ) 10
3. Diameter 40 ) 15
4. Diameter 38 ) 15
5. Kehalusan 25
6. Kerataan 25

10% Waktu
1. Sesuai alokasi waktu 8
2. Lebih cepat 10
3. Lebih lambat 6

100% Total Skor

Keterangan:

*) Menggunakan GO/NO GO
X) Penilaian ditentukan dengan:
 Masuk pada daerah toleransi = skor maksimum x 100%
 Perbaikan = skor maksimum x 80%
 Gagal = skor 0

LEMBAR KERJA SISWA (LKS-5)

PEMBUBUTAN BENDA TIDAK BERATURAN

Uraian Tugas:

1. Lakukan pembubutan ulir sebagaimana gambar kerja berikut ini.
2. Sebelum pelaksanaan pembubutan lakukan hal-hal berikut ini:
a. Tentukan parameter pemotongan sesuai karakteristik benda kerja meliputi: kecepatan potong, pemakanan, kedalaman, putaran, dan waktu kerja. Untuk mengerjakan tugas ini bacalah terlebih dahulu bahan ajar yang telah disediakan.
b. Tentukan persyaratan kerja yang meliputi: setting mesin, setting benda kerja, tools, dan putaran mesin.
c. Tentukan urutan pekerjaan (zero setting machine) sesuai dengan karakteristik pekerjaan.
3. Setelah pekerjaan selsai, buatlah laporan pelaksanaan pekerjaan dengan mengisi form yang telah disediakan.

LEMBAR PENILAIAN
BUBUT KOMPLEKS

Nama Job : BUBUT BENDA TIDAK BERATURAN
Nama Siswa : ……………………………………..
Nomor Siswa : ……………………………………..

Bobot Evaluasi Rentang Skor Skor Jumlah
20% Proses
1. Pemasangan alat 15
2. Prosedur 15
3. Keselamatan kerja 15
4. Perawatan alat 15

70% Hasil Bubutan
1. Panjang 35 ) 20
2. Diameter 40 ) 40
3. Kehalusan 25
4. Kerataan 25

10% Waktu
1. Sesuai alokasi waktu 8
2. Lebih cepat 10
3. Lebih lambat 6

100% Total Skor

Keterangan:

*) Menggunakan GO/NO GO
X) Penilaian ditentukan dengan:
 Masuk pada daerah toleransi = skor maksimum x 100%
 Perbaikan = skor maksimum x 80%
 Gagal = skor 0

LEMBAR KERJA SISWA (LKS-6)

TUGAS PERENCANAAN (PROYEK)

Diketahui:

1. Gambar kerja sebuah pasangan lubang (bus) dengan poros (Gambar 1 dan 2)
2. Bahan lubang (bus) dan poros adalah St 42
3. Toleransi antara lubang (bus) dan poros adalah suaian pas/transition fit (lihat tabel suaian dan toleransi)
4. Jenis pahat yang digunakan adalah Cemented Carbide (Pahat Karbid)
5. Panjang awalan pembubutan (la) = 5 mm

Ketentuan:

• Menggunakan sistem basis lubang
• Parameter-parameter kecepatan potong (Vc), pemakanan (s), dan kedalaman pemotongan (a), ditentukan sendiri melalui bantuan Table 35.1 Buku: “All about Machine Tools” by Gerling (1982:35).
• Dikerjakan secara berkelompok @ 3 – 4 siswa

Tugas:

1. Tentukan persyaratan kerja dan prosedur K3.
2. Rencanakan urutan/langkah atau tahapan-tahapan pekerjaan.
3. Hitung waktu kerja yang dibutuhkan.
4. Laporkan hasil analisis kritis proyek yang sdr. lakukan meliputi proses kerja dan produk benda kerja (benda jadi) ke dalam bentuk laporan singkat.

Tabel 1. Tingkatan Suaian-suaian

Tabel 2. Tabel Harga Toleransi Menurut ISO

Table 3. Reference values for cutting angles – cutting speed – feed – depth of cut – coolant

Material Tool Cutting angles Roughing V
Depth of cut
a = 4…10 s Finishing VV
Depth of cut
a = 2…5 s Coolant and lubricant for
α β γ Cutting speed
v m/min Feed
s mm/U Depth of cut
a mm Cutting speed
v m/min Feed
s mm/U Depth of cut
a mm
Roughing

V
Finishing

VV
Steel Strength
50 kg/mm2 W
HSS
H 8º

5º 62º

67º 20º

18º 14
22
150 0.5
1
2.5 4
10
15 20
30
250 0.2
0.5
0.25 4
10
15 E E o P
5070 kg/mm2 W
HSS
H 8º

5º 68º

75º 14º

10º 10
20
120 0.5
1
2.5 4
10
15 15
24
200 0.2
0.5
0.25 4
10
15 E E o P
7085 kg/mm2 W
HSS
H 8º

5º 68º

75º 14º

10º 8
15
80 0.5
1
2 4
10
15 12
20
140 0.2
0.5
0.2 4
10
15 E E o P
Tool steel W
HSS
H 8º

5º 76º

79º 6º

6º 5
12
30 0.5
1
0.6 3
8
5 8
16
50 0.2
0.5
0.25 3
8
5 E E o P
W = Tool steel
HSS = High speed steel
H = cemented carbide E = diluted soluble oil
R = rape-seed oil
P = kerosene
dr = dry For thread cutting v will be about ½ of the cutting speed for longitudinal turning

Sumber: All about machine tools by Gerling (1982:35)

TES UNJUK KERJA

Standar Kompetensi : Menggunakan Mesin Bubut (Kompleks)
Kode Standar Kompetensi : 014.KK12
Kompetensi Dasar : Melakukan Berbagai Macam Pembubutan.

Soal: Kerjakan pembubutan benda kerja sesuai dengan gambar kerja berikut ini.
toleransi umum ± 0.05

KRITERIA KELULUSAN DAN RUBRIK PENILAIAN

• Kriteria keluslusan
70–79 : Memenuhi kriteria minimal: dapat bekerja dengan bimbingan.
80–89 : Memenuhi kriteria minimal: dapat bekerja tanpa bimbingan.
90–100 : Di atas kriteria minimal: dapat bekerja tanpa bimbingan.

• Lembar penilaian

LEMBAR PENILAIAN
BUBUT KOMPLEKS

Nama Job : EVALUASI BUBUT KOMPLEKS
Nama Siswa : ……………………………………..
Nomor Siswa : ……………………………………..

Bobot Evaluasi Rentang Skor Skor Jumlah
20% Proses
1. Pemasangan alat 15
2. Prosedur 15
3. Keselamatan kerja 15
4. Perawatan alat 15

70% Hasil Bubutan
1. Panjang 40 ) 10
2. Panjang 30 ) 10
3. Panjang 35 ) 10
4. Celah 4 ) 5
5. M 20 ) 15
6. Diameter 50 ) 10
7. Diameter 30 ) 15
8. Diameter 35 ) 15
9. Kehalusan 25
8. Kerataan 25

10% Waktu
1. Sesuai alokasi waktu 8
2. Lebih cepat 10
3. Lebih lambat 6

100% Total Skor

Keterangan:

*) Menggunakan GO/NO GO
X) Penilaian ditentukan dengan:
 Masuk pada daerah toleransi = skor maksimum x 100%
 Perbaikan = skor maksimum x 80%
 Gagal = skor 0