APA ITU VITAMIN C

Vitamin C bersifat asam, protein yang terlepas pada gugus hidroksi pada atom C nomor 3 dapat disubstutusikan oleh logam, misalnya Na, sehingga kita peroleh natrium askorbat, sifat kimianya yang lain adalah bersifat reduktor, vitamin C mudah sekali teroksidasi dehidro asam. Asam-asam askorbat mudah direduksi kembali menjadi asam askorbat. Struktur asam askorbat mirip deangan struktur monosakarida tetapi mengandung gugus aldehid dari hasil buangan hydrogen yang terjadi untuk menghasilkan dehidroaskorbat.

Kekurangan vitamin C secara akut menimbulkan penyakit beri-beri. Buah-buahan seperti jeruk, tomat dan sayur-sayuran hijau telah digunakan untuk mengobati skurui dan sejenisnya. Zat ini pada suhu kamar berbentuk kristal dengan titik leleh 190 – 192oC mempunyai rasa asam yang tajam. Vitamin ini diisolasi pertama kali oleh dua orang ahli biokimia dari Amerika bernama Charles G.King dan W.A Wangh pada tahun 1932. vitamin C ini juga dihasilkan dari sintesa. Bahan dasar yang digunakan adalah D-glukosa.

Asam Askorbat atau vitamin C mula-mula dikenal sebagai asam Heksuronat dengan rumus C6H8O6 karena berhasiat anti skorbut, maka dinamakan asam askorbat atau vitamin C. vitamin C banyak terdapat dalam sari buah-buahan yang berguna untuk mencegah terapi skorbut, zat ini merupakan reduktor dan didalam tubuh dioksidasi menjadi asam dehidro yang stabil pada wadah kering (Robert, 1995).
Vitamin C atau asam askorbat telah lama diketahui orang manfaatnya. Zat ini pada suhu kamar berbentuk kristal dengan titik leleh 190-192oC, mempunyai rasa asam yang tajam. Vitamin ini diisolasi pertama kali oleh dua ahli biokimia dari Amerika bernama Charles G.King dan W.A Wangh pada tahun 1932. vitamin C ini juga dihasilkan dari sintesa. Bahan dasar yang digunakan adalah D-glukosa (Goldstein, 1996).

Vitamin merupakan substansi organic yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan dalam jumlah tertentu. Vitamin sangat dibutuhkan dalam memelihara (pertumbuhan) stamina tubuh juga reproduksi. Jika seseorang kurang vitamin C akan menimbulkan gejala cacat (Jaqualine, 1990).