PROSES TERJADINYA INFLASI

Menurut Arief (1996: 234) ada beberapa pendekatan mengenai proses terjadinya inflasi, yaitu:
1.      Teori Kuantitas Uang
Menurut teori ini ada dua faktor yang berperan dalam proses inflasi, yaitu jumlah uang beredar dan spekulasi atau harapan masyarakat mengenai kenaikan harga. Proses inflasi dan teori ini juga ditentukan oleh psikologi masyarakat mengenai  kenaikan harga-harga di masa mendatang.
2.      Pendekatan Monetaris
Inflasi ini terjadi sebagai akibat adanya pertumbuhan volume jumlah uang beredar yang jauh melebihi pertumbuhan permintaan uang. Jika jumlah uang yang beredar bertambah melebihi permintaan akan uang, maka pembelanjaan untuk barang-barang dan jasa-jasa akan bertambah melebihi kapasitas produksi barang-barang dan jasa-jasa yang akan mengakibatkan kenaikan harga. Hal ini berlaku dengan asumsi bahwa tingkat output nasional berada pada tingkat produksi kapasitas penuh.
3.      Pendekatan Strukturalis
Menurut pendekatan strukturalis ada dua cara untuk menerangkan terjadinya inflasi di negara-negara sedang berkembang, yaitu:
a.       Di negara-negara sedang berkembang income elasticity of demandnya tinggi terhadap bahan makanan, sehingga ketika terjadi peningkatan pendapatan, permintaan akan bahan makanan akan meningkat pula. Sementara pertumbuhan produksi diprioritaskan pada sektor-sektor industri. Akibatnya sektor pertanian tertinggal dan tidak mampu memenuhi permintaan terhadap bahan makanan. Dengan demikian bahan makanan mengalami kenaikan dan disusul dengan kenaikan harga barang lain.
b.      Terjadinya kemandekan ekspor barang-barang utama dari negara-negara sedang berkembang terutama komoditas primer dan substitusi impor. Maka untuk mendorong perkembangan industri subtitusi impor, nilai mata uang dalam negeri sengaja diletakkan di bawah nilai tukar yang sebenarnya. Ini dilakukan agar harga barang-barang impor terjadi relatif mahal dibandingkan dengan harga barang-barang yang dihasilkan industri dalam negeri, akibat ekspor meningkat.
4.      Model  Sirkuit Uang
Pendekatan ini dikemukakan oleh Michael De Vroey (Ariaf, 1996: 234). Menurutnya inflasi disebabkan oleh:
a.       Penciptaan extra money baik oleh otoritas moneter maupun pihak swasta
      Penciptaan kredit menimbulkan daya beli kepada penerima kredit sehingga mampu melakukan proses produksi. Terbentuknya pendapatan melalui proses terjadinya pembayaran sebaga punuh, maka timbul kerugian yang tidak dapat diselamatkan. Kerugian ini akibat kelesuan permintaan barang sehingga penjualan dilakukan di bawah harga pokok. Hal ini yang dapat memperbesar tekanan inflasi, bila otoritas moneter melakukan penciptaan extra money untuk membiayai defisit anggaran.
b.      Terjadinya proses pembentukan harga yang kaku di dalam ekonomi yang tidak memungkinkan adanya penurunan harga. 

DAFTAR PUSTAKA 
Arief, Sritua. (1996). Teori Ekonomi Mikro dan Makro Lanjutan. Jakarta: Rajawali.