Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Validitas

Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya maka diperlukan suatu pengujuian validitas. Validitas dalam pengertiannya yang paling umum adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya (Anzwar, 2008).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji coba terpakai artinya data yang dipergunakan untuk uji coba alat ukur sekaligus dipakai untuk data uji hipotesis dengan tidak menggunakan butir pernyataan yang gugur (tidak sahih). Uji coba melibatkan 50 orang yang sesuai dengan karakteristik sampel penelitian yaitu mahasiswa yang tergabung di Lembaga Kemahasiswaan UKSW.

Validitas instrumen mencakup validitas isi, validitas konstruk dan validitas kriteria (Azwar, 2008).

Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur (Anzwar, 2008). Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1.00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1.00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya (Anzwar, 2008).

Uji Beda

Uji beda merupakan teknik analisa statistik yang dipakai untuk melihat ada tidaknya perbedaan dari dua kelompok sampel. Pengujian ini dilakukan ketika peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan di antara kelompok-kelompok.

Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat perbedaan gaya manajemen konflik pada mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dengan mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian introvert. Karena sampel terbagi menjadi dua kelompok berbeda (ekstrovert-introvert) maka uji beda yang dilakukan menggunakan pendekatan Independent Sample t-test. Pendekatan Independent Sample t-test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan.

Anzwar, S. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar