TUGAS STUDY KELAYAKAN TRANSPORTASI (PELABUHAN)

PENDAHULUAN

Sebelum suatu proyek dilaksanakan, maka harus dilakukan study kelayakan terlebuh dahulu, yang bertujuan untuk mengkaji sejauh mana tingkat kelayakan suatu proyek yang akan dilaksanakan. Karena apabila terjadi kesalahan dalam memilih lokasi proyek, maka akan mengakibatkan pengorbanan atau pengrusakan sumber daya yang ada di sekitar lokasi pembangunan proyek.
Adapun beberapa aspek yang harus ditinjau dalam melakukan suatu study kelayakan yaitu : 1. Aspek Teknis
Aspek teknis dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan dari suatu proyek,
apakan proyek tersebut aman untuk dilakukan dan apakah proyek itu dapat
dipertanggung jawabkan.
2. Aspek Manajerial dan Administrasi
Aspek manajerial dan administrasi dilakukan untuk mengetahui apakah
SDM dimiliki serta system dan mekanisme administrasi yang dicanangkan
cukup mampu untuk mengelola proyek yang akan dilaksanakan.
3. Aspek Organisasi
Aspek organisasi meliputi struktur organisasi, aspek ini dikaji untuk ditujukan
pada hubungan antara administrasi proyek dengan lembaga – lembaga lainya.
4. Aspek Finansial
Aspek financial lebih berhubungan dengan pihak swasta. Menyangkut berapa
lama modal tersebut dapat kembali,serta seberapa besar keuntungan yang
diperoleh.
5. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi lebih berhubungan dengan pihak pemerintah. Menyangkut
seberapa besar proyek tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap
masyarakat di sekitar lokasi pembangunan proyek.
6. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan dikaji untuk mengetahui apakah pembangunan proyek
tersebut akan berdampak negative terhadap lingkungan sekitar.
Dampak implementasi dari suatu proyek adalah adanya perubahan kearah yang lebih baik daripada sebelumnya.
Adapun komponen dampak proyek transportasi berdasarkan aspek kehidupan manusia adalah : 1. Dampak Ekonomi
Meliputi : berkurangnya biaya oprasional kendaraan, menurunnya biaya
produksi, waktu tempuh perjalanan lebih singkat, dll.
2. Dampak Sosial
Meliputi : kesehatan masyarakat, serta pendidikan masyarakat.
3. Dampak Lingkungan Buatan
Adanya perumahan, dan persediaan air bersih.
4. Dampak Lingkuan Alam
Meliputi : air, udara, flora dan fauna.
5. Dampak Polotik
Meliputi : Kestabilan dan keamanan serta pembukaan daerah terisolir.

Proyek transportasi dibagi dalam 3 sub sector, yaitu :
– transportasi darat
– transportasi laut
– transportasi udara.
Dalam pembahasan dipaparkan mengenai transportasi laut yaitu pe;abuhan tanjuki Priok.

BABA II.
PEMBAHASAN

Seiring dengan perkembangan zaman serta semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dikota – kota besar terutama kota Jakarta maka perlu adanya penambahan prasarana transportasi dalam hal ini prasarana transportasi laut (pelabuhan).
Pelabuhan Tanjung Priok dibangun sebagai alternative lain untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang akan terjadi dipelabuhan sunda Kelepa.dimasa mendatang. Sehingga pada tahun 1877,dibangunlah Pelabuhan Tanjung Priok oleh Pemerintah Hindia Belanda yang terletak di sebelah Timur dari Pelabuhan sunda Kelapa. Pelabuhan Tanjung Priok mempunyai tiga jenis terminal, yaitu : terminal penumpang, terminal barang, dan terminal peti kemas.
Ternyata dalam pembangunannya, Pelabuhan Tanjung Priok tidak sepenuhnya dapat menyelesaikan masalah transportasi laut. Hal ini dikarenakan Pelabuhan Tanjung Priok juga mempunyai kendala, yaitu :
– Dalam Hal Wilayah Perairan
Wilayah perairan Pelabuhan tanjung Priokmempunya kendala dalam olah gerak (keluar dan masuknya kapal di pelabuhan) serta lalu lintas kapal yang hanya dapat dilakukan satu arah (one way) dan overlapped dengan kolam putar (turning basin) kapal, hal ini dapat memperlama waktu yang dibutuhkan oleh kapal yang bersandar di dermaga untuk melakukan bongkar muat.
Selain permasalahan diatas, Pelabuhan Tanjung Priok juga hanya mempunyai satu pintu masuk yaitu pintu barat dengan kedalaman 14 m yang hanya dioprasikan untuk kapal niaga dengan panjang maksimum 300 m, sedangkan pintu timur tidak dioprasikan karena dangkal dan hanya digunakan oleh kapal – kapal kecil seperti kapal – kapal nelayan. Hal ini menyebabkan kapal yang masuk kepelabuhan harus melalui kolam putar terlebih dahulu untuk dapat keluar dari pelabuhan tersebut.
Dengan adanya ketrbatasan ruang gerak kapal pada pelabuhan tanjung priok, maka utilitas terminal peti kemas JICT dan TPK kota akan terbatas hanya sampai sekitar setengah dari kapasitas potensialnya.

– Dalam Hal Jaringan Jalan
System Jaringan transportasi sangat mempengaruhi system pergerakan lalu lintas, serta system kegiatan masyarakat .Apabila terjadi kerusakan pada jaringan jalan, maka akan menghambat pergerakan lalu lintas darat serta akan mempengaruhi aktivitas masyarakat dalam hal ini waktu tempuh semakin bertambah. Hal ini yang terjadi pada jaringan jalan dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok, termasuk jalan tol. Selain itu, manajemen lalu lintas yang tidak efisien juda dapat menyebabkan kongesti di dalam dan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, yang akan sangat menghambat pergerakan barang di Pelabuhan.

– Dalam Hal Wilayah Daratan Dan Fasilitas
Kurangnya lahan disekitar lokasi Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga pengembangan wilayah Pelabuhan Tanjung Priok tidak dapat dilakukan.

Akibat penanganan beberapa jenis muatan seperti penumpang, general cargo, peti kemas, muatan curah cair dan kering serta muatan berbahaya hanya dilakukan oleh pihak Pelabuhan Tanjung Priok, serta setiap terminal dikelola dan dioprasikan oleh suatu terminal operator melalui kontrak antara Pelindo II dengan perusahan swasta, sehingga menyebabkan terjadinya kesemerawutan pada pengoprasian terminal Pelabuhan Tanjubf Priok seta kesemerawutan yang terjadi pada prosedur pengiriman seta penerimaan muatan.
Terbatasnya system komputer serta lemahnya system statistic yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok menyebabkan

BAB III.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
– Pelabuhan Tanjung Priok dibangun sebagai alternative untuk mengurangi penumpukan pemunpang di Pelabuhan sunda Kelapa.
– Pelabuhan Tanjung Priok memiliki beberapa kendala, diantaranya kendala dalam olah gerak kapal, buruknya jaringan jalan kota termasuk jalan tol yang menuju serta meninggalkan Pelabuhan, tidak cukupnya ruang untuk pengembangan Pelabuhan.
– Keterbatasan system komputer serta lemahnya system statistic yang terdapat di Pelabuhan tanjung Priok

B. Saran
Sebelum membangun suatu proyek, perlu dilakukan study kelayakan yang lebih efektif dan maksimal terlebih dahulu, sehingga dapat mengurangi dampak – dampak negative yang akan terjadi akibat pembangunan proyek tersebut.