Teori Produktivitas Tenaga Kerja

Teori Produktivitas Tenaga Kerja | Produktivitas merupakan perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menununjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. Jenis tingkat perbandingan produktivitas yang biasa digunakan adalah produktivitas total, dengan formula sebagai berikut  (Yuli, 2005) :

Hasil Total

Total Produktivitas =————–

Masukan Total

Menurut Sinungan (2000), pengukuran produktivitas tenaga kerja sistem pemasukan fisik perorangan ataupun setiap jam kerja orang ditrima secara luas. Dalam pengukuran produktivitas dikenal dua cara pendekatan :

  1. Pendekatan produktivitas total atau faktor ganda yaitu output dihadapkan dengan seluruh input yang digunakan.
  2. Pendekatan parsial atau faktor tunggal output dihadapkan dengan satu input saja (seperti produktivitas tenaga kerja atau produktivitas modal).

Menurut Simanjuntak (1998), faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja antara lain kualitas dan kemampuan pekerja, motivasi kerja, pengalaman kerja, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, jenis kelamin, lingkungan kerja dan modal. Pemupukan motivasi dan sikap kerja yang berorientasi pada produktivitas membutuhkan waktu lama dan memerlukan teknik tertentu antara lain dengan menciptakan iklim dan lingkungan kerja yang menyenangkan.

Menurut Wana nusa dalam Sumarsono (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja adalah: pendidikan, keterampilan, disiplin, motivasi, sikap dan etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, hubungan industrial, teknologi, sarana produksi, manajemen dan kesempatan berprestasi.

Yuli, S.B.C. 2005. Manajemen Sumberdaya Manusia. UMM Press, Malang.

Simanjuntak, P.J. 1998. Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia. Lembaga Penerbit Fakults Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta